Kehidupan baru sang Dewi Kehancuran
"Dunia kuno yang sangat payah!!!" Gertak seorang wanita yang nampak terlihat compang camping di dalam hutan yang sangat gelap dan menyeramkan itu.
Sudah hampir satu minggu dirinya berada di labirin hutan tersebut, namun dia masih belum bisa menemukan jalan keluarnya. Seminggu yang lalu dirinya di buang oleh mantan tunangan dan kakak kandungnya sendiri yang ternyata bersekongkol dengan ibu dan ayah nya untuk membunuhnya agar tidak lagi menjadi aib keluarga.
Lenora, gadis tersebut bukan nya tidak bisa melawan tapi saat itu dia masih dalam keadaan bingung dan shock dengan apa yang ia lalui saat itu. Hingga akhirnya mereka berhasil membawa nya pergi ke dalam hutan ini, selama seminggu itu pula Lenora mulai mempelajari tentang dunia ini.
Dunia yang menurutnya sangat aneh, bagaimana tidak? dia melihat beberapa hal aneh di hutan yang membuat nya kaget sekaligus kagum. Namun, dia tidak menemukan satu pun orang yang ada di dalam hutan itu selain hewan buas yang membuat nya harus melawan jika ingin hidup dengan panjang.
"Woahh! apakah itu danau?" Girang nya yang langsung bergegas ke sana, namun setelah sampai di pinggiran Lenora kembali menjauh.
"Air yang tenang pasti terdapat banyak bahaya di dalam nya..." Gumam nya dengan memperhatikan danau tersebut yang nampak indah dan bercahaya karena hanya di sana yang tersorot matahari dengan terang.
"Grrrrr!!!!!"
Lenora meneguk ludahnya bulat-bulat, dia membalikkan tubuhnya perlahan-lahan hingga akhirnya dia memegang dadanya dengan mata yang terpejam. Ini bukan pertama kalinya Lenora melihat seekor beruang, namun kali ini Lenora benar-benar shock!! semua hewan yang ada di hutan ini ukuran nya 10 kali lipat dari dunia nya dulu.
Sebenarnya, Lenora juga tidak bisa di katakan lemah. Meskipun sikapnya pecicilan dan terkadang sedikit tidak waras namun Lenora sebenarnya seorang agen rahasia yang sangat penting di organisasi nya, sikap nya yang sangat memanipulasi membuat nya tak terlihat seperti seorang agen, karena itu lah banyak sekali musuh yang tertipu oleh nya.
Untuk saat ini, Lenora memilih untuk melarikan diri saja karena kondisi tubuhnya pun masih banyak luka yang belum sembuh.
"Ahh... Aku... Lihatlah, ada helikopter!!!" Tunjuk Lenora pada belakang tubuh beruang tersebut yang menatap nya heran.
"Haishh, bagaimana ini?" Gumam nya dengan menggigit ujung jarinya.
"Grrrr!!!!" Beruang itu kembali menggeram yang lagi-lagi membuat Lenora terlonjak kaget.
"Sialan kau!! apa kau mau membawa ku ke rumah sakit jika aku terkena serangan jantung?!" Kesal nya.
"Grrrrr?" Beruang itu terlihat heran, kepalanya yang di miringkan membuat Lenora terdiam.
"Kau mengerti apa yang aku bicarakan?" Tanya Lenora.
"Grrrr..." Angguk nya.
"Woahh!!! baiklah, aku akan berterus terang pada mu ya.... Sebenarnya, tubuh ku itu memiliki daging yang sangat buruk!! kualitas nya pun tidak memungkinkan, sebaiknya kau cari saja mangsa lain. Aku hanya manusia yang sangat menyedihkan disini, kau tidak lihat? tubuh ku kurus kering seperti ini? aku tidak akan membuat mu kenyang!" Lenora terus mengoceh tiada henti.
"Grrrr...." Beruang itu mendongakkan kepalanya hingga membuat Lenora ikut mendongakkan kepalanya juga, di dahan yang paling tinggi terdapat sarang lebah yang sangat besar, sepertinya beruang itu datang karena mencium aroma madu nya yang memang terasa harum.
"Kau mau itu?" Tanya Lenora yang di balas anggukan oleh harimu tersebut.
"Ambil sendiri, kau kan kuat." Santai Lenora yang nampak acuh.
"Grrrr!!!!" Marah nya.
"Astaga, baiklah baiklah..... Kau memang perhitungan sekali." Gumam Lenora dengan sedikit menjauh saat mendengar geraman beruang nya yang sangat menggema di sana.
Di lihatnya sekeliling yang nampak sepi dan sedikit gelap, Lenora segera mencari dahan pohon yang kering dan membawanya secara berulang-ulang hingga tertumpuk di bawah pohon tersebut dengan jarak yang lumayan dekat.
Setelah itu, Lenora mengeluarkan sebuah batu dari dalam saku nya. Dia memiliki nya sejak pertama kali ia datang ke sana karena untuk berjaga-jaga jika dirinya lapar dia akan mencari hewan buruan kecil untuk ia panggang.
Asap mulai mengepul saat api mulai menyala, terdengar suara gerungan dari atas pohon. Sarang lebah itu nampak bergoyang saat asap mulai mengerubungi mereka, Lenora yang melihat itu tersenyum puas.
Namun, senyumnya langsung luntur saat para lebah itu keluar dari sarang nya. Ukuran lebah itu membuat Lenora melotot, bagaimana bisa lebah sebesar itu? dengan ukuran nya yang kecil saja sudah membuat nya demam, apalagi yang besar seperti ini? ukuran nya seperti tikus besar yang sering ada di got.
"Grrrrr!!!!"
Beruang itu menggeram marah, dengan cepat di gigit nya belakang baju Lenora dan langsung membawanya pergi. Lenora yang sadar akan hal itu langsung berteriak heboh karena para kawanan lebah itu mulai mengejar mereka, Lenora hanya bisa memejamkan matanya dengan pasrah karena kepalanya terasa pusing akibat langkah beruang yang sangat besar dan cepat.
Setelah sekian lama nya, Lenora di turunkan kembali di atas bebatuan yang nampak dingin dan segar. Di lihatnya sekeliling yang ternyata sebuah air terjun, melihat itu Lenora langsung berlari untuk menghampiri nya.
"Aku yakin, di balik kesialan pasti ada keuntungan..." Girang nya dengan memainkan air tersebut dan segera meminumnya.
Namun, lagi-lagi keberuntungan tersebut langsung hilang saat Lenora melihat sepasang mata yang tengah menatapnya tajam di balik guyuran air terjun tersebut.
Sorot mata yang hitam gelap, yang kini mulai menunjukkan dirinya yang nampak begitu besar dan mengerikan.
"Aaaaaaaaaaaaa!!!" Lenora kembali pergi dan segera berlindung di balik tubuh beruang yang sedang duduk dengan tangan yang meraih air untuk minum.
"Cepat usir dia!!!" Perintah Lenora dengan memegang tangan beruang yang diam dan menatap Lenora yang tidak sadar telah mengatakan hal tersebut, apakah sosok nya sudah tidak menyeramkan lagi?
"Grrrrr!!!" Beruang itu menggeram pada Lenora yang justru malah menggeplak nya.
"Jangan menakuti ku lagi!! cepat usir dia!!" Kesal Lenora.
Beruang itu diam sejenak, sebelum akhirnya kembali menggigit belakang baju Lenora dan mengangkat nya tinggi.
"Apa yang kau lakukan? lepaskan aku!!!!!! bukankah sudah aku katakan? daging milik ku tidak enakk!!" Teriak Lenora yang nampak bergerak kesana kemari, lebih baik jatuh ke bebatuan dari pada ke dalam perut beruang. Benar kan?
Beruang itu mengangkat dan membawanya nya hingga berdiri di depan ular hitam yang sangat besar itu, ular itu terlihat menyeramkan dengan sisik yang terlihat tebal dan keras. Sorot matanya yang tajam dengan dua taring yang tajam seperti pedang membuat Lenora meneguk ludahnya bulat-bulat, apakah dia datang ke dunia ini hanya untuk menjadi santapan mereka? tubuh Lenora mulai menciut dan semuanya menjadi gelap gulita, sepertinya dia pingsan.
Pingsan karena lapar bukan karena takut....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Ayu Dani
mampir Thor
2024-04-12
0
azka aldric Pratama
di blz anggukkan harimau ap beruang Thor 🤔🤔🤔
2023-03-17
2
Yurnita Yurnita
aku mendukungmu thor
2023-02-20
0