Arti Cinta
"Kita putus"
"Oke"
Hubungan yang telah berjalan lebih dari 5 tahun ini akhirnya berakhir dengan 2 kata. Tidak ada emosi didalamnya penuturannya, begitu pun dengan jawaban Kiara. Entah karena sudah lelah dengan hubungan ini atau mungkin memang sudah tidak ada cinta diantara mereka atau sedari awal memang tidak pernah ada cinta diantara mereka.
Meskipun tampak tegar dari luar, namun sebenarnya Kiara cukup terpukul dengan kejadian mendadak ini. Biar bagaimanapun 5 tahun bukanlah waktu yang singkat baginya. Chris memang jarang menunjukkan perhatiannya, tapi ia selalu ada disaat Kiara merasa terpuruk dan butuh support sistem.
Mungkin karena itu lah Kiara masih bertahan selama 5 tahun ini. sebenarnya, sebelumnya mereka juga sering putus-nyambung tapi kali ini berbeda. Jika sebelumnya mereka putus karena emosi sesaat Kiara, kali ini Chris lah yang meminta putus terlebih dahulu. Hal ini membuat Kiara merasa tidak diinginkan lagi.
Di tahun pertama Kiara berpisah dengan Chris, ia sering menangis diam-diam dalam tidurnya dan tidak ada satu orangpun yang tahu. Kali ini ia tidak dapat menahannya lagi, ia masih merasa tidak puas dengan keputusan Chris.
Kiara mengambil handphone nya dan mencari kontak Chris, ia menghubungi Chris dengan nomor barunya. Dalam hati berharap nomor sudah tidak aktif agar ia memiliki alasan untuk tidak menghubungi nya.
"Hai," sapa Kiara.
"Siapa ?" Balas Chris yang ternyata belum mengganti nomor ponselnya.
"Kiara," Balas Kiara lagi dengan perasaan yang campur aduk.
"Apakah kamu pernah benar-benar mencintai ku ?"
"Adakah sedikit penyesalan setelah 1 tahun kita berpisah ?"
"Tidak ada." jawab nya singkat.
Saat itu juga air mata Kiara mengalir deras, ini pertama kalinya Kiara benar-benar menangis setelah ia putus dari Chris. Cukup lama Kiara menangis dan meluapkan emosinya, sampai matanya bengkak.
Setelah dirasa cukup tenang, Kiara bangkit dari tempat tidur nya dan menyalakan lampu kamar. Ia berdiri di depan stand mirror yang ada di kamarnya. Ia mengamati penampilan dirinya dari atas sampai bawah.
"Sangat jelek." Gumamnya.
Selanjutnya ia meraih ponselnya dan mencari tutorial makeup dan fashion di internet. Waktu sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, tapi ia masih sibuk dengan ponsel dan buku catatan nya. Ia menulis setiap detail yang dikatakan beauty vlogger.
....
Sejak malam itu Kiara tidak pernah serius menjalin hubungan dengan orang lain. Setiap hubungan yang dijalaninya tidak pernah lebih dari 3 bulan. Ironinya setiap mantan nya selalu lebih dulu melaju ke pelaminan, hal ini membuat beberapa teman Kiara mengira ia telah dipermainkan. Tak jarang dari mereka yang melihat Kiara dengan pandangan merendahkan.
Bahkan orang tua yang seharusnya menjadi sandaran terakhirnya, justru selalu berhasil meruntuhkan kepercayaan dirinya. Ada 1 kalimat yang selalu diingat Kiara.
"Mamah kan sebelumnya udah bilang, dia itu nggak serius sama kamu."
Kalimat inilah yang menjadi kekuatan sekaligus pedang yang terus tertanam di dalam hati nya selama bertahun-tahun. Padahal setiap pria yang dekat dengannya, ibunya lah yang memperkenalkan nya terlebih dahulu. Namun ketika berpisah ibunya berbalik menyalakan nya.
Sudah 2 tahun berlalu, Kiara yang sudah terbiasa dengan hubungan singkat pun akhirnya merasakan lelah. Ia tidak lagi berminat menjalin hubungan semacam itu.
Saat ini ia lebih memfokuskan dirinya untuk mengejar mimpinya sebagai penulis novel. Setelah putus dari Chris, Kiara memutuskan melanjutkan studinya di sebuah Universitas Terbuka.
Kiara mulai mencoba menulis di platform novel online. Meskipun cukup sulit pada awalnya, namun Kiara juga bukan orang yang mudah menyerah pada apa yang dikerjakannya. Hal ini tidak diketahui siapapun termasuk adik dan kedua orang tua nya.
Hari ini Kiara datang ke kantor seperti biasa, masih dengan wajah malasnya dan sikap cuek seperti biasanya.
"Hai ra,, pagi-pagi dah lemes aja nih ? makanya cari pacar dong. Jadi cewek tuh standard nya jangan ketinggian, jadi nggak laku kan kamu." Sapa salah satu rekan kerjanya.
"Ha ha ha...kau nggak punya kerjaan ? pagi-pagi dah ngurusin hidup orang." Jawab Kiara datar.
"Cihhh... ini nih yang bikin kamu nggak laku-laku sampai sekarang."
Kiara tidak menghiraukan perkataan temannya dan berlalu meninggalkannya.
Sepanjang perjalanan menuju ruangan nya, Kiara mendengar desas desus adanya bos baru di perusahaan.
"Eh kamu sudah tahu belum ? katanya bakal ada bos baru diperusahaan ini."
"Sudah dong, bukan hanya itu, katanya bos kita yang baru ini masih muda dan tampan. Sepertinya dia salah satu pewaris tunggal dari perusahaan besar di kota Selatan."
"Waahhhh daebak... aku jadi tidak sabar untuk melihat nya."
"Tapi katanya bos kita yang baru ini sangat dingin dan kaku."
"Justru itu yang menambah pesona nya."
"Tch ... " Kiara berdecak mendengar obrolan mereka.
.....
Setelah beberapa bulan berlalu, gosip tentang adanya pimpinan yang baru semakin memanas. Seperti saat ini, saat ia sedang berjalan menuju ruangan Bu Amy, untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya.
"Tok tok tok... permisi bu." Kiara mengetuk pintu ruangan Manager Amy.
"Masuk." jawabnya dengan nada jutek seperti biasanya.
"Ada perlu apa ?" Tanya dia sesaat setelah kiara memasuki ruangan.
"Saya mau mengajukan surat pengunduran diri saya," ucap Kiara sembari menyerahkan surat pengunduran dirinya.
Bu Amy menghentikan aktivitas nya dan menatapnya dengan tatapan meremehkan.
"Kenapa kamu tiba-tiba keluar dari pekerjaan ini ? bukankah pekerjaanmu sudah cukup baik untuk sekedar lulusan SMA ?" Jawabnya dengan sedikit mengejek.
"Ya benar, meskipun hanya lulusan SMA tapi bisa bekerja diperusahaan yang cukup besar di kota K ini memang suatu keberuntungan. Meskipun hanya jadi karyawan biasa. Tapi saya tidak mau hanya berhenti di sini saja." Jawab Kiara dengan sarkas, toh sudah mau resign jadi Kiara tak perlu menahan diri lagi.
"Lalu... ?" Tanyanya masih tetap dengan pandangan sinis yang melekat di wajahnya.
"Selama beberapa tahun terakhir, saya melanjutkan studi saya di Universitas Terbuka dan sebentar lagi saya juga akan lulus. Jadi saya ingin mendapatkan pengalaman pekerjaan yang lain walaupun saya tahu itu tidak mudah," Jawab Kiara penuh percaya diri.
"Baik lah saya tidak akan menahan mu lagi. Mari kita lihat sejauh mana kamu bisa melangkah. Selesai kan pekerjaan mu dan siapkan berkas serah terima pekerjaan dengan Santi," Jawab bu Amy.
"Terimakasih bu, saya permisi dulu." Kiara keluar dari ruangan bu Amy dengan anggun.
Tapi belum ada 5 langkah dari ruangan bu Amy, ia dikejutkan dengan Bu Amy yang berlari dengan terburu-buru seperti dikejar debt kolektor .
Selang beberapa detik kemudian, para staff juga berlari ke arah yang sama, menuju lobby perusahaan.
Karena penasaran, Kiara pun ikut berlari bersama menuju lobi, meskipun Kiara tidak terlalu mengerti apa yang sedang terjadi, ia juga hanya bisa berlari mengikuti nya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Ayu Achmad
👍👍👍👍
2023-10-02
1