Happy Reading 😘😘
Jangan lupa like nya ya guys🙏👉karena itu sangat berarti buat author😘
Pagi ini Dev berangkat ke kantor untuk mengecek nya. Sebab sudah 2 tahun lebih Dev tak menginjakkan kaki nya di kantor nya.
Selama ini Dev hanya memantau nya lewat laptop.
"Sayang, nanti siang kamu bawain makan siang ya ke kantor aku!" Pinta Dev pada Dea saat mengantar nya ke teras.
"Iya Mas."
"Yasudah, aku berangkat dulu! Nanti siang akan di antar oleh sopir ya."
Setelah mengucapkan itu Dev masuk kedalam mobil setelah Alvin membuka nya.
🌹
🌹
🌹
Dea sedang sibuk memasak di bantu oleh pelayan di sana, dia akan membawa nya ke kantor Dev.
Setelah masakan siap dan di masukan kedalam rantang makanan, Dea pun masuk ke kamar nya untuk bersiap siap.
"Nak, kamu mau ke kantor nya Dev?" Tanya Mama Linda saat Dea menuruni tangga.
"Iya Ma, Dea berangkat dulu ya Ma!" Ucap Dea sambil mencium tangan sang Mama mertua.
"Silahkan Nona." Ucap Supir mempersilahkan Dea masuk kedalam mobil.
Brak
Pintu mobil pun tertutup, Dea duduk sambil menatap jalanan yang ramai di siang hari.
Jalanan ibu kota memang tak pernah ada sepinya, sekalipun malam hari.
30 menit sudah akhirnya mobil pun sampai di gedung berlantai 15 itu. Dea berdecak kagum saat melihat gedung megah nan mewah di hadapan nya.
"Permisi Mbak! Mbak nya mau kemana ya?" Tanya resepsionis.
"Saya mau bertemu dengan Mas Dev Mbak. Saya mau mengantarkan makan siang untuk nya."
"Apa sudah buat janji?"
"Saya di suruh langsung Mba sama Mas Dev." Jujur Dea.
"Maaf ya Mbak, Mbak sebaiknya pulang saja! Perempuan seperti Mba itu banyak yang modus seperti ini?" Ketus resepsionis itu.
"Maaf Mbak! Tapi saya ini istrinya Mas Dev."
Bukan nya percaya, resepsionis yang bernama Meta itu malah tertawa bersama rekan nya.
"Duh Mbak, Mbak. Kalau mimpi jangan ketinggian? Bangun Mbak, ini udah siang?" Ledek Aca rekan nya Meta.
Dea hanya tersenyum, lalu mengeluarkan ponsel nya dan menelfon Dev.
Tuut
Tuut
"Hallo assalamu'alaikum Mas." Ucap Dea
"Waalaikumsalam, sayang kamu dimana? Apa sudah berangkat?"
"Udah Mas! Ini lagi di bawah, tapi gak di izinin masuk sebab Dea gak buat janji sama Mas?"
"Oh, kamu sudah di bawah? Ok sayang, aku kesana sekarang."
Tut
Panggilan terputus, Dea kembali memasukan ponsel nya kedalam tas lalu tersenyum ramah pada dua resepsionis itu.
Sedangkan Meta dan Aca hanya diam dan menatap Dea dengan bingung.
3 menit menunggu, Dev keluar dari dalam Lift.
"Sayang, kenapa gak langsung keruangan aku?" Ucap Dev sambil merangkul pundak Dea.
Dea mencium tangan Dev.
"Ini Mas, Dea katanya harus buat janji dulu sama Mas?" Ucap Dea.
Dev melirik ke arah Meta dan Aca. Kedua wanita itu wajah nya sudah pucat pasi, mereka meneguk ludah nya dengan kasar dengan kepala menunduk.
"Kenapa kalian larang istri saya masuk hah?" Bentak Dev.
Meta dan Aca sampai terjingkat kaget oleh bentakan Dev.
"Jawab! Kalian sudah bosan kerja hah?"
"Ma-maaf Tu-tuan, kita ga-k tah-u kal-au Nona i-ni ist-ri Tu-an?" Ujar Meta dengan wajah takut.
Dea memegang lengan Dev lalu menggelengkan kepala nya.
"Mas, mereka itu gak salah. Mereka sudah bekerja dengan baik! Jadi jangan marahi mereka ya!" Punya Dea.
Dev membuang nafas nya dengan kasar.
"Dengar ya! Jika hal ini terulang lagi, maka saya gak akan segan pecat kalian, paham?"
"Paham Tuan." Ucap Meta dan Aca bersamaan.
Dev kemudian menggandeng Dea masuk kedalam lift untuk menuju ruangan nya.
"Met, kapan Tuan Muda nikah nya ya?" Heran Aca.
"Iya ya? Yasudahlah, Itu bukan urusan kita Ca. Nanti kalau kita ikut campur bisa di pecat lagi?" Ucap Meta.
🌹
🌹
Sesampainya di ruangan Dev, Dea langsung duduk di sofa dan membuka makanan yang di bawa.
"Eeeuummm, wangi banget sayang? Aku jadi ngiler?"
Dea hanya tersenyum saat mendengar ucapan suaminya.
"Suapin dong!" Pinta Dev dengan penuh harap.
Dea mengangguk lalu mulai menyuapi Dev, begitupun dengan Dev. Dia juga melakukan hal yang sama.
'Aku sepertinya sudah mulai mencintai Dea? Berada di dekat nya membuatku merasa tenang.' Batin Dev.
Tok
Tok
Tok
"Tuan kita harus meet--" Alvin masuk kedalam ruangan Dev dan langsung menundukan kepala nya saat melihat Dea sedang menyuapi Dev.
"Maaf Tuan, saya pikir Nona belum datang?" Ucap Alvin.
"Mangkannya Vin, lain kali lihat dulu sebelum masuk? Oya, kamu gantikan saya meeting ya! Bisa kan?" Tanya Dev.
"Bisa Tuan." Jawab Alvin lalu pamit keluar dari ruangan Dev.
Dev kembali melanjutkan makan siang nya dengan Dea setelah Alvin keluar.
Sementara itu Alvin melangkah keluar kantor untuk meeting bersama klien nya. Alvin menghela nafas nya dengan berat.
Dia juga mau mempunyai seorang istri, tapi hatinya masih tertutup rapat dari wanita.
Sebenarnya Alvin tak jauh beda dengan Dev. Dia orang yang humoris dan juga hangat. Tapi semenjak kematian kekasih tercinta nya, Alvin jadi pria yang dingin dan datar.
Banyak wanita yang mengidolakan nya dan juga mendekati nya. Tapi sayang, Alvin selalu menutup hatinya dari yang namanya wanita.
"Aku masih belum bisa melupakan mu Sekar?" Gumam Alvin.
Dulu Alvin mempunyai kekasih yang sangat ia cintai bernama Sekar Wangi. Mereka berpacaran sudah 3 tahun sejak SMA.
Tapi Sekar harus meninggal karena penyakit tumor otak nya. Dan sampai sekarang Alvin masih menutup hatinya.
Masih belum ada wanita yang bisa membuatnya luluh, dan mencairkan hati nya yang beku bagai batu.
🌹
🌹
"Mas, makanan nya kan sudah habis? Kalau gitu Dea pulang dulu ya?" Ucap Dea sambil membersihkan tangan nya di wetafel yang ada di ruangan itu.
"Kamu gak lihat sayang, kalau diluar itu lagi hujan deras?" Tunjuk Dev ke arah jendela.
Dea melihat keluar jendela dan memang lagi hujan deras, padahal pas berangkat tadi cuaca sangat panas terik.
Memang cuaca kadang tak menentu kadang hujan kadang panas. Akhirnya Dea kembali duduk di sebelah Dev.
"Terus Dea harus di sini dulu Mas? Apa yang harus Dea lakukan?" Tanya Dea.
Dev yang mendengar ucapan Dea, tersenyum smirk dengan sebuah ide yang muncul di otak nya.
"Sayang, sini." Tepuk Dev di paha nya.
Dea menatap bingung pada Dev, dengan alis bertaut. "Maksudnya gimana Mas? Paha Mas sakit?"
"Ck, kamu ini gak peka banget sih?" Decak Dev
Dia menarik tangan Dea dan membawa nya duduk di atas pangkuan nya. Wajah Dea bahkan sudah memerah menahan malu.
Dia mencoba bangkit tapi Dev menahan pinggang nya.
"Sayang diamlah, kamu membangunkan yang di bawah sana?" Ucap Dev dengan suara tertahan.
Dea terdiam saat mendengar ucapan Dev, dia menggigit bibir bawah nya saat dia sedang gugup.
Dev yang melihat itu sungguh tak bisa lagi menahan nya. Dia segera menarik tengkuk Dea dan langsung menyatukan bibir mereka.
Keduanya pun hanyut dalam ciuman hangat di cuaca dingin di luar sana.
🌹
🌹
Alvin baru saja selesai meeting, dia pun langsung kembali ke kantor nya. Tapi di tengah jalan dia melihat seseorang yang di cegat di tengah jalan.
Alvin melihat pengendara motor itu di cegat oleh 6 orang. Dia melihat orang itu kuwalahan melawan 6 orang itu.
Alvin pun keluar dari dalam mobil, dan membantu orang itu.
Bugh
Bugh
Bugh
Alvin menendang mereka satu persatu hingga tersungkur ke aspal.
"Kalian itu jangan berani nya keroyokan?" Ucap Alvin.
"Heh, Lo gak usah ikut campur ya!" Ucap salah satu dari 6 orang itu.
Kemudian Alvin membantu pengendara itu melawan mereka, hingga tak berapa lama mereka pun bisa di kalahkan dan ke 6 orang itu pun pergi.
Huuuffff
Alvin menarik nafas nya dengan lega. Lalu seseorang di samping nya membuka helm yang sejak tadi dia pakai.
Alvin tercengang saat melihat pengendara motor itu membuka helm nya, tak ia sangka jika pengendara itu adalah seorang wanita.
Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Aries suratman Suratman
Apakah Alfin jodohnya Nina(sahabatnya Dea) ya Thor
Aku makin penasaran dengan Ceritanya
2025-02-25
0
Evi
ada nnti si Nina ya kn thoor
2023-06-14
0
Hasrie Bakrie
Next
2022-12-02
0