Happy Reading 😘😘
Pagi ini seperti biasa Dea tengah mempersiapkan sarapan untuk semua orang. Tapi kali ini lebih sibuk dari biasanya.
Selesai sarapan, orang tua Dea dan Dev bersantai di teras yang ada gazebo nya. Mereka sedang mengopi sambil memandang ke arah sawah di belakang rumah Dea.
"Bu, Ayah. Dea pamit dulu ya!" Ucap Dea yang sudah rapih dengan sepatu boots dan juga ember besar.
"Mau kemana De?" Tanya Ibu.
"Itu Bu, semalam Kak Fahri bilang kalau Bu Ningsih mau terong. Nah, di sawah kan sudah ada Terong yang siap di panen Buk. Jadi, hari ini Dea mau kesana." Jelas Dea.
"Gak usah De! Biar nanti Ayah saja yang ambil." Ucap Ayah Rozak.
"Gak papa Yah. Ayah sama Ibu di sini saja!"
Setelah itu Dea mencium tangan kedua orang tua nya dan pergi ke sawah, tapi Mama Linda menghentikan langkah nya.
Dia menyuruh Dev untuk ikut, dengan dalih Dev ingin mengenal alam. Padahal itu alibi Mama Linda saja, agar Dev dan Dea sama sama dekat.
Dev mengikuti langkah Dea, kedua nya sama sama terdiam tanpa kata.
'Mama ini gimana sih? Yang benar saja! Masa aku suruh ikut nih cewek ke sawah?' Batin Dev menggerutu.
Dea masuk kedalam saung yang ada di tengah sawah. Lalu mengambil pisau yang biasa untuk dia memanen sayuran.
"Kita mau apa?" Tanya Dev.
"Saya mau manen terong Tuan! Jika anda tak biasa main lumpur, saya sarankan untuk tetap di sini saja!" Ucap Dea.
Ucapan Dea bagaikan sebuah penghinaan bagi Dev. Dia merasa Dea sedang menyindir nya.
"Kau pikir aku tak bisa turun kedalam lumpur itu?" Ketus Dev.
Dea mengangkat kedua bahu nya dengan acuh.
"Sebaiknya sih jangan Tuan! Soalnya takut. Takut jika nanti kaki Tuan kotor."
"Ck, kau pikir aku pengecut?" Kesal Dev.
Dea tak menjawab nya, dia langsung turun ke sawah dan memanen terong yang berada di tengah sawah yang di tanam Ayah Rozak.
Dea memotong satu persatu terong dan memasukan nya ke dalam ember. Sedangkan Dev meneguk ludah nya dengan kasar, saat kaki nya masuk kedalam lumpur.
'Jika bukan karena gengsi. Aku sangat ogah masuk kedalam lumpur menjij*kan ini?' Batin Dev.
Dia berjalan dan berdiri di belakang Dea. Dia mengikuti kemana Dea pergi. Dev terus memperhatikan wajah cantik nan manis Dea.
Hingga Dea menengok ke arah nya, dan menatap nya dengan heran.
"Kenapa Tuan mengikuti saya?" Heran Dea
"Ya terus, aku hari kemana dan apa?" Ucap Dev.
Dea tersenyum jail, lalu menyerahkan satu pisau pada Dev.
"Untuk apa?" Bingung Dev.
"Ya, daripada Tuan bengong dan mengikuti saya terus. Lebih baik Tuan bantu saya memanen Terong! Ayo Tuan, yang besar besar ya!" Jelas Dea sambil memotong.
Dev mendengus kasar, lalu mulai membantu Dea.
'Ni terong besar besar banget ya? Kayaknya ini seukuran sama punyaku? Apa, dia suka terong besar ya?' Batin Dev dengan nakaal.
Dea menatap heran pada Dev, soalnya Dev hanya diam sambil memegang terong di tangan nya.
"Tuan! Anda sedang memikirkan apa?" Tanya Dea.
Dev cukup terkejut dengan tepukan di bahunya. Dia menatap Dea, lalu bergantian menatap terong. Lalu menggelengkan kepala nya.
'Nggak! Kenapa aku mikirin yang aneh aneh sih? Dev, apa yang kau pikirkan? Kenapa kau malah berpikir, apa dia suka gede apa kecil?' Batin Dev.
"Tuan! Anda baik baik saja?" Cemas Dea
"Iya! A-aku baik baik saja. Apa kau suka yang besar?" Tanya Dev.
Dahi Dea mengkerut heran, tapi kemudian dia mengangguk.
"Iya Tuan. Emang kenapa?"
Mata Dev membulat, mendengar jawaban Dea. Dia tak menyangka jika ternyata istri kecil nya itu doyan terong yang gede.
"K-kau ternyata sangat travieso." Ucap Dev.
Travieso artinya (nakal) dari bahasa Spanyol.
"Hah! Terapi Peso? Apa sih maksudnya Tuan?" Bingung Dea
"Ah, sudahlah lupakan saja!"
"Iish, gak jelas banget sih ni orang?" Gerutu Dea.
🌹
🌹
🌹
Dea menaruh ember hasil panen nya di saung. Lalu dia mencuci kaki dan tangan nya.
"Alhamdulillah, lumayan banyak juga!" Ucap Dea sambil mengelap tangan nya yang basah.
Dev sedang meminum kopi yang tadi di buatkan oleh Dea.
"Assalamu'alaikum.... De, apa terong nya sudah?" Tanya Fahri.
"Waalaikumsalam, sudah Kak!" Ucap Dea
Fahri sangat terkejut saat melihat pria tampan di dalam saung dan sedang mengopi. Entah kenapa Fahri merasa sangat tak suka dengan kehadiran Dev.
"Dia siapa De?" Tanya Fahri dengan tatapan tak suka pada Dev.
"Oh, ini namanya Tuan Dev, kak. Dia ini anak sahabat Ibu dari kota!" Jelas Dea.
"Oh, tamu rupanya? Aku kira...."
"Kira, apa kak?" Tanya Dea.
"Nggak papa. Oh ya, nanti sore kamu sibuk gak?"
"Eum, nggak sih! Emang kenapa Kak?"
"Aku mau ajak kamu ke pasar malam. Kebetulan ada pasar malam, di desa bojong."
"Wah, pasar malam? Mau sih kak! Tapi, gak enak kalau pergi berdua. Aku paling nanti sama Nina aja Kak!"
"Gak papa kali De, sesekali mah. Kamu kayak baru kenal saja sama kakak?"
Eekhm
Dev berdehem keras, membuat Fahri dan Dea menatap ke arah nya.
Entah kenapa Dev merasa tak suka saat Fahri mengajak Istrinya untuk berkencan. Dev bisa melihat, jika Fahri menyukai Dea.
'Ni cowok kayaknya suka sama istri gw? Awas aja lo ya! Berani ajak kencan istri orang.' Batin Dev tak suka.
"Sebaiknya kita pulang, ini sudah siang." Ucap ketus Dev.
"Iya! Kak Fahri, aku pulang dulu ya. Ini terong nya, nanti uang nya Dea aja yang ambil ke warung." Ucap Dea sambil berpamitan.
Dev semakin tak suka melihat ke akraban mereka, kemudian dia menarik tangan Dea agar segera pulang.
Dea tentu sangat terkejut saat tangan nya di pegang oleh Dev. Begitupun dengan Fahri. Dia juga tak menyangka jika Dev berani memegang tangan Dea.
Padahal Fahri saja sangat susah memegang tangan Dea.
"Lepas! Tuan ini apa apaan sih? Kenapa lancang memegang tangan saya?" Kesal Dea.
"Emang kenapa? Kamu kan is---"
"Is, is apa Tuan? Anda jangan lancang ya! Saya gak suka di pegang pegang. Kita itu bukan muhrim, anda paham!" Marah Dea sambil meninggalkan Dev di tengah sawah.
Dev menatap kepergian Dea dengan rasa yang entah, dia sendiri pun tak tahu.
'Hampir saja aku keceplosan! Lagian, kenapa ya aku gak suka lihat mereka akrab? Apa aku cemburu? Ah, gak mungkin! Aku kan gak cinta sama dia? Mana mungkin cemburu?' Batin Dev menampik perasaan nya.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Mr.VANO
tu kan klo sdh minum air di desa begini langsung tarik ajah 😀
2023-02-05
0
Neng Alifa
astaga 😳😱
2023-02-01
0
Sri Hayani
benih benih cemburu telah hadir
tapi gengsi nya kegedean
jadi makan deh tu cemburu sampai lue mau ngaku klw Dea udh jd istri kamu Dev
2022-11-26
1