BIASAKAN LIKE DAN KOMEN SEBELUM MEMBACA!!!
***
Keesokan harinya semua orang sedang sarapan dengan makanan yang sudah disiapkan pelayan kediaman Kakek Liu Changhai.
Setelah selesai menghabiskan makan, Han Chen bertanya pada semuanya mengenai di mana dia bisa membeli informasi di kota ini.
“Jika kamu ingin membeli sebuah informasi lengkap dan terpercaya, kamu bisa mengunjungi Paviliun Gagak Hitam, mereka spesialisasi mengenai penjualan informasi,” saran Kakek Liu Changhai.
“Benar, meskipun aku benci mengakuinya. Bahkan, Paviliun itu tahu mengenai penyakitku sebelumnya. Entah dari mana atau bagaimana mereka bisa mendapatkan informasi itu, tapi yang jelas mereka sangat akurat,” imbuh Kakek Zhang Yu.
“Kalau begitu, Kakek Liu Changhai. Sepertinya Anda lupa untuk membayar material-material yang kubawa beberapa hari yang lalu,” sindir Han Chen sambil tersenyum.
“Tidak mungkin Paviliun Gagak Hitam menerima dedaunan untuk menjadi alat pembayaran, bukan?” sindir Han Chen lagi.
“Oh iya, jangan lupa tambahkan bonus mengenai semua kontribusiku, aku ingin semuanya berbentuk uang emas dan perak, dan–”
Perkataan Han Chen dipotong oleh Kakek Liu Changhai, dia bersungut-sungut dan mengatakan bahwa Han Chen adalah seorang pebisnis yang handal.
“Ini semua pembayarannya, aku sudah memasukkannya pada dua cincin penyimpanan ini, kalian berdua boleh mengeceknya,” kesal Kakek Liu Changhai sambil memberikan dua cincin penyimpanan pada Han Chen dan Fang Yin.
Total uang yang didapat dan semua bonus dari Kakek Liu Changhai adalah 10 ribu emas dan 50 ribu perak. (1 emas \= 10 perak.)
“Terima kasih Kakek Liu Changhai, kamu memang yang terbaik,” senang Han Chen sambil mengacungkan jempol.
Yang lainnya hanya bisa tertawa karena merasa peristiwa tersebut cukup lucu dan menghibur. Pagi itu diwarnai dengan senyuman dari semua orang.
Hingga beberapa saat kemudian, Kakek Zhang Yu dan Zhang Kang mohon undur diri untuk kembali ke Sekte Awan Biru Laut.
“Terima kasih, Tuan muda Jiang Chen. Jangan lupa untuk mampir ke sekte, aku akan coba memantaskan diriku terlebih dulu sebelum benar-benar bisa membantu saudara Han Xue dan memenuhi janji sebagai saudara sumpahnya,” janji Zhang Kang.
“Tentu saja lakukan yang terbaik, bukan begitu kakak pertama?” jawab Han Chen sambil melirik Han Xue.
“Aku percaya padamu, aku yakin kamu akan menjadi seorang Ketua Sekte di masa depan yang sangat kuat dan bijaksana. Aku akan sering berkunjung kesana,” jawab Han Xue sambil tersenyum.
“Kakek Zhang Yu, mohon kamu persiapkan hal-hal yang aku minta kemarin. Mungkin dengan itu akan memudahkan perjalanan dan rencanaku ke depannya,” ucap Han Chen.
“Tentu! Saya akan menyiapkan semuanya tanpa ada satu pun yang kurang. Kalau begitu jangan lupa mengunjungi sekte sebelum Anda melanjutkan perjalanan menuju pusat provinsi,” jawab Kakek Zhang Yu.
Kemudian Kakek Zhang Yu dan Zhang Kang berlalu meninggalkan kediaman itu sampai tidak terlihat lagi dengan pandangan mata.
“Kakak Pertama, kamu pelajarilah ini setelah memaksimalkan fondasimu. Aku jamin Kakak tidak akan menyesal jika mengikuti saranku,” pinta Han Chen.
[Host membeli Kitab Kultivasi Naga Hijau seharga 100 ribu PS.]
“Baik, aku akan selalu percaya padamu adik. Tapi, aku tidak yakin memiliki bakat yang bagus, jadi jangan terlalu berharap banyak. Namun, aku janji untuk semaksimal mungkin melakukan semua arahanmu,” jawab Han Xue.
“Baguslah jika kakak masih memiliki semangat itu, tetap pertahankan. Aku dan Fang Yin akan melakukan sesuatu selama seminggu, setelah itu aku sendiri yang akan melatih Kakak Pertama,” imbuh Han Chen.
“Fang Yin? Siapa Fang Yin?” Tanpa diduga Han Chen kelepasan mengungkapkan identitas aslinya sampai terdengar oleh Kakek Liu Changhai dan Liu Annchi.
Akhirnya, mau tidak mau Han Chen menjelaskan secara singkat mengenai siapa sebenarnya dirinya dan siapa itu Fang Yin.
“Aku menceritakan ini semua karena percaya bahwa kalian adalah termasuk orang-orang terdekatku, apalagi kalian sudah menerima kakakku menjadi salah satu bagian keluarga kalian,” tegas Han Chen.
“Tapi, aku mohon untuk tidak menyebarkan identitas asliku karena akan memiliki dampak yang sangat besar, salah satunya adalah pihak kekaisaran dan ras iblis, jadi bisakah kalian bersumpah?” tanya Han Chen memastikan.
Kakek Liu Changhai dan Liu Annchi sebenarnya tidak terlalu terkejut dengan penjelasan Han Chen.
Malah semuanya menjadi semakin jelas, dan mereka berdua dengan senang hati bersumpah untuk tidak membocorkan identitas Han Chen dan Fang Yin.
“Baiklah, aku percaya pada kalian. Kalau begitu kamu pergi dulu, sampai jumpa seminggu lagi.” Han Chen dan Fang Yin berjalan keluar kediaman untuk menuju ke Paviliun Gagak Hitam.
*
*
*
“Akhirnya kita berdua saja dan entah kenapa aku sangat senang jika sesekali Chen Gege mengajakku jalan-jalan di pasar seperti ini,” ucap Fang Yin sambil memicingkan matanya.
“Oh … ternyata kekasihku ini bisa iri dengan orang-orang itu ya? Sepertinya kamu bahkan cemburu dengan kakek-kakek itu dan saudaraku sendiri. Dasar si pencemburu buta,” jawab Han Chen lirih.
“Memangnya kenapa jika aku cemburu. Selama ini kamu selalu menghabiskan waktu bersama mereka semua, bahkan tidak sama sekali denganku,” protes Fang Yin.
“Aku lebih baik hidup di Hutan 1000 Monster itu saja, bisa berduaan denganmu dan tidak ada yang bisa mengganggu sama sekali, sungguh indah sekali,” imbuh Fang Yin yang membuat Han Chen merasa bersalah.
“Maaf … ” Hanya itu yang bisa diucapkan Han Chen, dia sendiri masih belum terlalu mengerti mengenai hati wanita yang kata pepatah, jika kamu mencoba memahami hati wanita, maka itu layaknya menyelam ke dasar laut tanpa ujung.
Fang Yin sebenarnya hanya mengeluarkan apa yang dia rasakan selama ini saja, tapi dia tidak menyangka bahwa apa yang dikatakannya ini membuat wajah Han Chen murung.
“Chen Gege, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku bisa memahami kenapa kamu melakukan itu semua dan bukankah aku sudah mengatakan bahwa aku akan selalu mendukung semua keputusanmu?” Fang Yin coba menghibur Han Chen.
Han Chen sendiri sebenarnya tidaklah marah atau murung karena alasan aneh, dia hanya mengingat bahwa di masa kecilnya dulu, ketika klannya masih baik-baik saja.
Dia bersama dengan ayah, tetua dan saudara di klan, sesekali akan melakukan perjalanan santai di pasar seperti ini, entah untuk membeli bahan-bahan makanan untuk klan. Atau hanya berjalan-jalan saja. Layaknya yang tengah dilakukan bersama Fang Yin ini.
Dia hanya mengenang masa lalu sesaat dan tiba-tiba teringat kesedihan bagaimana klannya bisa hancur oleh konspirasi kekaisaran dan ras iblis.
“Aku sangat senang bisa memilikimu, Yin’er. Aku tidak tahu lagi ke mana aku bisa berkeluh kesah jika tidak ada kamu. Kamu adalah pendukung terkuat dan alasanku untuk bisa bangkit sekali lagi. Terima kasih,” ucap Han Chen sambil memeluk Fang Yin.
Fang Yin tidak menolak, dia membiarkan Han Chen puas memeluk, meskipun pandangan mata orang di pasar seperti risih dengan kedua insan ini. Tapi, Fang Yin dan Han Chen tidak memedulikannya.
“Bagaimana jika kita melanjutkan perjalanan menuju ke Paviliun Gagak Hitam? Bukankah itu tujuanmu datang ke kota ini?” tanya Fang Yin.
“Mari kita ke sana,” jawab Han Chen yang sudah melepaskan pelukannya dan menggandeng tangan Fang Yin seperti tidak akan membiarkan seorang pun merebut Fang Yin dari dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Mamat Stone
.......
2022-09-09
1
y@y@
👍🏼👍🏾👍🏿👍🏾👍🏼
2022-08-27
1
einar.
damai.
2022-08-17
2