Gairah Adik Istriku

Gairah Adik Istriku

1. Prolog

pengenalan karakter dan cerita

Kemayang sari. seorang gadis yang penuh keceriaan, dan hidup bergantung dengan kakak nya Maria.

pada saat Mayang berusia sepuluh tahun, kedua orang tua mereka meninggal dunia.

Maria harus mengurus Mayang sendiri dan bekerja, bagi Maria Mayang adalah segala-gala nya, harta yang di tinggalkan oleh kedua orang tua nya.

Maria begitu menyayangi Mayang lebih dari diri nya sendiri.

apa pun, akan Maria lakukan demi kebahagian Mayang.

apa pun itu.

Maria sudah memiliki suami yang bernamakan Dimas Anggara.

Dimas adalah anak dari pemilik kampus ternama di kota mereka, namun Dimas tidak ingin mengunakan kebesaran nama orang tua nya.

Dimas lebih memilih menjadi seorang dosen di kampus tersebut.

Maria sangat bersyukur memiliki Mayang dan suami yang begitu menyayangi nya.

☘️☘️☘️

"Mayang, boleh mbak minta sesuatu dari mu?" ucap Maria lembut dan mengelus punggung tangan Mayang adik nya.

"mbak. mengapa harus izin, bukankah apa yang Mayang miliki itu juga adalah milik mbak Maria." jawab Mayang lugas dengan senyum menghias wajah cantik nya.

"iya, kamu benar. apa yang kamu miliki itu juga milik ku, begitu juga sebaliknya." jawab Maria lembut.

"Mayang. mau kah kamu menikah?"

Mayang terkejut atas pertanyaan yang Maria lontarkan.

Mayang yang semula fokus dengan buku-buku pelajaran nya, harus ia alihkan pandangan ke arah sang kakak.

"apakah kakak sudah bosan menghidupi ku?" tanya Mayang dengan suara bergetar.

"tidak Mayang! bukan begitu" Maria menyambangi Mayang yang duduk di atas lantai.

dengan hati-hati Maria merengkuh adik kesayangannya.

Mayang yang sejak tadi tak bisa menahan haru nya, Mayang pun menangis.

"dengar. mbak hanya ingin melihat kamu bahagia Mayang, mbak gak mau kamu hidup kesusahan nanti nya"

"tapi, mengapa mbak meminta Mayang segera menikah?"

"itu .... karna mbak mau kehidupan kamu lebih terjamin dik..." jawab Maria lembut.

Maria masih terlihat tenang.

"aku masih sekolah mbak, dan ... usia ku juga masih sangat muda"

"umur tidak mengukur patokan untuk menikah dik." dengan lembut Maria mengelus punggung tangan Mayang.

"dan ... kamu sebentar lagi akan segera lulus SMA, itu artinya, kamu sudah cukup mampu untuk membina rumah tangga."

Mayang menggelengkan kepala.

☘️☘️☘️

Mayang masih memikirkan semua permintaan Maria kakak nya. Mayang tidak habis pikir, apa sebenarnya tujuan Marian memintanya menikah muda. yang belum pernah terlintas di dalam benak Mayang sebelum nya.

keinginan Mayang adalah memenuhi semua mimpi nya, Mayang ingin berpendidikan tinggi agar bisa membanggakan Maria.

agar Maria bangga memiliki adik sepertinya.

"kuliah pun bisa kita lanjutkan dik, walau pun kita sudah menikah, dan ... kamu masih bisa berkarier."

semua ucapan Maria seolah berputar di kepala Mayang, seperti kaset yang terus di putar ulang.

Mayang bahkan tidak bisa memejam mata, Mayang merasa terganggu pikirannya.

dengan siapakah ia akan dinikahkan? Mayang tidak tau, Mayang pun tidak memiliki kekasih.

Mayang sangat gelisah, Mayang ingin bercerita namun kepada siapa?.

untuk saat ini Mayang sangat membutuhkan seorang teman untuk bercerita.

berbagi segala rasa gundahnya.

Mayang tidak ingin Maria kecewa padanya, Mayang merasa berhutang kepada Maria, selama delapan tahun terakhir ini Maria lah yang menghidupi Mayang bahkan sampai bisa sekolah di tempat yang elite.

jika menolak. maka Mayang takut Maria akan kecewa, jika ia menurut maka masa depannya akan di pertaruhkan.

ia, jika suaminya mengizinkan kan Mayang berkarier, jika tidak?.

"pupus sudah cita-cita ku" keluh Mayang

Mayang menghela nafas berat, dan tanpa ia sadari ia terlelap juga dalam bertempur dalam pikiran sendiri.

☘️☘️☘️

di meja makan semua hidangan sudah tersusun rapih, Maria segera menyiapkan kopi untuk Dimas dan segelas susu untuk Mayang tentu nya.

Maria begitu menyayangi Mayang, hingga tidak ingin ada kekurangan dalam kehidupan Mayang sedikit pun.

"mas, nanti pulang jam berapa?" tanya Maria lembut.

"agak sore, mar" jawab Dimas tak kalah lembut.

"aku nanti mau ke rumah mama." izin Marian.

"ia sudah, pulang jangan sore-sore ia!" ucap Dimas di sela menyantap sarapan pagi nya.

"mbak, aku berangkat ya" pamit Mayang pada Maria.

"sarapan dulu may! ini sudah mbak buat kan susu untuk mu" Maria menunjuk segelas susu di atas meja.

dengan berat hati Mayang menurut, takut sang kakak akan tersinggung jika ia menolak.

"kamu mau lanjut kuliah dimana may?" tanya Dimas pada Mayang.

"aish, dimana ya?" ucap Mayang bingung.

"di tempat mas saja!" jawab Dimas santai.

"setuju" sambung Maria.

Maya hanya terdiam, tidak menanggapi permintaan Maria.

Mayang banyak melamun, tidak seperti biasanya.

biasanya Mayang terlihat begitu cerewet, selalu bicara tanpa jeda.

"lagi kemasukan may?" tanya Dimas heran.

biasanya adik iparnya ini akan bertingkah seperti orang yang hilang kesadaran, selalu merancau tidak jelas.

selalu menceritakan teman-teman sekolahnya, atau dia berhasil mengerjai seseorang.

tapi mengapa Mayang terlihat berbeda? matanya pun terlihat bengkak seperti orang yang habis menangis semalaman.

"hai ... kuda Nil, apakah kamu sedang ada masalah?" tanya Dimas penasaran.

Mayang hanya menjulurkan lidah, selama ini Mayang dan Dimas memang tidak pernak akur, selalu bertengkar. entah apa yang mereka ributkan.

"sotoy" jawab Mayang seadanya.

"hih, nggak sopan" ucap Dimas kesal.

Maria yang melihat tingkah Mayang dan Dimas sudah tidak heran lagi.

pertengkaran keduanya memang sering terjadi, sudah biasa bagi Mayang dan Dimas jika berdekatan.

"sudah lah ... aku mau berangkat"

pamit Mayang sambil menyambut tangan Maria dan menciumnya dengan takzim, tak juga lupa Mayang menyambut tangan Dimas walau mereka sering terjadi perdebatan, namun Mayang tetap menghormati Dimas sebagai kakak ipar nya.

"dik, hati-hati" pesan Marian yang di angguki kepala oleh Mayang.

tak lama juga Dimas menyusul pergi ke kampus,.

tinggal lah ... Maria dan juga asisten rumah tangganya.

semenjak menikah dengan Dimas, Maria tidak di perbolehkan untuk kembali bekerja.

walau sangat di sayangkan, karier yang Maria miliki cukup bagus. tapi Maria lebih memilih patuh kepada keputusan Dimas.

jadi selama Maria berhenti bekerja, Dimas lah yang sudah membiayai kehidupan Mayang saat ini.

Maria sangat bersyukur memiliki suami seperti Dimas, dalam segala hal Dimas sangat mengerti.

prioritas Maria saat ini adalah Mayang dan Dimas.

Maria sudah memiliki janji dengan mama mertuanya, pergi kerumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lanjut.

Maria selalu melibatkan mama mertua, setiap maria ingin mengambil langkah tentunya.

beruntung Maria memiliki mama mertua yang sangat baik, bahkan Maria pun tidak kekurangan kasih sayang dari Bu Dina.

Bu Dina, tidak memiliki anak perempuan. Bu Dina memiliki dua anak lelaki yang bernama Dimas dan Rangga.

sebab itulah, Bu Dina sangat menyayangi Maria menantunya.

Terpopuler

Comments

siapa aq

siapa aq

lanjut donk kak

2022-10-25

4

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!