Bertemu Mayang

aku berusaha menggerak-gerakkan kaki dan tangan ini. agar ikatan ini bisa terlepas dan aku bisa lari dari tempat ini.

namun sayang, ikatan ini sangat lah kuat. aku masih berusaha, aku ... tidak boleh menyerah begitu saja.

aku tidak ingin mati konyol disini, aku harus membantu Mas Dimas, untuk menemukan Mba Maria.

aku ingin mengabulkan permintaannya, menerima perjodohan yang telah kakak ku siapkan. sebagai bakti ku padanya.

aku berusaha, dan terus berusaha. hingga akhirnya tali yang mengikat di bagian tangan bisa terbuka.

segera aku membuka penutup mata, lalu aku membuka tali yang mengikat di bagian kaki. dengan penggerakan cepat aku lakukan. ku amati di sekeliling, gubuk ini sangat menyeramkan.

aku segera turun dari ranjang ini dan segera ku buka pintu. aku berlari secepat mungkin dan tidak tentu arah, hingga aku menabrak seseorang. dan aku terkejut tamat lah riwayat ku...

aku menutup wajah dengan kedua tangan ku, aku takut melih sosok lelaki itu. mungkin saja dia terlihat sangat menyeramkan.

aku merasakan pergerakannya mendekat ke arahku, ya tuhan. tubuh ku mulai gemetaran. ditambah lagi dia memegang bahu dan membuka kedua tangan dari wajah ku.

"Mas Dimas!" pekik ku, aku langsung menghambur kedalam pelukannya rasa bahagia ku tidak dapat aku gambarkan setelah bertemu dengannya.

aku tersadar, sesat aku mulai melepas kan diri dari pelukannya jujur aku malu.

Mas Dimas, memberi kode padaku, dia menempelkan jari telunjuknya di depan bibir. aku patuh atas permintaanya.

setelah mengamati di sekeliling terasa aman, kami meninggalkan tempat ini secara perlahan.

kata Mas Dimas, jangan sampai kita membuat ke gaduhan agar tidak ketahuan.

kami berjalan sangat pelan, seperti pencuri yang takut ketahuan. "Hati-hati May!" ucap Mas Dimas memperingati.

kami yang melewati aliran sungai yang cukup deras, beruntung airnya sedang surut mudah bagi kami untuk dilewati.

"Aduh ..." pekik ku, kaki ku terkilir dan begitu sakit.

"Hati-hati May!" ucap Mas Dimas,

aku hanya bisa menahan sakit, walau sedikit pincang aku paksakan untuk berjalan.

"Apa sebaiknya kita beristirahat sebentar?!." aku menggeleng cepat, aku tidak ingin kembali di tangkap oleh orang hutan itu.

"Aku, masih bisa jalan kok Mas," jawab ku.

walau sejujurnya ini sangat sakit luar biasa. aku harus bisa menahannya, aku tidak ingin kami tertangkap oleh manusia hutan itu.

jalanan yang kami lewati lumayan sulit, aku rasa aku tidak mampu melewati tanjakan ini.

"Mas, duluan ya, nanti Mas, akan tarik Mayang, dari atas"

setelah Mas Dimas, sampai di atas dia mengulurkan tangannya. aku pun melakukan hal yang sama.

setah Mas Dimas, menggenggam tangan ku erat. dia mulai dengan misinya menarik diri ini agar segera naik ke atas sana.

aku kesusahan, disebabkan kaki kananku yang terkilir ini. "Ayo May, kamu bisa" ucap Mas Dimas menyemangati.

dengan susah payah aku melewati bukit ini, dan ... "Aaa..." pekik ku. aku tersungkur.

lantas Mas Dimas, langsung membekap mulut ku, dan dia memberi kode pada pandangannya. aku pun mengikuti arah pandanganya.

"Astarojim..." ucap ku dalam hati

ternyata yang menculik ku adalah orang primitif. mereka memiliki tubuh yang lebih tinggi dari pada umumnya dengan kulit yg sangat gelap benar-benar sangat menakutkan.

aku segera berlindung di belakang punggung Mas Dimas, kami sama-sama mencari tempat persembunyian.

sepanjang jalan, Mas Dimas, tidak melepaskan tangan ini barang sedikit.

yaa Tuhan, perhatian sekali. sadar Mayang, sadar ... dia suami dari Mba, mu Maria.

Mas Dimas, memang paket komplit, udah ganteng, pintar dalam agama, tajir pula. so sweet deh.

Muach ... suami idaman pokoknya mah, aku gemas sendiri.

"May, ayok! kok malah bengong?!." aku tersadar dari lamunan ku.

aish ... Mas Dimas, ini ganggu aja deh ... kan cuma ngehalu..

"Ayo, lewat sini!" ajaknya, aku yang mengekor bak seperti kerbau yang di cucuk hidungnya.

duh setia amat sih gue, aku terkikik geli. "Kenapa May" aku yang salah tingkah hanya bisa garuk-garuk kepala.

"lagi bayangin di cium orang hutan itu ya?" dengan refleks aku memukul punggung Mas Dimas.

"Ahhh..." pekiknya.

dan kami ketahuan dari orang-orang hutan ini "kaborrr.."

kami berlarian bersama, tangan ku tak sedikit pun dilepas olehnya. jangan terlalu percaya diri May, mungkin ini sebagai bentuk rasa tanggung jawabnya sebagai kakak terhadap adiknya.

☘️☘️☘️

kami sudah cukup aman sekarang, beruntungnya manusia primitif itu sudah pergi. "jangan bahagia dulu Dimas," aku berbicara sendiri.

pasalnya Mayang, mengajak ku memanjat pohon untuk menghindari kejaran para manusia primitif itu.

aku keheranan melihat Mayang, lihai sekali dalam memanjat pohon itu yang jelas-jelas sangat tinggi.

selama dua tahun aku hidup bersama Mayang, dan Maria. aku baru melihat sisi lain dari adik ipar ku ini.

ku perhatikan keadaan di bawah sudah aman aku pun turun. "May, turun!" panggil ku.

"Apa sih Mas, lagi asik ni" aku membulat kan mata. asik dimana ya coba?

"ayo May, cepat turun! keburu mereka kesini" ucap ku lagi.

kulihat Mayang, melemparkan beberapa buah-buahan. entah buah apa namanya aku tidak tau lalu ia segera turun.

"ayok!" ajak ku.

namun masih saja memungut buahan itu, "Untuk apa sih May?" tanya ku

"Iya, untuk di makanlah Mas, Mayang lapar" ucap ku jujur.

terpaksa aku membantu Mayang membawa beberapa buah-buahan itu.

"Tapi May, kalau buah ini beracun gimana?"

"Enggak ko mas, tenang aja. ini manis-manis asam rasanya" aku memberi tahu.

"Tidak usah dimakan May!" aku memperingati lagi.

dapat kulihat raut muka Mayang, berubah cemberut. bukan kamu saja yang lapar May, aku juga.

kami berjalan bersisian, aku tidak pernah melepaskan genggaman tangan sedikit pun. aku takut kehilangan Mayang kembali.

tujuan ku saat ini adalah kembali ke mobil, agar kami segera meninggalkan tempat ini dan kembali kerumah Paman.

"Oh .. iya May, selain menjat pohon. kamu pintar manjat apa lagi?!." tanya ku.

"Astarojim ... Mas Dimas!" pekik ku gemas.

"Astaghfirullah.. May, bukan Astarojim!" aku memperbaiki kata-katanya.

"Iya ... Mayang, tau kok"

"tunggu May, mobil kita?"

Terpopuler

Comments

Suci Fadila

Suci Fadila

ekhemm cie cie.. mayang main peluk² aja nyosor duluan

2022-11-29

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!