setelah semuanya sudah siap,Al pun segera menyuruh Fisya untuk memulai pekerjaanya.
"silahkan kamu mulai mengerjakan pekerjaan kamu". ucap Al menyuruh Fisya untuk segera duduk dan melakukan pekerjaanya.
"Baik tuan"
Fisya ssegera melangkahkan kakinya untuk segera ke meja kerjanya dan melakuka pekerjaan yang sudah tertunda.
Setelah sama-sama duduk di kursi kerjanya masing-masing, akhirnya ruangan itu pun kembali sunyi dan hanya terdegar suara ketikan keyboard.
Mereka sama-sama fokus terhadap pekerjaannya jadi tidak sempat untuk membahas hal yang lain.
🎄🎄🎄🎄
Akhirnya jam istirahatpun tiba, Fisya segera membereskan pekerjaannya yang sedikit berantakan di atas mejanya.
Al yang melihat Fisya berdiri dari tempat duduknyapun segera menghentika pekerjaannya.
"Nafis".panggil Al
"Iya tuan".jawab Fisya yang mulai terbiasa mendegar pangilan namanya seperti itu.
Kenapa kamu sekarang berubah"?
"Berubah"?berubah bagai mana tuan sepertinya saya masih seperti biasa tidak ada yang berubah".jawab Fisya yang belum faham ke mana arah pembicaraa yang Al tanyakan padanya.
"Kamu itu sangat berubah, berbeda sekali dengan Nafis yang dulu aku kenal, kamu yang sekarang ini seperti seorang yang tidak aku kenal, bahkan kamu seolah ingin selalu menghindar dari aku".kata Al yang sudah tidak tahan lagi melihat Fisya sagat menjaga jarak dengan dirinya, dari kemarin itulah yang ingin sekali Al tanya kan, akhirnya hari kedua mereka bekerja Al memberanikan diri menanyakanya.
Fisya yang mulai paham kemana arah pembicaraan yang Al maksud mulai paham, tapi dia tidak menjawab sepatah kata pun, dia hanya mendegar apa saja yang Al katakan.
"Kenapa? kenapa kamu begitu berubah, apa aku pernah berbuat salah padamu, sampai-sampai kamu menghidar dari aku dan menganggap aku orang asing bagi mu", ucap Al kembali dan ingin mendengar apa alasan sekretarinya ini bersikap seperti itu ke padanya.
"Tolong jawab Fis".seru Al yang melihat Fisya hanya terdian tanpa memberi sebuah jawaban dari pertanyaannya.
"Tuan atasan saya, wajar kalau saya menjaga jarak dengan anda tuan, memang sudah seharusnyakan seorang sekretaris menghormati dan menjaga jarak dengan atasanya".
Bukan, bukan itu jawaban yang Al inginkan.
"Bukan itu jawaban yang aku ingin kan".
"Tuan sangat aneh, kan memang seperti itu tuan seorang sekretaris itu harus menghormatin atasannya".masih dengan santai Fisya menjawabnya kembali.
"Berhenti memanggil aku tuan Fis, aku ingin kita bebicara sebagai seorang teman seperti dulu". bentak Al dengan suara yang meninggi dia benci mendegar Nafisnya berbicara seperti itu
Fisya yang melihat Al membentaknyapun,mengepalkan tanganya dengan kuat-kuat menahan dirinya untuk tidak terbawa emosi juga.
"Tahan Fisya, kontrol emosimu jagan sampai kamu marah- marah sya , tenang tenang sya kamu bisa",batin Fisya menenangkan dirinya sendiri supaya tidak terbawa suasana yang sudah mulai panas.
"Baik apa yang ingin kamu dengar dariku"?tanya Fisya ke pada Al
Al yang mendegar nada suara Fisya sangat dingin pun, mulai menetralkan dirinya sendiri untuk tidak emosi.
"Aku hanya ingin kita seperti dulu".
"Seperti dulu?, memangnya dulu kita seperti apa"?
"dulu kita hanya teman say hai saja dan kita jugan tidak pernah akrap sebelumnya, jadi ingin seperti dulu yang bagai mana"?tanya Fisya lagi.
Al yang mendegar jawaban dari Fisya merasa kecewa, bagai mana Fisya bisa berbicara seperti itu, apa dulu kebersamaan mereka tidak ada artinya di mata Fisya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments