Pesta mewah yang di adakan kerajaan untuk rakyat terlihat begitu ramai, Lenora melihat ke sekeliling yang terdapat banyak sekali makanan aneh yang membuat nya penasaran, karena semuanya gratis Lenora segera mengambilnya. Bahkan, bagian Archon dan Diego saja dia makan.
DUGHHH!!!
"Ah maafkan saya nona, apakah anda baik-baik saja?" Tanya seorang wanita dengan meminta maaf pada Lenora.
"Saya baik-baik saja." Balas Lenora dengan menatap wanita itu, tiba-tiba saja sorot mata Lenora berubah menjadi datar.
"Sayang, ada apa?" Tanya seorang laki-laki yang langsung melihat keadaan wanita di depan Lenora.
"Tidak apa-apa, aku tidak sengaja menabrak nya." Balas nya dengan tersenyum lebar.
Lenora diam membisu dengan menatap kedua pasangan itu, di hadapannya berdiri sosok yang mau di cari oleh Lenora. Dia adalah kakak kandung dan mantan tunangan nya sendiri yang sudah bersekongkol untuk melenyapkan nya agar dekrit pernikahan nya batal dan di gantikan oleh sang kakak.
Dia adalah Steward dan Aeera yang sedang jalan-jalan bersama di pesta rakyat ini, terlihat keduanya seperti pasangan yang saling jatuh cinta bahkan banyak orang-orang yang suka pada Aeera karena memiliki sikap yang lembut, sopan dan baik hati.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Diego dengan merangkul Lenora yang nampak bengong.
"Aku baik-baik saja..." Senyum Lenora.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan nya dengan melihat-lihat acara tersebut, namun saat Lenora berhenti di satu pedagang dia mendengar sesuatu yang menurutnya familiar.
"Lihatlah, nona Aeera sangat baik. Dia selalu berdoa di kuil Liosville untuk memohon agar agar adik nya yang tidak berguna itu segera di temukan, padahal sudah satu tahun lebih dia hilang. Pasti dia sudah mati, wanita yang bodoh dan tidak berkemampuan itu memang pantas mati!"
"Permisi nyonya, apakah nyonya kenal dengan sosok nya?" Tanya Lenora penasaran.
"Kenal? tidak!! untuk apa kami mengenal nya, dia sendiri bahkan tidak berani keluar dari kediamannya." Balas nya dengan ketus.
"Lalu kenapa anda mengatakan hal buruk tentang nya jika tidak tahu bagaimana kehidupan nya?" Heran Lenora yang membuat mereka bungkam.
"Untuk nona Aeera, dia memang sangat baik!! saking baik nya dia selalu berpergian dengan membawa tunangan adik nya...." Celetuk Lenora.
"Jangan sembarangan bicara nona, mereka hanya teman!!" Kesal mereka.
"Oh iya benar, mereka memang teman sejati!! lihatlah, betapa sayang nya pangeran Steward para nona Aeera.... Dia di rangkul, di peluk, di elus, di manja.... Jika orang-orang dari kerajaan lain melihatnya mungkin mereka akan mengira jika kedua orang itu sepasang kekasih." Ucap Lenora dengan memperhatikan kedua pasangan itu ikut di perhatikan oleh mereka.
"Nona, sebenarnya apa masalah anda dengan mereka? Kenapa anda selalu mencela nya?" Heran mereka dengan tak senang
"Lalu bagaimana dengan kalian, apa masalah kalian dengan nona Ellenora...?? kenapa kalian selalu menjelekkan nya?" Balik tanya Lenora yang lagi-lagi membuat mereka diam.
"Sudahlah, tidak ada gunanya berbicara dengan seorang penjilat.... Ayo pergi." Ajak Diego dengan merangkul Lenora untuk di bawa pergi dari sana.
Mereka kembali berjalan hingga tanpa sadar mereka berhenti di pinggir danau yang banyak sekali orang di sana, meskipun panas menyengat namun karena mereka memiliki energi Qi yang cukup sehingga mereka nampak biasa saja.
"Ayo naik!" Ajak Lenora pada Diego dan Archon.
"Kalian saja.." Balas Archon dengan melepaskan tangan Lenora.
"Kenapa?" Heran Lenora.
"Kau seperti tidak tahu dia saja, jika melihat air Archon pasti tidak sabar untuk segera menceburkan dirinya ke sana." Bisik Diego dengan cekikikan.
"Aku masih bisa mendengar mu Diego." Kesal Archon.
"Hehehe aku hanya bercanda.." Cengir Diego.
Lenora diam di tempat saat melihat sekumpulan orang-orang yang nampak mengerubungi seseorang, di sana terlihat sosok laki-laki yang nampak tinggi dengan tubuh yang luar biasa sempurna.
Pakaian hitam sama seperti Archon namun laki-laki itu lebih terlihat ganas dan mengerikan, di setiap baju nya ada corak warna merah dengan sulaman burung Phoenix dan naga.
"Yang mulia raja Luminos dan pangeran Luminos, semoga anda bahagia selalu...." Kompak mereka dengan menundukkan tubuhnya hingga yang terlihat hanya Lenora, Archon dan Diego saja yang masih diam mematung. Untuk Diego, dia tidak pernah tunduk pada siapapun kecuali pada Lenora yang merupakan tuan nya. Tapi untuk Archon? laki-laki itu memang sangat angkuh!
"Apa yang kalian lakukan! cepat beri hormat pada yang mulia!" Marah Kasim dengan menatap tajam Lenora dan kedua nya.
"Halo yang mulia..." Sapa Lenora dengan melambaikan tangannya hingga membuat orang-orang melotot kan matanya, dari mana datangnya keberanian Lenora?
"Kau!!!! Pengawal!!! cepat seret mereka!!!" Marah sang Kasim dengan bangkit dari duduknya.
"Berhenti!" Ucap Oliver dengan menahan para pengawal yang hendak mendekati Lenora, Oliver melirik Bing sekejap sebelum akhirnya maju untuk mendekati Lenora.
"Nona, dari mana asal mu?" Tanya Oliver dengan berdiri di depan Lenora yang langsung mendongakkan kepalanya karena lebih tinggi Oliver.
"Hutan." Balas Lenora dengan menatap Oliver hingga mereka terlihat saling tatap satu sama lain.
"......"
"......"
"Apakah sudah puas menatap nya?" Tanya Lenora dengan mundur dua langkah.
"Ahh belum, ehh iya sudah....." Gugup Oliver dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia langsung terpesona oleh sosok Lenora padahal Lenora hanya memperlihatkan mata nya saja.
"Apa kami masih mau di tangkap? saya dan kedua kakak saya sudah hidup lama di hutan, kami tidak bahkan tidak tahu bahwa kalian seorang raja dan pangeran." Ucap Lenora pada Oliver.
"Benarkah?"
"Tentu saja, kalau tidak percaya tanyakan saja pada kedua kakak ku. Ini adalah hari pertama kami keluar...." Jujur Lenora.
"Baiklah, untuk kali ini aku akan memaafkan kalian." Angguk Oliver.
"Terimakasih..." Angguk Lenora dengan membalikkan badannya untuk menatap Archon dan Diego yang nampak khawatir di tempatnya, mereka khawatir karena takut Lenora membuat ulah. Untuk menghadapi orang-orang di sana Archon masih bisa menyanggupi nya, tapi untuk melawan Bing? Archon akan memikirkan nya ribuan kali. Namun jika sampai Bing menyakiti Lenora atau pun Diego, maka Archon akan dengan senang hati melawan nya saat itu juga.
"Tapi, kau harus ikut lomba menari yang akan di adakan malam ini di pusat kota." Lanjut Oliver dengan tersenyum miring.
"WHAT? MENARI?" Pekik Lenora yang membuat Oliver menutup telinganya secara refleks.
Lenora bahkan tidak tahu apa itu menari, dia hanya tahu menari di tiang karena sering menyamar sebagai penari di klub. Tapi untuk menari seperti mereka yang sangat lembut dan anggun, Lenora tidak tahu bagaimana caranya. Tidak lucu kan jika dia menari di tiang, yang ada semua orang akan menertawakan nya karena gerakan nya yang aneh dan juga lumayan seksi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
KrisTie Lyiee
jangan pikir ditertawa.. itu jaman kuno bukan jaman moder🤣🤣🤣🤣
2023-09-14
0
May Yadi
dobel up 😁😁😁
2022-08-01
4