Bab 14 : Investigasi.

Suara tamparan bergema keras memenuhi ruang kerja seseorang.

Kabar soal kedua anak buahnya yang berhasil diamankan pihak kepolisian cukup membuat seseorang tersebut panik.

Demi melampiaskan kekesalannya, tamparan, umpatan, serta makian lantang keluar dari mulut si pria kepada beberapa anak buahnya yang lain.

"Aku tidak mau tahu! Awasi kedua orang itu, dan pastikan mereka tidak pernah membuka mulutnya!" seru si pria dengan wajah murka.

"Baik!" jawab keenam anak buahnya serempak.

"Dasar t0l0l! Kabur saja tidak becus!" umpat si pria sekali lagi, seraya melempar gelas wine yang ia pegang hingga pecah berkeping-keping.

...***...

Bak orang kesetanan, Steven berlari masuk menerobos ruang UGD. Beberapa saat yang lalu dia baru saja menerima telepon dari April perihal kondisi yang menimpa Lynelle.

Pria itu menoleh ke sana kemari demi mencari keberadaan Lynelle, sebelum akhirnya berlari menuju nurse stasion UGD.

Saat hendak menanyakan keberadaan sang istri, telinganya tiba-tiba mendengar suara yang sangat familiar.

"Steve," panggil Lynelle.

Steven menoleh ke sumber suara. Rupanya wanita itu sedang duduk di atas bed, tepat tak jauh dari Steven berdiri.

"Ya Tuhan, Ell!" pekik Steven sembari melangkah menghampiri istrinya. Namun, dua orang pria berseragam polisi menghampiri pria itu dari arah lain. Terlalu panik membuat Steven sama sekali tidak menyadari keberadaan mereka yang sedang duduk di kursi tunggu.

"Tuan Dempster?" tanya salah seorang petugas polisi.

"Ya, benar. Sebenarnya apa yang telah terjadi pada istri saya? Apa pelakunya sudah tertangkap?" Steven balik bertanya.

"Pelaku sudah kami amankan, Tuan. Kami juga baru saja meminta keterangan Nyonya Dempster. Saya harap Anda bisa datang ke kantor polisi setelah ini," kata seorang petugas yang lain.

"Baiklah, saya akan ke sana setelah memastikan kondisi istri saya terlebih dahulu. Terima kasih," ucap Steven. Kedua polisi itu pun mengangguk dan pamit undur diri dari hadapannya. Tak lupa mereka juga berpamitan pada Lynelle dan April.

Steven bergegas menghampiri dan memeluk erat Lynelle. Dia pun memeriksa luka yang bersarang di pinggang wanita itu.

Batinnya meringis begitu mengetahui dress yang dipakai sang istri telah koyak dengan banyak noda bekas d4r4h di mana-mana.

"Beruntung lukanya tidak dalam, tetapi cukup panjang hingga harus mendapatkan 12 jahitan," ujar April.

Mendengar penjelasan April, perasaan bersalah menggelayuti diri Steven. Dia tak pernah berpikir bahwa sang istri akan turut mendapatkan masalah. Oleh sebab itu, Steven sama sekali tidak melarang Lynelle keluar rumah seorang diri. Bahkan, dirinya lah yang menyuruh sang istri menghabiskan waktu di luar bersama sahabat baiknya.

Steven mengucapkan kata maaf berkali-kali pada Lynelle seraya menciuminya tangannya.

Tak ubahnya dengan Steven, April pun meminta maaf pada Lynelle atas peristiwa hari ini. Jika saja dia tidak memaksa wanita itu untuk pergi keluar, Lynelle tidak akan mengalami kejadian yang dapat membahayakan nyawanya tersebut.

"Hei, kalian kenapa? Aku baik-baik saja. Sudah cukup minta maafnya, sekarang kita harus fokus menyelesaikan kasus ini!" kata Lynelle tegas.

Steven dan April kemudian terdiam.

"Aku rasa ada seseorang yang ingin mengincar keluarga kita. Steve, jujur padaku, apa kau sedang terlibat masalah dengan salah satu klienmu?" tanya Lynelle. Matanya memandang sang suami dengan mimik serius.

Steven berpikir sejenak. "Aku tidak memiliki masalah apa pun. Satu-satunya masalah adalah proyek Herz37, itu pun jika bisa disebut masalah." Jawab pria itu.

"Ahh, bisa jadi memang di sana permasalahanmu, Steve." April menimpali pembicaraan mereka berdua.

"Dengan siapa? Mereka bukan pebisnis licik atau pun mafia. Aku mengenal betul dengan siapa-siapa saja Dempster Enterprise bekerja sama!" sergah Steven.

Lynelle dan April hanya bisa saling bertukar pandangan, sementara Steven kini terdiam seribu bahasa.

Meski tadi dia lantang menyuarakan keyakinannya, tetapi jauh di dalam lubuk hati pria itu, ada segelintir keraguan yang masih tertinggal.

Apa lagi, jika dipikir dengan saksama, semua kejadian yang menimpa diri dan keluarganya muncul setelah hubungan yang terjalin dengan Sebastian sedikit mengalami gesekan.

Steven tidak ingin berpikiran buruk, sebab bagaimana pun ambisiusnya Sebastian, dia tahu bahwa pria itu tidak akan mungkin menyakiti kerabatnya sendiri. Sebastian bukan pria mafia.

...***...

Joan membanting berkas di hadapan kedua pria asing yang duduk di hadapannya. Sudah satu jam berlalu tetapi tak satu pun dari mereka bersedia buka mulut. Padahal dia sudah mengancam akan menggunakan kekerasan jika mereka tak juga kunjung bersuara.

Joan mendekati wajahnya ke arah dua pria itu sembari berpegangan pada meja. Tangan kirinya bahkan mencengkeram kuat tumpukan paling atas berkas tersebut hingga kusut.

Dengan wajah bengis, Joan berkata, "kalau kalian tetap bungkam, semua kesalahan akan dilimpahkan pada kalian berdua ... dan akan kupastikan kalian tidak akan pernah bebas dari sini!."

...***...

Lynelle yang keras kepala meminta pulang ke rumah hari itu juga. Perdebatan yang terjadi dengan sang suami sama sekali tidak menyurutkan keinginan Lynelle untuk tetap pulang. Yang ada dalam pikirannya saat ini hanya lah kedua putra-putrinya.

Meski April satu suara dengan Steven, tetap saja mereka berdua kalah argumen. Alhasil, ketiganya pun pulang ke rumah.

Begitu sampai di rumah, Laura dan Sean berlari menghampiri sang ibu yang tengah dipapah oleh ayah mereka.

April segera menghadang kedua anak tersebut di depan Lynelle dan memeluk mereka.

"Kalian bersemangat sekali!" seru April.

"Kami rindu Mommy. Aunty, aku ingin memeluk Mommy!" pinta Laura sembari memberontak dalam dekapan April.

"Mommy sedang sakit, jadi kalian tidak bisa menubruknya sembarangan," pesan April.

"Sakit? Mommy sakit apa? Daddy, Mommy sakit apa?" Laura mengalihkan pandangannya pada sang ayah.

Bukannya menjawab, Steven hanya tersenyum sembari melanjutkan langkahnya menuju lantai dua, diikuti April dan kedua anak mereka yang terus menerus menanyakan hal yang sama pada April.

April kemudian menggendong Sean dan mencubit hidungnya pelan.

"Hati-hati," ujar Steven sembari membantu membaringkan Lynelle di ranjang mereka. Dia juga membantu membukakan sepatu dan menyelimuti sebagian tubuh sang istri.

"Terima kasih, Sayang," ucap Lynelle tulus.

Steven tersenyum lalu mencium kening istrinya lembut. Pria itu kemudian mengalihkan pandangannya pada Laura dan Sean, yang tengah menatap ibu mereka dengan raut wajah khawatir.

"Daddy," panggil Laura lirih.

Steven bersimpuh di hadapan anak gadisnya. "Mommy baru saja jatuh di jalan, jadi Mommy harus banyak-banyak beristirahat."

"Mengapa bisa terjatuh?" tanya Laura penasaran.

"Karena Mommy tidak hati-hati, Sayang. Mari sini!" Kali ini Lynelle lah yang menjawab pertanyaan sang putri. Dia bahkan meminta Laura dan Sean untuk mendekatinya.

"Hati-hati, Sayang!" seru Steven.

"Tak apa." Lynelle tersenyum.

Demi menghindari lukanya, Laura dan Sean diminta naik ke tempat tidur dan memeluk tubuh sebelah kanannya.

Keduanya pun berhambur memeluk tubuh Lynelle. Meski sambil meringis, Lynelle tetap tersenyum bahagia. Tak lupa, kecupan penuh kasih sayang dilayangkan Lynelle kepada mereka.

Terpopuler

Comments

Sophia Verheyden✨

Sophia Verheyden✨

namanya ibu, pasti gak tega ngeliat anaknya pengen meluk, apalagi pelukan anak bisa jadi obat kesembuhan

2022-08-21

1

Sophia Verheyden✨

Sophia Verheyden✨

bahkan kerabat terdekat aja bisa diam2 menusuk

2022-08-21

0

Sophia Verheyden✨

Sophia Verheyden✨

insting istri kuat emang

2022-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kebahagiaan Keluarga Dempster.
2 Bab 2 : Kerabat Keluarga.
3 Bab 3 : "Kau Selalu Dapat Menenangkan Hatiku."
4 Bab 4 : Tak Memiliki Kebebasan Hidup.
5 Bab 5 : Sahabat Baik Lynelle.
6 Bab 6 : Ambisi Terselubung Seorang Sebastian.
7 Bab 7 : Peresmian DEMPTV.
8 Bab 8 : Berbagai Gangguan.
9 Bab 9 : Andrea Laura Dempster.
10 Bab 10 : Penyelidikan.
11 Bab 11 : Berlibur.
12 Bab 12 : Clara, Si Gadis Tunawisma.
13 Bab 13 : Lynelle Terluka.
14 Bab 14 : Investigasi.
15 Bab 15 : Ketegangan Antara Steven dan Sebastian.
16 Bab 16 : Herz37.
17 Bab 17 : Niat Terselubung Sebastian.
18 Bab 18 : Pesta Kejutan Penuh Cinta.
19 Bab 19 : Tragedi Herz37 (1).
20 Bab 20 : Tragedi Herz37 (2).
21 Bab 21 : Kehancuran Steven Dempster (1).
22 Bab 22 : Kehancuran Steven Dempster (2).
23 Bab 23 : Bill Siegel.
24 Bab 24 : Kekhawatiran Dan Penyesalan Kaylee.
25 Bab 25 : Bisnis Terselubung Sebastian Calder.
26 Bab 26 : Kata-kata Cinta Dari Yang Tercinta.
27 Bab 27 : Tragedi.
28 Bab 28 : Pelarian Lynelle.
29 Bab 29 : Akhir Pelarian Lynelle.
30 Bab 30 : Persemayaman Keluarga Dempster.
31 Bab 31 : Pertemuan Pertama Lynelle dengan Almero.
32 Bab 32 : Almero Leaman.
33 Bab 33 : Permohonan Lynelle.
34 Bab 34 : Penyelidikan April.
35 Bab 35 : Sang Leona.
36 Bab 36 : Tekad Lynelle.
37 Bab 37 : Anshel City.
38 Bab 38 : Pencurian Leona.
39 Bab 39 : Penyusup.
40 Bab 40 : Pengkhianat.
41 Bab 41 : Pengkhianat (2).
42 Bab 42 : Rumah Keluarga Dempster.
43 Bab 43 : Kemarahan Bill Siegel.
44 Bab 44 : Anthony dan George.
45 Bab 45 : Pencarian Jati Diri.
46 Bab 46 : Satu Tahun Kemudian.
47 Bab 47 : Kepindahan Louise ke Maryland.
48 Bab 48 : Frans dan Dominique.
49 Bab 49 : Kerinduan Lynelle.
50 Bab 50 : Perasaan Samuel.
51 Bab 51 : Empat Tahun Kemudian.
52 Bab 52 : Bobroknya Pabrik Dempster Enterprise.
53 Bab 53 : Meminta Izin untuk Pergi.
54 Bab 54 : Masa Lalu Ursula.
55 Bab 55 : Pamit.
56 Bab 56 : Menyusup.
57 Bab 57 : Breaking News.
58 Bab 58 : Pertemuan dan Penyelidikan.
59 Bab 59 : Lynelle Tertangkap.
60 Bab 60 : Bantuan.
61 Bab 61 : Petunjuk Steven.
62 Bab 62 : Langkah Terakhir.
63 Bab 63 : Penyelesaian
64 Bab 64 : Akhir Kisah
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 : Kebahagiaan Keluarga Dempster.
2
Bab 2 : Kerabat Keluarga.
3
Bab 3 : "Kau Selalu Dapat Menenangkan Hatiku."
4
Bab 4 : Tak Memiliki Kebebasan Hidup.
5
Bab 5 : Sahabat Baik Lynelle.
6
Bab 6 : Ambisi Terselubung Seorang Sebastian.
7
Bab 7 : Peresmian DEMPTV.
8
Bab 8 : Berbagai Gangguan.
9
Bab 9 : Andrea Laura Dempster.
10
Bab 10 : Penyelidikan.
11
Bab 11 : Berlibur.
12
Bab 12 : Clara, Si Gadis Tunawisma.
13
Bab 13 : Lynelle Terluka.
14
Bab 14 : Investigasi.
15
Bab 15 : Ketegangan Antara Steven dan Sebastian.
16
Bab 16 : Herz37.
17
Bab 17 : Niat Terselubung Sebastian.
18
Bab 18 : Pesta Kejutan Penuh Cinta.
19
Bab 19 : Tragedi Herz37 (1).
20
Bab 20 : Tragedi Herz37 (2).
21
Bab 21 : Kehancuran Steven Dempster (1).
22
Bab 22 : Kehancuran Steven Dempster (2).
23
Bab 23 : Bill Siegel.
24
Bab 24 : Kekhawatiran Dan Penyesalan Kaylee.
25
Bab 25 : Bisnis Terselubung Sebastian Calder.
26
Bab 26 : Kata-kata Cinta Dari Yang Tercinta.
27
Bab 27 : Tragedi.
28
Bab 28 : Pelarian Lynelle.
29
Bab 29 : Akhir Pelarian Lynelle.
30
Bab 30 : Persemayaman Keluarga Dempster.
31
Bab 31 : Pertemuan Pertama Lynelle dengan Almero.
32
Bab 32 : Almero Leaman.
33
Bab 33 : Permohonan Lynelle.
34
Bab 34 : Penyelidikan April.
35
Bab 35 : Sang Leona.
36
Bab 36 : Tekad Lynelle.
37
Bab 37 : Anshel City.
38
Bab 38 : Pencurian Leona.
39
Bab 39 : Penyusup.
40
Bab 40 : Pengkhianat.
41
Bab 41 : Pengkhianat (2).
42
Bab 42 : Rumah Keluarga Dempster.
43
Bab 43 : Kemarahan Bill Siegel.
44
Bab 44 : Anthony dan George.
45
Bab 45 : Pencarian Jati Diri.
46
Bab 46 : Satu Tahun Kemudian.
47
Bab 47 : Kepindahan Louise ke Maryland.
48
Bab 48 : Frans dan Dominique.
49
Bab 49 : Kerinduan Lynelle.
50
Bab 50 : Perasaan Samuel.
51
Bab 51 : Empat Tahun Kemudian.
52
Bab 52 : Bobroknya Pabrik Dempster Enterprise.
53
Bab 53 : Meminta Izin untuk Pergi.
54
Bab 54 : Masa Lalu Ursula.
55
Bab 55 : Pamit.
56
Bab 56 : Menyusup.
57
Bab 57 : Breaking News.
58
Bab 58 : Pertemuan dan Penyelidikan.
59
Bab 59 : Lynelle Tertangkap.
60
Bab 60 : Bantuan.
61
Bab 61 : Petunjuk Steven.
62
Bab 62 : Langkah Terakhir.
63
Bab 63 : Penyelesaian
64
Bab 64 : Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!