Disinilah kita berada. Di ruang tamu dengan kak Feli yang sedang bertatapan dengan bonyok gue.
Nyali nya besar juga padahal bonyok gue keliatan serius dengan tatapan mematikan tapi dia gak menciut malah ikut menatap bonyok gue dengan serius dan bukannya seram malah makin tampan di mata gue.
Gue sebenarnya salut sama akting bonyok gue udah bisa jadi aktor hebat deh kalau mereka ubah profesi.
"Jadi kamu yang namanya Nico Felides? Yang katanya suka sama putri saya?" tanya papa lembut namun tegas.
"Iya om saya Nico Filides putra dari Akbar Purlir dan Anisa Rayu"
"Rayu? Wah teman tante itu! Jadi kamu putranya? Pantes ganteng gini suaminya juga ganteng sih" genit mama dengan sumringah.
"Ma... "
"Tapi memang betulan kok pa" serius mama.
"Tapi mama menggagalkan rencana kita"
"Oh iya! Habisnya pa, mama refleks karena dengar nama Rayu. Lagian anaknya ganteng gini, sayang kalau harus dikerjai"
"Maksudnya om tan?" tanya kak Feli kebingungan.
"Jadi kita udah batalin perjodohan putri kita dan sengaja buat ngerjain kamu supaya kita tau sebesar apa kamu perjuangin putri kita tapi saat tau kalau kamu putra Rayu, tante setuju banget karena pasti kamu akan ngejaga putri kita dengan baik" senyum mama ramah.
"Terima kasih tante saya senang banget akhirnya dapat restu sebelum bertindak. Saya kira dapat restu dari om dan tante akan sulit banget" senyum kak Feli.
Pada dasarnya kak Feli selalu mendapatkan apa yang dia mau tanpa berjuang. Udah dapet gue dengan sangat mudah sekarang dapat restu bonyok gue lebih mudah lagi. Sebal tapi senang.
Mereka bicara seakan mereka adalah keluarga dan gue hanya sebuah benda yang merusak suasana harmonis mereka.
Hello mama papa, putri kalian disini loh dan dengan teganya kalian mengabaikan putri kalian satu-satunya hanya karena lelaki yang baru kalian kenal. Untung aja gue cinta sama kak Feli kalau gak, gue yakin gue pasti punya dendam terselubung dan berniat membunuh kak Feli atau kalau gak, mengirim dia ketempat para uke pasti laku tuh. Kan secara badannya bagus banget jadi cocok deh semein para uke. Tapi gue gak rela karena kak Feli hanya milik gue seorang. Gue maunya gimana sih? Bingung sama kemauan diri sendiri. Dasar gue.
Gue bosan banget harus melihat dan mendengar percakapan yang gak konek ke otak gue. Gue memilih masuk ke dalam kamar dan meninggal mereka yang masih asyik bahkan gue yakin kalau mereka gak sadar gue udah gak di situ.
Gue memasuki kamar kesayangan gue dengan dekor muka suami gue semua alias para aktor Thailand kesukaan gue. Dan kalian harus tau kalau gue punya banyak banget suami. Gue tau kalau gue sasimo habisnya nonton series ini kecantol sama semua aktornya. Ganteng dan imut banget apalagi ada yang manis juga. Pokoknya nonton series baru nambah suami dan itu bukan cuma satu atau dua tapi semua aktor yang ada di series bahkan pemeran antagonis sekalipun. Gue gak bisa benci mereka karena mereka ganteng dan ada juga yang imut. Pokoknya hati ini untuk mereka deh.
Tapi ada tiga orang yang benar-benar dan benar-benar gue suka banget. Pokonya kalau gue oleng sana sini tapi bakal balik ke mereka lagi. Mereka itu mood gue setiap hari apalagi dengan senyuman yang bahkan gue gak tau apa ada luka di dalamnya. Gue suka banget Metawin, Mew dan Build. Tiga aktor kesayangan gue itu. Jangan coba-coba ada yang ambil mereka dari gue karena mereka hak paten milik gue dan pawangnya.
Tapi bukan cuma mereka gue juga suka hampir semua aktor Thailand dan ada juga sih aktris nya yang buat gue insecure karena cantiknya minta ampun yaitu mbak Cinta sama Prem. Gue suka banget sama 2 perempuan itu tapi sukanya suka mengagumi yah bukan suka kayak gue suka sama kak Feli dan para suami gue yang lain.
Gue menonton series CO, LM dan rewatch KP karena udah tamat. Tapi gue belum bisa move on dari KP. Gue juga nungguin series yang lain kok tapi gue gak mungkin sebutin satu-satu, kebanyakan soalnya.
Sedang asyik menonton, tiba-tiba ada yang mengetok pintu kamar gue. Gue tau itu pasti kak Feli karena kalau bonyok gue gak mungkin banget. Biasanya juga mereka langsung masuk atau gak manggil gue.
"Masuk aja kak" teriak gue menutup laptop yang tadi gue pakai untuk nonton.
Gue gak perlu khawatir dengan semua poster, foto, selimut, sprei dan bantal gue yang penuh dengan foto para suami gue bersama pawangnya karena hampir semua orang yang dekat sama gue tau kalau gue itu fujoshi. Bahkan ada juga Manhwa dan Manhua tertempel di dinding gue. Gue juga punya bendera Trigon berkibar di kamar gue. Bahagia banget hidup gue karena mereka.
Pintu terbuka dan menampakkan sosok pangeran tampan yang turun dari kayangan. Sumpah ganteng banget nih anak satu. TerFeliFeli gue kalau kayak gini.
"Penuh amat kamar lho. Itu juga kenapa ada foto laki-laki dengan telanjang dada seperti itu" Tunjuk kak Feli ke foto aktor dengan perut kotak-kotak yang terekspos.
"Ganteng tau kak apalagi badannya yang seksi. Ahhh... pengen nikahin phi Joss"
"Gue juga punya mau liat?" tanya kak Feli dengan ekspresi yang waktu itu. Ekspresi yang gak gue suka. Gue suka semuanya dari kak Feli kecuali ini.
"Hehehe gak usah kak nanti kalau kita udah nikah aja" canda gue yang berhasil mengubah ekspresinya kembali. Gue bernafas lega.
Kak Feli menghampiri gue yang duduk di tepi kasur dan duduk di samping gue.
"Kamu tau? Aku sebenarnya cemburu dengan mereka! Semua wajah mereka ada dimana-mana sedang aku yang pacar kamu malah gak ada sama sekali" cemberut kak Feli. Imut banget astaga.
"Tapi kak Feli ada di hati dan pikiran gue. Gak hilang-hilang"
Dia tersenyum dan membelai rambut gue.
"Imut! Tapi jangan pakai lho gue lagi! Ganti jadi aku kamu dan jangan panggil kak Feli lagi karena kita bukan hanya sekedar kakak dan adik kelas tapi pacar"
"Tapi susah kak" protes gue karena memang susah banget.
"Nanti juga terbiasa. Ria aja bisa kok"
"Jadi kita duplikat Ria dan kak Macri gitu?"
"Bukan tapi aku mau kita ada perubahan karena status hubungan kita juga sudah berubah. Kalau kita tetap seperti biasanya lalu apa bedanya kita pacaran atau gak?"
Betul juga kata kak Feli walaupun susah gue harus bisa karena nanti juga kebiasaan kok. Sama kayak gue terbiasa makan makanan pedas.
"Ya udah deh gu- eh maksudnya aku akan mencoba sampai terbiasa dan nyaman"
"Bagus" ucapnya lembut dengan senyuman.
Ia mencium kening gue singkat. Tapi walaupun singkat tetap aja buat jantung gue gak aman. Sumpah kalau kak Feli kayak gini gue bisa meninggalkan sekolah gue dan menikah dengan kak Feli.
Dia benar-benar membuat gue hilang kendali. Untung dia menjaga gue dengan baik kalau dia jahat pasti gue udah hamil sekarang sangking maunya gue dikhilafin sama dia.
Untung dia benar-benar menjaga sosok perempuan mungkin karena dia punya adik perempuan dan masih punya bunda. Tapi dasarnya memang dia baik coba aja dia lelaki dajjal, mau sebanyak apapun perempuan di keluarganya gue yakin dia tetap akan merusak perempuan karena nafsunya dan yang mungkin mendapat karma seperti itu yah saudari atau putrinya nanti dan bukan dia.
Memang pada dasarnya orang baik yah baik kalau orang jahat yah jahat.
Gak ada orang baik yang berubah menjadi jahat karena suatu alasan. Alasan itu hanya untuk menutupi sifatnya yang terpendam aja.
Iyakan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments