Kiara terdiam sejenak, mencoba mempertimbangkan tawaran dari pak Zakri. Ini adalah tawaran yang cukup menguntungkan untuk nya, tapi justru karena itulah ia harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Setelah berfikir beberapa saat, akhirnya Kiara memutuskan untuk menerima tawaran dari pak Zakri.
"Baiklah, saya setuju dengan tawaran dari bapak tapi saya memiliki beberapa syarat."
"Kamu ingin bernegosiasi dengan ku ? Baiklah, katakan apa syarat mu."
"Saya ingin memiliki saham Sky Grup."
"Berapa banyak yang kamu inginkan ?"
"Saya rasa 12% saja sudah cukup."
Pak Zakri tertawa mendengar jawaban dari Kiara.
"Itu bukan lah jumlah yang kecil, kamu yakin bisa menanggung nya ?"
Kiara terdiam mendengar perkataan pak Zakri.
"Baiklah aku akan menyetujui permintaan mu, Ananta, siapkan transfer saham atas namaku kepada nya sebesar 25%."
Kiara semakin terkejut saat mendengar apa yang dikatakan pak Zakri.
"Seperti yang kamu dengar, aku akan memberikan 25% saham kepada mu. Dengan syarat, jangan pernah jatuh cinta dengan anak-anak ku. Sesuai permintaan mu, 12% saham itu menjadi milik mu dan sisanya kamu harus mengembalikan nya saat waktu nya tiba," ujar pak Zakri.
Kiara masih memproses semua informasi yang masuk ke kepala nya. "Anak-anak ? Bukankah pak Zakri hanya memiliki satu anak ?" batinnya.
"Apa anda tidak takut saya mengingkari janji saya atau kabur dengan saham ditangan saya ?" tanya Kiara.
Kamu bisa mencoba nya," ujar pak Zakri dengan tenang. Setelah itu Miss Ananta memberikan sebuah berkas perjanjian kepada Kiara.
Isi perjanjian nya kurang lebih sama dengan hasil pembahasan mereka.
"Jika tidak ada pertanyaan lagi, silahkan tanda tangani berkas perjanjian ini."
"Saya masih memiliki satu pertanyaan, anda bilang saya tidak boleh jatuh cinta kepada anak-anak anda, tapi setahu saya anda hanya memiliki satu anak."
Pak Zakri tidak menjawab.
"Terkadang mengetahui terlalu banyak informasi juga bukan hal yang baik untuk mu," ujar Miss Ananta.
"Maaf, kalau begitu saya permisi dulu," ucap Kiara.
"Tunggu dulu." kali ini Ananta yang menahannya, ia memberikan sebuah amplop dengan pita emas tampak seperti sebuah undangan.
"Tanggal 28 bulan depan adalah ulang tahun Pak Zakri. Kamu harus datang, jawaban dari pertanyaan mu ada disana." Ucap Ananta.
Miss Ananta adalah seseorang yang cantik dan anggun. Pembawaannya sangat elegan dan berkelas. Penampilan ini mengingatkan nya pada seseorang.
"Baik, saya akan datang," jawab Kiara.
.Sebuah notifikasi pesan masuk ke handphone nya.
"Apakah kita bisa bertemu ? ada hal yang ingin aku bicarakan." itu adalah pesan dari Indra. Kiara hampir saja melupakan tentang proyek kerjasama nya dengan Indra.
"Oke ayo bertemu di Arion Cafe, 30 menit lagi aku sampai ." balas Kiara.
"Oke, kurang lebih 20 menit lagi aku sampai. kebetulan lokasiku tidak jauh dari sana." Jawab Indra.
Kiara hanya melihatnya melalui pop up notifikasi dan tidak membalasnya. Tak lama kemudian taksi yang telah dipesannya tiba, ia pun langsung masuk dan mengatakan lokasi yang ditujunya.
Ia tiba di Arion Cafe setelah menempuh perjalanan selama 25 menit. Ketika ia masuk, ternyata Indra sudah lebih dulu tiba disana. Kali ini ia tidak datang sendiri, melainkan dengan seorang gadis disebelah nya.
"Apakah dia datang bersama pacarnya ? Sh**ttt begitu bilang masih jomblo. Memang mulut lelaki tidak dapat dipercaya," batinnya.
Kiara langsung berjalan menuju tempat indra duduk. itu adalah meja 4 kursi yang berada didekat jendela dan jaraknya cukup jauh dari meja lainnya sehingga cukup nyaman untuk berdiskusi.
"Hai, maaf aku terlambat, jalanan lumayan padat," ucap Kiara penuh penyesalan.
"Its ok,,, kita yang datang lebih awal." jawab Indra.
"Ngomong-ngomong siapa gadis cantik ini ?" tanya Kiara.
"Maaf aku lupa memperkenalkan, ini Maura dia Asisten sekaligus penulis skenario di team ku." Akhirnya Indra memperkenalkan orang yang sedari tadi bersama nya.
Sementara itu, orang yang di perkenalkan tampak tidak memperdulikan mereka berdua.
"Ternyata Nona Maura yang terkenal. Perkenalkan aku Cherry Blossom, senang berkenalan dengan mu." Sapa kiara ramah yang di balas dengan anggukan singkat.
"Sombong sekali," batinnya.
"Jadi apa kau dan team mu sudah memutuskan nya ?" lanjut Kiara to the point.
"Benar, aku sudah membahas nya dengan anggota ku dan kami juga sudah mencapai kesepakatan," jawab Indra.
"Langsung ke intinya saja." balas Kiara tanpa basa-basi.
"Seperti yang kau tahu, semua filmku selama ini ditulis oleh Maura dan ini adalah pertama kalinya aku mengadaptasi sebuah novel dan kamu juga belum memiliki pengalaman dalam produksi film. Jadi, maaf sebelumnya, tapi aku rasa untuk film kali ini aku belum bisa mengajakmu untuk bergabung dalam proses produksi, " Jelasnya
"Tapi saya yang menulis novel ini, bukankah lebih mudah bagi anda untuk memahami alur ceritanya jika saya ikut dalam proses produksi. Saya rasa ini akan sangat membantu ketika anda ingin melakukan sedikit improvisasi," ucap Kiara dengan tenang.
Indra tampak menimbang perkataan Kiara, sebenarnya apa yang dikatakan nya juga masuk akal.
"Hmmm... baiklah sepertinya sudah tidak ada ruang bagi saya untuk bernegosiasi, salah saya menolak ajakan anda untuk berkencan jika tidak maka kesepakatan ini sudah selesai sejak kemarin. Masalah kontrak saya akan memikirkan nya kembali." lanjut Kiara seraya melirik ke arah Maura.
Entah kenapa, ia merasa alasan Indra menolak nya ada kaitannya dengan gadis disampingnya itu.
Benar saja, saat Kiara mengatakan Indra sempat mengajaknya untuk berkencan, tampak perubahan ekspresi pada wajah Maura.
"Mengenai kontrak kerjasama kita, aku akan memikirkan nya lagi. Sepertinya aku memiliki sedikit kesalahan saat menilai dirimu," ucap Kiara.
"Baiklah, jadi kali ini giliran ku untuk menunggu ? tidak masalah aku selalu memiliki waktu luang untuk gadis cantik. Aku tunggu kabar baiknya."
"hhaha... Baiklah hanya saja saya tidak bisa menerima kata-kata manis pak Indra takut ada yang salah paham." jawabnya sambil melirik Maura sekali lagi.
"Tidak ada salah paham, apa yang aku katakan memang benar adanya dan tawaran ku masih berlaku terlepas kerjasama ini berlanjut atau tidak." Jawab indra yang diakhiri senyuman.
"Oh iya, bisakah kita berbicara santai ?" lanjutnya.
"Maaf saya rasa kita tidak dalam posisi untuk berbicara santai. Kalau begitu saya permisi dulu karena masih ada hal lain yang harus saya lakukan." Jawab Kiara.
"Baiklah, sepertinya aku harus berusaha lebih keras untuk bisa berteman dengan mu. Mau kuantar ?"
"Terimakasih, tapi tidak usah, lagipula saya masih ingin hidup lebih." Jawab Kiara sambil melirik Maura.
Indra mengikuti arah pandang Kiara.
"Sepertinya ada sedikit kesalahpahaman diantara kita, lain kali ayo kita ngopi untuk meluruskan kesalahpahaman kecil diantara kita," jawab Indra.
"Oh ya ? Kita lihat saja nanti, apakah saya ada waktu," ucap Kiara.
Setelah itu Kiara pergi meninggalkan Indra dan Maura.
"Aku tidak menyukainya." Ucap seorang gadis yang sedari tadi diam.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments