Archon dan Diego menatap Lenora pusing, sudah hampir dua jam Lenora terus mundar mandir di hadapan mereka berdua. Saat ini, mereka bertiga berada di sebuah rumah yang sebelumnya sudah di beli oleh Archon yang letak nya dekat dengan istana. Tidak mewah namun bisa di katakan besar untuk mereka bertiga tempati, bahkan rumah itu merupakan rumah terbesar ke 4 setelah rumah saudara dari pihak kerajaan.
Entahlah, awalnya Archon ingin membeli rumah yang besar dan mewah untuk mereka namun segera di halangi oleh Lenora, dia tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian. Namun, Diego juga setuju untuk membeli rumah mewah, hingga akhirnya setelah berdebat mereka memutuskan untuk membeli rumah tersebut yang masih bisa di bilang mewah oleh Lenora.
"Lenora, mau sampai kapan kau seperti ini?" Tanya Diego dengan kesal.
"Archon! kenapa kau tidak memberitahu ku bahwa laki-laki itu seorang raja!!! jika begitu, aku tidak akan mau mendekati mereka!" Kesal Lenora.
"Aku tidak tahu bahwa dia raja, yang aku tahu dia sangat kuat. Karena aku tidak bisa melihat seberapa tinggi kekuatan nya.... Mungkin, Diego juga merasakan nya." Jelas Archon.
"Kuat? jadi, laki-laki tampan itu.... Ehh maksud ku, raja Bing itu sangat kuat melebihi mu?" Kaget Lenora.
"Bukan melebihi tapi sangat jauh melebihi diriku sendiri." Tambah Archon.
"Wahh.....!!!" Kagum Lenora.
"Kau menyukai nya?" Selidik Diego.
"Suka? apakah menurut mu tidak ada yang suka pada sosok nya? dia tampan, bahkan sangat tampan! dia juga kuat, aku sangat suka dengan laki-laki yang kuat!!" Ucap Lenora dengan membayangi wajah Bing tadi.
Entah kenapa, Archon dan Diego merinding saat melihat Lenora yang mulai menunjukkan sikap asli nya. Banyak sekali sikap Lenora yang tersembunyi, mereka hanya perlu menyiapkan sikap untuk melihatnya di kemudian hari.
"Sebaiknya kau berlatih jika ingin menarik perhatian nya...." Ucap Archon dengan mengelus tengkuknya yang terasa dingin.
"Menarik perhatian? hmm.... Aku mengerti, aku akan berlatih!! jangan ganggu aku sampai malam nanti, dan oh iya aku lupa. Tolong ambilkan baju ku di toko tadi, sekalian beli kan beberapa aksesoris juga ya...." Perintah Lenora sebelum akhirnya masuk kedalam kamar dan mengunci nya dengan cepat.
"Ahh ini...." Diego menatap Archon yang terlihat lelah karena sikap Lenora, dia mengeluarkan beberapa kantung emas dan memberikan nya pada Diego.
"Sekalian belikan juga makanan untuk nanti malam." Ucap Archon dengan pergi begitu saja.
••••••
"Kau sengaja melakukan nya?" Tanya Bing pada Oliver yang nampak tersenyum-senyum.
"Apakah terlihat sangat jelas?" Balik tanya Oliver dengan menatap Bing.
"Menurut mu?"
"Aku, aku sepertinya menyukai nya. Bagaimana menurutmu?" Jujur Oliver.
"Itu berarti kau normal." Santai Bing yang justru membuat Oliver melotot.
"Jadi menurut mu selama ini aku tidak normal? sialan kau Bing!!!" Marah Oliver dengan menatap nya tajam namun Bing hanya acuh tak acuh saja.
•••••
Malam ini, Bing pergi lebih awal ke tempat acara yang ada di pusat kota untuk melihat persiapan nya. Dia juga sangat penasaran dengan Lenora, terlebih Lenora bilang jika dia tinggal di hutan. Bing sangat tahu seberapa bahaya nya hutan itu...
Namun, saat Bing melewati satu rumah... Dia di buat diam saat melihat sosok wanita yang ada di balik jendela yang hanya tertutup kain putih tipis yang memperlihatkan bayangan nya, terlihat sebuah tarian yang sangat indah dan baru pertama kali dia melihat nya.
Karena penasaran, Bing mulai mendekati nya. Tentu nya dengan hati-hati agar tidak terlihat, hingga akhirnya bisa melihat sosok wanita tersebut yang terlihat sangat cantik dan menarik.
Hidung mancung yang kecil, bibir sensual yang berwarna peach, senyum yang indah, tatapan yang lembut, bulu mata yang lentik dan..... Tulang selangka yang indah.
Bing segera memalingkan wajahnya, dia heran dengan apa yang di pakai wanita itu. Sebuah gaun pendek selutut yang hanya bertali spaghetti saja. Kaki yang terlihat jenjang nampak menarik perhatiannya, bahkan punggung yang seksi tak lepas dari tatapan Bing.
"Lenora!! cepat bersiap, sebentar lagi kita akan berangkat." Teriak Diego yang membuat Lenora segera menghentikan tarian nya.
"Tunggu sebentar.." Balas Lenora dan segera menutup jendela, namun saat hendak menutup dia melihat sosok laki-laki di depan jendela nya dengan sorot mata yang sama terkejutnya dengan dia.
"AaaaaaaaHmmmmfffttttt!!!" Lenora langsung di bungkam oleh Bing, dengan cepat Bing meloncat masuk dan mendorong tubuh Lenora hingga terbaring di ranjang.
Mata Lenora membulat sempurna, dia meneguk ludahnya bulat-bulat. Dia tahu siapa yang ada di atas tubuhnya ini, dari sorot mata juga sudah ia hafal dengan jelas.
"Lenora, ada apa? cepat buka pintunya!!!" Teriak Diego dengan menggedor-gedor pintu kamar nya.
"A-aku baik-baik saja, tadi ada ada cicak yang jatuh dan mati karena aku injak....." Balas Lenora saat Bing melepaskan tangan nya.
"Oh baiklah..."
Lenora menatap Bing yang masih tidak bergerak, apakah Bing sedang memikirkan sesuatu? melihat itu Lenora segera menarik cadar yang di gunakan oleh Bing hingga kini terpampang lah dengan jelas wajah tampan Bing yang membuat Lenora kagum.
"Apa yang kau lakukan!" Marah Bing dengan bangkit dari atas tubuh Lenora.
"Melihat mu..." Balas Lenora dengan santai,dia mengangkat kedua tangannya ke atas sebagai bantalan kepalanya, kedua kaki nya ia angkat sebelah hingga dress putih yang ia kenakan tersingkap dan memperlihatkan paha nya yang lembut dan bersih.
Lenora tahu, laki-laki di dunia ini tidak pernah melihat wanita yang bertingkah seperti dirinya sekarang. Bahkan, untuk yang sudah menikah pun mereka masih malu-malu. Lenora pikir, apa jadi nya jika laki-laki di dunia ini sama seperti di dunia nya....
"Kau!!!" Kaget Bing dengan menatap tajam Lenora yang langsung terkekeh.
Lenora bangkit dan menyilangkan kedua kaki nya dan menatap Bing heran...
"Aku tidak tahu, ternyata raja di sini sangat tidak sopan! mengintip seorang gadis yang belum menikah.... Menurut mu, bagaimana jika semua rakyat tahu?" Tanya Lenora dengan menatap Bing dalam.
"Siapa yang melihat mu, aku hanya tidak sengaja lewat!" Balas Bing dengan memalingkan wajahnya, dia benar-benar aneh sekarang. Kenapa dia terlihat tidak berkuasa di hadapan Lenora?
"Oh benarkah? lalu kenapa kau terlihat gugup? kau tahu, kau sudah melihat ku seperti ini..... Jadi, hukuman apa yang cocok mu yang mulia?" Tanya Lenora dengan berdiri di depan Bing.
"....." Bing menahan nafas saat tubuh Lenora mendekati nya hingga ia merasakan aroma strawberry yang manis dari tubuhnya.
"Yang mulia harus menuruti perkataan ku, jika tidak..... Akan aku pastikan kau kena imbas nya!" Bisik Lenora dengan sengaja menempelkan bibir nya di telinga Bing.
Lenora ingin sekali tertawa, ekspresi Bing benar-benar sangat menggelikan sekarang. Dia ingin sekali mengatakan pada seluruh dunia bahwa laki-laki yang mereka takuti sangat lemah seperti ini, tapi... apakah mereka akan percaya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Azizah
hahaha..dasar lenora minta d cubit ya🤭🤭
2022-08-09
4
yie
hihi.. nakal sekali..
2022-08-02
4
Kristina
semangat author abdate Nya
2022-08-02
2