Tak lama setelah Ryan datang, Sean juga sudah selesai dengan rapat nya.
"Bagaimana dengan hal yan ku minta ? Kau sudah menyelidiki nya ?" tanya Sean.
Ryan memberikan sebuah berkas kepada Sean.
"Tebakan mu benar, gadis ini tidak biasa. kehidupannya memang yang cukup rumit." jelas nya.
"Oh ya ? Ini menarik." ujar Sean sambil membolak-balik dokumen yang diterima.
"Hanya seorang lulusan SMA tapi bisa menjadi staff administrasi di PT. Binakarya ? Apa aku sudah salah mengakuisisi perusahaan ?" lanjut nya.
"Kenapa aku merasa kamu justru semakin tertarik dengan nya ?" goda Ryan.
"Sebenarnya latar belakangnya juga tidak terlalu istimewa, hanya seorang gadis biasa dari Keluarga yang sederhana."
Sean tidak menjawab dan menunggu penjelasan lebih lanjut dari Ryan.
"Seperti yang kamu tahu dia memang pernah bekerja di perusahaan Binakarya sebagai staff administrasi, posisi yang cukup tinggi untuk lulusan SMA. Tapi saat ini dia sudah resmi keluar, surat pengunduran dirinya diserahkan tepat saat kau datang ke PT. Binakarya."
"Oh iya, aku tidak tahu apa kau juga membutuhkan informasi ini, tapi dia pernah menjalin hubungan selama 5 tahun dengan pria bernama Chris dan putus 2 tahun yang lalu."
"Aku tidak peduli dengan hubungan percintaan nya." Sela sean.
"Oke oke, Kiara yang kamu lihat belakangan ini ada versi 2.0 yang sudah banyak di upgrade. Tidak hanya penampilan luar nya yang berubah tapi dia bahkan mendapat beasiswa di Royal College, ini merupakan hal yang langka mengingat dirinya sempat menunda kuliah nya selama 4 tahun setelah lulus."
"Tunggu dulu, bukankah dia seorang penulis novel online ? kenapa dia meneruskan pendidikan nya di Royal College ?" tanya Sean.
"Bukankah ini semakin menarik ? sebagai seorang penulis, alih-alih mengambil jurusan sastra tapi justru berada di Royal College yang merupakan tempat terbaik untuk belajar bisnis bahkan sampai mendapatkan beasiswa. Menurutmu kenapa seorang gadis biasa melakukan hal seperti ini ?" lanjut nya.
"Entahlah, mungkin untuk memikat pewaris kaya seperti mu ? Tapi bukankah ayahmu merupakan komisaris Royal College, menurut mu apakah semua ini ada hubungannya dengan nya ?"
"Mungkin saja, tapi saat ini kita belum memiliki cukup bukti jadi jangan bertindak gegabah."
Sean menatap foto profil Kiara untuk waktu yang cukup lama.
"Ada hubungannya atau tidak, yang jelas dia tidak boleh jatuh ke tangan pak tua itu. Karena dia sudah bertemu dengan ku, maka dia harus menjadi orang ku," ujarnya kemudian.
"Baiklah, dia adalah orang mu," ujar Ryan. Ada makna tersirat di dalam kata-kata nya.
"Oke sekarang kamu bisa keluar dan jangan pernah mengganggu karyawan perusahaan ku," ujar sean memperingatkan sahabatnya yang jelalatan.
"Habis manis sepah dibuang,, sungguh menyedihkan sekali memiliki teman seperti mu."
.....
Sebuah dering telepon membangunkan seorang gadis yang tengah asik dengan mimpi indahnya.
"Hallo..."
"Good morning sayangku.." sapa seseorang diseberang telepon.
"Morning editorku tersayang, bukankah aku sudah mengirimkan draft bab baru untuk 1 bulan kedepan ?? Aku bisa mati muda jika kamu terus mendesak ku begini." jawab Kiara kesal, karena akhir-akhir ini editor nya terus mendesaknya untuk update bab baru sebanyak mungkin.
"Hei heiiii heiii ,, calm down baby... aku punya dua kabar buat kesayangan ku ada kabar baik dan kabar buruk. mana yang mau kamu dengar dulu ?" jawab Nana yang merupakan editor sekaligus sahabat nya Kiara.
"Kabar buruk dulu," Jawab Kiara malas sambil bangun dari tempat tidur.
"ini adalah kabar buruk untuk mu dan kabar baik untukku..."
"jangan berbasa-basi atau ku tutup telponnya"
"oke oke...Sepertinya kamu harus pindah ke Kota S dalam waktu dekat, atau minimal kamu harus menginap beberapa hari disini."
"Oh," jawab Kiara cuek.
"Oh ?" tanya Nana heran dengan reaksi Kiara yang tidak biasa.
"Lalu apa kabar baiknya ?" tanya Kiara.
"Pak Indra ingin mengadaptasi Novel mu menjadi film. Kamu tahu kan film yang dibuat pak Indra semuanya sukses dan selalu box office ?" Jawab nana antusias.
"Dan dia ingin bertemu dengan mu untuk membahas nya secara detail," Lanjut nya.
"Jadi karena ini aku harus pindah ?? ciiihhh sudah kuduga tidak ada hal baik kecuali uang jika ini berhubungan dengan mu." Kiara menjawab dengan nada menyindir.
"Ayolah sayangku,, bukankah kita sama-sama diuntungkan ? Tapi sepertinya kamu tidak keberatan mengenai pindah ke kota S ?" tanya Nana.
"Lagipula kantor pusat kita berada di kota S dan aku juga suka resign dari PT. Binakarya."
"Baiklah atur saja tanggal dan waktu nya untuk bertemu dengan pak Indra, sekalian carikan aku apartemen yang dekat dengan kantor dan perpustakaan." Kiara menyetujui nya tanpa pikir panjang karena memang pada dasarnya tujuan utamanya adalah Kota S.
"Serahkan semuanya padaku,,, tapi kamu belum menjawab pertanyaan ku,, kenapa kali ini kamu menerima penawaran pak Indra dengan mudah ?"
Nana masih belum menyerah dengan rasa penasarannya.
"Apakah butuh alasan untuk ini ? Pertama aku sudah berhenti dari kantorku yang memuakkan itu, penghasilan bulanan ku dari menulis juga sudah lebih dari cukup untuk biaya sehari-hari ku, selain itu aku tidak perlu memikirkan biaya kuliah karena beasiswa dari Royal College. Selebihnya kau tahu sendiri lah, lagipula aku butuh suasana baru untuk menulis novel."
"baiklah sayangku sekarang cepat berkemas aku sudah memesankan tiket untuk mu, mulai sekarang aku akan menjadi ibumu yang penyayang." ucap nana berusaha menghibur kiara meskipun ia tahu semuanya sia-sia mengingat betapa keras kepala nya sahabatnya yang satu ini.
"Baiklah bu,, jangan lupa membuatkan masakan yang enak ketika anakmu datang."
"Tentu saja jika kamu tidak keberatan dengan rasa masakan ku... hahaha..." Nana tertawa puas membayangkan ekspresi kiara saat ini sementara yang dituju bergidik ngeri membayangkan rasa masakan Nana yang tidak pernah menyentuh dapur sama sekali.
"Baiklah cepat mandi dan bersiap, aku akan mengirimkan detail nya melalui WhatsApp."
"Baiklah ibuku tersayang,, tunggu aku datang dan aku akan membuatkan masakan lezat untuk mu."
"Cihhh...." Nana mencibir sebelum mengakhiri panggilan nya.
Drrrt drttt.... sebuah pesan masuk dan Kiara langsung membacanya, itu adalah pesan dari nana mengenai jadwal pertemuan nya dengan Indra."
"Maple Cafe, sabtu 14 mei 2022, 19.00"
"jangan lupa penerbangan mu sore ini jam 5, aku secara khusus memesankan tiket executive class untuk mu. Jadi kamu harus berterima kasih padaku." Sebuah pesan dengan lampiran tiket menyusul, benar saja itu adalah tiket business class.
"memang tidak pernah mengecewakan jika bersangkutan dengan uang." gumam kiara. Setelahnya ia lanjut berkemas karena dia akan berangkat sore ini. Tapi ia juga belum tahu bagaimana cara mengatakannya pada orangtuanya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments