Bab 13. Bahagiamu, Bahagiaku

Mobil yang dikemudi Daren, sudah bergabung dengan yang lainnya di atas aspal hitam. Bunyi klakson yang bersahut-sahutan, memekakkan telinga. Pun padatnya lalu lintas, yang membuat gerak mobil Daren tidak bisa cepat.

Dera yang berada di samping Daren, terus mengembangkan senyumnya. Gadis itu sangat bahagia, karena sebentar lagi akan bertemu dengan ibu dan Vera.

“Mau beli sesuatu, buat ibu dan Vera?” Daren membuka suara, sesekali pria itu melirik ke arah Dera.

“Hmm, nggak usah, deh, Om,” tolak Dera.

“Nggak baiklah begitu, sekali-kali datang masa tidak membawa apa-apa.”

“Ya, udah, deh. Buah aja,” ucap Dera.

Daren mengangguk saja, dia kembali fokus pada kemudi. Hingga ketika melihat supermarket, Daren membelokkan mobilnya masuk ke halaman parkir.

“Kamu tunggu di sini saja, biar saya yang beli,” ujar Daren. Dera mengangguk setuju.

Karena memang mereka perginya sudah jam lima sore, jadi Daren mempercepat belanja buah dan segera kembali ke mobil. Pria itu kembali melajukan mobilnya menuju rumah orang tua Dera.

Semakin bahagia pula Dera ketika mobil akan memasuki kompleks perumahan ibu. Ingin memeluk, meluapkan rasa rindu yang tak bisa dia gambarkan dengan kata-kata. Melihat itu, Daren tersenyum saja. Dia tahu perasaan Dera saat ini, dan pria itu tidak akan membuat istrinya kesal kembali.

Setibanya di rumah, Dera langsung turun dengan membawa buah-buahan yang Daren beli tadi. Ibu yang menyambut kedatangan mereka, langsung memeluk Dera dengan erat. Disusul dengan memeluk Daren juga.

“Ayo masuk. Pas sekali, Ibu sudah masak,” ucap ibu. Daren dan Dera mengangguk bersamaan.

Mereka duduk di ruang tamu, di sana sudah ada Vera yang tengah mengerjakan tugas kuliahnya. Ketika melihat Dera, Vera langsung berlari dan memeluk sepupunya itu.

Kehilangan ibu dan ayah secara bersamaan, membuat Vera tidak mempunyai siapa-siapa lagi kecuali Dera dan ibunya. Dengan ikhlas Hamidah meminta Vera tinggal bersamanya, menganggap seperti anak sendiri. Memberikan kasih sayang, seperti dia menyayangi Dera.

“Kamu apa kabar?” tanya Vera sembari membawa Dera duduk di sofa.

“Baik, dong,” jawab Dera sombong.

“Mentang-mentang udah jadi istri sultan, sombong, ya,” sindir Vera. Sontak, Dera tertawa.

“Kalaupun aku tidak menikah dengan Om Daren, aku juga akan terus bahagia seperti ini. Karena aku, Dera, adalah gadis yang ceria,” jelas gadis itu. Vera memandangnya kesal.

“Jangan percaya, ya, Om. Istrimu ini, berbohong demi membuat orang bahagia,” celetuk Vera pada Daren.

Pria itu hanya tersenyum, sangat tipis. “Saya tetap mempercayai istri saya.”

“Cie... romantisnya, Om Daren,” goda Vera sambil mencolek lengan Dera.

Tentu saja si empu mencebik kesal, Dera langsung menatap tajam suaminya. Sedang yang ditatap, hanya meringis kecil, setelah itu kembali tersenyum mengejek.

Ibu bahagia melihat kebahagiaan anak dan keponakannya, setidaknya Daren adalah orang baik yang membuat suasana semakin indah. Ibu hanya terus berharap, semoga pernikahan mereka dikarunia dengan limpahan cinta dari keduanya.

“Oh, iya. Di lapangan dekat sekolah SMP, bakalan ada pasar malam, loh, Der.” Vera berbicara dengan wajah serius.

“Benaran? Kapan mulainya?” tanya Dera antusias.

Dia memang paling suka kalau sudah ada pasar malam, berbagai jajanan yang menggugah selera, membuat Dera tahan berlama-lama ada di sana. Ya, Dera datang ke pasar malam hanya untuk menikmati jajanan, tidak dengan wahana.

“Katanya, sih, nanti malam. Kenapa? Kamu mau pergi ke sana?”

“Jelas, dong. Aku udah nggak sabar mau menikmati semua jajanan,” ucap Dera. Membayangkan banyaknya makanan, yang akan menemani malam minggunya.

Vera menyenggol lengan Dera, untuk mengode gadis itu dengan menunjuk Daren menggunakan dagunya. Maksud Vera, apa bisa Dera pergi, kalau tidak mendapat izin dari sang suami? Seperti perkataan ibu, istri hanya boleh pergi jika sudah mendapat izin suaminya.

Dera yang mengerti maksud Vera, hanya menatap sepupunya dengan alis terangkat.

“Boleh, kan, Om?” tanya Dera sambil menatap Daren dengan wajah memelas.

“Om? Kamu memanggil suami kamu dengan sebutan Om, Sayang?” Ibu menatap horor Dera, membuat putrinya meringis karena takut.

“Jangan izinin dia pergi, kalau masih memanggil kamu dengan sebutan ‘om’, Daren,” sambung ibu lagi, memberi perintah pada menantunya.

“Baik, Bu.”

Ibunya selalu membela Daren, dan itu membuat Dera kesal. Apalagi ketika melihat Daren tersenyum mengejek padanya, refleks saja dia langsung mencubit pinggang Daren.

“Kamu KDRT,” ucap Daren sambil mengusap pinggangnya.

“Suruh siapa, hobinya mengejek.”

“Soalnya kamu lucu, kalau lagi sebal begitu,” kata Daren, dengan senyum manisnya.

Dera merasakan pipinya menghangat, dia pastikan sekarang sudah seperti kepiting rebus. Sekali lagi, dia mencubit pinggang Daren, membuat sang empu malah tertawa kecil sambil mengusap kepala Dera lembut.

“Kalau mau cubit-cubitan, nanti malam saja. Di dalam kamar. Biar aku juga bisa membalasmu,” bisik Daren sambil menggigit kecil telinga Dera.

**

Yang paling antusias ketika akan pergi ke pasar malam, adalah Dera dan Vera. Keduanya lebih dulu masuk ke dalam mobil, meninggalkan ibu dan Daren yang hanya geleng-geleng kepala. Sebenarnya ibu tidak ingin ikut, tetapi Daren memaksa karena kasihan jika ditinggal di rumah sendirian.

Akhirnya ibu menurut, atas paksaan menantu dan anaknya. Dalam perjalanan, kedua gadis yang duduk di bangku penumpang, banyak berceloteh tentang kesehariannya. Daren turut bahagia melihat Dera bahagia.

Aku berharap Tuhan selalu menjagamu dalam kebahagiaan-Nya.

**

Suasana malam dengan kerlap-kerlip lampu, begitu mengesankan. Lalu lalang orang-orang, dengan suara riuh terbawa angin terus-menerus menandakan tempat itu banyak pengunjungnya. Semua wahana ada di sana, dinikmati para pengunjung yang terus silih berganti.

Sudah hampir satu tahun tidak ada pasar malam di lapangan dekat kompleks Dera, membuat gadis itu tidak pernah lagi menikmati malam indah seperti ini. Dia sudah bertekad, bahwa malam ini, Dera harus membeli semua makanan yang dia inginkan. Masa bodoh dibilang rakus, karena itu memang hobinya, menghabiskan banyak uang untuk membeli makanan.

“Kamu ingin bermain wahana apa?” Daren berdiri di samping Dera, mengambil tangan gadis itu dan menggenggamnya.

“Biar tidak hilang,” celetuk Daren ketika Dera protes lewat sorot mata.

“Om pikir, saya ini anak-anak,” cetus Dera kesal.

“Bukan hanya anak-anak saja yang bisa hilang, orang dewasa juga. Apalagi gadis cantik seperti dirimu, banyak yang mengincarnya.”

“Iya, deh, iya.”

“Sekarang, kamu mau ke mana dulu? Atau mau naik roller coaster?” tanya Daren sambil menunjuk wahana di depannya.

“Aku mau beli jajan,” jawab Dera. Wajah yang sempat kesal itu, kembali bahagia ketika Daren langsung membawanya membeli apa yang dia mau.

Berbagai jajanan sudah ada di tangan Dera, seperti bakso, cilok, sosis panggang, donat dan banyak lagi. Sambil makan, Dera menatap wahana yang tengah dimainkan. Keduanya memilih duduk di bangku yang disediakan tukang bakso, sebab lelah bila harus berdiri terus. Sedang ibu dan Vera, sengaja berpisah agar tidak mengangguk pengantin baru.

Hampir menghabiskan semua makanan, dan hari pun semakin malam. Daren merasakan sesuatu berada dibahunya. Ternyata, itu kepala Dera. Karena kelelahan, gadis itu tertidur sambil menyandarkan kepalanya dibahu sang suami.

“Ngantuk banget, hmm?” tanya Daren sambil mengusap lembut kepala Dera.

Mungkin Dera belum mencintai dia, tetapi Daren terus berusaha membuat Dera mencintainya. Untuk melepaskan? Daren tidak akan pernah melakukannya. Sebab, dia sudah jatuh cinta dengan gadis, yang berstatus sebagai istrinya ini.

 **

Saya belum bisa doubel up, karena sedang sibuk dengan tugas sekolah. Maaf🙏

Dan untuk komen, saya pasti akan balas ketika ada waktu luang nanti.

Terpopuler

Comments

Okta Liska

Okta Liska

dera kenapa karakternya kayak sombong blagu gitu

2024-10-06

0

Hera Dita

Hera Dita

ibunya TOP banget... i love you ibu...

2024-04-05

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BILA NNTI PANDU MUNCUL KMBALI, DN INGIN USIK2 KMBALI DERA, BIAR KATA TU PANDU KPONAKAN LO. LO HAJAR

2023-12-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kabar Menyakitkan
2 Bab 2. Lelaki Pengganti
3 Bab 3. Pernikahan
4 Bab 4. Berbagi Makanan
5 Bab 5. Pesan Ibu
6 Bab 6. Ajakan untuk Pindah
7 Bab 7. Nyonya Algra
8 Bab 8. Belanja
9 Bab 9. Nasi Goreng
10 Bab 10. Istri Sah
11 Bab 11. Defenisi Tampan yang Sesungguhnya
12 Bab 12. Mengalir Seperti Air
13 Bab 13. Bahagiamu, Bahagiaku
14 Bab 14. Hadiah
15 Bab 15. Makan Malam
16 Bab 16. Aku-Kamu
17 Bab 17. Merajuk
18 Bab 18. Penjelasan
19 Bab 19. First kiss
20 Bab 20. Cium Pagi
21 Bab 21. Usapan Lembut
22 Bab 22. Lingerie
23 Bab 23. Madu Pernikahan
24 Bab 24. Perhatian Daren
25 Bab 25. Hinaan Jilia
26 Bab 26. Melepas Rindu pada Ibu
27 Bab 27. Ngidam?
28 Bab 28. Tatapan Meremehkan
29 Bab 29. Dera Marah?
30 Bab 30. Cemburu?
31 Bab 31. Menantu Kesayangan
32 Bab 32. Daren Frustrasi
33 Bab 33. Tidak ada Alasan untuk tak Mencintainya
34 Bab 34. Obat Perangsang
35 Bab 35. Mengulang Kembali
36 Bab 36. Buket
37 Bab 37. Berusaha Mencintaimu
38 Bab 38. Secercah Kebahagiaan
39 Bab 39. Komplain
40 Bab 40. Sakit
41 Bab 41. Positif
42 Bab 42. Bebek
43 Bab 43. Makhluk Astral
44 Bab 44. Akting
45 Bab 45. Harta
46 Bab 46. Teror?
47 Bab 47. 'Aku kembali.'
48 Bab 48. Bertemu
49 Bab 49. Takkan Pergi
50 Bab 50. Aku Mencintaimu, Mas.
51 Bab 51. Terima Kasih
52 Bab 52. Ingin Berbicara Sesuatu?
53 Bab 53. Tamu tak Diundang
54 Bab 54. Penjelasan
55 Bab 55. Vera Mengorek Informasi
56 Bab 56. Bertemu Mima
57 Bab 57. Virus Cinta
58 Bab 58. Flashback
59 Bab 59. Bakar-bakar
60 Bab 60. Bertemu
61 Bab 61. Tidak Perawan Lagi
62 Bab 62. Selalu Rindu
63 Bab 63. Menangis Bersama
64 Bab 64. Resep Mendatangkan Cinta?
65 Bab 65. Semakin Cinta
66 Bab 66. Apa yang Terjadi dengan Pak Befan?
67 Bab 67. Vera vs Mima
68 Bab 68. Pipis.
69 Bab 69. Welcome
70 Bab 70. Aku Setia
71 Bab 71. Tumben
72 Bab 72. Berdamai
73 Bab 73. Hanya Sebagai Teman
74 Bab 74. Pergi
75 Bab 75. Jemput Aku
76 Bab 76. Menuju Ending
77 Bab 77. Ending
78 Pengumuman
79 Boncap 1
80 Boncap 2
81 Boncap 3
82 Season 2: 1
83 Season 2: 2
84 Season 2: 3
85 Season 2: 4
86 Season 2: 5
87 Season 2: 6
88 Season 2: 7
89 Season 2: 8
90 Season 2: 9
91 Season 2: 10
92 Season 2: 11
93 Season 2: 12
94 Season 2: 13
95 Season 2: 14
96 Season 2: 15
97 Season 2: 16
98 Season 2: 17
99 Season 2: 18
100 Season 2: 19
101 Season 2: 20
102 Season 2: 21
103 Season 2: 22
104 Season 2: 23
105 Season 2: 24
106 Season 2: 25
107 Season 2: 26
108 Season 2: 27
109 Season 2: 28
110 Season 2: 29
111 Season 2: 30
112 Season 2: 31
113 Season 2: 32
114 Season 2: 33
115 Season 2: 34
116 Season 2: 35
117 Season 2: 36 Tamat
118 Pengumuman
119 Extra Part
120 Pengumuman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1. Kabar Menyakitkan
2
Bab 2. Lelaki Pengganti
3
Bab 3. Pernikahan
4
Bab 4. Berbagi Makanan
5
Bab 5. Pesan Ibu
6
Bab 6. Ajakan untuk Pindah
7
Bab 7. Nyonya Algra
8
Bab 8. Belanja
9
Bab 9. Nasi Goreng
10
Bab 10. Istri Sah
11
Bab 11. Defenisi Tampan yang Sesungguhnya
12
Bab 12. Mengalir Seperti Air
13
Bab 13. Bahagiamu, Bahagiaku
14
Bab 14. Hadiah
15
Bab 15. Makan Malam
16
Bab 16. Aku-Kamu
17
Bab 17. Merajuk
18
Bab 18. Penjelasan
19
Bab 19. First kiss
20
Bab 20. Cium Pagi
21
Bab 21. Usapan Lembut
22
Bab 22. Lingerie
23
Bab 23. Madu Pernikahan
24
Bab 24. Perhatian Daren
25
Bab 25. Hinaan Jilia
26
Bab 26. Melepas Rindu pada Ibu
27
Bab 27. Ngidam?
28
Bab 28. Tatapan Meremehkan
29
Bab 29. Dera Marah?
30
Bab 30. Cemburu?
31
Bab 31. Menantu Kesayangan
32
Bab 32. Daren Frustrasi
33
Bab 33. Tidak ada Alasan untuk tak Mencintainya
34
Bab 34. Obat Perangsang
35
Bab 35. Mengulang Kembali
36
Bab 36. Buket
37
Bab 37. Berusaha Mencintaimu
38
Bab 38. Secercah Kebahagiaan
39
Bab 39. Komplain
40
Bab 40. Sakit
41
Bab 41. Positif
42
Bab 42. Bebek
43
Bab 43. Makhluk Astral
44
Bab 44. Akting
45
Bab 45. Harta
46
Bab 46. Teror?
47
Bab 47. 'Aku kembali.'
48
Bab 48. Bertemu
49
Bab 49. Takkan Pergi
50
Bab 50. Aku Mencintaimu, Mas.
51
Bab 51. Terima Kasih
52
Bab 52. Ingin Berbicara Sesuatu?
53
Bab 53. Tamu tak Diundang
54
Bab 54. Penjelasan
55
Bab 55. Vera Mengorek Informasi
56
Bab 56. Bertemu Mima
57
Bab 57. Virus Cinta
58
Bab 58. Flashback
59
Bab 59. Bakar-bakar
60
Bab 60. Bertemu
61
Bab 61. Tidak Perawan Lagi
62
Bab 62. Selalu Rindu
63
Bab 63. Menangis Bersama
64
Bab 64. Resep Mendatangkan Cinta?
65
Bab 65. Semakin Cinta
66
Bab 66. Apa yang Terjadi dengan Pak Befan?
67
Bab 67. Vera vs Mima
68
Bab 68. Pipis.
69
Bab 69. Welcome
70
Bab 70. Aku Setia
71
Bab 71. Tumben
72
Bab 72. Berdamai
73
Bab 73. Hanya Sebagai Teman
74
Bab 74. Pergi
75
Bab 75. Jemput Aku
76
Bab 76. Menuju Ending
77
Bab 77. Ending
78
Pengumuman
79
Boncap 1
80
Boncap 2
81
Boncap 3
82
Season 2: 1
83
Season 2: 2
84
Season 2: 3
85
Season 2: 4
86
Season 2: 5
87
Season 2: 6
88
Season 2: 7
89
Season 2: 8
90
Season 2: 9
91
Season 2: 10
92
Season 2: 11
93
Season 2: 12
94
Season 2: 13
95
Season 2: 14
96
Season 2: 15
97
Season 2: 16
98
Season 2: 17
99
Season 2: 18
100
Season 2: 19
101
Season 2: 20
102
Season 2: 21
103
Season 2: 22
104
Season 2: 23
105
Season 2: 24
106
Season 2: 25
107
Season 2: 26
108
Season 2: 27
109
Season 2: 28
110
Season 2: 29
111
Season 2: 30
112
Season 2: 31
113
Season 2: 32
114
Season 2: 33
115
Season 2: 34
116
Season 2: 35
117
Season 2: 36 Tamat
118
Pengumuman
119
Extra Part
120
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!