Bab 16. Aku-Kamu

Pertemuan keluarga, tidak berjalan baik bagi Dera. Kerap dia mendengar percekcokan antara Daren dan Hafran. Ingin bertanya pada suaminya, tetapi melihat wajah penuh kekesalan, membuat Dera mengurungkan niatnya. Jadi, sepanjang jalan mereka hanya saling diam, seperti saat pergi tadi.

Mengingat setiap ucapan wanita di rumah orang tua Pandu tadi, membuat Dera kesal juga. Semua yang dia lakukan, seolah salah Dimata Jilia. Entah apa maunya, Dera mencoba untuk tak peduli.

“Apa kamu masih lapar?” Setelah lama hanya diam, akhirnya Daren membuka suara.

“Udah kenyang, kok, Om,” jawab Dera lembut. Sebisa mungkin dia tidak membuat Daren kesal lagi, soalnya Dera enek melihat wajah Daren yang seperti itu.

Daren kembali bungkam. Pria itu menyandarkan punggungnya di bangku mobil, kepalanya juga sudah bersandar. Daren merasa pusing, mungkin karena perdebatan tadi.

Dera yang sejak tadi mendengar helaan napas Daren, merasa kasihan. Dia bergeser sedikit, untuk menjangkau lengan Daren. Ketika gadis itu memegangnya, sang empu membuka mata karena terkejut.

“Ada apa?” tanya Daren.

“Mau aku pijat kepalanya?” tanya Dera balik. Seutas senyum dia tampilkan, agar menghilangkan wajah judes yang selama ini selalu Daren lihat.

Kekehan Daren membuat Dera kesal. Dia membalikkan tubuh, membelakangi Daren. Wajah Dera cemberut dengan bibir sudah maju lima senti.

“Maaf, maaf. Berbaliklah, saya sangat butuh pijatanmu,” ucap Daren. Dera menunduk, tersipu dengan ucapan itu.

Setelah dirasa sudah tak gugup lagi, Dera berbalik kembali. Dia semakin mendekatkan diri pada Daren, perlahan jemarinya mengusap kening itu dengan lembut. Sentuhan jemari Dera, membuat jantung Daren berdegup cepat. Belum pernah dia merasakan seperti ini, tetapi Dera mampu mengaduk-aduk jantungnya.

Hal itu juga terjadi pada Dera. Jantungnya sudah seperti ingin lepas dari tempatnya. Selama dia berpacaran dengan Pandu, Dera pernah berpegangan tangan bahkan berpelukan. Namun, Dera tidak pernah merasakan degupan jantung segila ini, sungguh, debarnya luar biasa.

Mobil seolah mengerti dengan situasi yang terjadi. Bergerak pelan menyusuri jalanan kota yang cukup lengang. Gerakan tangan Dera semakin lembut membelai rambut Daren, membuat mata sang empu terpejam, menikmati setiap pijatan yang gadisnya berikan.

Daren segera membuka mata, dia menangkap tangan Dera yang ingin memijat kembali. “Sudah, cukup. Saya tidak ingin kamu kelelahan, lebih baik kamu tidur,” ujar Daren.

Dera sedikit terharu mendengar itu. Daren selalu perhatian padanya.

“Emm. Bisa tidak, Om, pakai aku-kamu bukan saya-kamu?”

Daren salah tingkah, canggung karena perkataan Dera. Namun, dia segera mengangguk. “B-bisa, kok.”

“Bagus,” kata Dera sambil menyandarkan tubuhnya.

Tidak ada percakapan lagi, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing sampai mereka tidak sadar ketika mobil mulai memasuki gerbang rumah. Dan mobil berhenti di halaman yang lebar nan luas. Dera segera turun disusul oleh Daren, lalu keduanya sama-sama masuk ke dalam rumah. Mereka disapa pelayan yang membuka pintu, hingga pasangan suami-istri itu memilih untuk langsung ke kamar mereka.

Kecanggungan kembali menghampiri Daren dan Dera. Untuk sekadar duduk di tepi kasur, mereka tidak bisa. Keduanya masih berdiri di dekat pintu, tanpa ada yang mau memulai lebih dulu. Karena Dera tetap diam, akhirnya Daren berinisiatif untuk menawari gadis itu.

“Sebaiknya kamu cepat bersihkan diri, setelah itu barulah tidur,” ujar Daren.

“Om?” tanya Dera sambil menatap suaminya.

“Saya, eh, aku maksudnya. Aku akan mengerjakan pekerjaan lebih dulu,” sahut Daren.

Gadis itu mengangguk saja, berjalan meninggalkan Daren yang masih berada di dekat pintu. Dera membersihkan tubuhnya kembali, sebab terasa sangat lengket karena berkeringat. Setelah itu, Dera barulah pergi untuk tidur. Dia menyempatkan diri melihat Daren di ruangan kerja, tampak fokus pada laptop.

Di ruangan kerja, Daren mencoba untuk fokus menyelesaikan tugasnya. Meskipun berat, karena sejak tadi yang ada di pikiran pria itu, hanya senyuman manis Dera. Sudah berusaha untuk menepis, tetapi tidak bisa. Daren seolah terhipnotis oleh sosok Dera.

“Astaga. Apa yang terjadi denganku?” Dia menyugar rambutnya.

**

Keluar dari kamar mandi, Daren berniat mengambil bantal dan selimut. Dia tetap ingin tidur di sofa, rasanya tidak enak bila Dera belum mengizinkan untuk dia tidur di kasur. Daren hanya takut perbuatannya membuat Dera marah.

Ketika akan beranjak, tangan Daren ditarik oleh Dera. Dalam tidur, gadis itu terus saja menahan agar Daren tidak pergi.

“Kumohon jangan pergi,” racau Dera, masih terus memegangi tangan Daren.

“Aku di sini, kamu tidak perlu khawatir,” ucap Daren menenangkan Dera. Tanpa pikir panjang, Daren menjatuhkan bokongnya di tepi kasur.

Tangannya sudah bergerak mengusap kepala Dera lembut, guna menenangkan gadisnya agar kembali tidur pulas. Namun, siapa sangka Dera malah memeluk pinggang Daren, membuat sang empu susah bernapas karena terkejut.

“Jangan pergi, Om,” ucap Dera. Mengeratkan pelukan di pinggang Daren.

“I-iya.”

Kalau sudah begini, apa yang harus Daren lakukan? Alhasil, pria itu memilih berbaring tanpa melepaskan pelukan Dera. Lembut dan penuh perasaan Daren menepuk punggung Dera. Sepertinya Tuhan mendengar apa permintaan Daren, dipeluk sang istri seperti ini. Daren sangat bahagia, lambat laun Dera mulai menerima dia. Mungkin. Semoga saja begitu.

Senyum bahagia tampak di wajah tampan Daren. Dia merengkuh tubuh Dera, agar semakin masuk ke dalam pelukannya. Daren coba memejamkan mata, ikut menyelami mimpi bersama sang istri.

Aku hanya ingin, waktu terhenti. Betapa bahagianya aku, mendapatkan kehangatan dari istriku.

**

Pagi-pagi sekali, Dera sudah berada di dapur. Dia langsung keluar dari kamar setelah membersihkan diri. Dan lagi, dia merasa sangat malu karena kembali memeluk Daren dalam tidur. Ingin rasanya Dera menghilang, demi untuk menghindar dari Daren.

“Nyonya kenapa?” Pertanyaan dari mbok, membuat Dera tersadar.

“E-enggak, kok, Mbok. Dera, nggak, apa,” sahut Dera cepat. Mbok mengangguk saja.

Keduanya kembali melanjutkan memasak. Sesekali Dera melirik mbok, dia ingin bertanya perihal keluarga Daren, tetapi bibirnya terasa kelu. Pun, dia tidak mau dicap sebagai ‘gadis tukang kepo’.

Menghela napas, Dera mencoba menghilangkan beban yang menumpuk di dada. Setelah itu, dia kembali menatap mbok.

“Mbok,” panggil Daren.

Mbok menoleh. “Iya, Nyonya? Ada yang bisa Mbok bantu?” tanya mbok.

“Hemm, Dera boleh tanya?”

“Tentu, Nyonya.”

Dera melepas napas kembali. Tidak ingin melepas kesempatan ini, akhirnya Dera buka mulut. “Tentang keluarga Om Daren. Apa mereka tidak akur?”

Wajah mbok mendadak pias, tampak wanita itu gelisah ketika Dera menatapnya.

“Mbok?” panggil Dera lagi.

“Eh, iya, Nyonya?” Mbok gelagapan.

“Kenapa diam saja?”

“Anu ... Nyonya. Apa perlu Mbok jawab?”

“Tentu,” sahut Dera mantap.

“Sebenarnya, Tuan Daren dan keluarganya sangat akur dulu. Tapi, ketika kejadian itu terjadi, Tuan Daren menganggap mereka seperti musuh,” ucap mbok. Sengaja menggantung ucapan karena ingin mengambil napas lebih dulu.

“Kejadian apa, Mbok?” tanya Dera tak sabaran.

“Kejadian di mana is—“

“Mantan istriku selingkuh dengan sepupuku.”

 

**

Cieee... Aku-Kamu, nih, ye😂

 

 

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BRRTI SI JILIA MNTAN ISTRI DAREN YG SELINGKUH DGN HAFRAN,, SDHLH BRKHIANAT, DI PULA YG GK SUKA DGN ISTRI DAREN..

2023-12-21

1

Sri Lestari

Sri Lestari

jilia mantan istri daren, hati hati dera ada ulet keket

2022-09-12

2

Putrhy Dewi Phatrezihaa

Putrhy Dewi Phatrezihaa

waowwwwww👏👏👏

2022-08-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kabar Menyakitkan
2 Bab 2. Lelaki Pengganti
3 Bab 3. Pernikahan
4 Bab 4. Berbagi Makanan
5 Bab 5. Pesan Ibu
6 Bab 6. Ajakan untuk Pindah
7 Bab 7. Nyonya Algra
8 Bab 8. Belanja
9 Bab 9. Nasi Goreng
10 Bab 10. Istri Sah
11 Bab 11. Defenisi Tampan yang Sesungguhnya
12 Bab 12. Mengalir Seperti Air
13 Bab 13. Bahagiamu, Bahagiaku
14 Bab 14. Hadiah
15 Bab 15. Makan Malam
16 Bab 16. Aku-Kamu
17 Bab 17. Merajuk
18 Bab 18. Penjelasan
19 Bab 19. First kiss
20 Bab 20. Cium Pagi
21 Bab 21. Usapan Lembut
22 Bab 22. Lingerie
23 Bab 23. Madu Pernikahan
24 Bab 24. Perhatian Daren
25 Bab 25. Hinaan Jilia
26 Bab 26. Melepas Rindu pada Ibu
27 Bab 27. Ngidam?
28 Bab 28. Tatapan Meremehkan
29 Bab 29. Dera Marah?
30 Bab 30. Cemburu?
31 Bab 31. Menantu Kesayangan
32 Bab 32. Daren Frustrasi
33 Bab 33. Tidak ada Alasan untuk tak Mencintainya
34 Bab 34. Obat Perangsang
35 Bab 35. Mengulang Kembali
36 Bab 36. Buket
37 Bab 37. Berusaha Mencintaimu
38 Bab 38. Secercah Kebahagiaan
39 Bab 39. Komplain
40 Bab 40. Sakit
41 Bab 41. Positif
42 Bab 42. Bebek
43 Bab 43. Makhluk Astral
44 Bab 44. Akting
45 Bab 45. Harta
46 Bab 46. Teror?
47 Bab 47. 'Aku kembali.'
48 Bab 48. Bertemu
49 Bab 49. Takkan Pergi
50 Bab 50. Aku Mencintaimu, Mas.
51 Bab 51. Terima Kasih
52 Bab 52. Ingin Berbicara Sesuatu?
53 Bab 53. Tamu tak Diundang
54 Bab 54. Penjelasan
55 Bab 55. Vera Mengorek Informasi
56 Bab 56. Bertemu Mima
57 Bab 57. Virus Cinta
58 Bab 58. Flashback
59 Bab 59. Bakar-bakar
60 Bab 60. Bertemu
61 Bab 61. Tidak Perawan Lagi
62 Bab 62. Selalu Rindu
63 Bab 63. Menangis Bersama
64 Bab 64. Resep Mendatangkan Cinta?
65 Bab 65. Semakin Cinta
66 Bab 66. Apa yang Terjadi dengan Pak Befan?
67 Bab 67. Vera vs Mima
68 Bab 68. Pipis.
69 Bab 69. Welcome
70 Bab 70. Aku Setia
71 Bab 71. Tumben
72 Bab 72. Berdamai
73 Bab 73. Hanya Sebagai Teman
74 Bab 74. Pergi
75 Bab 75. Jemput Aku
76 Bab 76. Menuju Ending
77 Bab 77. Ending
78 Pengumuman
79 Boncap 1
80 Boncap 2
81 Boncap 3
82 Season 2: 1
83 Season 2: 2
84 Season 2: 3
85 Season 2: 4
86 Season 2: 5
87 Season 2: 6
88 Season 2: 7
89 Season 2: 8
90 Season 2: 9
91 Season 2: 10
92 Season 2: 11
93 Season 2: 12
94 Season 2: 13
95 Season 2: 14
96 Season 2: 15
97 Season 2: 16
98 Season 2: 17
99 Season 2: 18
100 Season 2: 19
101 Season 2: 20
102 Season 2: 21
103 Season 2: 22
104 Season 2: 23
105 Season 2: 24
106 Season 2: 25
107 Season 2: 26
108 Season 2: 27
109 Season 2: 28
110 Season 2: 29
111 Season 2: 30
112 Season 2: 31
113 Season 2: 32
114 Season 2: 33
115 Season 2: 34
116 Season 2: 35
117 Season 2: 36 Tamat
118 Pengumuman
119 Extra Part
120 Pengumuman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1. Kabar Menyakitkan
2
Bab 2. Lelaki Pengganti
3
Bab 3. Pernikahan
4
Bab 4. Berbagi Makanan
5
Bab 5. Pesan Ibu
6
Bab 6. Ajakan untuk Pindah
7
Bab 7. Nyonya Algra
8
Bab 8. Belanja
9
Bab 9. Nasi Goreng
10
Bab 10. Istri Sah
11
Bab 11. Defenisi Tampan yang Sesungguhnya
12
Bab 12. Mengalir Seperti Air
13
Bab 13. Bahagiamu, Bahagiaku
14
Bab 14. Hadiah
15
Bab 15. Makan Malam
16
Bab 16. Aku-Kamu
17
Bab 17. Merajuk
18
Bab 18. Penjelasan
19
Bab 19. First kiss
20
Bab 20. Cium Pagi
21
Bab 21. Usapan Lembut
22
Bab 22. Lingerie
23
Bab 23. Madu Pernikahan
24
Bab 24. Perhatian Daren
25
Bab 25. Hinaan Jilia
26
Bab 26. Melepas Rindu pada Ibu
27
Bab 27. Ngidam?
28
Bab 28. Tatapan Meremehkan
29
Bab 29. Dera Marah?
30
Bab 30. Cemburu?
31
Bab 31. Menantu Kesayangan
32
Bab 32. Daren Frustrasi
33
Bab 33. Tidak ada Alasan untuk tak Mencintainya
34
Bab 34. Obat Perangsang
35
Bab 35. Mengulang Kembali
36
Bab 36. Buket
37
Bab 37. Berusaha Mencintaimu
38
Bab 38. Secercah Kebahagiaan
39
Bab 39. Komplain
40
Bab 40. Sakit
41
Bab 41. Positif
42
Bab 42. Bebek
43
Bab 43. Makhluk Astral
44
Bab 44. Akting
45
Bab 45. Harta
46
Bab 46. Teror?
47
Bab 47. 'Aku kembali.'
48
Bab 48. Bertemu
49
Bab 49. Takkan Pergi
50
Bab 50. Aku Mencintaimu, Mas.
51
Bab 51. Terima Kasih
52
Bab 52. Ingin Berbicara Sesuatu?
53
Bab 53. Tamu tak Diundang
54
Bab 54. Penjelasan
55
Bab 55. Vera Mengorek Informasi
56
Bab 56. Bertemu Mima
57
Bab 57. Virus Cinta
58
Bab 58. Flashback
59
Bab 59. Bakar-bakar
60
Bab 60. Bertemu
61
Bab 61. Tidak Perawan Lagi
62
Bab 62. Selalu Rindu
63
Bab 63. Menangis Bersama
64
Bab 64. Resep Mendatangkan Cinta?
65
Bab 65. Semakin Cinta
66
Bab 66. Apa yang Terjadi dengan Pak Befan?
67
Bab 67. Vera vs Mima
68
Bab 68. Pipis.
69
Bab 69. Welcome
70
Bab 70. Aku Setia
71
Bab 71. Tumben
72
Bab 72. Berdamai
73
Bab 73. Hanya Sebagai Teman
74
Bab 74. Pergi
75
Bab 75. Jemput Aku
76
Bab 76. Menuju Ending
77
Bab 77. Ending
78
Pengumuman
79
Boncap 1
80
Boncap 2
81
Boncap 3
82
Season 2: 1
83
Season 2: 2
84
Season 2: 3
85
Season 2: 4
86
Season 2: 5
87
Season 2: 6
88
Season 2: 7
89
Season 2: 8
90
Season 2: 9
91
Season 2: 10
92
Season 2: 11
93
Season 2: 12
94
Season 2: 13
95
Season 2: 14
96
Season 2: 15
97
Season 2: 16
98
Season 2: 17
99
Season 2: 18
100
Season 2: 19
101
Season 2: 20
102
Season 2: 21
103
Season 2: 22
104
Season 2: 23
105
Season 2: 24
106
Season 2: 25
107
Season 2: 26
108
Season 2: 27
109
Season 2: 28
110
Season 2: 29
111
Season 2: 30
112
Season 2: 31
113
Season 2: 32
114
Season 2: 33
115
Season 2: 34
116
Season 2: 35
117
Season 2: 36 Tamat
118
Pengumuman
119
Extra Part
120
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!