Love Is Love

Love Is Love

Chap 1

Hai... nama gue Ria Liodra, biasanya sih dipanggil Ria. Kecuali sama kakak kelas tengil dan nyebelin bangeeeet. Dia manggil gue Lio.

Tapi siapa yang peduli yang penting gue harap, gue gak ketemu dia lagi.

Oh iya, gue punya gebetan bernama Nico Aldebaran. Dia ganteng banget… udah itu baik, perhatian,ramah, senyum nya itu loh mengalihkan dunia gue yang serasa di surga.

Hari ini senin, hari yang paling banyak orang benci. Tapi tidak dengan gue. Bukan karena gue pintar atau anak alim yah… tapi karena gue akan bertemu pangeran tampan gue. Ya ampun, membayangkannya saja sudah membuat lobang hidung gue mengeluarkan cairan merah.

Ya Tuhan, jika dia jodoh gue, maka dekatkanlah dan jika dia bukan jodoh gue, maka periksa ulang ya Tuhan karena gue yakin dia memang jodoh gue.

Gue turun dari lantai atas untuk sarapan dengan pakaian yang sudah lengkap dan rapi. Di sana sudah ada bunda, ayah sama abang tengil gue. Oh iya, abang gue ini bestinya Macri Nicolas, orang yang selalu menggangu gue dan anehnya, abang gue gak melawan malah ikut ketawa kan anjin*g.

Nama abang gue Nico Felides. Mungkin karena nama mereka sama, makanya sifat mereka gak jauh amat 11 12 lah.

Gue duduk di samping abang gue yang udah siap juga. Terus kami makan dengan hikmat deh terus siap itu capcus dengan motor abang tanpa lupa salim tangan ayah dan bunda. Abang gue ini orangnya good boy di rumah, bad boy di luar. Contohnya kalau kita udah sampai, pasti pakaian yang udah rapi dan soleh, bisa jadi penampilan berandalan. Dengan mengeluarkan baju yang udah blus dalam dengan rapi dan melepas dua kancing atas.

Kalau kalian tanya kenapa gua gak cepu sama bonyok yah karena mereka gak percaya. Ya udahlah siapa juga yang peduli, yang penting dia gak mengusik gue juga.

Kita dah sampai. Seperti biasa, duo sahabatnya sudah menunggu. Dan paling parahnya, abang dan gebetan gue bersahabat sama orang brengsek yang selalu ganggu gue. Untung ada yayang Nico yang bela gue walaupun dah diketawain duluan. gue manggilnya Nico aja, soalnya gue panggil abang gue Feli dan yang satu lagi Macri.

“Hello bro… coming to here.” Ucap kak Macri dengan jari telunjuknya yang digerakkan sebagai isyarat bagi abang gue.

Abang gue jalan sama gue yang mengekor di belakang abang gue. Walaupun malas ketemu sama kak Macri, tapi rasa ketemu gue sama kak Nico tuh gak sebanding.

“Hi Ria” itu kak Nico yang sapa

“Hi juga kak Nic…” ucap gue malu-malu dan dengan sengaja mengibaskan rambut gue ke belakang kuping biar keliatan lebih anggun aja sih.

“Disapa sama Nico aja, langsung jawab. Coba gue yang sapa, boro-boro dibalas, Cuma senyum aja gak ada tuh”

“Terserah gue lah” ucap gue ketus sama kakak kelas satu ini.

Dia hanya berdecak tak suka tanpa membalas perkataan gue. Gue pamit ke kelas duluan dan meninggalkan tiga orang pangeran sekolah itu.

Dan gue benci hal ini, dimana banyak cewek yang datang ke gue untuk ngambil hati gue. Ini nih para cewek yang gak dapat abangnya, pepet adiknya. Dikira kalau gue suka, abang gue juga suka kali yah. Males banget harus meladeni para cewek centil ini. Selain abang gue, mereka juga kadang ngasih hadiah ke gue untuk di kasih sama gebetan dan kak Macri. Dikira gue ini kurir apa.

Untung ada sahabat gue yang selalu membela gue. Mereka takut sama Angel karena sahabat gue ini tomboi dan jago bela diri. Dan dia seorang fujoshi, kalian tau gak apa itu? Gue juga awalnya gak tau tapi setelah dikasih tau angel baru deh, gue tau.

Fujoshi itu nama untuk perempuan pecinta bl atau boy love. Laki-laki sama cowok loh. Gue awalnya syok berat, tapi akhirnya terima-terima aja sih.

Tapi yang jadi masalahnya adalah, dia ngeship abang gue sama Nico sama kak Macri juga. Gue sih gak masalah sama kak Macri, yang jadi masalah adalah kak Nico. Dan bisa-bisanya dia gak tetap pendirian. Kadang FeliMacri, kadang MacriNico dan kadang juga FeliNico. Gue bingung sama nih anak. Namanya aja yang Angel, hatinya mah gak usah ditanya.

Kami berjalan ke kelas. Di sana sudah ada satu sahabat gue lagi namanya Febryana. Dia punya pacar namanya Bara. Orang yang selalu nyakitin dia, tapi nih anak satu dengan cepatnya melupakan kesalahan cowok tengil itu. Padahal dia itu sering banget nangis, kayaknya tiada hari tanpa nangis deh. Memang cinta itu bikin bodoh, tapi ini mah dah overdosis buta sama tololnya. Kelewat batas sama tuh cowok. Bulol dipelihara.

“Hello bestot…” ucap gue duduk di sampingnya dengan sengaja menyenggol badan bagian kirinya karena cara duduk gue yang gak biasa. Biasalah menghempaskan badan bak di Kasur empuk.

Angel duduk di depan kami dan langsung balik badan gerak. Biasa bahas gosip yang gak penting. Walaupun gue juga ikut karena penasaran juga. Karena menggosip se menyenangkan itu woi, walaupun kita gak tau kepastiannya bagaimana.

Gue kadang mikir, gimana yah kalau gue yang digosipin padahal gak sepenuhnya benar. Mungkin gue dah stress kali. Tapi tetap aja gue princessnya menggosip dengan dua teman laknat gue. Enak aja gitu, serasa beban hidup kita itu terangkat oleh angin dan membawanya pergi entah kemana.

Bel sekolah berbunyi tandanya upacara. Ini nih yang bikin malas, apalagi kalau yang ceramah itu pak kepsek. Entah dapat dari mana otaknya bisa lancar jaya dalam ceramah, kaki gue rasanya mau patah. Hampir satu jaman hanya ceramah. Dikira kaki ini terbuat dari besi apa. Banyak banget sih siswa siswi yang pingsan. Dan parahnya gue gak pernah pingsan. Padahal kaki gue udah kek gimana gitu sama pinggang gue.

Untungnya bukan pak kepsek, melainkan pak Budi yang ceramahnya hanya sepuluh menitan. Walaupun masih lama juga sih sama gue. Karena gue orangnya gak suka upacara.

Huh… akhirnya upacara selesai, gue sama duo sahabat gue ke toilet. Kek ada yang kurang aja kalau gak ke toilet. Walaupun padat banget. Hampir semua siswi melakukan itu sebagai kegiatan rutinnya.

Setelah menunggu dengan lamanya, bak menunggu doi yang gak peka, akhirnya tiba saatnya giliran kita. Untung bisa ditahan nih pipis. Entah kenapa nih yah, yang awalnya gak terlalu pengen pipis, pasti dengan seketika pengen meluncur aja nih pipis kalau dah liat toilet. Padahal ada sampai 15 toilet cewek, tapi tetap aja padatnya minta ampun.

Setelah berkelana dengan toilet, akhirnya kita masuk juga ke jurang kelas dengan pelajaran fisika disusul bahasa inggris dan yang paling mengerikan kimia les terakhir, dimana sang malaikat tidur mendongeng.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!