Orangtuanya sedang tidak berada di rumah ketika Kiara pergi, jadi dia hanya berpamitan melalui pesan singkat agar mereka tidak khawatir. Karena biar bagaimanapun mereka adalah orangtua yang telah membesarkan nya selama ini.
....
Entah kebetulan atau takdir, tapi Ryan dan Sean kebetulan juga kembali ke kota S dihari yang sama dengan Kiara.
"Apa kau melihatnya ?" Tanya Ryan kepada Sean yang duduk disampingnya.
"Siapa ?" tanya Sean tanpa menoleh kearahnya.
"Sepertinya aku melihat Kiara barusan."
"Untuk apa dia disini ?"
"Apakah aku harus putar balik dan bertanya padanya sekarang ?"
"Tentu saja jika kamu punya banyak waktu luang, tapi aku sangat sibuk jadi sebaiknya cepat antar ku ke toko buku sekarang juga."
"Apa kau tidak akan kembali ke kantor ?"
"Belum saatnya aku kembali, setidaknya kita harus memberikan adikku tersayang waktu untuk menunjukkan kebolehannya."
"Hhahaa... sepertinya Tuan Sanjaya akan mendapatkan kado spesial di ulang tahunnya yang ke 70 ini."
"Bagaimana kalau kita berikan juga calon menantu yang cantik dan seksi ?" Memang otak Ryan tidak pernah jauh-jauh dari perempuan.
"Boleh juga, tapi bukankah lebih baik kita berikan calon istri baru ? sepertinya istrinya saat ini sudah cukup usang." Sean menanggapi candaan Ryan sambil mencibir meskipun raut wajahnya mengatakan hal lain, seperti ada emosi yang tak tergambarkan didalamnya.
.....
Sebuah mobil Maserati merah berhenti di depan Kiara. Tak lama kemudian seorang gadis yang cantik dan modis keluar dari mobil tersebut ia adalah Reina Kusuma Wijaya atau yang akrab dipanggil Nana.
"Selamat datang nak,, maafkan aku karena terlambat. Jalanan di kota S benar-benar padat hufffttt."
"Oohhh jadi ini ibuku tersayang ?? Sungguh cantik dan menawan pantas saja memiliki putri yang begitu rupawan seperti ku."
"Ciiihhhh... ayo buruan masuk aku akan mengajak mu berkeliling kota S dan menikmati pemandangan malam di kota ini."
"Bisakah kita langsung menuju apartemen mu dulu ? Aku benar-benar lelah dan tidak memiliki minat untuk berkeliling saat ini. Lagi pula aku akan menetap untuk waktu yang cukup lama."
"Baiklah, kalau begitu kita akan berbelanja kemudian pulang untuk menikmati jamuan istimewa dari chef Kiara."
"Benar-benar pelayanan yang buruk."
Selama perjalanan menuju Apartemen Nana, keduanya lebih banyak dim. Kiara yang memang pada dasarnya tidak banyak bicara saat ini sedang terhanyut dalam pikirannya sendiri. Sementara Nana fokus mengemudi sambil mendengarkan musik K-Pop, meskipun mereka terlihat dekat tapi dia tidak pernah ikut campur urusan pribadinya. Ini juga alasan kenapa Kiara bisa dekat dengan nya
Tak lama kemudian mereka pun tiba di apartemen. Nana tinggal di Apartemen yang cukup besar dan mewah dengan dua kamar dan ruang tamu yang besar.
"Masuklah, aku sudah menyiapkan kamar untuk tamu istimewa ku ini." Nana menyeret Kiara masuk sambil menjelaskan dengan riang.
"Dasar kau ini,, apakah kamu sudah menemukan Apartemen atau Rumah yang aku minta ?"
"Ayolah ra, Apartemen ku ini cukup luas untuk menampung mu. lagipula tinggal sendiri itu sangat membosankan."
"Sudahlah jika kamu tidak mau membantu aku akan mencari nya sendiri." Kiara berpura-pura sedih. Bukan tanpa alasan mengapa ia ingin membeli Rumah di Kota S. Ia ingin membuktikan kepada orangtuanya kalau dirinya juga bisa hidup mandiri dan sukses.
"Oke oke aku akan membantumu,, tapi saat ini aku benar-benar lapar dan tidak memiliki tenaga untuk membuka laptop ku sekarang." Nana memasang wajah melas, sementara kiara hanya mencibir sambil berlalu ke dapur untuk menyiapkan makanan. Tak lama kemudian ia siap dengan semangkuk semur ayam pedas dan beberapa sayuran lainnya.
"Waaahhhhh... daebak..." Nana berdecak kagum melihat beberapa masakan diatas meja. Mereka pun menyantap makan malam dengan lahap.
Kiara pergi mandi dan membereskan beberapa peralatan yang ia bawa. Ia sengaja tidak membongkar kopernya karena tidak berniat untuk tinggal lama di Apartemen Nana.
Keesokan paginya Kiara bangun jam 5 pagi dan menyiapkan beberapa sarapan untuk dirinya dan Nana sebelum pergi berolahraga.
Kebetulan ia bertemu seseorang yang ia kenal disana. Dia adalah Ryan pemilik perpustakaan di kota K yang sering ia kunjungi.
"Untuk apa pak Ryan ada disini ? bukankah sebelumnya ia selalu berada di perpustakaan." Batin Kiara, sementara yang ditatap merasa dirinya diperhatikan dan menoleh ke arah Kiara. Karena sudah kepergok mau tidak mau Kiara menghampiri Ryan dan menyapanya.
"Selamat pagi pak Ryan."
"Apakah sebelumnya kita pernah bertemu ?" tanya Ryan berpura-pura bingung, walaupun sebenarnya ia cukup terkejut saat melihat Kiara.
"Oh tidak juga, hanya saja saya cukup sering mengunjungi perpustakaan yang bapak kelola di kota K. Jadi beberapa kali saya melihat bapak ketika sedang di perpustakaan."
"Wahhhh,,,, bisa-bisanya aku melewatkan gadis secantik ini. Tidak banyak orang yang bisa masuk ke perpustakaan ku kecuali orang-orang hebat tertentu. Ini adalah kesalahan besar untuk melewatkan mu."
"Itu terlalu berlebihan, saya hanyalah seorang gadis biasa dari keluarga yang biasa saja. Saya bisa memiliki kartu anggota juga berkat rekomendasi dari dosen saya. Suatu kehormatan bagi saya untuk bisa belajar disana."
"Ini menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang luar biasa."
"Terimakasih atas pujiannya, kalau begitu saya tidak akan mengganggu waktu bapak lagi. Semoga hari bapak menyenangkan," ujar Kiara menyudahi obrolan singkat mereka.
"Heiii tunggu, apakah aku belum setua itu untuk di panggil 'bapak'," Seru Ryan kesal. Sementara Kiara berpura-pura tidak mendengarnya dan terus melanjutkan aktivitasnya.
"Apa kamu tahu siapa yang kutemui pagi ini ?" Ryan mengetik sebuah pesan kepada Sean.
"Aku tidak peduli." balas Sean.
"Baiklah... jangan menyalahkan ku kalau aku tidak memberitahu, kalau aku baru saja bertemu Kiara. Kamu sendiri yang tidak ingin tahu."
"Terserah..."
"Apakah kamu akan datang ke acara ulangtahun Ayahmu ?"
"Tentu saja. Aku bahkan sudah menyiapkan kado spesial untuk nya, jadi mana boleh aku melewatkan ulang tahun ayah tercinta ku."
"Ciiihhhh... baiklah kebetulan aku juga sedang butuh hiburan."
"Ingat ! Jangan sampai ada yang tahu kalau aku sudah kembali ke Kota S."
"Kamu tenang saja, aku adalah orang yang pandai menjaga rahasia. Lagipula ibu tirimu sedang sibuk dengan kepulangan putra semata wayangnya."
....
Kiara kembali ke Apartemen Nana dan melihat Nana yang sedang berkutat didepan laptopnya. Wajahnya terlihat serius.
"Apa yang sedang kamu lihat ?" Kiara bertanya asal.
"Bukankah kamu meminta ku untuk mencarikan mu rumah ? Aku sudah menemukan beberapa, Apakah kamu mau melihat nya."
Kiara menghampiri Nana dan melihat beberapa rumah pilihan nya sekilas.
"Baiklah aku akan mandi dulu, setelah itu kita pergi melihat ke lokasi nya langsung," ujarnya kemudian.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments