Mimpi buruk

☘️☘️☘️

Alhamdulillah.. akhirnya kami sudah Sampai di rumah.

rumah begitu bersih dan rapi. tapi ... tunggu-tunggu! apakan ini artinya Maria, telah kembali?!.

aku bergegas pergi kedalam rumah mencari Mba Maria.

"Mba!" panggil ku

"Mba, Maria!" ku ulangi panggilan ku.

terdengar suara tepukkan tangan yang menggema di ruangan ini. aku pun mencari kearah sumber suara.

dan ... aku membalik badan. Mba ku sudah berdiri di anak tangga dan menatap kami tidak suka.

"ternyata benarkan ya, kalian memiliki hubungan spesial" tudingnya

aku langsung menarik tangan ku dari genggaman Mas Dimas, dan sedikit menjaga jarak darinya.

"Tidak sayang, apa yang kamu lihat itu tidak lah benar" terang Mas Dimas. sambil mengapit kedua pipi Mba Maria dengan kedua tangannya

"sudahlah Mas, semua sudah terbukti" tudingnya lagi. kali ini Mba ku menatap ku sinis.

aku menggeleng kepala, dan berusaha menjelaskan apa yang dia lihat itu tidak lah benar.

aku tidak mau merebut suaminya, "Mba!" mohon ku.

tapi Mba ku menepis tangan ini kuat, iya terlihat begitu marah besar dengan apa yang iya lihat, itu tidak lah benar.

"keluar kalian dari rumah ini! kalian penghianat!" teriaknya lantang. aku terduduk lesu.

"Tega kamu May, kamu sudah merusak rumah tangga ku"

"tidak Mba, tidak! aku tidak seperti itu" ucap ku sesegukkan

namun Mba ku, seolah tidak mendengarkan perkataan ku.

"Mba, tolong Mba, Mayang, nggak salah!"

"Mayang, Nggak Salah..." ucap ku di sela isak

kan.

"May, Mayang!" panggil seseorang dan menepuk-nepuk pipi ini. aku yang sesegukkan membuka mata.

"Kamu kenapa Nduk?" tanya bibi dan paman bersamaan.

ku amati di sekeliling ternyata aku masih berada dirumah Paman.

itu artinya aku tadi hanya bermimpi, mengapa harus bermimpi seperti itu.

"Nduk, kamu kenapa to?" tanya bibi lagi, yg berhasil membuyarkan lamunan ku.

aku hanya menunduk, "kamu Mimpi buruk?" tanya Paman ku. aku mengangguk.

"sore ini kan, kamu blm mandi" Paman menjeda ucapannya "jadi wajar kamu mimpi buruk! lihat ini waktunya sholat maqrib!" lanjut Paman.

aku menghela nafas kasar, benar juga kata paman harusnya aku tidak tidur sebelum sholat isya.

setelah kaki ku di urut tadi oleh Paman, aku kelelahan menangis dan tertidur di lantai yang beralaskan tikar.

"Jadi, besok Mayang, belum boleh pulang ya Paman?" tanya ku.

"Boleh, tapi sore ya" jawabnya "Pagi kamu urut dulu kakinya. dan sore sebelum pulang, di urut lagi. setelah itu kalau mau pulang, pulang lah.. mungkin Mba mu, sudah menunggu kalian dirumah."

mendengar perkataan Paman aku jadi takut akan mimpi yang aku alami tadi jadi kenyataan.

Paman meminta Ratih, agar membantu aku pindah kedalam kamar. tak lama Ratih pergi lagi keluar.

lalu Ratih datang kembali membawa mangkuk yang lumayan besar berisikan air hangat.

"Untuk apa itu Rat?" tanyaku aku keheranan saja apa yang hendak iya lalukan dengan air di dalam mangkuk itu.

kemudian Ratih, meletakan mangkuk itu di atas nakas di samping tempat tidur.

lalu Ratih berjalan dan membuka almari dan mengambil sesuatu disana.

Ratih datang dan membawa sapu tangan ditangannya.

"Ini, untuk apa Rat?"tanya ku.

"Sudah, Mba diam saja!"

kemudian Ratih mengompres diri ini dengan telatennya.

aku terharu, rasa rindu kembali berkelebat kepada Mba Maria.

aku sangat rindu dengannya, sudah dua Minggu lebih aku tidak bertemu Mba Maria.

Duh .. kan jadi baper deh.

setelah dirasa selesai Ratih juga membatu aku Menganti baju. baju yang aku pakai tadi sangat kotor, akibat ulahku yang kurang hati-hati dalam bersepeda.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!