Episode 2

"Sudah ya Bu, nggak enak di dengar tetangga" ucap Pak Susanto sambil menyapu lantai rumahnya.

"Bapak itu yang selalu memanjakan Anita ya jadinya begitu itu, susah diatur anaknya" ucap Bu Suci sambil meninggalkan suaminya.

Pak Susanto hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan istrinya yang berubah drastis sejak ia menjadi pengangguran. Pak Susanto rela melakukan pekerjaan rumah menggantikan pembantu yang telah ia berhentikan karena ia tak sanggup membayar gajinya.

Sehari-hari Bu Suci hanya menjahit dan menjahit. Ia lakukan menjahit siang malam dan hanya beberapa jam saja ia beristirahat.

Semua Bu Suci lakukan karena Bu Suci tak mau menurunkan kualitas makanan sehari-harinya dengan makanan yang biasa. Beliau terbiasa makan makanan yang enak sehingga lidahnya tak mau menerima bila menunya diganti menu biasa.

Pak Susanto tak pernah melarang itu. Ia rela melakukan semua pekerjaan rumah sebagai konsekuensi karena ia tak mendengarkan pesan istrinya.

"Bapak gimana kabarnya?" suara Astuti di ujung telephon saat menghubungi orang tuanya.

"Baik As. Kamu sendiri sehat?" jawab Pak Susanto

"Alhamdulillah sehat Pak. Ibu ada?" tanya Astuti lajut.

"Ada" jawab Pak Susanto. Tak lama kemudian Pak Susanto mendekati istrinya dan memberikan telepon genggam pada istrinya tersebut.

"Astuti mau ngomong sama Ibu katanya" ucap Pak Susanto.

Bu Suci menerimanya.

"Halo, Assalamualaikum" ucap Bu Suci.

"Wa'alaikumsalam Bu, Ibu apa kabar?" tanya Astuti lanjut.

"Baik nak, kamu sendiri apa kabarnya?" tanya Bu Suci balik pada Astuti.

"Baik Bu. Cuma mau mengabarkan minggu depan Mas Komar dan keluarga mau datang ke rumah kita rencana mau melamar Astuti Bu" ucap Astuti langsung ke intinya.

"Memangnya kamu sudah mantap dengan pilihanmu itu?. Kamu kan baru kenal Komar belum kenal keluarganya" ucap Bu Suci pada anak sulungnya.

"Astuti sudah mantap memilih Mas Komar Bu, Astuti juga sudah di kenalkan Irang tuanya pada saat kemarin mereka ke Ibukota. Ibu tak usah khawatir, Mas Komar yang akan menanggung biaya acara lamaran besok dan acara pernikahan kita nantinya" terang Astuti.

"Ibu nggak mempermasalahkan masalah biaya nak, walau sedikit Ibu juga memilki tabungan. Yang jadi masalah apa harus secepat itu?" tegas Bu Suci.

"Iya Bu, bukannya kebaikan harus disegerakan ya Bu. Mau nunggu apalagi. Oya besok hari jumat rencana Astuti sama Dwi mau pulang bareng. Bapak dan Ibu mau pesan dibawakan oleh-oleh apa?" tanya Astuti selanjutnya.

"Nggak usah repot bawa-bawa nak, kamu sudah pulang saja Bapak dan Ibu sudah senang" jawab Bu Suci yang di disambut anggukan kepala Pak Susanto sebagai tanda setuju atas jawaban istrinya.

Pak Susanto turut mendengarkan percakapan istri dan anaknya tersebut, dalam hatinya ia terharu mendengar anaknya yang telah merencanakan pernikahannya, sementara ia tak berdaya dengan keadaannya. Para konsumennya sebagian ada yang sudah membayar hutang padanya dan jadi dari pembayaran hutang konsumennya ia gunakan untuk biaya pengobatannya yang sempat kolaps karena faktor pikirannya karena kebangkrutan usahanya.

"Anita dimana Bu?. Dia butuh apa ya?" tanya Astuti melanjutkan pembicaraan dengan Ibunya.

"Anita masih sekolah nak, katanya tadi ada jam tambahan. Nanti kamu tanya sendiri sama dia kalau sudah pulang ya. Jangan buang-buang uang buat kebutuhan Anita yang nggak mendesak nak. Kamu sendiri masih banyak kebutuhan" ucap Bu Suci menasehati Astuti.

"Nggak apa-apa Bu, sesekali menyenangkan adik sendiri" jawab Astuti.

"Terserah kamu saja lah, asal jangan terus-terusan kau manjakan adikmu itu, nanti ia nggak bisa mandiri" lanjut Bu Suci.

"Iya Bu, sudah dulu ya Bu, salam buat Bapak. Assalamualaikum" ucap Astuti.

"Iya nak, Wa'alaikumsalam" jawab Bu Suci sambil menyeka matanya yang berembun sejak tadi namun ia tahan.

Dalam hatinya berkata, 'tak seharusnya anak-anaknya menanggung semua beban yang seharusnya masih menjadi tanggung jawab orang tuanya. Semoga kau bahagia bersama laki-laki pilihanmu sendiri nak'.

Terpopuler

Comments

Adico

Adico

saat Suaminya Terjatuh seharusnya Bu Suci harus kuat dan kuat memberi Dorongan yang Bail.

2022-09-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!