Bab 12 (Menjenguk Papah Di Portland)

Mobil hitam mewah Roll Royce milik Alexander berhenti di depan gedung Portland Hospital, mereka pun telah sampai ke tujuan. Clark keluar dari mobil duluan, dan seperti biasa membukakan pintu untuk Tuannya.

"Silahkan Tuan, sudah sampai", ucap Clark ketika pintu mobil sudah dibuka.

Alexander pun dengan coolnya keluar dari mobil, dan apa yang terjadi. Semua mata terarah menatap ke arahnya, apalagi golongan para wanita. Namun Alexander sudah terbiasa dengan hal itu, dia pun menunggu Sersi keluar dari mobilnya.

Namun Sersi tak kunjung keluar dari mobil juga, padahal daritadi dia berdiri disini menunggu sekretarisnya pun turun.

Dia pun menengok ke dalam mobil, dan melihat Sersi daritadi duduk diam saja disana. Sambil mengotak atik ponselnya.

"Hei,kenapa kau tidak turun? Ayo turun cepat! kau ingin ku kunci di dalam mobil?"

"Ehh, tapi kan Tuan hanya akan berkunjung sebentar. Jadi saya menunggu dimobil saja"

"Tidak, kamu ikut turun. Aku belum tahu akan lama atau sebentar, cepatlah jangan membuat saya menunggu!"

Sersi pun merasa heran dengan atasannya ini, tapi walaupun begitu dia tetap menurutinya toh dia pun nanti disana palingan jadi patung. Jadi Sersi pun turun dari mobil, dan ikut dengan Alex masuk ke dalam gedung Portland Hospital untuk menemui sang 'Tuan Besar'.

Selagi menuju ruangan Alden ayah Alexander, Alex sudah menyiapkan beberapa cara untuk membuat Sersi merasa kasihan dengan kondisi yang sedang ayahnya alami. Ya demi menyetujui kesepakatan kawin kontrak itu pastinya, hanya saja Alex membuatnya lebih alami dengan memainkan perasaan dan memanfaatkan kebaikan Sersi. Dia yakin wanita ini tidak tegaan, terlihat dari sikapnya yang selalu baik pada semua orang juga binatang.

Alexander dan Sersi sudah berjalan di lorong rumah sakit, untuk menuju kamar rawat inap ayahnya. Dan kini mereka pun sudah sampai di ruangan rawat VVIP Alden. Sersi daritadi hanya mengikuti Alex dari belakang, tidak berbicara ataupun apa.

Alex memutar knop pintu, dan pintu kamar pun terbuka. Terlihat ayahnya sedang terbaring lemah dengan Sofia yang mungkin habis menangis disamping ranjang ayahnya.

Alexander menghampiri ayah dan adiknya, tiba - tiba dia merasa terpukul melihat ayahnya yang semakin kurus dan pucat. Akankah ayah akan bertahan lama setelah keadaannya tidak kunjung membaik juga?

Akankah dia bisa mewujudkan keinginan ayahnya itu?

Akankah.. akankah..

Sofia memeluk kakaknya sambil menangis, adiknya itu sedih melihat kondisi ayahnya yang tadi sempat kritis karena efek terapi yang Alden jalani. Sofia takut kehilangan orang tua satu-satunya, dia belum siap dan tak ingin itu sampai terjadi.

Alexander berusaha menenangkan adiknya dengan mengelus - elus punggung Sofia lembut, dan membiarkan adiknya menangis di pelukannya yang membuat bajunya basah oleh air mata adiknya.

"Kak, kenapa papah tiba-tiba kritis. Kapan papah sembuh kak" Sofia berkata setelah dia melepaskan pelukan dari kakaknya itu.

"Aku tidak tahu papah bisa sembuh lagi atau tidak, kata dokter yang menangani papah kanker diselaput otaknya sudah menyebar dan kemungkinan sembuh 15%. Kita berdoa saja semoga papah diberi keajaiban" kata Alexander memberikan jawaban yang memang itu kenyataannya.

Dia tidak bisa menjamin papahnya akan bisa sembuh, dan tidak memprediksi kapan ayahnya akan tiada. Alexander juga hanya manusia biasa, dia hanya bisa pasrah dan tetap berusaha. Semua bergantung dan balik lagi kepada Tuhan.

Sofia tidak berucap lagi, dan hanya bisa memandangi pasrah ayahnya yang terbaring lemah tak sadarkan diri diranjang rumah sakit. Segala macam penunjang membantu kehidupan pasien menempel di tubuh Alden, masa kritisnya telah lewat namun entah kapan Alden bisa kembali membuka mata.

Sedangkan Sersi daritadi melihat kejadian yang terjadi diruang rawat itu dari luar, karena Sersi tidak ikut masuk dan malah duduk di kursi tunggu diluar kamar rawat. Namun, karena pintu agak terbuka karena Alexander sengaja tidak menutupnya rapat - rapat. Sersi mengintip dari balik pintu yang terbuka, dan dia melihat momen menyedihkan itu.

Melihat atasannya yaitu Alex yang menenangkan wanita itu ketika dia menangis di dalam pelukannya, seketika merasa sedih juga kagum.

'Ternyata dia bisa menangis, dan juga memperlakukan wanita begitu lembut di hadapan ayahnya. Beruntung sekali wanita itu' batin Sersi bersuara ketika melihat mereka berpelukan tadi.

Sersi belum mengetahui Sofia siapa, karena dia tidak begitu bisa mendengar percakapan antara Alexander dan wanita itu. Kemudian Sersi melihat ke arah pria tua yang sedang terbaring lemah itu, seketika merasa terenyuh hatinya. Prihatin dengan kondisi sang Tuan Besar tersebut, dia ingat Clark tadi menyebutnya begitu.

Membuat Sersi bertanya - tanya, bapak tua itu pemilik AR Group yang sebenarnya, karena Sersi berspekulasi yang dimaksud Tuan Besar adalah pemilik perusahaan asli. Sedangkan CEO hanyalah orang kepercayaan yang dipercayakan menjalankan sebuah perusahaan.

"Sersi." Panggil Alex pada sekretarisnya itu.

Sersi pun ketika mendengar namanya dipanggil, merasa kaget karena takut dia ketahuan daritadi mengintip dari celah pintu.

'aduh,dia tahu nggak ya aku ngintip?', batinnya bermonolog.

"Iya Tuan!" jawab Sersi pada Alex, kemudian membuka pintu dan berdiri di dekat pintu.

"Masuklah!" .

Sersi pun dengan canggung berjalan masuk ke dalam kamar rawat sang Tuan Besar itu. Dia membungkuk hormat pada bosnya Alex dan sang wanita yang dia tahu namanya Sofia, Sersi masih ingat ketika Clark tadi memberitahu.

"Sofia, ini Sersi sekretarisku. Kamu kalau ada apa apa bisa minta tolong sama dia, urusan kantor kamu belajar dari dia ya. Kakak mungkin sibuk untuk beberapa hari ke depan" kata Alex memperkenalkan.

'Kakak?', batin Sersi bersuara.

"Oh iya, hai mba Sersi. Aku Sofia, salam kenal ya!" ucap Sofia menjulurkan tangan.

"Iya Nona, salam kenal juga untuk anda." ucap Sersi kemudian membalas uluran tangan Sofia.

"Wah,kakak punya sekretaris perempuan kok gak bilang - bilang. Mana cantik lagi?"

"Udah kamu ini kuliah aja yang bener, butuh apa apa bilang sama Sersi. Nanti kakak suruh Sersi menemani kamu dirumah, kakak ada urusan untuk beberapa hari ke depan"

"Tapi kak, papah.."

"Papah akan baik - baik saja, kakak akan menitipkan papah pada dokter Maxwell. Yang penting jangan buat papah sedih ya!?"

"Iya kak, aku gak akan."

Sersi yang sedari tadi hanya diam, rada bingung juga. Kenapa tiba - tiba dia disuruh tinggal di rumah tuannya untuk menemani Sofia, yang ternyata adik dari bosnya itu. Maka itu Sersi menanyakan maksud ucapan yang diucapkan oleh Alexander pada Sofia.

"Ma.. maaf Tuan. Saya dengar tuan mengatakan bahwa saya akan menemani nona dirumah, maksudnya bagaimana ya?"

"Oh ya saya belum membicarakan ini ke kamu Sersi, saya akan pergi untuk beberapa hari. Kamu tinggallah dirumahku, temani adikku Sofia."

"Ta.. tapi saya tuan, tidak membawa baju. Hmm, bagaimana urusan pekerjaan di perusahaan?"

"Nanti aku suruh Clark mengantarmu ke apartemen untuk mengambil barang-barangmu, dan masalah kantor. Kamu akan bersama Sofia diantar jemput."

"Baik Tuan", Sersi pun mengiyakan perintah Alex tanpa melawan.

Dia tidak berani jika harus marah - marah disini, tidak tega dengan keberadaan ayah Alex yang sedang terbaring lemah. Maka dengan pasrah Sersi mengiyakan perintah itu.

*******

Hari sudah menjelang malam, ketika Sersi pergi ke apartemennya bersama Clark untuk membawa baju dan barang-barangnya untuk ia bawa ke rumah bos diktatornya itu.

"Ada apa sih sama itu orang, aneh. Suruh inilah itulah, karyawan kantor serasa jadi asisten rumah tangga pake harus nemenin adenya. Udah gede juga", Sersi berbicara sendiri kesal dan mengomel atas kelakuan atasannya itu yang menurut dia semena-mena.

Sambil memasukkan baju - bajunya ke dalam tas berukuran sedang, tak lupa juga dia membawa leptopnya, charger, baju untuk beberapa hari, skincarenya, dan alat mandinya. Selesai mengemas barang-barangnya Sersi menjinjing tas besarnya ke luar apartemen, dan disana diluar ada Clark yang setia berdiri menunggu Sersi untuk keluar dan mengantarnya ke rumah kediaman Tuan Muda Alexander Rudwig.

"Selesai Nona,mari saya bantu membawakan tasnya" tawar Clark pada Sersi.

"Terima kasih" ucap Sersi lalu menyerahkan tasnya yang lumayan besar itu, memang agak berat kalau dia bawa sendiri.

Akhirnya mereka pun turun ke bawah, dan pergi meninggalkan gedung apartemen untuk pergi ke mansion rumah kediaman keluarga Alden.

"Aku panggil kakak aja ya, panggil mba kayaknya gimana gitu hehe" ucap Sofia, ketika Sersi berhasil kembali masuk ke dalam mobil dan duduk disampingnya untuk ikut pulang ke mansion.

"Iya tidak apa Nona, bagaimana Nona nyaman memanggil saya" jawab Sersi tersenyum sopan.

'Aku kira wanita ini kekasih atau teman dekatnya, ternyata adiknya. Pantas saja dia menyebut kakak pada pria diktator itu, sangat cantik adiknya. Mungkin mamanya cantik juga kan..' batin Sersi bersuara.

Tiba - tiba jika teringat kata ibu, Sersi selalu berkaca - kaca dan merasa sedih. Kenapa dia tidak seberuntung orang lain, yang mendapatkan kasih sayang orangtua sepenuhnya. Entah kapan, dan sampai kapan dia akan mementingkan rasa egoisnya itu.

Andaikan dia memiliki keluarga yang utuh nan baik saling mengasihi, dia tidak akan nekat pergi dari rumah dan hidup mandiri sendiri tanpa bantuan dan campuran tangan mereka orangtua angkat Sersi. Namun itu hanya sebatas akan jadi halangan dan hayalan belaka. Malah sakit hati dan terluka yang dia dapatkan dari keluarga.

Dalam perjalanan terjadi keheningan, tanpa ada obrolan apa pun. Karena suasana di dalam mobil sangat canggung, dan Sersi juga bingung harus membicarakan topik apa dengan Nona Muda ini. Jadi, Sersi pun mengambil ponselnya dan memeriksa semua aplikasi chat dan sosial media.

Ketika Sersi membuka aplikasi chattnya, dia sangat berantusias ketika melihat Cindy yang mengirimkan pesan padanya sejak lama.

Sersi tanpa membuang waktu, langsung mengecek isi pesannya takut ada hal lain yang ingin disampaikan padanya, membuatnya dia dag dig dug.

[Ser ini aku sudah bungkus gaunnya, aku paketkan ya. Besok aku akan kirimkan ini, sambil mengantar ibu ke mall depan. Aku menang juara 2 loh, gaun ini untukmu. Walau pun 5 hari lagi kamu ulang tahunnya, tapi aku ucapin Happy Birthday ya Sersi. Semoga kamu kehidupan kedepannya semakin baik, panjang umur, sehat dan yang baik baik untuk kamu. Semoga suka dengan gaunnya ya! Kirimkan fotonya jika gaun ini sudah sampai ya!]

Isi pesan yang Cindy kirimkan kepada Sersi dan beberapa foto gaun.

"Wah, dia sungguhan punya gaun desain dirinya sendiri. Padahal bagus kenapa dikasih ke aku ya, bagus banget gaunnya padahal seksi juga modelnya" ucap Sersi pelan ketika melihat foto gaun itu.

Sofia yang mendengarnya, penasaran dan bertanya pada Sersi dia sedang berbicara apa tadi. Tidak begitu terdengar olehnya karena fokus dengan aipednya yang membaca materi kuliah untuk malam besok.

"Apa kak, ngomong apa tadi? tanya Sofia.

"Eh, tidak Nona. Ini hanya pesan dari sahabat saya, saya terlalu kagum saja" ucapnya pada Nona Muda dengan tersenyum.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Bab 10 (Pengungkapan Identitas)
11 Bab 11
12 Bab 12 (Menjenguk Papah Di Portland)
13 Bab 13 (Berperang Membantu Jirosama)
14 Bab 14 (Kepulangan Sang Tuan Muda)
15 Bab 15 (Bertemu Lagi Dengan Sekretaris Cantik)
16 Bab 16 (Tugas Sersi Selesai)
17 Bab 17 (Bibi Arrabella Datang Ke Kantor)
18 Bab 18 (Fakta Kebenaran Sersi)
19 Bab 19 (Keputus Asaan Alden)
20 Bab 20 (Bertemu Dean Mendadak)
21 Bab 21 (Menerima Tawaran Kawin Kontrak)
22 Bab 22 (Peraturan Nikah Kontrak)
23 Bab 23 (Memberitahu Pernyataan Palsu)
24 Bab 24 (Kehampaan Sang CEO)
25 Bab 25 (Disuruh Pindah Ke Apartemen CEO)
26 Bab 26 (Fitting Baju Pengantin)
27 Bab 27 (Papah Menginginkan Cucu)
28 Bab 28 (Cemburu Tanpa Alasan)
29 Bab 29 (Akad Pernikahan Alexander dan Sersi)
30 Bab 30 (Pergi Bekerja Kembali)
31 Bab 31 (Hadirnya Mantan Alex)
32 Bab 32 (Mulai Saling Suka)
33 Bab 33 (Bodyguard untuk Sersi)
34 Bab 34 (Dinner With Dean)
35 Bab 35 (Ketakutan Sersi dan Kegalauan Alex)
36 Bab 36 (Bertemu Dengan Paman Chang dan Bibi Melda)
37 Bab 37 (Alex Jadi Posesif)
38 Bab 38 (Pergi Ke Light Vision)
39 Bab 39 (Sersi Diterima Jadi Penulis Kontrak)
40 Bab 40 (Sersi Diculik!)
41 Bab 41 (Sersi Disekap)
42 Bab 42 (Menyusun Rencana)
43 Bab 43 (Menyelamatkan Sersi)
44 Bab 44 (Sersi berhasil selamat dan kejahatan Ellea terungkap)
45 Bab 45 (SERSI SADAR DARI PINGSAN)
46 Bab 46 (Kembali Pulang)
47 Bab 47 (Drama Tertidur di Bathtub)
48 Chapter 2
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Bab 10 (Pengungkapan Identitas)
11
Bab 11
12
Bab 12 (Menjenguk Papah Di Portland)
13
Bab 13 (Berperang Membantu Jirosama)
14
Bab 14 (Kepulangan Sang Tuan Muda)
15
Bab 15 (Bertemu Lagi Dengan Sekretaris Cantik)
16
Bab 16 (Tugas Sersi Selesai)
17
Bab 17 (Bibi Arrabella Datang Ke Kantor)
18
Bab 18 (Fakta Kebenaran Sersi)
19
Bab 19 (Keputus Asaan Alden)
20
Bab 20 (Bertemu Dean Mendadak)
21
Bab 21 (Menerima Tawaran Kawin Kontrak)
22
Bab 22 (Peraturan Nikah Kontrak)
23
Bab 23 (Memberitahu Pernyataan Palsu)
24
Bab 24 (Kehampaan Sang CEO)
25
Bab 25 (Disuruh Pindah Ke Apartemen CEO)
26
Bab 26 (Fitting Baju Pengantin)
27
Bab 27 (Papah Menginginkan Cucu)
28
Bab 28 (Cemburu Tanpa Alasan)
29
Bab 29 (Akad Pernikahan Alexander dan Sersi)
30
Bab 30 (Pergi Bekerja Kembali)
31
Bab 31 (Hadirnya Mantan Alex)
32
Bab 32 (Mulai Saling Suka)
33
Bab 33 (Bodyguard untuk Sersi)
34
Bab 34 (Dinner With Dean)
35
Bab 35 (Ketakutan Sersi dan Kegalauan Alex)
36
Bab 36 (Bertemu Dengan Paman Chang dan Bibi Melda)
37
Bab 37 (Alex Jadi Posesif)
38
Bab 38 (Pergi Ke Light Vision)
39
Bab 39 (Sersi Diterima Jadi Penulis Kontrak)
40
Bab 40 (Sersi Diculik!)
41
Bab 41 (Sersi Disekap)
42
Bab 42 (Menyusun Rencana)
43
Bab 43 (Menyelamatkan Sersi)
44
Bab 44 (Sersi berhasil selamat dan kejahatan Ellea terungkap)
45
Bab 45 (SERSI SADAR DARI PINGSAN)
46
Bab 46 (Kembali Pulang)
47
Bab 47 (Drama Tertidur di Bathtub)
48
Chapter 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!