Setelah kepergian pak Rahmat, suasana dalam ruangan menjadi sangat hening seperti tidak ada penghuni, padahal ada dua orang manusia yang masih berada di dalam ruangan itu.
Mereka berdua merasa sama-sama gugup dan canggung setelah beberapa tahun tidak pernah saling berkomunikasi ataupun saling bertegur sapa.
"Hai"? tanya Al dengan gugup, sungguh dia merasa sangat gugup dulu tidak seperti ini ketika bertemu dengan wanita yang berada di hadapannya ini.
Apa karena perempuan yang didepannya ini sudah sangat berubah dan cantik atau jantungnya yang sedikit bermasalah itulah yang ada di fikirannya sekarang.
Fisya yang juga merasakan debaran jantungnya terus berdetak dengan sangat kenjang tidak seperti biasanya, mulai menenangkan perasaan yang sungguh campuraduk itu,ia mulai bisa mengontrol perasaanya kembali, sungguh dia tidak berharap untuk bertemu lagi dengan lelaki yang ada di hadapannya ini.
Setelah ia bisa mengontrol kembali perasaannya, ia lantas menganggukkan kepalanya untuk menjawab sapaan dari lelaki di hadapannya.
Al yang hanya mendapatkan sebuah anggukan bukan sebuah jawaban yang dia dapatkan dari sapaanya tadipun merasa kesal.
"Apaan dia ini bukannya menjawab hanya anggukan saja yang dia beri".batin Al sungguh sangat membuatnya kesal
"Bagaimana kabarmu, lama tidak bertemu ternyata kamu semakin banyak berubah"?tanya Al lagi yang ingin membuat suasana sedikit mencair tidak canggub seperti saat ini, apa lagi mulai saat ini perempuan yang sedang dia ajak bicara yang akan menjadi sekretarisnya.
"Baik tuan". jawab Fisya yang mulai bersikap seperti sebelumnya yaitu dingin dan kaku.
"Apa"! sunguh mendengar jawaban yang di berika oleh Fisya membuatnya terkejut,"Jawaban macam apa itu". Batin Al, sungguh dia tidak percaya dengan jawaban yang dia dengar barusan sangat singkat, padat dan jelas.
tidak ada tambahan sedikit pun.sungguh dia tidak tau mau menanyakan apa lagi, menurutnya kenapa perempun yang di depanya ini benar-benar sangat berubah bukan dari penampilannya saja melainkan sikapnya juga sangat Berupah.
"barusan dia manggil aku dengan sebutan apa"?tanyanya pada dirinya sendiri."Tuan"! "ia itu panggilan yang dia berikan untuk ku tadi, "apa-apaan dia ini manggil aku denga sebutan tuan seperti orang asing saja". batin Al.
"Kamu tidak perlu memanggil ku dengan sebutan tuan, seperti biasa saja, kamu ini manggil begitu seperti sama orang lain saja".kata Al
"Maaf tuan, tidak pantas bagi seorang bawahan memanggil atasannya dengan namanya, tidak sopan itu Tuan". jawab Fisya, dia tidak ingin terlalu dekat seperti dulu lagi,karena dulu dan sekarang itu sudah berbeda,lagi pula sekarang semuanya sudah berubah, Al yang dia kenal sekarang adalah bosnya jadi dia harus menjaga adab dan sopan santunnya.karena antara atasan dengan sekretaris itu harus ada batasan menurutnya, dan dia tidak ingin dianggab bawahan yang tidak menghargai atasannya.lagi pula dia jugan ingin menjaga hatinya kembali, tidak ingin merasakn patah hati kembali, karena dia yakin seorang Alkasy william pasti sudah mempunyai tambatan hati.bahkan mungkin dia sudah memiliki istri, dia tidak ingin merasakan hal yang dulu pernah ia rasakan, lebih baik sekarang dia bersikap seperti biasanya saja datar dan kaku, itu lebih baik menurutnya.
"Kamu serius denga apa yang kamu katakan tadi Nafis",? Tanya Al,"Apa kamu tidak merindukanku padahal kita sudah lama tidak bertemu bahkan sudah bertahun tahun lamanya kita tidak bertemu".kataya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments