Pagi hari Kevin dan Keira masih enggan beranjak dari tidurnya, rasa lelah setelah pulang liburan ternyata benar benar menguras energi. Sampai jam menunjukkan pukul 9 pagi, Kevin baru mengerjapkan matanya. Dilihat sang istri yang masih tertidur pulas di sampingnya. Kevin tersenyum, lalu mengecup kening Keira singkat dan beranjak ke kamar mandi.
.
.
.
Sebuah mobil masuk ke pekarangan rumah Kevin, turunlah Kebdro dan Nathan dari mobil. Mereka berniat mengajak Kevin nongkrong di cafe biasanya, namun sudah beberapa kali mereka menghubungi Kevin tidak di jawab, mereka memutuskan pergi ke rumah Kevin.
Di tekannya bel rumah Kevin, sang pembantu yang membukakan pintu.
"Ehh, den Ken sama den Nathan, cari den Kevin?"tanya bibi.
"Iya bi, Kevin ada?" tanya Nathan.
"Ada den, biar bibi panggilin"ucap bibi seraya berbalik hendak ke kamar Kevin. Tapi di cegah Nathan.
"Nggak usah bi, biar kita aja yang samperin Kevin"ucap Nathan seraya menarik tangan Kendro menuju kamar Kevin.
Belum sempat bibi mencegah, namun Nathan dan Kendro sudah berada di depan kamar Kevin.
"Vinnn, bangun woy"teriak Nathan di depan pintu kamar Kevin.
"Alahh,segala di kunci pintunya"gerutu Nathan.
Sedangkan di kamar Keira merasa terganggu dengan teriakan dan ketukan di pintu. Keira mengerjapkan matanya, di lihatnya ranjang yang sudah kosong, itu tandanya Kevin sudah bangun. Tapi di mana? Keira melihat kamar mandi yang terdengar suara gemercik air, tanda Kevin berada di kamar mandi. Dengan malas, Keira beranjak dari ranjangnya membukakan pintu.
Klek
Mata Keira membulat sempurna melihat siapa yang ada di depannya. Nathan dan Kendro pun tak kalah terkejutnya.
"Maaf non, bibi nggak bisa menahan den Nathan dan den Kendro"ucap bibi sambil menunduk.
Ceklek
Semua orang menoleh ke arah pintu kamar mandi yang terbuka. Kevin keluar dari kamar mandi. Kevin tercengang melihat teman dan istrinya berdiri di ambang pintu.
Ekhemm
Kevin berdehem menetralkan rasa terkejutnya. Kevin berjalan mendekati mereka.
"Maaf den Kevin, bibi tidak bisa mencegah mereka"ucap bibi menyesal.
"Nggak apa apa bi, bibi bisa kembali ke dapur"jawab Kevin.
"Lo mandi dulu"ucap Kevin seraya mengusap pucuk kepala Keira. Keira beranjak menuju kamar mandi.
.
.
.
Di ruang tamu Kevin langsung mendapat tatapan intimidasi dari temannya.
Huhhh
Kevin menghela nafasnya panjang melihat tatapan dari teman temannya.
"Gue sama Keira udah nikah"ucap Kevin.
Namun bukan membuat Kendro dan Nathan paham, malah membuat semakin bingung. Akhirnya Kevin menjelaskan apa yang dia tutupi dari teman temannya. Saat mereka fokus mendengarkan cerita Kevin, Keira menuruni anak tangga berniat ke dapur. Namun ia urungkan saat di panggil Kevin.
"Sayang, mereka udah tau kalo kita udah nikah"ucap Kevin. Keira hanya terdiam mendengar itu. Kevin melihat kekhawatiran di mata Keira.
"Tenang aja, mereka bisa jaga rahasia kita"ucap Kevin menenangkan.
"Iya, gue percaya kok. Mau sarapan nggak? gue udah laper"ucap Keira.
"Lo berdua pulang sono"usir Kevin.
"Ya elah jahat banget lo Kev, ajak sarapan bareng napa"cicit Kendro.
"Jangan gitu lah sayang, ajak aja mereka sarapan bareng, lebih seru, mama papa juga lagi nggak di rumah"ajak Keira.
"Makasih Keira cantik"puji Nathan dan Kendro yang langsung mendapat tatapan tajam dari Kevin.
.
.
.
Selesai sarapan di depan tv Kevin tidur dengan paha Keira sebagai bantal. Sedangkan Kendro dan Nathan sibuk dengan stik ps. Keira memainkan ponselnya dengan satu tangan yang mengusap rambut Kevin mesra.
"Jangan berisik napa, ganggu lo pada"cicit Kevin. Kendro dan Nathan menghentikan main psnya dan menoleh ke arah Kevin. Nathan melihat Keira dan Kevin bergantian.
"Lo berdua udahh"tanya Nathan dengan isyarat tangan seperti orang berciuman.
"Kek gini maksud lo?" tanya Kevin dengan menarik tengkuk Keira dan mengecup bibir Keira. Mereka melotot melihat apa yang di lakukan Kevin. Sedangkan Keira memukul lengan Kevin.
"Wah wahh, parah lo Kev"ucap Nathan geleng geleng kepala.
"Gimana Kevin di ranjang Kei? hot nggak?" kini Kendro yang buka suara. Keira melempar bantal yang ada di sofa ke arah Kendro.
"Ngaco aja kalo ngomong"kesal Keira sambil beranjak pergi.
"Gimana Kev, udah *** *** kan lo"tanya Kendro penasaran.
"Kepo banget lo, pulang sono lo berdua, ganggu aja"seru Kevin.
.
.
.
Setelah berhasil mengusir teman temannya Kevin menuju kamar menyusul Keira. Di lihatnya Keira duduk di sofa kamar sambil memainkan ponselnya, saking fokusnya Keira tidak menyadari kehdiran Kevin. Kevin berjalan mendekati Keira, di peluknya pundak Keira dan di kecup pucuk kepala Keira.
"Lagi apa sih fokus banget, sampe suami dateng nggak tau"tanya Kevin.
"Nathan sama Kendro udah pulang?"bukannya menjawab malah tanya balik.
"Udah"jawab Kevin.
"Sayang"seru Kevin.
"Apa?"jawab Keira tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.
"Ihhh, ponselnya udah dong"seru Kevin kesal.
"Iya iya,, udah nihh, kenapa?" tanya Keira sambil menyimpan ponselnya.
"Nggak apa apa kan kalo temen temen gue tau kita udah nikah?" tanya Kevin.
"Ngak apa apa sayang, mungkin udah saatnya mereka tau"jawab Keira.
"Lo nggak marah?"tanya Kevin.
"Nggak lah, nagapin juga marah"jawab Keira.
"Makasih sayang"ucap Kevin dengan membawa Keira ke pelukannya.
"Sayang"ucap Keira.
"Hemmm" jawab Kevin berdehem.
"Lucu nggak sih kalo kita manggil masih lo gue?"tanya Keira. Kevin melepaskan pelukan Keira saat mendengar pertanyaan Keira.
"Lo maunya panggil gimana? sayang? honey? baby?"tanya Kevin.
"Emmm, lo gue nya ganti aku kamu aja gimana? biar kelihatan lebih mesra"usul Keira.
"Aku kamu. Aku sayang kamu"ucap Kevin mencium singkat bibir Keira.
"Kevinnn"seru Keira cemberut.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments