Itulah yang mendasari Pak Susanto bangkit kembali dari keterpurukannya.
Anita kembali menemukan kebahagiaanya berangsur-angsur setelah pernikahan kakaknya.
Semula Anita berfikir untuk mencari kebahagiaannya di luar. Ia berfikir teman-temannya lebih menghargainya daripada orang-orang yang ada di rumahnya. Namun setelah ia mendapatkan komunitas baru di sekolah yang baru dan mendapatkan kehangatan keluarganya kembali, membuat Anita merubah sudut pandangnya.
Anita merasa lahir kembali bahkan nyaris ia berfikir untuk menikah muda agar ia bisa mendapatkan kasih sayang dari suaminya dan berlimpah materi yang ia dapat dari suaminya.
Dengan perhatian penuh yang diberikan kakaknya serta orang tuanya membuat ia berfikir dua kali untuk menyia-nyiakannya.
Bahkan sejak Anita masuk bangku SMK, ia mengganti ponsel sekaligus nomer ponselnya semata-mata agar ia bisa menghindari para laki-laki yang berusaha mengejar-ngejarnya dan juga teman-temannya yang baginya hanya memanfaatkannya saja.
"Bu, cara membuat krah kemeja laki-laki biar rapi itu seperti apa si bu?, aku kok nggak pernah bisa buat serapi yang ibu buat" tanya Anita kepada ibunya di sela-sela kegiatan menjahit ibunya pada sore ini.
"Namanya keterampilan apalagi menjahit itu butuh waktu lama agar bisa mendapatkan hasil yang bagus. Perlu ketelatenan. Hasil menjahitmu juga sudah bagus ibu rasa, cuma perlu ketekunan lagi. Ibu waktu di umurmu sekarang juga belum bisa menjahit sebagus kamu. Sebentar lagi ibu yakin kamu bisa melampaui ibumu yang sudah tua ini dan jau lebih sukses dari ibumu ini" jawab Bu Suci memberi semangat pada anaknya tersebut.
"Ibu bisa aja. Ibu penjahit legendaris yang sudah memiliki pelanggan fanatik pasti tidak mudah dapat pelanggan kaya ibu" ucap Anita.
"Tapi kamu punya kesempatan menggaet kaum muda yang memilki selera muda dengan model yang aneh-aneh yang ibumu nggak bisa buat" ucap Bu Suci tak mau kalah dengan anaknya dalam menyemangati.
"Apa begini aja, kamu ibu belikan mesin jahit sendiri ya, biar pelanggan yang muda-muda kamu yang buat ya?. Ini ibu dapat beberapa orderan jahitan busana muslim modern, mintanya pake payet, kan ibu nggak bisa" ucap ibu panjang lebar.
"Kenapa ibu terima orderan itu?" tanya Anita keheranan.
"Ibu pikir mau belajar pasang Payet karena mereka berani bayar mahal. Tapi dipikir-pikir menyita banyak waktu sekali kalau harus mengerjakan itu, sementara masih banyak jahitan lain yang mesti dikerjakan cepat.
Jadi mau ya kamu kerjain ini. Nanti biar kamu ambil upahnya" bujuk Bu Suci.
"Iya deh, iseng-iseng pengisi waktu luang saat liburan. Tapi nanti aku diajarin ya bu..." jawab Anita yang belum percaya diri membantu ibunya.
"Mmmmmm...., bu, Saat masuk semester ini kita di suruh Praktek Kerja Lapangan loh. Kita disuruh mencari UMKM untuk tempat kita magang. Boleh nggak kalau aku magangnya sama Ibu aja, tapi aku harus bawa teman minimal 1 dan ibu juga harus lengkapi administrasi sebagai sarat UMKM yang telah memenuhi standard" Anita meminta ijin sambil menjelaskan maksud hatinya selama ini setelah beberapa waktu ia pikirkan.
"Memangnya kamu mau ngajak siapa? dan urus administrasinya ribet nggak?" tanya Bu Suci beruntun.
"Rencana si sama Arifah yang rumahnya desa sebelah itu loh bu. kalau masalah administrasi biar aku dan Arifah yang urus di dinas terkait" jawab Anita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments