"Bagai mana tuan apa sudah mendigan"?tanya fisya sekali lagi
"Haduhh kenapa cepat sekali dia menyudahinya padahal ini lagi enak enaknya".batin Al
"Sudah mendingan Fis dari pada tadi"jawab Al
"Apanya yang cuma mendingan padahal sedari tadi dia menikmati sekali sampe-sampe ketidurah,hellehhh bilang sudah mendingan pula",gerutu Fisya dalam hati.
"Kalau begitu saya lanjut pekerjaan saya kembali tuan".ucap Fisya
"Oh ya silahkan",ucap Al "terimakasih atas bantuannya Fis".sambung Al lagi
"Tidah apa-apa tuan itu sudah tanggung jawab saya sebagai sekretaris anda tuan".jawab Fisya dengan suara yang lembut.
"Cihhh apanya yang tidak apa-apa tidak tau saja kamu tanganku ini hampir patah karena memijat kamu Al,haduh.. biken pegel saja, dia kira aku ini tukang pijit apa, untung saja dia atasanku kalau bukan mana mau aku memijatnya", omel Fisya di dalam hati, yang memang sebenarnya dia tidak mau memijat atasannya kalau bukan karena bossnya ini tadi marah- marah.
"Eeeitzz, kenapa aku jadi banyak bicara begini,tidak,tidak ini ngak bisa dibiarin, seperti bukan diriku sendiri ini, igat Fisya kamu tidak boleh terlalu banyak berinteraksi dengannya Fisya,igat kamu hanya perlu berbicara yang perlu-perlu saja Fisya, jagan terpengaruh Fisya",.ingatnya pada diri sendiri agar tidak luluh terhada Alkasy dan membuat benteng yang sudah dia pertahan kan selama ini roboh, dia tidak boleh merasa cinta lagi ke pada Alkasy.
🎄🎄🎄🎄🎄
Fisya yang melihat jam yang melingkar di pergelangan tanganya sudah menunjukan jam 6 lebih, langsung membereskan segala pekerjaan yang telah dia selesaikan.
"Ternyata sudah lewat jam pulang kerja, kenapa aku bisa lupa",gumam Fisya
Bagai mana dia tidak lupa, bekerja bersama Al berbeda sekali dengan pak Rahmat, kalau pak Rahmat selalu mengatakan kepada karyawannya untuk pulang tepat waktu,karena beliau tidak mau menekan karyawannya untuk harus menyelesaikan pekerjaan dalam hari itu juga dan membuat para pekerja harus rela untuk lembur, karena pak Rahmat tau berkerja itu bukan hal yang gampang,fikiran dan tenaganya pasti di kuras, kalau bekerja tidak bersemagat lagi untuk apa, tidak akan kelar juga pekerjaan itu, kalau sudah mengerjakannya tidak degan hati dan keiginan.
pak Rahmat tidak ingin karyawanya bekerja lewat waktu yang sudah di tentukan, karena walaupun karyawan tersebut lembur gajinya tetap seperti biasa jadi buat apa lembur, dan pak Rahat juga ingin karyawannya mempunyai waktu untuk keluarganya walaupun itu hannya di malam hari, tapi terkadang ada juga yang lembur ingin menyelesaikan pekerjaanya secepatnya, jadi ketika besok mereka datang bekerja kembali tidak terlalu pusing lagi, mengigat pekerjaan nya sudah selesai di kerjakan,.
Tapi bekerja dengan Al sungguh menguras tenaga, bahkan sudah lewat jam pulang kerja,Al tidak menyuruhnya sama sekali untuk pulang.
Fisya pun bergegas berjalan ke hadapan bossnya, setelah meletakan barang-barang bawaannya kedalam tas.
"Maaf tuan, apa anda tidak ingin pulang tuan, ini sudah lewat jam pulang kerja tuan"?tanya Fisya yang melihat Al masih fokus dengan laptopnya
Al yang mendengar pertanyaan sekretarisnya pun segera mehentika pekerjaannya dan mulai melihat ke arah Fisya.
"memangnya sudah jam berapa ini"?
"sudah jam enam lebih tuan, sudah lewat waktu kerja tuan"!.
"oh ya" Al yang melihat jam bermerek di pergelangan tangannya yang sudah menunjukan 6:45 pun segera tersadar ternyata yang di katakan sekretarisnya memang benar sudah lewat jam pulang kerja.
sungguh dia menyesal telah membuat Fisya harus bekerja lewat waktu,dia juga merasa bersalah karena membuat Fisya harus pulang telat "pasti dia kelelahan sekali".batin Al.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments