Happy Reading 😘😘
Gluk
Dea menelan ludah nya dengan kasar saat mendengar suara berat nan serak Dev. Dea merasa jika lampu merah telah menyala.
"Mas aku tadi cum--" Belum sempat Dea berbicara, Dev sudah memotong nya.
Cup
Satu kecupan singkat mendarat di bibir Dea, hal itu tentu saja membuat Dea sangat terkejut.
Dia sampai mematung dengan mata melebar, karena baru seumur hidupnya ada laki laki yang mencium bibirnya.
Dev yang melihat wajah syok Dea tentu saja semakin tak bisa menahan diri. Dia kemudian membalik tubuh istrinya lalu men.cium kembali bibir mungil Dea.
Dengan perlahan Dev menggerakkan bibir nya di bibir manis Dea. Bagi Dev bibir Dea sangat manis, hingga membuat Dev enggan untuk berhenti.
Dev yang sudah berpengalaman dalam hal ciuman, tentu saja tak sulit dalam mengexplore setiap rongga mulut Dea.
Ciumann itu harus terhenti saat Dea memukul dada bidang Dev, karena kehabisan oksigen.
Huuuhhh huuuuuhh
Dea mengambil pasokan udara banyak banyak saat pagutan itu terlepas.
"Napas sayang." Ucap Dev sambil mengelap bibir Dea dengan ibu jari nya.
Dea menatap Dev dengan tatapan tak percaya saat Dev menyebutnya dengan sayang.
"Kenapa? Apa aku gak boleh panggil istriku dengan sebutan sayang?" Tanya Dev sambil mengusap pipi Dea yang memerah malu.
Dea hanya menggigit bibir bawah nya, saat Dev berbicara dengan nada lembut.
"Jangan menggodaku sayang?"
"Menggoda apa sih Mas?" Bingung Dea pada suami nya yang masih betah berada di atas tubuh nya.
"Itu, kamu ngapain gigit bibir hm?"
Dea yang mendengar itu segera melepas gigitan nya. Dia memalingkan wajah nya karena malu. Sedangkan Dev hanya tersenyum manis saat melihat wajah malu sang istri.
"Kamu tahu? Melihat wajah menggemaskan kamu ini, rasanya ingin sekali ku terkam sekarang?" Goda Dev.
Tok
Tok
Tok
"Nona muda, Tuan Muda. Maaf, itu sarapan nya keburu dingin." Ucap salah satu pelayan.
Dea mendorong tubuh Dev hingga bergeser ke samping. Setelah itu Dea merapikan jilbab dan pakaian nya.
"Sarapan dulu yuk Mas!" Ajak Dea.
Dev mengangguk, tapi saat Dea akan membuka pintu tiba tiba Dev memeluknya dari belakang.
"Nanti kita lanjut ya, yang tadi sempat tertunda." Bisik Dev dengan nackal.
Dea hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala nya dengan heran. Tak dia sangka, pria dingin dan cuek seperti Dev ternyata sangat manja dan juga manis.
Dengan cekatan Dea mengambil nasi goreng buatan nya ke piring Dev. Lalu menuang teh hangat yang sudah dia buat tadi.
"Gimana Mas? Apa ada yang kurang?" Tanya Dea saat Dev memakan masakan nya.
"Eum..... Enggak! Ini semua sangat enak." Puji Dev
Dea mengucap syukur sebab masakan nya di sukai Dev. Bagi Dea itu adalah suatu kebahagiaan saat masakan nya di hargai dan di sukai oleh suaminya.
🌹
🌹
🌹
"Yah, kok ibu rindu sama Dea ya?" Ucap Ibu Siti saat baru saja sampai di sawah.
"Iya Buk, Ayah juga sama. Andai saja kita punya ponsel ya Buk? Sudah pasti kita akan menghubungi Dea." Ucap Ayah Rozak.
Mereka sangat merindukan Dea, padahal baru dia hari Dea pergi dari rumah.
"Kita do'a kan saja Buk, supaya rumah tangga Dea dan Dev baik baik saja. Kita do'a kan agar mereka bisa saling mencintai."
"Aamiin, semoga ya Yah! Yasudah, kita turun ke sawah yuk, udah mulai siang nih."
"Assalamu'alaikum..." Ucap Nina yang datang sambil membawa rantang.
"Waalaikumsalam... Eh, Nak Nina." Ucap Ibu
"Ini Buk, tadi Ibu Nina bikin soto Banjar. Nanti siang di makan ya buk!"
"Waahh, soto Banjar? Pasti enak nih? Ya Nak, nanti Ibu makan."
"Ibu kenapa? Kok murung gitu?" Tanya Nina saat melihat wajah murung Buk Siti.
"Ibu rindu Dea Nak! Dea lagi apa ya?" Ucap sedih Bu Siti.
Nina mengusap bahu Buk Siti, dia tahu apa yang di rasakan Buk Siti saat ini, sebab Nina juga merasakan nya.
"Nina juga gak punya nomor nya Buk! Kalau saja Nina punya, pasti kita telfon." Ucap Nina
🌹
🌹
🌹
Selesai sarapan Dea membantu pelayan di sana membereskan rumah, tapi Dev melarang nya.
"Kamu kan di sini Nona. Jadi gak boleh ya! Kamu ikut aku saja!"
"Kemana Mas?" Bingung Dea
"Ada deh. Nanti ku ajak kamu kesuatu tempat."
Dev pun mengajak Dea untuk bersiap, dia melihat tak ada baju bagus yang Dea punya. Hanya baju baju murah.
"Kamu beli baju berapaan sih sayang?" Tanya Dev saat melihat Dea memakai celana kulot dengan tunik selutut di padu jilbab senada.
"Eum, paling mahal ya 60 ribu Mas. Paling murah 35 ribu." Jujur Dea.
Srek
Seperti ada sesuatu yang teriris di hati Dev saat mendengar ucapan jujur Dea. Tak bisa ia bayangkan jika Dea membeli baju bahkan di bawah harga 50 ribu
Dev saja yang paling murah 500 ribu, dan yang mahal bisa sampai 50 juta, tapi Dea bahkan betah membeli baju di bawah harga segitu.
'Tak bisa ku bayangkan bagaiamana jadi Dea? Dia benar benar wanita yang sempurna? Ku pikir dia suka beli baju mahal, tapi ternyata baju nya bahkan tak ada 50 ribu?' Batin miris Dev.
"Yuk berangkat." Ajak Dev sambil menggenggam tangan Dea.
Dev berjanji pada dirinya sendiri, jika ia akan berusaha membahagiakan Dea sebagai istrinya.
Sesampai nya di Mall Dev menggandeng Dea untuk masuk kedalam gedung mewah nan ramai itu.
"Mas, kenapa ke Mall?" Tanya Dea.
"Kamu tahu ini Mall?" Heran Dev.
Dia pikir jika Dea tak akan tahu jika itu adalah Mall.
"Ya Allah Mas! Emang aku se kudet apa sih? Sampai Mall aja aku gak tahu? Zaman sekarang kan sudah ada TV Mas?"
Dev menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. Kemudian dia mengajak Dea menaiki lift ke lantai 3.
Dea yang baru pertama kali naik lift sangat takut. Dia sampai mencengkram lengan Dev sambil memejamkan mata nya.
"Tenang, kita gak akan kenapa napa?" Jelas Dev sambil mengelus tangan Dea.
Ting.
Pintu lift terbuka, kemudian Dev mengajak Dea memasuki sebuah toko fashion ternama dan mahal di mall itu.
"Mba, tolong carikan baju untuk istri saya ya! Yang bagus dan harus longgar dan muslim." Titah Dev pada pelayan di sana.
"Baik Tuan. Mari Nona!"
Dea mengangguk lalu mengikuti kemana pelayan itu membawa nya. Baju baju disana sangat bagus, bahkan sangat mahal.
"Apa iya kau harus beli? Tapi, nanti kalau uang Mas Dev habis gimana? Harga nya mahal mahal lagi?" Gumam Dea saat melihat bandrol harga.
"Mbak, sebentar ya! Saya mau ke suami saya sebentar." Pamit Dea
Pelayan itu mengangguk, lalu Dea pun kembali ke arah dimana Dev sedang duduk sambil memainkan ponsel nya.
"Loh, kenapa balik lagi?" Bingung Dev.
"Mas, kita pulang saja yuk! Baju nya mahal mahal? Nanti kalau uang Mas habis gimana?" Ucap Dea setengah berbisik.
Tapi Dev malah terkekeh kecil mendengar ucapan Dea.
"Sayang, bahkan jika satu Mall ini ku beli pun, tak akan habis uangku! Sudah, kamu belanja ya. Aku tunggu di sini! Tenang saja, uangku bahkan sampai 7 turunan gak habis sayang." Ucap Dev.
" Emang Mas sekaya apa?" Heran Dea.
"Sangat kaya! Sudah, kamu beli lagi saja ya!"
Dea pun manut dan kembali memilih baju, saat Dia tengah memilih baju tangan dia berbarengan memegang baju yang sama dengan wanita cantik di sebelah nya.
"Heh, orang miskin. Jangan sok beli baju di sini?" Ucap sinis wanita itu sambil melihat penampilan Dea dari atas sampai bawah.
Dea hanya tersenyum. "Mba mau baju itu? Kalau gitu biar saya cari yang lain." Ucap sopan Dea.
"Heh, harusnya cewek kayak Lo itu beli nya di pasar Loak? Sok sokan mau beli di toko ini?" Ketus wanita itu sambil mendorong bahu Dea hingga mundur satu langkah.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Mr.VANO
yg begini sombong yg ak suka klo sdh tahu pasti jungkir balik mintak maaf,dia blm tahu suami dea olang kaya
2023-02-05
2
asridiani
Dev, abis beli baju ..jangan lupa d beliin hp ya, buat mertua juga, hehe
2022-12-07
2
Erna Novidiana
mnta resepx soto banjar.. 😊😊😊..aq suka critax
2022-12-07
1