Hari ini aku upp 10 episode yaa, bonus untuk hari ini ♥️ jangan lupa komen dan like nyaa
Dia adalah Simon, pengawal Oliver yang di suruh oleh Bing. Namun, kali ini Bing memerlukan bantuan nya untuk menunggu Lenora, saat Simon ke gunung dia di kejutkan dengan sosok Lenora yang tertelan api dengan tubuh yang terbakar tanpa menggunakan pakaian satupun.
Yang terlihat hanya seonggok daging yang terbakar tanpa terlihat jelas bahwa itu sosok Lenora, Simon nampak panik namun dia tidak bisa meninggalkan Lenora.
"Apa yang harus aku lakukan?" Panik nya, kenapa dia di beri tugas ini oleh Bing?
Untuk Lenora sendiri, dia terlihat hampir menyerah karena kesadarannya hampir hilang. Namun, ada sesuatu yang berbicara di benak nya...
"Kau masih belum membalas kan dendam ku Lenora, jika kau mati maka kau sama saja seperti ku yang lemah."
Mendengar itu, Lenora terdiam dan menegaskan dirinya untuk tetap dalam keadaan sadar. Apa yang di katakan pemilik asli tubuh ini memang benar, jika dia gagal bukankah dia sama saja dengan nya?
Akhirnya, Lenora mulai menikmati rasa sakit itu dan membayangkan hal-hal yang indah.
Di luar, di tempat Archon, Diego dan Molly. Kepergian Lenora hampir satu tahun lama nya, namun Lenora masih belum kembali. Padahal di tempat Lenora, dia hanya pergi selama 6 bulan. Jarak nya dengan dunia luar dua kali lipat lebih lambat.
Lenora berendam di kolam selama kurang lebih 3 bulan lama nya, begitu pun dengan di lava ini yang sudah hampir 3 bulan. Lenora membuka matanya, sosok nya yang terlihat berbeda mulai muncul kembali.
Rambutnya yang semula berwarna perak ke biru biru an kini berubah menjadi hitam sedikit merah, sorot matanya sangat tajam dan bola matanya pun berwarna hitam pekat. Gaun yang semula berwarna biru kini berubah menjadi hitam dengan corak berwarna merah, tangan nya terlihat putih pucat seperti tak ada darah di tubuhnya.
"Sepertinya apa yang di katakan Molly memang benar, langit mendengar ucapan ku!" Ucap Lenora dengan tersenyum kecil.
Dengan meringankan tubuh nya, Lenora segera bangkit dan terbang ke atas gunung. Tapi sebelum itu, Lenora mengubah penampilannya kembali menjadi seperti sebelumnya.
Jika dia keluar dengan penampilan seperti itu, maka yang ia takutkan semua nya akan tak percaya dengan sosok nya.
Namun, Lenora tidak menemukan Bing di sana. Apakah Bing berbohong untuk menjaga nya? tapi yang ia temukan justru seorang laki-laki yang sedang tertidur dengan banyak makanan di sana.
"Siapa kau? dimana Bing?" Tanya Lenora dengan menginjak kaki orang itu hingga langsung terbangun.
"Ahhhhh nona!!!" Kaget nya yang langsung melotot itu.
"Di mana Bing?" Tanya Lenora dengan penasaran.
Namun Simon hanya diam dengan wajah cengo nya, dia melihat kecantikan Lenora yang sangat mengagumkan. Ini pertama kali nya dia melihat wanita secantik Lenora, bahkan dia pernah bertemu dengan seorang Dewi namun kecantikannya tidak bisa di bandingkan dengan nya.
"Woy! gendut! di mana Bing?" Kesal Lenora.
"Nona, siapa yang kau sebut gendut?" Heran Simon dengan menetralkan kembali ekspresi nya.
"Kau lah, kau tidak lihat jika perut mu buncit dan dagu mu menjadi dua bagian?" Balas Lenora.
"Nona, anda jahat sekali. Saya seperti ini karena tidak ada kerjaan selain menunggu anda disini...." Jujur nya.
"Lalu di mana Bing? berapa aku disini?"
"Nona berada di dalam sudah hampir 3 bulan dan untuk yang mulia....." Akhirnya, Simon pun menceritakan nya. Hal itu membuat Lenora terdiam, bukankah penyakit Bing sangat mudah di obati? Bing hanya harus tidur dengan wanita!!!
"Nona, hal itu tidak sembarang di lakukan oleh yang mulia. Wanita itu harus lah yang berbeda, menurut ramalan.... Akan ada seorang wanita yang berasal dari jauh bahkan sangat jauh yang akan mengobati kutukan nya itu, namun sejauh apapun wanita itu di cari dia tidak akan bisa di temukan karena beda dunia." Jelas nya yang membuat Lenora melotot.
"Tempat yang jauh? beda dunia? apa maksudmu?" Heran Lenora, apakah itu dia? tapi untuk apa?
"Entahlah, saya pun tidak mengerti tempat apa yang di maksud oleh peramal itu. Tapi nona, nona adalah wanita pertama yang dekat dengan yang mulia bahkan yang mulia tidak menghiraukan gosip yang mengatakan bahwa anda dan yang mulia adalah sepasang kekasih..." Senang nya.
"Hmm ya, bisakah kau membawa ku ke tempat Bing sekarang?" Tanya Lenora penuh harap.
"Ehhh, baiklah nona....." Angguk nya.
Lenora tidak tahu, harus membalas kebaikan Bing seperti apa. Dari awal, dia selalu memanfaatkan Bing bahkan Bing selalu membantu nya juga. Apa yang harus Lenora lakukan sekarang?
Saat ini, Simon dan Lenora berdiri di depan gua yang terdapat banyak sekali pengawal yang berjaga di sana. Semuanya langsung menundukkan kepalanya saat melihat Lenora, mereka tidak ada yang berani menatap Lenora secara langsung.
"Yang mulia ada di dalam..." Ucap Simon.
"Baiklah, jangan ada yang masuk sebelum aku keluar." Ucap Lenora.
"Ehh baik nona." Angguk Simon.
Lenora segera masuk kedalam, gua itu terlihat gelap dan hanya ada beberapa cahaya dari obor yang menyala. Tercium aroma harum yang sangat menenangkan Lenora, namun mata Lenora langsung membulat saat melihat isi di dalam gua tersebut.
Sebuah taman yang indah dengan ranjang di tengah-tengah hamparan bunga itu, ranjang yang di hiasi dengan kain berwarna putih yang terlihat beterbangan. Air mengalir di depannya dengan begitu tenang, bahkan air tersebut tercium sangat harum.
Lenora melihat sosok Bing yang sedang duduk bersila dengan tubuh yang berkeringat dan kedua halis yang mengkerut, sepertinya Bing merasakan sesuatu yang begitu menyakitkan.
Lenora berdiri di depan Bing, di usap nya keringat tersebut yang mengalir dari pelipisnya. Usapan lembut dari tangan Lenora membuat Bing membuka matanya, Bing sangat terkejut dengan sosok Lenora.
"Apa yang kau lakukan disini? cepat keluar Lenora!" Dingin Bing dengan menghempas kan tangan Lenora yang sebelumnya menyentuh wajahnya.
"Kenapa? aku hanya ingin melihat wajah mu..." Balas Lenora dengan santai.
"Lenora!! keluar atau aku akan mengeluarkan mu dengan paksa!" Geram Bing dengan menatap tajam Lenora, namun Lenora hanya terkekeh.
Dia duduk di hadapan Bing, tangannya menyentuh dada bidang Bing yang terlihat sedikit karena pakaian yang di gunakan nya hanya pakaian dalam biasa yang polos berwarna putih.
"Kenapa kau tidak mengatakan nya pada ku jika kau membutuhkan tubuh ku? aku tahu, kau sudah mengetahui bahwa aku bukan berasal dari dunia ini kan?" Tanya Lenora dengan tersenyum kecil.
"...." Bing hanya diam dengan ekspresi datar nya.
"Bing, terimakasih karena sudah membuat ku seperti ini. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk mu sebagai ucapan terimakasih ku, maaf karena sebelumnya aku selalu memanfaatkan mu..." Ucap Lenora dengan suara yang halus.
"Lenora aku..."
"Sutt, diamlah.... Aku sudah mengumpulkan kata-kata yang menyentuh hati agar kau terharu." Ucap Lenora yang membuat Bing tidak tahu harus melakukan apa, dia baru saja terharu akan ucapan Lenora. Dia pikir Lenora sudah berubah, namun lagi-lagi masih sama seperti sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
May Yadi
blm up
2022-08-03
1
May Yadi
yaaa abis,, enak tuh tadi panjaaaangggg bngt 😁😁😁
2022-08-03
1
yie
ya ampun lenora usil sekali
2022-08-02
3