Happy Reading 😘😘
Saat mereka tengah makan tiba tiba seorang wanita datang, dan duduk di samping Dev.
Ke lima orang itu tentu saja sangat terkejut, apalagi wanita itu langsung merangkul leher Dev dengan mesra.
Dea yang melihat itu hanya menatap diam dengan wajah yang di buat setenang mungkin.
Dev melepas rangkulan itu dan mendorong tubuh Amber.
Aaawwhh
Amber meringis sakit saat bok.ong nya mendarat dengan sempurna di lantai. Dia berdiri dan menatap Dev dengan kesal.
'Nggak Am, kamu gak boleh marah. Kamu harus buat Wanita kampung itu tahu, jika Dev hanya milikmu! Dan di, tak ada apa apa nya dengan ku?' Batin licik Amber.
"Beb, kok kamu dorong aku sih? Kan sakit tahu? Kamu takut ya sama istri kampungan kamu itu?" Ucap Amber dengan nada manja dan menatap Dea dengan sinis.
Sedangkan yang di tatap hanya santai saja meminum juz nya.
"Ngapain kamu disini? Pergi!" Usir Dev.
Tapi Amber tak kehabisan akal, dia kembali merangkul tubuh Dev. Bahkan kali ini dia berani duduk di pangkuan Dev.
Amber ingin menunjukan jika ia lebih sempurna ketimbang Dea.
Dillon, Hazel, Alvin dan Dea tentu saja sangat terkejut saat melihat keberanian Amber.
"Heh nenek lampir? Ngapain Lo duduk di pangkuan Dev? Lo pikun ya? Apa jangan jangan, duit Lo udah habis? Sekarang Lo ngerayu Dev lagi, dulu Lo kemana hah? Dulu Lo ninggalin Dev saat undangan pernikahan kalian telah di sebar? Apa Lo gak lihat kalau istrinya ada di sini hah?" Ucap Dillo dengan nada ketus dan tatapan tajam nya.
Dev berusaha melepaskan pelukan Amber. Tapi Amber, malah semakin mempererat pelukan nya.
Dev melihat ke arah Dea, seakan mengatakan jika ia tak suka dengan keadaan begini, dan bukan mau nya.
Dea tersenyum, seakan tahu apa yang Dev pikirkan.
"Bukan pikun Lon. Tapi otak dia memang udah ada di dengkul? Dan mungkin juga tubuhnya udah gak laku, sampai dia mencoba merebut Dev lagi? Padahal istri Dev jauh lebih cantik dari dia? Tentu saja kalah jika di bandingkan dari segi manapun?" Timpal Hazel.
Sedangkan Alvin hanya diam saja sambil memperhatikan reaksi Dea. Alvin heran kenapa Dea gak marah saat Amber duduk di pangkuan Dev dan mencoba merayu nya.
'Kenapa dia begitu tenang? Biasanya kan wanita akan marah, saat suaminya di dekati wanita lain? Apalagi di depan mata nya?' Heran Alvin.
Jangankan Alvin. Dillon, Hazel, Dev dan Amber saja heran saat melihat wajah tenang Dea dan malah memakan makanan nya tanpa memperdulikan Amber.
'Gw harus bikin nih cewe pergi dari hidup Dev.' Batin Amber.
"Beb, kamu masih cinta aku kan? Mana mungkin kamu mau sama wanita modelan begitu? Gaya sama tampang nya aja kampungan banget? Iiih, kalau aku sih mau muntah lihat nya." Sindir Amber sambil memegang dada bidang Dev.
Dev yang mendengar itu tentu saja mengepalkan tangan nya, dia menarik tagan Amber di dada nya, lalu meremasnya dengan kuat sampai Amber meringis sakit.
"Aaawwhh, Beb, awwhh sakit Beb! Kenapa tangan ku di remas aaagghh..." Ringis Amber dengan wajah kesakitan.
"Turun dari pangkuan ku, atau ku patahkan tangan mu?" Ancam Dev dengan wajah merah menahan marah.
Bahkan gigi nya sampai gemelutuk menahan api amarah di dada nya.
Amber yang melihat itu, segera berdiri dan mengelus tangan nya. Airmata buaya nya sudah keluar, dia yakin jika Dave akan meminta maaf padanya.
Sebab selama ini Dev bahkan tak bisa melihat Amber menangis.
Sedangkan Dea hanya tersenyum miring melihat kejadian itu. Dia sengaja tak turun tangan sebab Dea ingin melihat, apakah Dev akan marah atau sebalik nya.
Dan ternyata Dev marah, dan itu membuat Dea yakin, jika Dev sudah melupakan Amber.
"Ck, Haduh nona drama! Gak usah drama queen disini deh? Sana di teater saja!" Decak Hazel
"Tau... Ganggu selera orang makan saja." Timpal Dillon
"Heh kalian! Gw kesini buat Dev, bukan buat kalian?" Teriak Amber.
"Maaf ya Mbak! Ini tuh cafe, apa Mba gak malu ya di lihatin banyak orang? Mba gak malu, di cap sebagai pelakor? Ups, aku lupa! Mbak kan harusnya ada di kamar mandi?" Ucap Dea mulai jengah dengan tingkah Amber.
"Heh cewek kampung, apa maksud Lo hah? Kenapa gw harus di kamar mandi?" Bentak Amber dengan marah.
Dea kembali memakan kentang goreng nya.
"Ya iya lah Mbak! Kan Mbak itu teman nya gentong? Bukan nya Ember itu harusnya di kamar mandi ya? Dan teman nya gentong, gayung, baskom sama sikat wc kan?" Ceplos Dea.
Dillon, Hazel dan Dev tertawa terbahak bahak saat Dea mengucapkan hal itu. Sedangkan Alvin hanya menahan senyum nya di balik lipatan bibir nya.
'Gil*, gak gw sangka istri Dev sangat berani?' Batin Alvin dengan kagum.
Amber yang mendengar itu menjadi marah, wajah nya merah menahan malu. Dia malu sebab di ketawain oleh Dev dan sahabat sahabat nya.
Dan bukan hanya itu saja, bahkan seluruh pengunjung cafe pun ikut mentertawakan nya.
"Hahaha... Hey, dia itu kan artis sinetron itu kan? Hahaha... Lagian nama kok Amber? Iya lah mirip Ember? Mana kelakuan kayak sikat wc lagi?" Ucap salah satu pengunjung cafe.
Dea hanya tersenyum penuh kemenangan menatap Amber. Sedangkan yang di tatap mengepalkan tangan nya dengan geram.
Amber melangkah ke arah Dea dan hendak menjambak jilbab Dea. Tapi Dev segera mencegah nya dan mendorong Amber.
"Jangan pernah sekalipun menyentuh dan melukai istriku! Kalau kau berani, maka kau akan menerima akibat yang buruk dariku!" Ancam Dev dengan sorot mata yang begitu tajam.
Huuuuhh pelakor huuuhhhh
Semua pengunjung Cafe meneriaki Amber dengan sebutan pelakor.
Amber yang kadung malu, segera berdiri dan menunjuk Dev dan Dea.
"Lihat saja! Aku akan hancurkan kalian. Tunggu saja pembalasanku!" Ucap Amber.
"Hhuuuh, artis kok pelakor? Huuuhhh..." Sorak pengunjung saat Amber melewati mereka.
Apalagi ada beberapa pengunjung yang memvideo kejadian tadi, dan Memviralkan nya di sosmed.
"Wah, Dev. Istri Lo ini berani banget? Salut gw!" Puji Dillon sambil mengangkat 2 jempol pada Dea.
"Bener Dev. Gw juga kagum sama Dea? Iya gak Vin?" Senggol Hazel di bahu Alvin.
Alvin hanya tersenyum tipis lalu menganggukan kepala nya.
"De, kenapa kamu gak marah tadi saat si Ember itu duduk di pangkuan Dev?" Tanya Dillon dengan penasaran.
Dev juga menatap Dea dengan raut wajah penasaran nya.
"Ya, Dea cuma mau lihat saja! Apa Mas Dev sudah moveon dari kembaran gentong itu, apa belum?" Jelas Dea dengan jujur.
Dev yang mendengar itu segera menggenggam tangan Dea.
"Sayang, aku sudah melupakan nya! Sumpah." Ucap Dev dengan yakin.
Eeekkkmm
Eekkhmm
Dillon dan Hazel berdehem keras saat melihat ke romantisan pengantin baru itu di hadapan mereka.
"Duh, Zel. Gw kok ngerasa banyak nyamuk ya?" Ucap Dillon sambil memukul nyamuk yang sebenarnya tak ada.
Plok
Plok
Plok
"Iya Lon. Kok banyak nyamuk ya?" Timpal Hazel sambil melakukan hal yang sama.
Dea dan Dev hanya tersenyum saja melihat tingkah dia pria jomblo itu.
"Mangkan nya, cari pasangan lah? Masa jomblo mulu? Emang kagak bosen apa tidur meluk guling mulu? Sesekali nyari yang hidup dan empuk?" Ledek Dev.
"Sial*n Lo! Sahabat gak ada akhlak. Mentang mentang udah kawin? Gw juga mau! Cuma masih on the way aja!" Ucap Dillo.
"OTW kemana?"
"Ya, OTW ke hati gw lah? Eeeaaakkk..."
Semua tertawa mendengar candaan Dillon. Dea sangat bahagia sebab ternyata sahabat sahabat suaminya sangat humoris, tapi tidak dengan Alvin, dia bagaikan patung dan seperti es balok.
Sangat kaku dan jarang senyum. Hanya sesekali saja tersenyum, dan itu pun tipis.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Nuryati Yati
🤣🤣🤣
2024-06-19
0
Mr.VANO
bagus de,buat dirimu berkelas,jngan gegaba ngadapin pelakor ember
2023-02-05
1
Benazier Jasmine
semangat dhea, hempaskan pelakor😂😂😂
2023-01-09
0