Lenora begitu ketakutan karena sudah hampir 5 jam Diego dan Archon masih terbaring dan belum sadarkan diri, Lenora memang sedikit bisa ilmu pengobatan karena itu lah dia mencari obat-obatan di sekitar hutan ini dengan di bantu oleh Molly yang mengerti masalah seperti itu.
"Nona, kondisi mereka sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Sebaiknya anda makan terlebih dahulu...." Ucap Molly dengan memberikan ikan panggang.
"Nanti saja, aku tunggu mereka sadar dulu." Balas Lenora dengan pelan.
Ini pertama kalinya dia melihat Archon terluka, biasanya Archon yang selalu memberikan luka untuk dirinya dan juga Diego. Mungkin, apa yang di bicarakan Molly mengenai penyerangan mereka itu benar, bahwa orang yang menyerang Archon dan Diego memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dari Archon.
"Ughhhh!!!" Archon melenguh kesakitan dengan memegang perutnya yang telah di perban oleh sobekan baju Lenora sebelumnya.
"Archon? syukurlah.... Kau membuat ku sangat ketakutan..." Lenora langsung memeluk Archon dengan begitu erat, Archon menghela nafas karena ia merasakan tubuh Lenora yang bergetar ketakutan dan juga sedang menangis sekarang.
"Aku tidak apa-apa, sudah berapa lama aku terbaring?" Tanya Archon.
"5 jam, apa yang sebenarnya terjadi? kenapa kau tidak memberitahu ku? jika saja Diego tidak memberikan sinyal nya padaku mungkin, mungkin aku tidak akan mengetahui keadaan kalian....." Lirih Lenora.
"Diego memberitahu mu? anak ini memang tidak bisa di andalkan!!!" Geram Archon yang justru malah mendapatkan geplakan dari Lenora.
"Jadi kau yang melarang nya?! apa kau masih belum percaya padaku? kau pikir aku tidak takut melihat kalian seperti ini?" Marah Lenora, dia tak habis pikir dengan Archon yang selalu merahasiakan sesuatu hal dari nya.
"Lenora, maksud ku..."
"....." Lenora tidak mendengar kan nya, dia justru malah pergi begitu saja.
"Tuan Archon, nona Lenora muntah darah saat di istana. Dia menyadari bahwa telah terjadi sesuatu pada kalian, dia tidak memikirkan apapun selain pergi ke sini. Melihat kondisi tubuh kalian yang terluka parah, nona Lenora tak berhenti menangis sampai sekarang, bahkan dia belum memakan apapun sejak siang karena ingin makan bersama...." Balas Molly dengan tegas.
"....."
"Kalau begitu saya permisi, saya akan menyusul nona Lenora...." Balas Molly yang pergi dari sana.
"Bangun! aku tahu kau mendengar nya..." Ucap Archon dengan menendang kaki Diego.
Diego terbangun dengan meringis kesakitan, tubuh nya terasa sangat sakit dan juga dia nampak bingung sekarang. Archon melarang nya memberitahu Lenora karena disini sangat berbahaya, mereka takut terjadi sesuatu pada Lenora. Jadi, Lenora lebih aman berada di istana..
"Archon!! gawat!!! Lenora berjalan ke arah barat!" Pekik Diego dengan bangkit dari duduknya, seakan-akan rasa sakit nya menghilang begitu saja saat dia mengingat Lenora.
"Kau benar!" Angguk Archon yang pergi begitu saja dengan Diego yang langsung menyusul nya.
•••••
Lenora berjalan tak tentu arah, dia masih terisak-isak di setiap langkahnya. Lenora tahu bahwa Archon tidak ingin melihatnya terluka, Lenora juga tahu bahwa Archon sangat mengkhawatirkan nya, namun Lenora tidak ingin seperti ini terus-menerus. Dia juga ingin berarti untuk mereka, dia juga ingin berguna untuk mereka. Meskipun dia masih lemah, namun setidaknya dia masih bisa berbuat sesuatu untuk mereka.
Untuk Molly, dia yang tidak tahu arah hutan mencoba untuk terus memberanikan dirinya mencari Lenora. Namun, saat berada di tempat yang gelap dan sepi, Molly melihat kawanan orang-orang yang berpakaian hitam tengah berdiskusi di sana.
Mereka memakan daging rusa dengan begitu lahap nya tanpa di masak terlebih dahulu, mulut mereka bersimbah darah. Mata mereka merah menyala, gigi mereka sangat tajam bahkan tangan mereka pun terlihat menghitam.
"Hmmfffff!!!" Molly terkejut saat seseorang membungkam mulutnya, dia yang hendak menyerang langsung ia urungkan saat merasakan bahwa yang menariknya itu adalah Lenora sendiri.
"Diam, mereka sangat sensitif terhadap suara." Balas Lenora dengan membawa Molly ke tempat yang sedikit menjauh dari sana.
Setiap jalan yang melewati terasa lembab dan bau darah, ternyata benar bahwa di sana telah terjadi penyerangan. Lenora yang sudah melihat itu lebih awal segera menunggu Molly karena dia tahu bahwa Molly pasti akan mengejar nya juga.
"Nona, mereka iblis dari dunia bawah yang tidak pernah menunjukkan diri itu." Bisik Molly.
"Aku tahu, mereka jauh lebih berbahaya dari pada yang sering muncul di kota." Angguk Lenora.
"Nona, sebaiknya kita segera pergi dari sini. Saya akan menyampaikan hal penting ini pada ayah agar segera di tindak lanjuti, takutnya mereka akan datang ke kota dan membuat bencana di sana." Jelas Molly.
"Oke, tapi bagaimana dengan Archon dan Diego?" Lenora lupa bahwa keduanya masih berada di sana.
"Bukankah nona memiliki kontak dengan Diego?" Tanya Molly dengan sedikit jengkel.
"Ahh iya hehee..." Cengir nya.
Mereka berdua segera pergi dari sana, keadaan di sana benar-benar tidak memungkinkan untuk mereka hadapi. Terlalu berbahaya!!
Diego dan Archon yang mendapatkan kabar dari Lenora segera pergi dari sana, mereka juga ikut pulang untuk memulihkan diri dan juga menyusun rencana lagi. Bagaimana pun, hutan itu sudah menjadi rumah untuk mereka berdua dan Lenora.
••••
Istana di heboh kan dengan Lenora yang pergi dengan tergesa-gesa dalam keadaan terluka, mereka berfikir bahwa Lenora terluka karena ulah Amrita yang tidak menyukai nya. Hal tersebut tersebar sampai ke kota, mereka sudah menduga hal tersebut bakal terjadi.
"Yang mulia!! bagaimana ini? reputasi saya sangat buruk di masyarakat!!! ini semua karena ulah wanita tidak tahu diri itu....!" Marah Amrita pada Bing.
"Yang mulia, nona Lenora sebelumnya bersama saya di lapangan pelatihan prajurit. Namun, saat kami berbincang tiba-tiba saja nona Lenora muntah darah... Dia segera bergegas ke hutan untuk menjemput saudaranya yang mungkin terluka." Jelas jenderal Westeros.
"Apa maksudmu? bukankah dia sengaja melakukan nya untuk mempermalukan aku?" Marah Amrita.
"Tolong jaga ucapan anda putri, nona Lenora tidak seperti itu. Untuk apa dia melakukan hal tersebut? bukankah sejak tadi anda lah yang terus mempermalukan nya?" Tanya jenderal Westeros dengan ekspresi tak suka nya.
"Kau!!! dasar laki-laki sialan!!!"
"BERHENTI!! APA KAU TIDAK PUAS SEJAK TADI TERUS MENGOCEH?" Marah Bing dengan menatap tajam Amrita yang langsung jatuh terduduk karena tekanan yang di keluarkan oleh Bing.
"Y-yang mulia......" Kaget Amrita.
"Apa kerajaan Sirozuna belum puas menghina Lenora? dan sekarang, kau secara terang-terangan menjelekkan nya dan juga mengatakan hal buruk tentang jenderal di kerajaan Luminos ini? KALIAN MAU HANCUR?!!" Marah Bing yang sekarang membuat semua orang-orang di kerajaan Sirozuna bertekuk lutut karena takut.
Jika Bing sudah mengibarkan bendera perang nya, maka jangan harap kerajaan mereka akan utuh.
Bahkan, raja Sirozuna pun terlihat pucat pasi karena ucapan Bing tidak pernah main-main.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Lyana Zuelaa
Bing, uuu keren kali bah
2022-09-20
0
AK_Wiedhiyaa16
Mulutnya ga bisa dijaga,,
2022-08-18
1