Makan di restoran bebek

Surga dunia!!! Lenora melihat-lihat semua pakaian yang ada di toko tersebut, banyak sekali hanfu yang menarik perhatiannya.

"Tamu yang terhormat, kami memiliki desain terbaru. Apakah anda mau melihat nya?" Tanya pelayan dengan sopan, karena dia tahu siapa Lenora dan kedua laki-laki yang tengah menatapnya itu.

"Desain baru? tidak terimakasih, justru aku ingin membuat nya sendiri. Bisakah kalian mengambil kan kertas dan pena?" Tanya Lenora dengan tersenyum kecil meskipun tidak terlihat oleh mereka karena terhalang cadar.

"Ahh baik nona..." Ucap nya yang langsung bergegas untuk mengambil kertas dan tinta.

Setelah mengambil nya, mereka segera memberikan nya pada Lenora yang langsung menggambar sesuatu. Semua desain di dunia ini sangat kuno, dia akan membuat hanfu yang modern.

Hanfu tersebut memiliki model yang lumayan simpel, hanya saja di bagian pundak nya terlihat karena sedikit terbuka. Lenora juga menambahkan beberapa hiasan kecil seperti naga dan Phoenix di setiap ujung hanfu nya.

Lenora membuat 5 macam hanfu dengan model yang berbeda-beda, setelah di rasa selesai baru lah Lenora memberikan nya.

"Nona, ini...." Kaget mereka karena ini pertama kalinya mereka melihat desain yang begitu rapih dan sangat mudah di pahami.

"Aku ingin membuat nya, pastikan semuanya berwarna putih ke biru biru an. Apakah akan selesai sampai sore ini?" Tanya Lenora dengan melihat ke arah Archon dan Diego yang nampak kesal di tempat nya.

"Nona, kami akan menyelesaikan nya secepat mungkin. Bahan aoa yang ingin anda pilih?" Tanya nya dengan menunjukkan beberapa helai kain pada Lenora.

"Ini sangat lembut, apakah ini sutra?" Tanya Lenora, kain tersebut sangat halus dan lembut sama seperti pakaian yang ia kenakan sekarang namun yang dipakai lebih nyaman.

"Benar nona, ini sutra terbaik yang ada di kota ini." Jelas nya.

"Pasti sangat mahal, aku ingin bahan yang...."

"Pastikan kualitas pakaian nya yang terbaik, ini untuk bayaran awal. Jika siang ini selesai dengan cepat, aku akan membayar nya dua kali lipat." Ucap Archob dengan memberikan sekantung emas pada pelayan tersebut.

"B-baik tuan..." Senang nya dengan segera melaporkan hal tersebut pada pemilik toko.

"Kau boros sekali, aku tidak apa-apa memakai pakaian biasa juga. Itu tidak akan terlihat mahal atau murah nya juga...." Ucap Lenora.

"Benarkah? tapi seseorang yang berdiri di antar kami harus lah terlihat anggun dan mewah." Ucap Diego dengan merangkul Lenora.

"Baiklah, aku akan mengikuti apa kata kalian. Toh kalian sendiri yang membiayai aku selama ini...." Balas Lenora dengan santai.

"Hmm, ayo cari makan." Ajak Archon yang nampak sudah tidak tahan, Lenora dan Diego lupa kalau Archon sering merasa lapar.

"Ayo...." Ajak Diego dan Lenora secara bersamaan.

Archon sudah mulai terbiasa dengan Lenora yang sering menggandeng nya karena Diego yang tengah merangkul Lenora, mereka tidak seperti kekasih justru mereka terlihat seperti seorang kakak yang tengah melindungi adik nya.

"Bebek bakar? aku mau...." Senang Lenora, dia mencium aroma yang harum sekali dari tempat makan tersebut.

"Baiklah ayo..."

Mereka segera bergegas menuju restoran yang menyajikan olahan bebek itu, Archon segera memesan tempat khusus yang letak nya ada di lantai dua. Semua orang hendak menggoda Lenora karena terlihat cantik meskipun tidak terlihat jelas, namun mereka bisa pastikan jika Lenora sangat cantik.

Namun, semua tindakan mereka langsung terhenti saat Archon dan Diego mengeluarkan aura membunuh nya. Lenora sadar akan hal itu namun dia tidak merasa risih, justru Lenora merasa senang karena merasa aman di antara mereka berdua.

"Keluarkan semua menu utama yang ada di restoran ini." Ucap Archon pada pelayan yang datang dengan memberikan kertas yang berisi menu makanan nya.

Diego dan Lenora yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya saja, bisa mereka pastikan bahwa semua makanan itu akan habis oleh nya.

Saat Lenora melihat ke sekeliling yang hanya ada beberapa orang saja karena itu tempat khusus yang tentunya sangat mahal juga bayar nya....

Mata Lenora saling bertatapan dengan seseorang yang sedang duduk di salah satu kursi yang ada di dekat jendela, mereka saling tatap dalam beberapa detik. Sorot mata yang berwarna hitam gelap, sangat tajam seperti ingin melenyapkan nya saja namun bisa Lenora pastikan di balik cadar yang di kenakan nya itu tersimpan wajah yang tampan.

"Ada apa?" Tanya Diego karena Lenora menggeplak kepala nya sendiri saat pikiran aneh mulai muncul di otak nya.

"Ehh tidak ada apa-apa.... Wahh banyak sekali!!" Kagum Lenora saat melihat para pelayan yang datang berbondong-bondong dengan membawa menu makanan mereka.

"Selamat menikmati hidangan nya tuan dan nona." Ucap mereka dengan menundukkan kepalanya penuh kesopanan.

"Baik, terimakasih." Balas Lenora karena dia tahu bahwa Archon maupun Diego tidak akan menghiraukan mereka.

"Enak sekali, tapi kurang pedas." Komentar Lenora.

"Enak bagaimana? lebih enak masakan mu..." Ucap Diego dengan jujur.

"Itu benar, olahan daging nya masih terasa amis." Tambah Archon.

"Aku tahu, kalau begitu tunggu sebentar...." Lenora segera bergegas untuk mendekati salah seorang pelayan yang sedang memberikan makanan nya pada sosok yang ia tatap tadi yang ternyata sedang berbincang dengan teman nya.

"Permisi..." Sapa Lenora pada pelayan itu.

"Iya nona? apakah anda membutuhkan sesuatu yang lain?" Tanya nya dengan tersenyum lebar.

"Bisakah kau bawakan jeruk kecil yang asam ke meja kami?" Tanya Lenora.

"Jeruk kecil yang asam? nona, kami memiliki jeruk yang segar dan manis jika anda mau..."

"Ehh tidak perlu, aku membutuhkan jeruk itu... Tapi, jika ada yang manis tolong bawakan juga yaa beserta teman-temannya juga." Senyum Lenora.

"Teman-teman nya? ahh saya mengerti nona Hahah, kalau begitu saya permisi...." Pamit nya.

Lenora mengangguk, dia segera berbalik namun hanfu yang ia kenakan justru menyangkut di meja tempat makan orang itu.

"Haishh..." Gumam nya yang langsung menarik nya hingga sobek, semua orang menatap ke arah nya karena suara sobekan tersebut terdengar sangat nyaring.

"Apa yang kau lakukan?" Diego segera bergegas menghampiri Lenora dan memakaikan pakaian nya untuk menutupi bekas sobekan di paha nya yang sedikit terlihat itu.

"Maaf, dia memang sangat ceroboh...." Ucap Diego pada sosok laki-laki yang tengah memperhatikan Lenora.

Lenora mengeryit, tumben Diego meminta maaf. Apakah ada sesuatu yang tidak dia ketahui?

"Kau ini apa-apaan sih? bisakah kau menghilangkan sikap ceroboh mu itu?" Tanya Archon dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Aku hanya mempercepat keadaan tapi ternyata malah memperburuk keadaan." Ucap Lenora dengan menunjukan cengiran nya.

"....."

"Nona, ini jeruk yang anda minta." Ucap sang pelayan tadi dengan memberikan jeruk nipis yang terlihat segar, mungkin baru di petik. Ada juga buah buahan yang juga tak kalah segar nya..

"Terimakasih, apakah aku boleh mengomentari makanan disini?" Tanya Lenora dengan serius.

"Ah ya, tentu saja boleh nona." Angguk nya dengan cepat.

"Lihatlah kegunaan jeruk ini, tolong sampaikan pada koki di dapur. Jika membersihkan daging-daging ini, tolong di baluri oleh jeruk ini beserta bumbu-bumbu yang lainnya agar tidak tercium amis nya. Bisa juga di gunakan jika sudah matang seperti ini, pasti rasanya akan semakin lezat!" Ucap Lenora dengan membelah jeruk tersebut.

"Cobalah..." Ucap Lenora dengan memberikan sepotong daging nya pada pelayan itu.

"Itu, nona... Itu tidak sopan, saya hanya pelayan rendahan..." Takut nya.

"Tidak apa-apa, ayo makan..." Paksa Lenora yang mau tidak mau di turuti oleh pelayan tersebut.

"Bagaimana? segar bukan?" Senyum Lenora saat pelayan itu sudah memakan nya.

"Wahh, benar nona. Terasa sangat segar dan enak, terimakasih nona atas ilmu nya.... Saya akan segera mengatakan nya pada koki dan pemilik restoran ini." Ucap nya dengan berkali-kali menundukkan kepalanya pada Lenora.

"Ehh, tidak perlu.... Kau katakan saja bahwa itu semua ide mu, aku tidak suka keramaian." Cegah Lenora.

"Tapi nona.."

"Turuti saja apa katanya." Ucap Diego.

"Baiklah, sekali lagi terimakasih nona. Saya akan merahasiakan hal ini...." Ucap nya dengan tersenyum haru.

Semua ucapan Lenora dan pelayan itu di dengar oleh sosok Bing yang sedang makan bersama Oliver, mereka tidak menguping tapi Indra pendengaran mereka memang sangat tajam.

Terpopuler

Comments

Ifha Astifa

Ifha Astifa

ahhh tambah penasaran thorr

2022-08-22

1

Kristina

Kristina

next author

2022-07-30

2

May Yadi

May Yadi

jodoh leonora bing kan yaaa

2022-07-30

7

lihat semua
Episodes
1 Nasib yang buruk!
2 Teman pertama
3 Mulai Berlatih
4 Berlatih keras
5 Pergi ke dunia luar
6 Makan di restoran bebek
7 Apakah saling berhubungan?
8 Petaka di hari pertama
9 Ketahuan
10 Dansa
11 Tantangan
12 Teman
13 Di dengar langit
14 Tetap tenang
15 Musibah
16 Iblis
17 Kemarahan Bing
18 Pelatihan tertutup
19 Pembentukan tubuh baru
20 Siksaan terus menerus
21 Memiliki nya
22 Berita penting
23 Rencana balas dendam
24 Balas dendam 2
25 Masuk ke dalam jebakan
26 Rencana berjalan dengan mulus
27 Terbongkar
28 Selesai
29 Menghabiskan waktu terakhirnya
30 Kembali nya Bing
31 Lebih buruk dari seorang pendosa
32 Membuat senjata
33 Bing yang mulai lemah
34 Terkena obat tidur
35 Kabut serangga
36 Serangga mematikan
37 Saling merindukan
38 Bom
39 Mimpi
40 Gua
41 Positif
42 Sarang ular
43 Kambuh
44 Buah dewa kehidupan
45 Melemahnya Lenora
46 Bertemu
47 Sumpah Lenora
48 Tak terduga
49 Selamat datang baby Bing
50 Kebahagiaan sesaat
51 1 pekan
52 Pergi
53 Menjalankan hukuman
54 Waktu yang berjalan cepat namun terasa lambat
55 Rencana
56 Masuk perangkap
57 Balasan
58 Wabah
59 Ilusi
60 Dimensi lain
61 5 Kaisar
62 Bertemu secara tidak langsung
63 Sebuah konspirasi
64 Hal aneh
65 wanita rubah
66 Iblis peminum darah
67 Istana
68 Pergi dari vandoria
69 Anak-anak
70 Raiza dan Raize
71 Undangan
72 Berburu
73 Pamer
74 Terluka karena rotan
75 Ular beracun
76 Naga salju
77 Mencari informasi
78 Dinginnya salju
79 Beruang salju
80 Pasukan Olympus
81 Bertemu Zaphier
82 Menyerang Vandoria
83 Selesai
84 Kembali
85 Tangisan penyesalan
86 Panggilan
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Nasib yang buruk!
2
Teman pertama
3
Mulai Berlatih
4
Berlatih keras
5
Pergi ke dunia luar
6
Makan di restoran bebek
7
Apakah saling berhubungan?
8
Petaka di hari pertama
9
Ketahuan
10
Dansa
11
Tantangan
12
Teman
13
Di dengar langit
14
Tetap tenang
15
Musibah
16
Iblis
17
Kemarahan Bing
18
Pelatihan tertutup
19
Pembentukan tubuh baru
20
Siksaan terus menerus
21
Memiliki nya
22
Berita penting
23
Rencana balas dendam
24
Balas dendam 2
25
Masuk ke dalam jebakan
26
Rencana berjalan dengan mulus
27
Terbongkar
28
Selesai
29
Menghabiskan waktu terakhirnya
30
Kembali nya Bing
31
Lebih buruk dari seorang pendosa
32
Membuat senjata
33
Bing yang mulai lemah
34
Terkena obat tidur
35
Kabut serangga
36
Serangga mematikan
37
Saling merindukan
38
Bom
39
Mimpi
40
Gua
41
Positif
42
Sarang ular
43
Kambuh
44
Buah dewa kehidupan
45
Melemahnya Lenora
46
Bertemu
47
Sumpah Lenora
48
Tak terduga
49
Selamat datang baby Bing
50
Kebahagiaan sesaat
51
1 pekan
52
Pergi
53
Menjalankan hukuman
54
Waktu yang berjalan cepat namun terasa lambat
55
Rencana
56
Masuk perangkap
57
Balasan
58
Wabah
59
Ilusi
60
Dimensi lain
61
5 Kaisar
62
Bertemu secara tidak langsung
63
Sebuah konspirasi
64
Hal aneh
65
wanita rubah
66
Iblis peminum darah
67
Istana
68
Pergi dari vandoria
69
Anak-anak
70
Raiza dan Raize
71
Undangan
72
Berburu
73
Pamer
74
Terluka karena rotan
75
Ular beracun
76
Naga salju
77
Mencari informasi
78
Dinginnya salju
79
Beruang salju
80
Pasukan Olympus
81
Bertemu Zaphier
82
Menyerang Vandoria
83
Selesai
84
Kembali
85
Tangisan penyesalan
86
Panggilan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!