"Siapa dia? aroma nya benar-benar harum." Ucap Oliver dengan terus memperhatikan Lenora yang sedang makan dengan kedua laki-laki di sampingnya.
Bing hanya diam, dia tahu bahwa kedua laki-laki di samping Lenora bukan manusia. Diego sadar akan hal itu, karena itu lah Diego meminta maaf karena takut mengganggu mereka. Diego sadar bahwa Bing memiliki kekuatan yang besar sehingga tidak terlihat oleh nya, Archon saja yang memiliki kekuatan yang sangat kuat masih bisa ia lihat sedangkan untuk Bing dia tidak bisa mengetahui nya.
"Bing! kau menyukai wanita itu?" Tanya Oliver lagi karena sejak tadi Bing terus memperhatikan Lenora yang sedang asik makan, bahkan sesekali Lenora bertatapan dengan Bing dan Lenora hanya tersenyum dengan kepala yang sedikit miring.
"...." Lagi dan lagi Bing hanya diam hingga membuat Oliver menghela nafas berat.
Lenora sendiri sadar bahwa dia sedang di perhatikan oleh kedua orang itu, begitu pun dengan Archon dan Diego. Namun mereka tetap acuh tak acuh, toh mereka tidak membuat masalah apapun pada mereka.
"Sudah?" Tanya Lenora pada Archon yang nampak puas karena semua makanan yang terhidang di meja habis tak tersisa.
"Ya, apakah ada tempat lain yang kau tuju?" Tanya Archon pada Lenora.
"Ada, kita ke pesta rakyat yang ada di dekat kerajaan. Aku dengar, istana kali ini mengadakan pesta untuk rakyat nya...." Ucap Diego dengan heboh.
"Aku bertanya pada Lenora, bukan kau!!" Ketus Archon yang membuat Diego cemberut.
"Istana? aku ingin melihat nya, ayo pergi....!" Ajak Lenora dengan antusias juga.
"Kita tidak akan masuk Ra, hanya berada jauh dari istana. Namun masih nampak terlihat dengan jelas..." Ucap Diego.
"Tidak masalah..." Angguk Lenora.
"Kalau begitu ayo..." Ajak Archon dengan meninggalkan beberapa kantung emas di meja.
Mereka berjalan beriringan untuk turun ke lantai satu, para pelayan yang melihat mereka kompak menundukkan kepalanya sebagai tanda penghormatan kepada orang bangsawan. Itu memang sudah biasa, jika ingin di hormati seperti itu sangat lah mudah.
Sebelum pergi ke pesta, Lenora dan kedua nya ingin berganti pakaian terlebih dahulu karena sedikit bau daging bebek yang mereka makan tadi. Lenora sendiri heran, bukankah para kultivator seperti Archon dan Diego jarang sekali makan? dia sendiri pun mulai akhir-akhir ini sering sekali makan, tapi sepertinya hal itu tidak berlaku untuk mereka.
Lenora keluar dari ruang ganti dengan sangat senang, dua pakaian nya ternyata sudah selesai di buat. Karena itu lah Lenora segera memakai nya, pundak halus dan cerah nya terekspos dengan jelas.
"Bagaimana? bukankah ini sangat cantik?" Tanya Lenora dengan berputar di hadapan Archon dan Diego yang langsung melotot.
"Apa yang kau pakai?!" Marah mereka berdua yang langsung membungkus tubuh Lenora dengan mantel milik Archon.
"Aku... Ini model pakaian di dunia ku." Bisik Lenora dengan mencoba melepaskan mantel tersebut.
"Tidak!! untuk wanita lajang seperti mu ini adalah aib!" Kesal Diego.
"Tapi...."
"...."
Lenora menelan ludahnya bulat-bulat sebelum akhirnya dia cemberut, Lenora menarik paksa mantel itu untuk membungkus dirinya. Setelah itu Lenora segera bergegas keluar, dia benar-benar kesal karena hal tersebut. Padahal Lenora ingin mengeluarkan trend terbaru, tapi sepertinya aturan di dunia memang sangat ketat. Sangat jauh berbeda dengan dunia nya, bahkan memakai pakaian dalam saja sudah hal yang biasa.
"Lenora!" Panggil Diego namun Lenora hanya acuh tak acuh.
"Dia memang kekanak-kanakan!!" Gumam Archon.
Lenora terus berjalan tak tentu arah, dia marah hanya sekejap selebihnya dia tertarik pada sosok yang terlihat aneh menurut nya. Dia melihat seseorang yang membawa keranjang, namun di dalam keranjang itu berisi sesuatu yang baru saja ia lihat.
"Lenora!!!" Panggil Archon dengan begitu lantang hingga membuat beberapa orang terhenti dan langsung menatap ke arah mereka bertiga.
Lenora yang mendengar itu segera berlari ke arah Archon dan segera menendang kaki nya dengan ekspresi yang kesal.
"Apa yang kau lakukan! kau pikir aku tuli?! membuat malu saja!" Kesal Lenora.
"Itu,..." Diego menggaruk tengkuknya malu, mereka memang tengah menjadi pusat perhatian orang-orang karena suara lantang Archon yang menggunakan elemen angin nya hingga membuat telinga semua orang berdengung.
"Kau sendiri, kenapa kau berjalan sendirian?" Tanya Archon dengan menatap Lenora penuh kekesalan.
"Itu karena aku melihat sesuatu yang aneh! itu.... Nah kan! hilang orang nya!!! haishhh..." Lenora menghentak hentakan kaki nya dengan kesal karena orang yang dia kejar sudah tidak ada.
"Siapa yang kau lihat?" Tanya Diego.
"Aku melihat seorang laki-laki yang nampak aneh, dia membawa keranjang yang berisi........ Seekor naga." Bisik Lenora.
"Jangan berbohong Lenora!! naga sangat jarang di temui..." Ucap Diego.
"Karena itu lah aku mengejar nya! aku melihatnya dengan jelas Diego!!" Kesal Lenora karena Diego nampak tidak percaya.
"Kau yakin?" Tanya Diego dengan memastikan lagi.
"Haish! kau percaya kan pada ku?" Tanya Lenora pada Archon.
"Ya, aku juga merasakan kehadiran nya meskipun hanya sedikit." Angguk Archon yang kini justru membuat Diego melotot dengan mulut yang terbuka lebar.
"Jadi, kemana arah orang itu?" Tanya Diego dengan serius pada Lenora.
"Hilang! itu semua gara-gara kalian!" Ucap Lenora dengan cemberut.
"Jangan sekali-kali dekat dengan mereka, jika mereka tahu kau melihatnya maka saat itu juga kau akan di buru!" Tegas Archon yang nampaknya sedang serius sekarang.
"Aku mengerti." Angguk Lenora.
"Bagus, ayo..." Ajak Archon dengan menggiring mereka berdua.
Di tempat lain, sosok laki-laki itu menghela nafas lega karena dia sadar bahwa Lenora tengah mengikuti nya tadi. Saat ini sosok itu berada di sebuah ruangan yang sudah terdapat Bing dan Oliver di sana.
"Kau di ikuti oleh seorang wanita berambut perak?" Tanya Oliver pada Simon yang merupakan bawahan nya.
"Benar tuan, dia melihat anak naga ini." Angguk nya dengan sangat ketakutan karena di tatap oleh Bing dengan ekspresi yang sangat tajam...
"Bing, jangan-jangan wanita itu wanita yang kita temui di tempat makan tadi?" Tanya Oliver pada Bing.
"Itu memang dia, aroma nya pasti seperti buah strawberry!" Ucap Bing.
"Itu memang benar, dia memiliki aroma strawberry yang terasa sangat manis." Angguk Simon dengan cepat.
"Apa ini ada hubungannya dengan wanita itu Bing?" Tanya Oliver dengan serius.
"Kau tidak perlu tahu!" Santai Bing yang membuat Oliver menghela nafas berat, itu memang bukan urusan nya.
Urusan Bing jauh lebih sulit dari yang dia duga, bagi Bing mereka semua yang ada di daratan rendah ini sangatlah lemah dan mudah sekali untuk di hancurkan.
Karena itu lah, tidak ada yang berani pada Bing yang notabenenya sekarang adalah seorang raja yang cepat atau lambat akan lengser.
Terimakasih atas like dan komen nyaa♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Isabel Hartono
lanjut
2022-07-31
3
May Yadi
penuh teka teki,, lanjut
2022-07-31
1