Bab 11. Defenisi Tampan yang Sesungguhnya

“Apa kamu mencurigai seseorang yang dulunya sangat dekat dengan Pandu?” Ayunis bertanya setelah meletakkan gelas kembali.

Dera hanya menggeleng. Karena memang selama berpacaran dengan Pandu, dia tidak tahu siapa-siapa saja yang dekat dengan pria itu kecuali Mima. Gadis yang sudah dianggap saudari oleh Pandu. Lagi pun, Mima sudah memiliki pacar dan dia sangat baik, tidak mungkin menyakiti Dera.

“Sudahlah, jangan bahas dia terus,” pinta Dera. Kepalanya sudah sangat pusing, mendengar semua celotehan Ayunis tentang Pandu.

“Baiklah, baiklah.”

Tidak ada lagi percakapan di antara keduanya. Dera dan Ayunis, sibuk dengan pikiran mereka. Pintu kafe yang bolak balik terbuka, menjadi objek pertama untuk Dera. Seolah ada hal menarik di sana.

“Bagaimana dengan pria yang menjadi suamimu itu? Apakah dia pria baik?”

“Hm, dia baik,” jawab Dera tanpa mengalihkan pandangannya.

“Ish, Dera. Jangan berbohong! Aku tahu, kamu pasti tersiksa,” desis Ayunis.

Ingin membenarkan ucapan Ayunis, tetapi Daren tidak pernah menyakitinya hingga dia tersiksa. Hanya saja, Dera merasa keadaan yang menyiksa dia. Menjadi dirinya nyonya di rumah Daren, bukan sesuatu yang sangat dia senangi meskipun banyak sekali orang yang menyanjungnya.

“Bukankah kamu yang bilang. Bahwa kita tidak bisa menilai orang dari luarnya,” celetuk Dera.

Ayunis mengangguk, membenarkan ucapan Dera. “Benar juga. Setidaknya sampai sebulan atau dua bulan, kita baru mengetahui sifat asli seseorang itu.”

Kembali hening. Dera yang sudah lelah, berniat mengajak temannya itu untuk pulang. Lagi pun, sudah hampir empat jam mereka habiskan dengan mengobrol di kafe ini.

“Pulang, yuk,” ajak Dera.

“Sebentar lagi, dong. Aku masih rindu, tauk,” seloroh Ayunis.

“Kita sudah menghabiskan waktu hampir empat jam, loh. Memangnya kamu nggak bosan? Aku juga sudah lelah,” keluh Dera. Kepalanya masih terasa pusing.

Kebiasaan selalu beristirahat ketika jam makan siang, membuat kepala Dera pusing jika tidak melakukannya. Apalagi sekarang matanya juga amat berat, ingin segera dipejamkan untuk menuju alam mimpi yang indah.

“Oh, ya, sudah. Mau aku antar?” tawar Ayunis.

“Nggak, deh. Aku bisa pesan taksi, kok,” tolak Dera dengan halus.

“Dari pada pesan taksi, mending sama aku aja, terjamin keselamatannya.” Ayunis masih terus membujuk Dera. Selain menjaga agar temannya aman, dia juga ingin melihat sebesar mana rumah suami temannya itu.

Karena terus dipaksa, akhirnya Dera mengangguk saja. Dia juga sudah lelah kalau harus berdebat dengan Ayunis, dan pastinya dia tidak akan pernah bisa menang.

Ayunis mengemudi mobilnya dengan kecepatan sedang, untuk menjaga dari hal yang tidak dinginkan. Selama perjalanan Ayunis tidak merasa sepi lagi, karena sekarang ada Dera.

“Suami kamu orang kaya?” Ayunis bertanya sambil sesekali melihat ke arah Dera.

“Hm, lumayan,” jawab Dera. Fokus pada ponsel.

“Kamu lagi chattingan sama suamimu, ya! Ayo, ngaku.” Ayunis menggoda Dera sambil mencolek lengan gadis itu.

Si empu menatap kesal, bibirnya terus mencebik yang semakin membuat Ayunis tertawa terbahak-bahak. Dia memang paling suka menggoda Dera, karena gadis itu cepat sekali marah.

“Oh, iya, kata Vera perbedaan umur kalian itu banyak, ya?” tanya Ayunis lagi.

“Iya, lah. Dia itu, ibarat Om-ku. Bahkan, usianya pun hampir sama dengan Om-ku,” ucap Dera.

“Waww, sugar Daddy,” celetuk Ayunis.

“Iya-in aja lah.”

Ayunis kembali tertawa. Raut wajah cemberut Dera, memang sangat lucu dimatanya. Apalagi gadis itu memiliki wajah yang baby face, sudah pasti juga sangat imut ketika sedang kesal.

**

Ayunis yang memang tidak tahu di mana alamat rumah baru Dera, meminta gadis itu untuk menunjukkannya. Sungguh, Ayunis terkejut ketika memasuki kompleks perumahan kelas atas. Apalagi ketika melihat rumah-rumah yang berjejer di sana, semakin membuat dia dag-dig-dug.

“Nah, itu gerbang rumah suamiku. Cepetan kamu belok,” ujar Dera sambil menunjuk gerbang yang menjulang tinggi nan kokoh.

Refleks, Ayunis langsung membelokkan kemudi. Mobil berhenti di depan gerbang, Dera meminta dia untuk membunyikan klakson agar satpam di dalam segera membuka gerbangnya.

“Ini benaran rumah suamimu? Kamu nggak lagi ngerjain aku, kan, Der?” tanya Ayunis ragu.

“Iya, lah. Kamu pikir, aku mengajakmu ke rumah siapa?” cetus Dera.

Melihat gerbang sudah terbuka dan satpam menyuruh agar Ayunis memasukkan mobil ke halaman, dengan segera gadis itu kembali melanjukan mobilnya. Dera langsung keluar ketika mobil sudah berhenti.

“Cepat. Ayo masuk ke dalam,” ucap Dera. Ayunis mengangguk saja.

Terkejut ketika melihat bangunan rumah megah dan mewah dari luar, Ayunis kembali menutup mulut tidak percaya ketika melihat dalamnya. Sangat, sangat mewah. Ini, sih, bukan lumayan kaya lagi, tetapi sangat kaya. Pikirnya.

“Ayunis!”

“Eh, iya, Der? Kenapa?”

“Kok, malah ngelamun. Ayo duduk,” ajak Dera.

Dengan gugup Ayunis mengikuti Dera untuk duduk di sofa. Pelayan datang membawa minuman dan kudapan dari belakang. Langsung saja Dera meminta Ayunis mencobanya, tetapi gadis itu kelihatan kebingungan.

“Kamu kenapa, sih? Dari tadi, kaya’, orang bingung begitu?”

“Gimana aku nggak bingung. Tadi kamu bilangnya lumayan kaya, eh, ini, mah sangat kaya namanya,” celetuk Ayunis. Dera langsung tertawa mendengarnya.

“Iya, sih. Tapi Om-om,” ucap Dera, masih terus tertawa.

“Awas aja kalau kamu jatuh cinta sama Om-om itu,” ancam Ayunis.

Dera hanya tertawa saja mendengar ancaman sang teman. Dia mengambil satu gelas berisi jus, meneguk hingga separuh.

“Kamu sudah pulang?”

Dua manusia berjenis kelamin sama, langsung menolehkan kepalanya ke samping. Melihat sosok pria dengan pakaian santai, yang juga melihat ke arah mereka. Ayunis melihat dari bawah sampai atas, satu kata yang bisa dia ucapkan. Tampan.

“Dia siapa?” tanya Ayunis dengan berbisik, tetapi Daren masih bisa mendengarnya.

“Dia—“

“Saya Daren, suami Dera.” Daren mengangsurkan tangannya ke udara, berniat untuk berkenalan dengan Ayunis.

Sekali lagi Ayunis menutup mulut, tidak percaya. Dera bilang suaminya seperti pamannya, tetapi yang Ayunis lihat, malah lebih tampan. Ini, sih, bukan sugar Daddy lagi, tetapi hot Daddy.

Gila banget si Dera, ganteng begini dibilang mirip omnya yang tua itu.

“Ehem.” Daren berdehem, menyadarkan Ayunis dari lamunannya.

Gadis itu menerima uluran tangan Daren dengan senyum mengembang. “Ayunis. Panggil saja Ayu.”

“Bukannya kamu nggak suka dipanggil Ayu?” Dera bertanya sambil mengerutkan dahinya.

“Sstt, kamu diam,” tekan Ayunis.

“Hohoho. Mau jadi pelakor rupanya.”

Dera langsung menjatuhkan bokongnya di sofa. Dia tidak peduli mendapat tatapan tajam dari sang teman, gadis itu malah balik mengejek.

“Meski ini memang defenisi tampan yang sesungguhnya, aku juga masih waras kali. Mana mungkin jadi pelakor di rumah tangga sahabat sendiri,” celetuk Ayunis kesal.

“Kirain.”

Daren memilih duduk sambil mendengar perdebatan dua manusia di ddepannya

“Kalau suami kamu mau, ya, gak papa. Iya, nggak, Om?” Ayunis mengedipkan sebelah matanya ke arah Daren.

Daren terkikik. “Satu saja saya ampun, apalagi nambah.”

**

Jangan lupa like, komen, dan vote ya guys.

 

 

 

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

UNTUK SEMENTARA MASIH KESAL DGN TOKOH DERA.. WANITA YG GK BRSYUKUR,, DN GK MNERIMA KNYATAAN..

2023-12-21

1

Udik KuotaAngienn

Udik KuotaAngienn

hit daddy banget ini mas darenn

2022-12-07

1

Fatma Wati

Fatma Wati

karena si dera tipe yg tidak tahu rasa syukur dan terimakasih , bad atitude temenmu itu !! heran saja si Daren mau sama cewe yg atitudenya gak banget gitu ma suami

2022-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kabar Menyakitkan
2 Bab 2. Lelaki Pengganti
3 Bab 3. Pernikahan
4 Bab 4. Berbagi Makanan
5 Bab 5. Pesan Ibu
6 Bab 6. Ajakan untuk Pindah
7 Bab 7. Nyonya Algra
8 Bab 8. Belanja
9 Bab 9. Nasi Goreng
10 Bab 10. Istri Sah
11 Bab 11. Defenisi Tampan yang Sesungguhnya
12 Bab 12. Mengalir Seperti Air
13 Bab 13. Bahagiamu, Bahagiaku
14 Bab 14. Hadiah
15 Bab 15. Makan Malam
16 Bab 16. Aku-Kamu
17 Bab 17. Merajuk
18 Bab 18. Penjelasan
19 Bab 19. First kiss
20 Bab 20. Cium Pagi
21 Bab 21. Usapan Lembut
22 Bab 22. Lingerie
23 Bab 23. Madu Pernikahan
24 Bab 24. Perhatian Daren
25 Bab 25. Hinaan Jilia
26 Bab 26. Melepas Rindu pada Ibu
27 Bab 27. Ngidam?
28 Bab 28. Tatapan Meremehkan
29 Bab 29. Dera Marah?
30 Bab 30. Cemburu?
31 Bab 31. Menantu Kesayangan
32 Bab 32. Daren Frustrasi
33 Bab 33. Tidak ada Alasan untuk tak Mencintainya
34 Bab 34. Obat Perangsang
35 Bab 35. Mengulang Kembali
36 Bab 36. Buket
37 Bab 37. Berusaha Mencintaimu
38 Bab 38. Secercah Kebahagiaan
39 Bab 39. Komplain
40 Bab 40. Sakit
41 Bab 41. Positif
42 Bab 42. Bebek
43 Bab 43. Makhluk Astral
44 Bab 44. Akting
45 Bab 45. Harta
46 Bab 46. Teror?
47 Bab 47. 'Aku kembali.'
48 Bab 48. Bertemu
49 Bab 49. Takkan Pergi
50 Bab 50. Aku Mencintaimu, Mas.
51 Bab 51. Terima Kasih
52 Bab 52. Ingin Berbicara Sesuatu?
53 Bab 53. Tamu tak Diundang
54 Bab 54. Penjelasan
55 Bab 55. Vera Mengorek Informasi
56 Bab 56. Bertemu Mima
57 Bab 57. Virus Cinta
58 Bab 58. Flashback
59 Bab 59. Bakar-bakar
60 Bab 60. Bertemu
61 Bab 61. Tidak Perawan Lagi
62 Bab 62. Selalu Rindu
63 Bab 63. Menangis Bersama
64 Bab 64. Resep Mendatangkan Cinta?
65 Bab 65. Semakin Cinta
66 Bab 66. Apa yang Terjadi dengan Pak Befan?
67 Bab 67. Vera vs Mima
68 Bab 68. Pipis.
69 Bab 69. Welcome
70 Bab 70. Aku Setia
71 Bab 71. Tumben
72 Bab 72. Berdamai
73 Bab 73. Hanya Sebagai Teman
74 Bab 74. Pergi
75 Bab 75. Jemput Aku
76 Bab 76. Menuju Ending
77 Bab 77. Ending
78 Pengumuman
79 Boncap 1
80 Boncap 2
81 Boncap 3
82 Season 2: 1
83 Season 2: 2
84 Season 2: 3
85 Season 2: 4
86 Season 2: 5
87 Season 2: 6
88 Season 2: 7
89 Season 2: 8
90 Season 2: 9
91 Season 2: 10
92 Season 2: 11
93 Season 2: 12
94 Season 2: 13
95 Season 2: 14
96 Season 2: 15
97 Season 2: 16
98 Season 2: 17
99 Season 2: 18
100 Season 2: 19
101 Season 2: 20
102 Season 2: 21
103 Season 2: 22
104 Season 2: 23
105 Season 2: 24
106 Season 2: 25
107 Season 2: 26
108 Season 2: 27
109 Season 2: 28
110 Season 2: 29
111 Season 2: 30
112 Season 2: 31
113 Season 2: 32
114 Season 2: 33
115 Season 2: 34
116 Season 2: 35
117 Season 2: 36 Tamat
118 Pengumuman
119 Extra Part
120 Pengumuman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1. Kabar Menyakitkan
2
Bab 2. Lelaki Pengganti
3
Bab 3. Pernikahan
4
Bab 4. Berbagi Makanan
5
Bab 5. Pesan Ibu
6
Bab 6. Ajakan untuk Pindah
7
Bab 7. Nyonya Algra
8
Bab 8. Belanja
9
Bab 9. Nasi Goreng
10
Bab 10. Istri Sah
11
Bab 11. Defenisi Tampan yang Sesungguhnya
12
Bab 12. Mengalir Seperti Air
13
Bab 13. Bahagiamu, Bahagiaku
14
Bab 14. Hadiah
15
Bab 15. Makan Malam
16
Bab 16. Aku-Kamu
17
Bab 17. Merajuk
18
Bab 18. Penjelasan
19
Bab 19. First kiss
20
Bab 20. Cium Pagi
21
Bab 21. Usapan Lembut
22
Bab 22. Lingerie
23
Bab 23. Madu Pernikahan
24
Bab 24. Perhatian Daren
25
Bab 25. Hinaan Jilia
26
Bab 26. Melepas Rindu pada Ibu
27
Bab 27. Ngidam?
28
Bab 28. Tatapan Meremehkan
29
Bab 29. Dera Marah?
30
Bab 30. Cemburu?
31
Bab 31. Menantu Kesayangan
32
Bab 32. Daren Frustrasi
33
Bab 33. Tidak ada Alasan untuk tak Mencintainya
34
Bab 34. Obat Perangsang
35
Bab 35. Mengulang Kembali
36
Bab 36. Buket
37
Bab 37. Berusaha Mencintaimu
38
Bab 38. Secercah Kebahagiaan
39
Bab 39. Komplain
40
Bab 40. Sakit
41
Bab 41. Positif
42
Bab 42. Bebek
43
Bab 43. Makhluk Astral
44
Bab 44. Akting
45
Bab 45. Harta
46
Bab 46. Teror?
47
Bab 47. 'Aku kembali.'
48
Bab 48. Bertemu
49
Bab 49. Takkan Pergi
50
Bab 50. Aku Mencintaimu, Mas.
51
Bab 51. Terima Kasih
52
Bab 52. Ingin Berbicara Sesuatu?
53
Bab 53. Tamu tak Diundang
54
Bab 54. Penjelasan
55
Bab 55. Vera Mengorek Informasi
56
Bab 56. Bertemu Mima
57
Bab 57. Virus Cinta
58
Bab 58. Flashback
59
Bab 59. Bakar-bakar
60
Bab 60. Bertemu
61
Bab 61. Tidak Perawan Lagi
62
Bab 62. Selalu Rindu
63
Bab 63. Menangis Bersama
64
Bab 64. Resep Mendatangkan Cinta?
65
Bab 65. Semakin Cinta
66
Bab 66. Apa yang Terjadi dengan Pak Befan?
67
Bab 67. Vera vs Mima
68
Bab 68. Pipis.
69
Bab 69. Welcome
70
Bab 70. Aku Setia
71
Bab 71. Tumben
72
Bab 72. Berdamai
73
Bab 73. Hanya Sebagai Teman
74
Bab 74. Pergi
75
Bab 75. Jemput Aku
76
Bab 76. Menuju Ending
77
Bab 77. Ending
78
Pengumuman
79
Boncap 1
80
Boncap 2
81
Boncap 3
82
Season 2: 1
83
Season 2: 2
84
Season 2: 3
85
Season 2: 4
86
Season 2: 5
87
Season 2: 6
88
Season 2: 7
89
Season 2: 8
90
Season 2: 9
91
Season 2: 10
92
Season 2: 11
93
Season 2: 12
94
Season 2: 13
95
Season 2: 14
96
Season 2: 15
97
Season 2: 16
98
Season 2: 17
99
Season 2: 18
100
Season 2: 19
101
Season 2: 20
102
Season 2: 21
103
Season 2: 22
104
Season 2: 23
105
Season 2: 24
106
Season 2: 25
107
Season 2: 26
108
Season 2: 27
109
Season 2: 28
110
Season 2: 29
111
Season 2: 30
112
Season 2: 31
113
Season 2: 32
114
Season 2: 33
115
Season 2: 34
116
Season 2: 35
117
Season 2: 36 Tamat
118
Pengumuman
119
Extra Part
120
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!