Bab 3. Pernikahan

Dekorasi untuk akad, hampir sempurna. Tetangga pun sudah pada berdatangan untuk memasak. Besok. Besok Dera akan melepas masa gadisnya, meskipun dengan pria yang bukan dia cintai. Sejak kejadian kemarin, Dera banyak mengurung diri. Makan selalu telat, bahkan nyaris tidak bila sang ibu tidak membawakan untuknya.

Dia bukan ingin mati dengan tidak makan, hanya saja, Dera masih bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Salah apa dia sampai-sampai disakiti seperti ini. Memang, dia bukan dari kalangan orang berada. Hanya saja, sang ibu memiliki satu butik untuk mencukupi kehidupan mereka selama ini. Bahkan, dari hasil butik itu, Dera bisa jadi sarjana.

Sibuk meratapi diri, ketukan di pintu yang disusul dengan derap langkah membuat Dera mau tidak mau mengangkat kepalanya.

“Percuma kamu ketuk, kalau nyelonong aja juga,” ucap Dera ketus. Vera hanya cengengesan saja.

“Abisnya, tadi aku panggilin kamu nggak nyahut,” jawab Vera.

“Aku ngantuk. Mending kamu keluar sana,” usir Dera sambil mendorong pelan tubuh Vera.

“Ya, sudah, aku juga numpang tidur.”

Dengan segera Vera langsung naik ke tempat tidur, gadis itu merebahkan tubuhnya lebih dulu, agar Dera tidak bisa lagi mengusirnya. Menghela napas kasar, Dera ikut naik ke kasur, tetapi gadis itu memilih duduk bersila di sana.

“Keputusan aku udah benar, kan, Ver?” tanya Dera.

Vera diam. Dia pun bingung ingin menjawab apa. Apakah seharusnya dia senang? Karena sepupunya tidak jadi menanggung malu? Atau harus sedih, sebab hati sudah hancur berkeping-keping?

“Aku nggak tahu, Der.” Akhirnya jawaban itu yang bisa Vera lontarkan.

“Memang seharusnya dari awal, aku tahu bahwa Pandu bukan pria baik-baik. Tapi, sikapnya bertahun-tahun ini, tidak bisa aku bantah. Dia tidak pernah menyakiti aku, bahkan memaksa aku untuk memberikan apa yang dia mau. Kenapa? Kenapa ketika semua hampir selesai, justru dia membuka wajahnya, menghancurkan seluruh impianku dan Ibu.” Meski berusaha tegar, Dera tetap menjatuhkan satu titik air mata dari sudut matanya.

“Aku ingin pergi jauh, ingin menghindari semua orang, tetapi masih ada Ibu yang harus aku pikirkan. Mungkin, ini jalan takdir yang sudah Tuhan takdirkan, menikah dengan sosok yang tidak aku cinta,” sambung Dera.

“Kamu harus kuat, Der. Ada aku dan Ibu yang selalu mendukungmu,” pungkas Vera sambil memeluk tubuh Dera dari samping.

“Aku cuma takut akan merasakan apa yang Ibu rasakan dulu.”

Vera menggeleng. “Aku yakin Om Daren orang yang baik.”

“Semoga saja,” harap Dera.

**

Hari pernikahan pun tiba, Dera sudah dirias sedemikian rupa layaknya seorang pengantin. Sejak tadi, gadis itu menguatkan diri, bahwa dia sanggup menghadapi kenyataan yang nantinya akan dia dapatkan. Mungkin saja, semua orang di luar sana bingung, sebab nama pengantin pria sangat berbeda dengan yang ada di undangan.

Andai bisa jujur, sudah pasti Dera akan memberitahu semua orang bahwa calonnya adalah pria brengsek. Namun, ibunya melarang. Bagaimanapun, orang tua Pandu tidak perlu menanggung malu dengan sikap putranya.

Sekali lagi Dera membuka ponselnya, melihat apakah ada pesan masuk dari Pandu. Ternyata tidak, bahkan nomornya saja sudah diblokir pria itu. Dera tidak mengharapkan Pandu kembali, dia hanya ingin pria itu minta maaf, setidaknya pada ibu saja.

Ceklek

“Sayang, ayo kita turun. Suami kamu menunggu di luar,” ucap sang ibu sambil masuk ke dalam kamar, diikuti Vera yang tersenyum gembira.

“Baik, Bu.”

Dera menurut saja, menolak juga sia-sia. Sekarang dia sudah menjadi seorang istri, bukan dari Pandu Alamsyah, melainkan Daren—paman dari pacarnya.

Dera diminta untuk duduk di sebelah Daren, lalu keduanya menandatangani buku nikah secara bergantian.

“Mempelai perempuan, diminta untuk mencium tangan suaminya,” ucap MC. Dera mendesah kesal.

Baru saja akan mengangkat tangannya, Daren lebih dulu menyodorkan tangannya untuk dicium Dera. Akhirnya dengan terpaksa, gadis itu mengikuti arahan MC.

“Giliran mempelai pria, mencium kening sang istri.”

Gadis dengan balutan baju pengantin, melotot ketika mendapati Vera mengejeknya. Ingin sekali Dera menyumpal mulut MC, tetapi itu tidak akan bisa.

Cup

“Tidak perlu melotot seperti itu, aku bukan setan,” bisik Daren sambil menepuk pelan bahu Dera.

“Kamu ....”

“Suamimu,” sahut Daren. Dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Menghela napas pelan, Dera baru merasakan aura tidak mengenakkan dari orang-orang di sekitarnya. Bisik-bisik untuk dirinya, semakin membuat Dera menunduk.

“Mempelainya berbeda, atau jangan-jangan Dera ketahuan selingkuh dengan pria ini.”

“Iya. Mungkin dia juga mengguna-guna pria ini agar mau dengannya. Secara, terlihat kaya.”

Kedua tangan Dera sudah mengepal sempurna, siap memberikan pelajaran bagi mereka yang tidak tahu, tetapi sudah berasumsi sesuka hati. Ketika akan bergerak untuk memberikan sedikit pelajaran, Daren langsung menggenggam tangan Dera, alhasil gadis itu langsung terdiam.

“Jangan buang tenaga untuk hal yang tidak penting.”

“Harga diriku dan Ibu sedang dipermainkan. Kamu bilang ini tidak penting!” tekan Dera.

“Ikut aku. MC minta kita untuk menyambut para tamu,” ucap Daren langsung menarik tangan Dera, memaksa gadis itu untuk ikut dengannya.

Dari selesai akad sampai sore hari, keduanya menyambut tamu yang datang. Meski sudah lelah, tetapi Dera tidak bisa pergi begitu saja. Bahkan, dia sampai lupa untuk makan karena terlalu fokus pada tamu yang datang terus-menerus.

Akhirnya, acara selesai juga. Dera bernapas lega, dengan memegang sedikit rok yang dia pakai, gadis itu pergi dari pelaminan untuk ke kamar. Bodoh amat dengan suaminya, pria itu punya kaki, pasti bisa menyusul bila mau. Pikir Dera.

Sesampainya di kamar, Dera langsung merebahkan tubuh tanpa melepas kebaya dan roknya lebih dulu. Kakinya begitu pegal karena berdiri terus. Bangun kembali, Dera memijat pelan pergelangan kakinya yang terasa ngilu. Sampai pintu kamar terbuka, menghentikan aktivitas gadis itu.

“Kata Ibu, saya mandi di kamar ini,” ucap Daren tanpa merasa bersalah karena masuk tanpa mengetuk pintu lebih dulu.

“Kamu pikir ini kamarmu, apa? Bisa tidak, kalau masuk itu ketuk pintu lebih dulu. Kalau tadi aku masih pakai baju, gimana?” omel Dera.

“Ya, tidak apa,” balas Daren santai.

“Tidak apa kamu bilang? Dasar otak mesum!”

“Saya pinjam kamar mandi.” Dengan membawa handuk dan pakaian ganti, Daren masuk ke kamar mandi yang berada di kamar Dera.

Huh. Gadis itu hanya bisa membuang napas kasar. Menolak pun percuma, yang ada, nanti ibu bakalan marah sama dia. Sambil menunggu Daren keluar, Dera memilih membuka sanggul yang terasa berat. Lalu gadis itu juga mengusap make up.

Ceklek

“Apa tidak ada sabun mandi yang lain lagi?” tanya Daren. Hanya menyembulkan kepala, sambil menunggu jawaban dari Dera.

“Nggak ada! Kalau mau, ya, pakai sabun itu. Kalau tidak, bisa cepat keluar dari kamar mandiku. Karena aku juga mau mandi!”

 “Judes.”

 

Terpopuler

Comments

Ari Peny

Ari Peny

dero gk tau trimakasih pingin nabok aja

2024-08-16

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SEMOGA DAREN SUAMI YG TEGAS..

2023-12-20

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

NO LO BLOKIR, BLIK LO BLOKIR DN HAPUS JUGA NO PANDU,,

2023-12-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kabar Menyakitkan
2 Bab 2. Lelaki Pengganti
3 Bab 3. Pernikahan
4 Bab 4. Berbagi Makanan
5 Bab 5. Pesan Ibu
6 Bab 6. Ajakan untuk Pindah
7 Bab 7. Nyonya Algra
8 Bab 8. Belanja
9 Bab 9. Nasi Goreng
10 Bab 10. Istri Sah
11 Bab 11. Defenisi Tampan yang Sesungguhnya
12 Bab 12. Mengalir Seperti Air
13 Bab 13. Bahagiamu, Bahagiaku
14 Bab 14. Hadiah
15 Bab 15. Makan Malam
16 Bab 16. Aku-Kamu
17 Bab 17. Merajuk
18 Bab 18. Penjelasan
19 Bab 19. First kiss
20 Bab 20. Cium Pagi
21 Bab 21. Usapan Lembut
22 Bab 22. Lingerie
23 Bab 23. Madu Pernikahan
24 Bab 24. Perhatian Daren
25 Bab 25. Hinaan Jilia
26 Bab 26. Melepas Rindu pada Ibu
27 Bab 27. Ngidam?
28 Bab 28. Tatapan Meremehkan
29 Bab 29. Dera Marah?
30 Bab 30. Cemburu?
31 Bab 31. Menantu Kesayangan
32 Bab 32. Daren Frustrasi
33 Bab 33. Tidak ada Alasan untuk tak Mencintainya
34 Bab 34. Obat Perangsang
35 Bab 35. Mengulang Kembali
36 Bab 36. Buket
37 Bab 37. Berusaha Mencintaimu
38 Bab 38. Secercah Kebahagiaan
39 Bab 39. Komplain
40 Bab 40. Sakit
41 Bab 41. Positif
42 Bab 42. Bebek
43 Bab 43. Makhluk Astral
44 Bab 44. Akting
45 Bab 45. Harta
46 Bab 46. Teror?
47 Bab 47. 'Aku kembali.'
48 Bab 48. Bertemu
49 Bab 49. Takkan Pergi
50 Bab 50. Aku Mencintaimu, Mas.
51 Bab 51. Terima Kasih
52 Bab 52. Ingin Berbicara Sesuatu?
53 Bab 53. Tamu tak Diundang
54 Bab 54. Penjelasan
55 Bab 55. Vera Mengorek Informasi
56 Bab 56. Bertemu Mima
57 Bab 57. Virus Cinta
58 Bab 58. Flashback
59 Bab 59. Bakar-bakar
60 Bab 60. Bertemu
61 Bab 61. Tidak Perawan Lagi
62 Bab 62. Selalu Rindu
63 Bab 63. Menangis Bersama
64 Bab 64. Resep Mendatangkan Cinta?
65 Bab 65. Semakin Cinta
66 Bab 66. Apa yang Terjadi dengan Pak Befan?
67 Bab 67. Vera vs Mima
68 Bab 68. Pipis.
69 Bab 69. Welcome
70 Bab 70. Aku Setia
71 Bab 71. Tumben
72 Bab 72. Berdamai
73 Bab 73. Hanya Sebagai Teman
74 Bab 74. Pergi
75 Bab 75. Jemput Aku
76 Bab 76. Menuju Ending
77 Bab 77. Ending
78 Pengumuman
79 Boncap 1
80 Boncap 2
81 Boncap 3
82 Season 2: 1
83 Season 2: 2
84 Season 2: 3
85 Season 2: 4
86 Season 2: 5
87 Season 2: 6
88 Season 2: 7
89 Season 2: 8
90 Season 2: 9
91 Season 2: 10
92 Season 2: 11
93 Season 2: 12
94 Season 2: 13
95 Season 2: 14
96 Season 2: 15
97 Season 2: 16
98 Season 2: 17
99 Season 2: 18
100 Season 2: 19
101 Season 2: 20
102 Season 2: 21
103 Season 2: 22
104 Season 2: 23
105 Season 2: 24
106 Season 2: 25
107 Season 2: 26
108 Season 2: 27
109 Season 2: 28
110 Season 2: 29
111 Season 2: 30
112 Season 2: 31
113 Season 2: 32
114 Season 2: 33
115 Season 2: 34
116 Season 2: 35
117 Season 2: 36 Tamat
118 Pengumuman
119 Extra Part
120 Pengumuman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1. Kabar Menyakitkan
2
Bab 2. Lelaki Pengganti
3
Bab 3. Pernikahan
4
Bab 4. Berbagi Makanan
5
Bab 5. Pesan Ibu
6
Bab 6. Ajakan untuk Pindah
7
Bab 7. Nyonya Algra
8
Bab 8. Belanja
9
Bab 9. Nasi Goreng
10
Bab 10. Istri Sah
11
Bab 11. Defenisi Tampan yang Sesungguhnya
12
Bab 12. Mengalir Seperti Air
13
Bab 13. Bahagiamu, Bahagiaku
14
Bab 14. Hadiah
15
Bab 15. Makan Malam
16
Bab 16. Aku-Kamu
17
Bab 17. Merajuk
18
Bab 18. Penjelasan
19
Bab 19. First kiss
20
Bab 20. Cium Pagi
21
Bab 21. Usapan Lembut
22
Bab 22. Lingerie
23
Bab 23. Madu Pernikahan
24
Bab 24. Perhatian Daren
25
Bab 25. Hinaan Jilia
26
Bab 26. Melepas Rindu pada Ibu
27
Bab 27. Ngidam?
28
Bab 28. Tatapan Meremehkan
29
Bab 29. Dera Marah?
30
Bab 30. Cemburu?
31
Bab 31. Menantu Kesayangan
32
Bab 32. Daren Frustrasi
33
Bab 33. Tidak ada Alasan untuk tak Mencintainya
34
Bab 34. Obat Perangsang
35
Bab 35. Mengulang Kembali
36
Bab 36. Buket
37
Bab 37. Berusaha Mencintaimu
38
Bab 38. Secercah Kebahagiaan
39
Bab 39. Komplain
40
Bab 40. Sakit
41
Bab 41. Positif
42
Bab 42. Bebek
43
Bab 43. Makhluk Astral
44
Bab 44. Akting
45
Bab 45. Harta
46
Bab 46. Teror?
47
Bab 47. 'Aku kembali.'
48
Bab 48. Bertemu
49
Bab 49. Takkan Pergi
50
Bab 50. Aku Mencintaimu, Mas.
51
Bab 51. Terima Kasih
52
Bab 52. Ingin Berbicara Sesuatu?
53
Bab 53. Tamu tak Diundang
54
Bab 54. Penjelasan
55
Bab 55. Vera Mengorek Informasi
56
Bab 56. Bertemu Mima
57
Bab 57. Virus Cinta
58
Bab 58. Flashback
59
Bab 59. Bakar-bakar
60
Bab 60. Bertemu
61
Bab 61. Tidak Perawan Lagi
62
Bab 62. Selalu Rindu
63
Bab 63. Menangis Bersama
64
Bab 64. Resep Mendatangkan Cinta?
65
Bab 65. Semakin Cinta
66
Bab 66. Apa yang Terjadi dengan Pak Befan?
67
Bab 67. Vera vs Mima
68
Bab 68. Pipis.
69
Bab 69. Welcome
70
Bab 70. Aku Setia
71
Bab 71. Tumben
72
Bab 72. Berdamai
73
Bab 73. Hanya Sebagai Teman
74
Bab 74. Pergi
75
Bab 75. Jemput Aku
76
Bab 76. Menuju Ending
77
Bab 77. Ending
78
Pengumuman
79
Boncap 1
80
Boncap 2
81
Boncap 3
82
Season 2: 1
83
Season 2: 2
84
Season 2: 3
85
Season 2: 4
86
Season 2: 5
87
Season 2: 6
88
Season 2: 7
89
Season 2: 8
90
Season 2: 9
91
Season 2: 10
92
Season 2: 11
93
Season 2: 12
94
Season 2: 13
95
Season 2: 14
96
Season 2: 15
97
Season 2: 16
98
Season 2: 17
99
Season 2: 18
100
Season 2: 19
101
Season 2: 20
102
Season 2: 21
103
Season 2: 22
104
Season 2: 23
105
Season 2: 24
106
Season 2: 25
107
Season 2: 26
108
Season 2: 27
109
Season 2: 28
110
Season 2: 29
111
Season 2: 30
112
Season 2: 31
113
Season 2: 32
114
Season 2: 33
115
Season 2: 34
116
Season 2: 35
117
Season 2: 36 Tamat
118
Pengumuman
119
Extra Part
120
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!