Teman pertama

Lenora terbangun dari pingsannya, dia melihat ke sekeliling yang nampak gelap gulita dan hanya ada beberapa kunang-kunang yang mengelilingi nya sehingga di tempatnya berdiam lumayan terang.

"Apakah aku sudah di surga?" Gumam Lenora dengan bangkit dan mencoba melihat lihat sekeliling nya lagi.

Saat dirinya duduk, dia mencium aroma yang sangat harum dari belakang batu besar itu. Dengan cepat Lenora beranjak dan mengintip di sana, betapa terkejutnya Lenora saat melihat beruang tadi siang yang sedang memanggang ikan dengan ukuran yang sangat besar itu.

"Ikan.." Gumam nya dengan menelan ludahnya bulat-bulat.

"Shhhhh..."

Tubuh Lenora mulai merasa dingin, desisan itu sangat jelas terdengar di telinga nya. Lenora tahu bahwa ular besar tadi kini ada di belakang nya, saat Lenora hendak kabur ular tersebut justru mengikat nya menggunakan belakang ekornya yang sangat besar itu namun saat mengikat pada dirinya, ekor tersebut berubah kecil.

"Lepaskan!!!" Lenora terus berontak hingga ular tersebut melemparkan nya di hadapan sang beruang yang nampak terkejut.

"Huhuhu.... Beruang yang baik hati dan tidak sombong, lihatlah kelakuan nya itu.... Dia benar-benar jahat!!" Adu Lenora pada sang beruang yang bangkit dari duduknya dan mulai menghampiri sang ular yang lagi-lagi tengah melingkar di atas batu tempat Lenora mengintip tadi.

Melihat kepergian beruang itu, Lenora segera memakan ikan bakar yang nampak segar dan menggoda itu.

"Apa kau sangat kelaparan manusia?!"

"Hmm, aku sangat kelaparan. Dari pagi aku belum makan...." Balas Lenora tanpa sadar, setelah beberapa detik barulah dia sadar dan menelan gigitan ikan tersebut dengan susah payah.

Di lihatnya sang beruang yang sedang duduk dengan santai di bebatuan dan tengah menatapnya juga.

"Kau? kau bisa bicara?" Tanya Lenora dengan tampang yang bodoh.

•••••

"Yang mulia, semuanya sudah teratasi. Apakah anda ingin kembali?"

"Tidak, untuk sementara saya akan berada di dalam gua ini." Balas nya dengan mata yang masih terpejam.

Sosok laki-laki yang terlihat luar biasa itu sekarang sedang menahan dirinya agar bisa bertahan dari penyakit yang membuat nya tidak terkontrol, memiliki wajah yang rupawan dan tubuh yang sempurna membuat nya sangat di gilai para wanita.

Sudah hampir 1 bulan dia berada di dalam gua namun masih belum keluar juga, bahkan para bawahannya sudah berkali-kali mengatakan keadaan di istana nya.

•••••

"Aku paham, meskipun merasa ini semua hanyalah ilusi namun kalian semua ternyata nyata." Ucap Lenora karena sang beruang sudah menjelaskan sejak tadi.

Bahkan, kini beruang tersebut sudah berubah menjadi laki-laki tampan yang manis. Untuk ular, dia masih enggan berbicara dengan Lenora yang nampak tidak terlalu peduli pada nya.

"Dia sahabat ku, jangan hiraukan dia karena sudah sejak dulu dia memiliki temperamen yang buruk." Bisik Diego, nama dari beruang itu.

"Aku kagum padamu, kau sangat hebat! bagaimana bisa kau memiliki teman seperti nya?" Ucap Lenora dengan melirik Archon yang nampak memejamkan matanya dalam wujud ular nya.

"Benarkah? aku rasa aku memang hebat, hahaha..." Tawa Diego.

"Jadi, karena itu lah kau tahu bahwa aku bukan berasal dari dunia ini?" Penasaran Lenora.

"Iya, di lihat dari tingkah dan prilaku mu tidak mencerminkan orang-orang di sini. Jika kau berasal dari dunia ini mungkin kau sudah lama mati, semua hewan buas disini muncul karena ingin mengerjai mu saja..." Santai nya.

"Mengerjai? kau yakin? bahkan aku masih ingat saat seekor singa yang mengejar ku hingga membuat kaki ku bengkak karena terkena gigitan nya!!" Kesal Lenora.

"Benarkah? aku rasa dia mengerjai mu terlalu serius..." Santai nya.

"Sudahlah, lalu kenapa kau ada di hutan ini? bukankah kau bisa keluar dan menjadi manusia pada umumnya?" Heran Lenora.

"Menjadi manusia sangat merepotkan menurut ku, dan lagi.... Disini sangat menyenangkan, tidak ada yang berani mengganggu ku atau pun mencari masalah dengan ku." Ucap Diego dengan menatap Lenora yang langsung mendecak.

"Jika hidup seperti ini terus akan sangat membosankan! kau tahu? hidup yang penuh tantangan jauh lebih seru!! mau berpetualang dengan ku?aku tidak punya teman di dunia ini, ayolahhhh" Tawar Lenora dengan menggoyangkan tangan Diego.

"Petualang?" Ucap nya dengan mengeryit.

"Ya, semacam menjelajah. Bukankah itu sangat seru? kita bisa melihat dunia yang luas ini...." Jelas Lenora.

"...." Diego diam dengan melirik Archon yang nampak tak terusik.

"Aku akan pergi jika Archon juga ikut pergi, bagaimana pun juga dia sudah seperti saudara untuk ku." Ucap Diego dengan yakin.

".... Lupakan, sepertinya itu sangat mustahil." Ucap Lenora dengan merebahkan tubuhnya di atas tumpukan rumput yang lembut dan tebal.

Lenora memunggungi mereka, mata Lenora menatap ke arah air terjun yang nampak bersinar terang. Helaan nafas terdengar oleh Diego, bisa ia lihat jika Lenora sudah lelah dengan kehidupannya yang sekarang.

•••••

Pagi ini, Diego di buat panik karena tidak menemukan Lenora di sana. Yang ia lihat hanya ikan panggang yang sudah tersedia di sana, ada juga daun yang bertuliskan ucapan terimakasih pada Diego karena sudah mau menjadi teman mengobrol nya di dunia ini untuk yang pertama kali nya.

"Kau tahu jika Lenora pergi?" Tanya Diego pada Archon yang hanya berdehem.

"Haishh!! kenapa kau tidak membangunkan aku? aku akan mengantar nya ke perbatasan hutan ini, bukankah kau yang paling tahu bagaimana bahaya nya hutan ini?" Kesal Diego.

"Mau dia mati pun aku tidak peduli.." Santai Archon dengan kembali masuk kedalam air terjun.

"....." Diego tidak mengatakan apapun lagi, dia segera bergegas dengan wujud beruang nya yang besar. Diego menanyakan ke mana Lenora pergi pada hewan-hewan kecil yang ia jumpai sebelumnya, meskipun mereka baru pertama bertemu namun Diego yakin bahwa Lenora tidak lah jahat seperti orang-orang yang selalu mengincar nya untuk menjadikannya hewan spirit nya.

Sedangkan untuk Lenora sendiri, dia sudah bersembunyi di balik pohon besar yang nampak lebat daun nya. Dia baru saja di kejar oleh kawanan serigala yang nampak mengerikan dengan air liur yang terus menetes di setiap mulut nya.

Lenora meringkuk di atas dahan yang besar dengan nafas yang memburu, andai saja Lenora memilih pisau atau pun pistol nya mungkin dia tidak akan bersembunyi seperti ini.

"Aku mohon jangan lagi..." Gumam Lenora saat merasakan sesuatu yang merangkak di atas dahan yang ia tempati sekarang, mata Lenora terpejam kuat. Membunuh 3 ekor serigala membuat nya nyaris mati, dia tidak tahu bahwa di setiap serigala yang ia bunuh pasti akan semakin banyak yang datang.

3 ekor bukanlah hal yang mudah untuk ia lawan menggunakan tangan kosong, tangan nya kini penuh dengan darah, bahkan leher dan lengannya terdapat luka sayatan yang di akibatkan oleh serigala tersebut.

Deg!!

Jantung Lenora berdetak kencang saat merasakan tepukan di pundaknya, hal itu membuat tubuhnya oleng dan hampir jatuh jika saja tidak di tarik oleh sosok tersebut.

Terpopuler

Comments

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

Thor si Lenora nmptin tubuh orng lain/Transmigrasi sekalian am tubuhnya 🤔🤔🤔 td di bab pertama klo Lenora di bawa ke htn am mantan and keluarga dan di bunuh ....terus Lenora slm 1 mnggu muter2(seperti labirin) di dlm htn buat nyari jln keluar.... di sini maksudnya gmn Thor 🤔🤔

2023-03-17

2

Yurnita Yurnita

Yurnita Yurnita

semangat Thor

2023-02-20

1

dita18

dita18

msh nyimak thorrr

2023-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Nasib yang buruk!
2 Teman pertama
3 Mulai Berlatih
4 Berlatih keras
5 Pergi ke dunia luar
6 Makan di restoran bebek
7 Apakah saling berhubungan?
8 Petaka di hari pertama
9 Ketahuan
10 Dansa
11 Tantangan
12 Teman
13 Di dengar langit
14 Tetap tenang
15 Musibah
16 Iblis
17 Kemarahan Bing
18 Pelatihan tertutup
19 Pembentukan tubuh baru
20 Siksaan terus menerus
21 Memiliki nya
22 Berita penting
23 Rencana balas dendam
24 Balas dendam 2
25 Masuk ke dalam jebakan
26 Rencana berjalan dengan mulus
27 Terbongkar
28 Selesai
29 Menghabiskan waktu terakhirnya
30 Kembali nya Bing
31 Lebih buruk dari seorang pendosa
32 Membuat senjata
33 Bing yang mulai lemah
34 Terkena obat tidur
35 Kabut serangga
36 Serangga mematikan
37 Saling merindukan
38 Bom
39 Mimpi
40 Gua
41 Positif
42 Sarang ular
43 Kambuh
44 Buah dewa kehidupan
45 Melemahnya Lenora
46 Bertemu
47 Sumpah Lenora
48 Tak terduga
49 Selamat datang baby Bing
50 Kebahagiaan sesaat
51 1 pekan
52 Pergi
53 Menjalankan hukuman
54 Waktu yang berjalan cepat namun terasa lambat
55 Rencana
56 Masuk perangkap
57 Balasan
58 Wabah
59 Ilusi
60 Dimensi lain
61 5 Kaisar
62 Bertemu secara tidak langsung
63 Sebuah konspirasi
64 Hal aneh
65 wanita rubah
66 Iblis peminum darah
67 Istana
68 Pergi dari vandoria
69 Anak-anak
70 Raiza dan Raize
71 Undangan
72 Berburu
73 Pamer
74 Terluka karena rotan
75 Ular beracun
76 Naga salju
77 Mencari informasi
78 Dinginnya salju
79 Beruang salju
80 Pasukan Olympus
81 Bertemu Zaphier
82 Menyerang Vandoria
83 Selesai
84 Kembali
85 Tangisan penyesalan
86 Panggilan
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Nasib yang buruk!
2
Teman pertama
3
Mulai Berlatih
4
Berlatih keras
5
Pergi ke dunia luar
6
Makan di restoran bebek
7
Apakah saling berhubungan?
8
Petaka di hari pertama
9
Ketahuan
10
Dansa
11
Tantangan
12
Teman
13
Di dengar langit
14
Tetap tenang
15
Musibah
16
Iblis
17
Kemarahan Bing
18
Pelatihan tertutup
19
Pembentukan tubuh baru
20
Siksaan terus menerus
21
Memiliki nya
22
Berita penting
23
Rencana balas dendam
24
Balas dendam 2
25
Masuk ke dalam jebakan
26
Rencana berjalan dengan mulus
27
Terbongkar
28
Selesai
29
Menghabiskan waktu terakhirnya
30
Kembali nya Bing
31
Lebih buruk dari seorang pendosa
32
Membuat senjata
33
Bing yang mulai lemah
34
Terkena obat tidur
35
Kabut serangga
36
Serangga mematikan
37
Saling merindukan
38
Bom
39
Mimpi
40
Gua
41
Positif
42
Sarang ular
43
Kambuh
44
Buah dewa kehidupan
45
Melemahnya Lenora
46
Bertemu
47
Sumpah Lenora
48
Tak terduga
49
Selamat datang baby Bing
50
Kebahagiaan sesaat
51
1 pekan
52
Pergi
53
Menjalankan hukuman
54
Waktu yang berjalan cepat namun terasa lambat
55
Rencana
56
Masuk perangkap
57
Balasan
58
Wabah
59
Ilusi
60
Dimensi lain
61
5 Kaisar
62
Bertemu secara tidak langsung
63
Sebuah konspirasi
64
Hal aneh
65
wanita rubah
66
Iblis peminum darah
67
Istana
68
Pergi dari vandoria
69
Anak-anak
70
Raiza dan Raize
71
Undangan
72
Berburu
73
Pamer
74
Terluka karena rotan
75
Ular beracun
76
Naga salju
77
Mencari informasi
78
Dinginnya salju
79
Beruang salju
80
Pasukan Olympus
81
Bertemu Zaphier
82
Menyerang Vandoria
83
Selesai
84
Kembali
85
Tangisan penyesalan
86
Panggilan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!