Episode 12

Iya, selama ini Anita merasa Ibunya telah pergi jauh, Ibunya telah berganti sosok sebagai monster yang menyeramkan yang haram untuk di dekati. Namun sekarang sosok Ibunya telah kembali. Ibu yang menyayangi dan mencintainya.

Tak berapa lama tamu yang di nanti pun tiba.

"Assalamualaikum" ucap besan Pak Susanto.

"Wa'alaikumsalam" jawab semua yang ada di ruangan tersebut.

"Mari masuk Pak Wawan, Bu Wawan. Ini siapa ya?" ucap Bu Suci.

"Ini keponakan saya namanya Gilang, saya ajak buat gantian nyetir mobil Bu" jawab Pak Wawan.

"Oiya mari nak Gilang" ajak Bu Suci.

Tamu Pak Susanto sudah duduk dan saling mengobrol, begitu juga Gilang yang ngajak ngobrol Anita.

Sedangkan Astuti, Komar dan Dwi sedang menunggu di ruang tunggu yang berada di luar.

Dwi menunggu perintah dokter Nugroho untuk membawa Bapaknya ke laboratorium untuk di ronsen, sedangkan Astuti dan suaminya menunggu di luar ruang perawatan karena takut di ruang perawatan Bapaknya over load malah mengganggu pasien dan mengganggu ruangan lain.

Seorang perawat tambak memasuki ruang rawat Pak Susanto. Dwi yang mengetahuinya langsung mengikuti dari belakang.

"Pak Susanto, ruang ronsen sudah siap..Apakah Pak Susanto sudah siap untuk di ronsen sekarang juga?" tanya perawatan.

"Sudah mbak" jawab Dwi dari belakang perawat.

Perawat menengok ke arah datangnya suara.

"Kalau sudah siap mari saya antar ke ruang ronsen.

Perawat, Dwi, Anita dan Gilang bersama-sama mendorong brangkar ke ruang ronsen. Sesampainya di ruang tersebut Dwi, Anita dan Gilang di persilahkan menunggu di luar.

Nampak Gilang mencari-cari perhatian Anita terus dan hal tersebut di ketahui Dwi yang kurang suka dengan tingkah Gilang.

"Emm, maaf Gilang, sebaiknya kamu ke kamar perawatan Bapak saja ya nemenin Pak Wawan dan Bu Wawan. Biar kita anaknya saja yang menunggu disini" ucap Dwi sehalus mungkin agar tak menyinggung perasaan lelaki tersebut.

"Tapi kak, kami ingin temani kalian, siapa tau butuh bantuan. Di sana bosen sama orang tua-tua" jawab Gilang mencari alasan.

"Siapa tau mereka mau pulang cepat, takutnya bingung cari-cari kamu" ucap Dwi lagi.

"Nggak kok kak, mereka masih lama. Malah rencananya mau nginep" jujur Gilang.

"Terserahlah" jawab Dwi menyerah.

Dwi menggeser tempat duduk adiknya di bangku paling pinggir dan ia duduk di sebelahnya supaya Gilang tak bisa duduk di samping adiknya.

Mereka saling diam dan saling bermain ponsel masing-masing sampai perawat mendorong brangkar Pak Susanto keluar.

"Atas nama keluarga Pak Susanto?" ucap salah satu perawat.

"Iya" jawab Dwi dan Anita serempak.

"Tolong salah satu ada yang ke ruangan dokter Nugroho ya, biar beliau yang memberi penjelasan" ucap perawat tersebut.

"Baik mbak" jawab Dwi cepat.

Dwi pamit pada Anita untuk ke ruangan dokter Nugroho, sedangkan Anita dan Gilang serta seorang pasien mendorong brangkar Pak Susanto kembali ke kamarnya.

"Dengan putranya Pak Susanto ya?" tanya dokter Nugroho, dokter spesialis penyakit dalam.

"Begini Mas, berdasarkan hasil ronsen Pak Susanto, beliau memiliki infeksi di paru-parunya dan kondisinya bisa dikatakan cukup menghawatirkan. Kalau saran saya, kalau mau di bawa pulang hari ini nggak papa tapi syaratnya harus rutin check up.

Dwi nampak kaget dengan penjelasan dokter Nugroho yang bagai buah simalakama baginya.

Terpopuler

Comments

Adico

Adico

wah nungguin kak kok belum dilanjutkan😊😊

2022-10-13

1

Adico

Adico

lanjut kak

2022-10-04

1

Adico

Adico

😊😊semangat terus

2022-10-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!