Calon menantu keluarga Sanjaya

Setelah drama yang cukup panjang, suasana pesta kembali normal dan acara berlangsung lancar. Kebanyakan dari mereka selain datang mengucapkan selamat kepada tuan rumah juga tidak sedikit yang mendekati Sean untuk menjilat nya.

Sementara kekasih barunya sibuk dengan beberapa tamu, Kiara duduk di sudut ruangan sambil menikmati beberapa makanan.

"Kau tidak menemani kekasih mu ?" tanya seseorang yang sedari tadi hanya menjadi penonton.

Kiara mendongak melihat siapa yang berbicara dengannya. Ia lantas mengulas senyum setelah mengetahui Ananta yang datang menyapa nya.

"Aku tidak terlalu pandai bersosialisasi." Lanjutnya.

"Jika kamu memutuskan bersamanya kamu harus membiasakan diri, saham yang ada di tanganmu, aku bisa saja memberikan nya kepada orang lain. Aku rasa kamu cukup pintar untuk memahami situasi nya, jadi kamu pasti paham apa maksudku kan ?"

Kiara hanya menanggapi nya dengan senyuman.

Sementara mata fokus menatap seseorang yang tengah berjalan kearahnya.

"Saya rasa semua itu bukan tergantung anda, tapi tergantung apakah dirinya bisa menggunakan ku seperlunya atau justru jatuh ke dalam pesona ku," ujar Kiara, sudut bibirnya sedikit terangkat.

"Lagipula saham itu tidak terlalu berarti lagi ketika aku menikah dengan nya dan menjadi nyonya muda Sanjaya," lanjut nya.

"Jangan terlalu percaya diri, permainan baru saja di mulai. Jangan sampai salah melangkah," ujar Ananta sebelum pergi meninggalkan nya.

"Apa yang kalian bicarakan ?" tanya Sean seraya duduk di samping Kiara, tangannya terulur kebelakang untuk memeluk nya.

"Miss Ananta ? Dia menawarkan sejumlah cek kepada ku agar aku pergi meninggalkan mu," ujar Kiara sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Sean.

"Kau menerima nya ?"

"Kenapa tidak ? Lagipula siapa yang tidak menyukai uang di dunia ini ?"

"Kurasa tidak ada yang lebih baik daripada menjadi Nyonya muda Sanjaya." Sean menanggapi seraya menyalakan sebatang rokok.

"Hei dude, jika ingin menjadi kekasih ku, setidaknya kau harus tahu kalau kekasih mu ini benci asap rokok," tegur Kiara dengan wajah cemberut.

Bukan mendengarkan Kiara, Sean justru sengaja menahan asap di mulutnya, kemudian ia menarik tengkuk Kiara dan menghembuskannya di dalam mulut gadis itu. Hal ini membuat Kiara terbatuk karena asap yang kini memenuhi mulut dan tenggorokan nya. Kiara memukul dada Sean dan berusaha melepaskan diri dari pria itu.

Sean melepaskan bibirnya dari bibir Kiara dan memberinya air mineral.

"Maaf, nanti kamu juga akan terbiasa," ucapnya sambil menunjukkan smirk nya.

"Damn, kenapa dia terlihat sangat keren saat seperti ini. Come on Kiara kamu tidak boleh terpesona oleh nya," ucap Kiara dalam hati.

Kiara menerima air mineral itu dan meminumnya, sementara matanya terus menatap tajam laki-laki yang berada di depannya.

"Jadi apakah sekarang anda sudah bisa memberikan penjelasan kepada ku, tuan Sean yang terhormat ?" tanya Kiara tidak mau berbasa-basi lagi.

"Aku tidak paham apa yang kamu katakan sayang, oke maaf aku sudah membuatmu marah aku janji tidak akan mengulanginya lagi."

Jawaban Sean membuat Kiara takjub dan kehabisan kata-kata. Apa ini adalah CEO yang dilihatnya beberapa bulan yang lalu ? Kenapa bisa begitu tidak masuk akal.

Tiba-tiba Sean memeluk nya dan mengusap punggungnya dengan penuh kasih sayang layaknya seorang pria yang sedang menenangkan gadisnya.

"Seseorang sedang mengawasi kita." Sean berbisik di telinga Kiara, membuatnya merasakan sensasi yang aneh, namun ia segera menampiknya.

"Sayang, aku lelah, bolehkah aku pulang duluan ?" ucap Kiara dengan suara manja.

"Baiklah, ayo kita pulang," jawab Sean penuh perhatian.

"Tidak, aku pulang sendiri saja. Ini adalah ulang tahun ayah mu, jadi kamu harus tinggal untuk menemani nya."

"Tidak boleh pulang sendiri, tunggu sebentar, aku akan mengantarmu." Balas Sean sambil mengelus puncak kepala Kiara yang membuatnya sedikit lengah akan pertahanan nya.

Mereka pun pergi meninggalkan lokasi pesta setelah berpamitan dengan ayah Sean.

"Jadi apa sekarang anda sudah bisa menjelaskan maksud dan tujuan anda ?" Tanya Kiara lagi ketika mereka sudah masuk ke dalam mobil.

"Apakah itu masih penting ? Bukankah kamu juga menikmati peranmu sebagai calon menantu keluarga Sanjaya. Jujur saja aku sendiri sedikit terkejut melihat respon mu yang begitu natural." Jawab Sean dengan suara yang kembali datar. Matanya fokus memperhatikan jalanan yang lumayan padat.

"Aku hanya mengikuti arus, lagipula seperti yang kau bilang, menjadi menantu keluarga Sanjaya bukanlah suatu hal yang buruk. Aku tidak munafik mengenai uang," jawab Kiara dengan suara yang sama datarnya.

"Ternyata kamu cukup serakah. Sebagai manusia kamu harus belajar merasa cukup atau kamu akan terjatuh bersama keserakahan mu. Jadi mana yang akan kau pilih ?"

"Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan, memilih antara siapa ? Kau dan saudara tiri mu ?"

"Hahhh... tidak usah pura-pura bodoh. Kau pikir aku tidak tahu mengenai kesepakatan mu dengan pak tua itu ?"

"Oh ya ? kalau begitu menurut mu mana yang akan aku pilih ?"

Sean memang tahu kalau Kiara memiliki kesepakatan yang berkaitan dengan uang dengan Ayahnya tapi ia tidak tahu berapa jumlah nya dan apa tujuan sebenarnya. Tapi biar bagaimanapun ia tidak mau mengakui kekalahan nya.

"Aku yakin kau cukup pintar untuk menentukan pilihan mu ? aku rasa berapapun jumlahnya tidak lebih baik dari menjadi menantu Sanjaya."

"Hahaha,, sombong sekali. Menantu keluarga Sanjaya itu hanya sebuah status dan kamu juga bukan satu-satunya putra keluarga Sanjaya. " Kiara sengaja tidak melanjutkan ucapannya.

"Hanya sebuah status, tapi itu yang paling kau butuhkan. Lagipula tidak semua putra keluarga Sanjaya bisa menjadi pewaris Sky Grup." Sean menjawab sambil mengangkat sudut bibirnya.

Skakmat. Kali ini Kiara kalah telak, ia tidak lagi menjawab perkataan Sean. Ia hanya diam dan menatap keluar jendela, mengamati lampu jalan yang terus berlalu.

Tatapannya menjadi sendu tapi hanya sebentar karena ia lantas memejamkan matanya berpura-pura tidur. Ia tidak ingin ada orang lain yang melihat kelemahannya. Lagipula ia sudah berhasil menutupinya selama bertahun-tahun, jadi ia tidak membutuhkan belas kasihan siapapun.

Sean melirik Kiara melalui ekor matanya, ia tahu gadis itu hanya berpura-pura tidur tapi ia juga tidak membongkarnya. Sebaliknya ia justru menghidupkan penghangat didalam mobil dan memutar musik lembut agar Kiara itu bisa benar-benar terlelap.

Entah kenapa ia merasa harus melakukan itu, padahal ia tahu jelas Kiara adalah seseorang yang licik dan berbahaya.

Mereka sudah sampai di perumahan Permata Indah tapi Sean tidak membangunkan Kiara. Sebaliknya ia justru berputar disekitar komplek itu sekali lagi.

Kiara bangun dan menyadari kalau mereka sudah tiba di depan rumahnya.

"Darimana kau tahu kalau aku tinggal disini," tanya Kiara pada Sean.

Sean tidak menjawab dan hanya menunjuk rumahnya menggunakan dagu.

"Aku tinggal disana," ujarnya kemudian.

"Jadi kau yang tinggal di rumah hantu eh maksudku rumah itu ?"

Kiara cukup terkejut mengetahui bahwa ternyata ia bertetangga dengan orang ini.

"Menurutmu bagaimana kau bisa dengan mudah mendapatkan rumah sebagus itu dengan harga yang murah ?"

"Jadi semua ini sudah kamu atur ? jadi semuanya sudah berada dalam skenario mu ?" ucap Kiara tidak percaya dengan semuanya, ia merasa dipermainkan dan ia sangat membenci hal tersebut.

"Hahhh.... Ternyata aku sudah meremehkan mu." lanjutnya.

Sean ingin menjelaskan bahwa tidak semua yang terjadi berdasarkan skenario nya. Tapi ia mengurungkan niatnya, pada akhirnya ia memang bertujuan memanfaatkan gadis ini.

...****************...

Episodes
1 PUTUS
2 Awal dari semuanya
3 Pergi ke kota S
4 Hari pertama di Kota S
5 Perum Permata Indah
6 Bertemu Indra
7 Negosiasi
8 Tidak ada yang Gratis
9 Kesepakatan dan Negosiasi ulang
10 Tanda tangan kontrak
11 Pesta Ulang Tahun Tuan Zakri
12 Kejutan yang tidak diduga
13 Calon menantu keluarga Sanjaya
14 Saling mengenal satu sama lain
15 Perhatian kecil dari Sean
16 Pada akhirnya kita akan tetap menikah
17 Kembali ke kota
18 Surat perjanjian
19 Pulang ke rumah
20 Berapa banyak topeng yang kamu gunakan ?
21 Bertemu Calon Adik Ipar
22 Berkencan dengan adik ipar
23 Partner bisnis
24 Seseorang bernama Mark
25 Pilihan nya ada padamu
26 Dilema Sean
27 Kekasih lama yang kembali
28 Luka yang sama
29 Hari pertama di Sky Group
30 Menjadi penanggung jawab proyek
31 Jenis orang yang sama
32 Sepertinya aku sudah jatuh cinta pada mu
33 Mau berkencan dengan ku ?
34 Tinggalkan dia, jika kau tidak bisa menjaganya.
35 Ibumu mungkin masih hidup
36 Hiatus untuk sementara
37 Aku mengenal nya lebih lama daripada dirimu
38 Apa kamu memiliki kepribadian ganda ?
39 Aku baik-baik saja
40 Aku tidak meminta maaf atas sesuatu yang tidak kulakukan
41 Jangan terlibat dengan seseorang yang tidak bisa kau hadapi
42 Semua cowok sama saja
43 Berkaca dulu sebelum menasihati orang lain
44 Aku tidak menyukai seseorang yang datang dan pergi sesuka hati
45 Nyaman bukan berarti aman
46 Konferensi Pers
47 Aku berubah pikiran
48 Mari kita lupakan semua masalah malam ini
Episodes

Updated 48 Episodes

1
PUTUS
2
Awal dari semuanya
3
Pergi ke kota S
4
Hari pertama di Kota S
5
Perum Permata Indah
6
Bertemu Indra
7
Negosiasi
8
Tidak ada yang Gratis
9
Kesepakatan dan Negosiasi ulang
10
Tanda tangan kontrak
11
Pesta Ulang Tahun Tuan Zakri
12
Kejutan yang tidak diduga
13
Calon menantu keluarga Sanjaya
14
Saling mengenal satu sama lain
15
Perhatian kecil dari Sean
16
Pada akhirnya kita akan tetap menikah
17
Kembali ke kota
18
Surat perjanjian
19
Pulang ke rumah
20
Berapa banyak topeng yang kamu gunakan ?
21
Bertemu Calon Adik Ipar
22
Berkencan dengan adik ipar
23
Partner bisnis
24
Seseorang bernama Mark
25
Pilihan nya ada padamu
26
Dilema Sean
27
Kekasih lama yang kembali
28
Luka yang sama
29
Hari pertama di Sky Group
30
Menjadi penanggung jawab proyek
31
Jenis orang yang sama
32
Sepertinya aku sudah jatuh cinta pada mu
33
Mau berkencan dengan ku ?
34
Tinggalkan dia, jika kau tidak bisa menjaganya.
35
Ibumu mungkin masih hidup
36
Hiatus untuk sementara
37
Aku mengenal nya lebih lama daripada dirimu
38
Apa kamu memiliki kepribadian ganda ?
39
Aku baik-baik saja
40
Aku tidak meminta maaf atas sesuatu yang tidak kulakukan
41
Jangan terlibat dengan seseorang yang tidak bisa kau hadapi
42
Semua cowok sama saja
43
Berkaca dulu sebelum menasihati orang lain
44
Aku tidak menyukai seseorang yang datang dan pergi sesuka hati
45
Nyaman bukan berarti aman
46
Konferensi Pers
47
Aku berubah pikiran
48
Mari kita lupakan semua masalah malam ini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!