BIASAKAN LIKE DAN KOMEN SEBELUM MEMBACA!!!
***
“Tuan muda dan dua saudara lainnya cepatlah pergi! Aku akan mencoba untuk menahan mereka semua dengan mengorbankan hidupku!”
“Ingatlah apa yang dikatakan oleh Patriark tadi, anda adalah satu-satunya tujuan kita untuk berkorban jadi tolong hiduplah!”
Han Chen hendak menolak, tapi kedua saudaranya yang lain langsung menarik tubuhnya dan meninggalkan saudara yang terkena panah.
Dan benar saja setelah mereka bertiga meninggalkan tempat saudaranya, mulai terdengar suara pertempuran kecil dan diakhiri dengan teriakan keras saudaranya, “Kami adalah Klan Han!”
Han Chen dan dua saudara lainnya hanya bisa tersenyum getir, mereka bertiga tahu sampai menjemput ajal pun saudara keempatnya tetap memiliki kebanggan sebagai Klan Han.
Namun berkat itu mereka bertiga berhasil kabur dan sekarang mereka berada di pedalaman hutan yang sudah tertutupi oleh rimbunnya pohon-pohon yang sudah berumur ratusan tahun.
Setelah dirasa cukup aman, mereka bertiga beristirahat sejenak sambil mengisi perut yang keroncongan karena berlari selama seharian penuh tanpa jeda.
“Han Xue! Han Yuwen! Aku minta maaf karenaku, kalian berdua dan saudara ketiga–” Han Chen hendak minta maaf kepada kedua saudaranya yang telah melindunginya sampai sejauh ini.
“Apa yang kamu katakan tuan muda, selain kamu adalah tuan muda kami, tapi kamu juga adalah adik terkecil kami dari empat bersaudara, bagaimana kami sebagai kakak tidak menjaga adiknya?”
Han Xue mencoba untuk menghibur Han Chen, Han Xue dan Han Yuwen tahu bahwa yang memiliki beban paling berat di sini adalah adik kecilnya.
Oleh karena itu, mereka berdua berusaha menjadi pelindung serta pendukung paling besar untuk adik kecilnya.
Han Chen tersenyum, di tengah mimpi buruk yang menghancurkan klannya, masih ada ada orang yang setia dan selalu mendukungnya di setiap kesempatan.
Namun, kesenangan mereka terhenti sampai disana karena merasakan adanya musuh dan assasin yang sudah sampai ke tempat mereka.
Mau tidak mau, mereka bertiga harus melanjutkan perjalanan dan berlari dengan tubuh yang sudah lumayan letih.
Sampai akhirnya mereka mencapai batas dan berhenti di sebuah tebing tinggi yang dibawahnya mengalir sungai besar nan deras.
Dan tentu saja para assasin yang mengejar mereka juga sudah sampai di tebing tinggi tersebut.
“Mau lari kemana lagi kalian bocah-bocah? Sekarang sudah tidak ada lagi tempat untuk kalian kabur! Disinilah kematian akan menjemput kalian! Hahaha … ”
Tawa pemimpin assassin memekakkan telinga, malam yang tenang kemudian dihiasi oleh gelak tawa para assassin lainnya.
Para assassin yang sudah berada di ranah Guru Besar ✩ 10 memang layak untuk sombong atas anak-anak kecil yang masih berada di ranah Guru Besar ✩ 1 - ✩ 3 ini.
“Jangan ada yang melarikan diri lagi atau aku akan membuat saudara kalian ini mengalami rasa sakit yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya!” ancam Pemimpin Assassin.
Kemudian muncul sosok saudara ketiga mereka yang memiliki nama Han Zihan yang sudah penuh dengan luka senjata tajam dan luka pukul di sekujur tubuhnya.
Ketiga bersaudara yang melihat hal tersebut tidak bisa tidak marah, mereka tidak mengira bahwa para assassin ini akan menggunakan cara licik seperti ini.
Bagi Klan Han, mati di medan pertempuran adalah sebuah kehormatan, namun jika ada salah satu anggota klan mereka disiksa seperti ini, tentu saja tidak ada yang bisa mentolerir itu.
“Ooo … kalian bertiga ingin melawan puluhan dari kami, sepertinya kalian memang generasi terbaik dari Klan Han ya? Baik dari segi kekuatan dan semangat kalian, tidak ada yang kurang sama sekali, semakin menarik saja,” puji Pemimpin Assassin.
Han Chen dan dua saudara lainnya bisa menggertakkan gigi, mereka semua sudah pasti akan kalah jika melawan puluhan assassin tersebut.
Namun …
“Aku adalah anak Patriark Han Jun, aku Han Chen! Kalian bisa menangkapku, tapi kalian harus berjanji harus menyembuhkan saudaraku terlebih dulu dan membiarkan mereka lepas tanpa syarat, bagaimana?” tanya Han Chen penuh keyakinan.
“Kenapa kamu harus menangkapmu saja ketika kami semua bisa membawa kalian berempat secara bersamaan?” selidik Pemimpin Assassin.
“Sepertinya kalian akan terkena hukuman jika terlalu lama membawaku kepada Ratu Brengsek itu bukan? Dan apakah kalian semua bisa menanggung hal itu?” tanya Han Chen memancing.
“Hmm … sepertinya masuk akal, tapi berikan kami sebuah alasan kenapa harus menyembuhkan anak ini? Sebentar lagi dia juga akan mati, kenapa kami harus menolongnya?” tanya Pemimpin Assassin.
“Kalau begitu bagaimana dengan ini?” Han Chen mengeluarkan pedangnya dan menaruhnya di lehernya.
“Jika kalian membuang waktu lebih banyak lagi, maka kalian akan membawaku dalam keadaan mati. Jika aku tidak salah perintah dari ratu itu pasti membawaku dalam keadaan hidup bukan? Apakah kalian berani mengulur waktu lagi?” ancam Han Chen.
Han Xue dan Han Yuwen reflek langsung mendekat pada Han Chen, mereka berdua tidak tahu bahwa tuan mudanya akan senekat ini.
Tentu saja pemimpin assassin tidak bisa berkata-kata lagi, semua perkiraan Han Chen benar semuanya, jadi dia akhirnya menyerah, karena takut mendapat amarah dari Ratu Xuan Yi jika Han Chen sampai nekat bunuh diri.
“Baik, aku akan menyembuhkan saudaramu, tapi bisakah kamu menjauhkan pedang itu dari lehermu terlebih dulu?” bujuk Pemimpin Assassin.
“Lebih baik kalian lebih cepat lagi!” ancam Han Chen tanpa memedulikan lagi apa yang dikatakan oleh Pemimpin Assassin.
Karena tidak memiliki pilihan lain, Pemimpin Assassin akhirnya menyembuhkan Han Zihan yang merupakan saudara ketiga Han Chen dengan beberapa perawatan dan pil pemulih.
Beberapa saat kemudian Han Zihan sudah siuman dan sadar sepenuhnya, dia kemudian meronta-ronta dan berhasil lepas dari cengkraman para assassin dan berlari ke arah ketiga saudaranya.
“Hah … hah … hah … tuan muda!” Han Zihan sudah berkumpul kembali dengan ketiga saudaranya.
“Aku sudah memenuhi janjiku, sekarang ikutlah dengan kami, jangan sampai memberontak, kami berjanji tidak akan membunuh tiga saudaramu yang lain,” bujuk Pemimpin Assassin.
Han Chen yang merupakan orang cerdas, sama sekali tidak mempercayai pemimpin musuh, apalagi barusan dia merasakan hawa membunuh yang kuat dari para assassin itu.
Akhirnya dia meledakkan beberapa trik melarikan diri dari balik lengan bajunya. Melihat hal itu tentu saja Pemimpin Assassin sangat geram dan menyerang ke sembarang arah.
“Saudara-saudaraku, aku minta maaf, sekarang lebih baik kalian kabur lebih dulu, sekarang giliranku untuk melindungi kalian!”
Ternyata trik serbuk melarikan diri itu juga memiliki efek melemahkan kesadaran dan Han Chen langsung mendorong ketiga saudaranya ke bawah tebing agar bisa lolos dengan mengikuti aliran air sungai.
“Tuan muda!” Han Xue, Han Yuwen dan Han Zihan yang tidak di briefing terlebih dulu tidak bisa meraih tangan mudanya dan akhirnya jatuh ke sungai dan pingsan sepenuhnya.
Sekarang yang berada di tebing tersebut hanya Han Chen dan para assassin, semua serbuknya sudah habis dan penglihatan para assassin sudah kembali lagi.
“Dasar bocah nakal! Berani sekali kamu mengelabui kami! Aku tidak akan segan lagi untuk membunuhmu, karena kamu sudah membuat kami naik darah!”
Para Assassin memberikan berbagai serangan yang mematikan pada Han Chen karena merasa sudah dibodohi.
“Aku akan berjuang!”
*BOOOM!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Budi Priyanto
teruuuus /Sob/
2025-03-29
0
Eros Hariyadi
lanjut Thor...😃💪👍👍👍
2022-11-09
1
LOLLYPOP
💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟
2022-09-02
1