Chapter 2

Apakah aku bersalah atas kejadian itu?

Mengapa mereka begitu membenciku dan aku harus mati?

Entahlah aku pusing memikirkan semuanya, aku akan pergi dari kehidupan kalian dan memulai hidup sendiri untuk diriku sendiri.

***

Keesokan harinya..

Mentari pagi bersinar cerah di atas sana, menerpa wajah Sersi dari celah gorden di jendela yang membuatnya terbangun dari tidur lelapnya. Sungguh pemandangan yang mengagumkan, ketika cahaya matahari menerpa kulit Sersi yang mulus dan seputih susu itu. Terlihat berkilauan ketika cahaya itu mengenai kulit wajahnya.

Sersi membuka matanya perlahan, dan mengerjap beberapa kali ketika silau mentari masuk ke dalam matanya. Kemudian dia bangun, dan duduk ditepian ranjang untuk menghilangkan rasa kantuknya. Lalu, mengambil ponselnya yang berada diatas nakas.

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi, Sersi mengusap wajahnya lalu menyimpan kembali ponselnya. Sersi bergegas pergi mandi, karena hari ini dia sudah bertekad akan pergi dari rumah ini dan hidup mandiri saja diluar sana. Toh ketika dirinya pergi, orangtuanya pun tak akan memperdulikannya.

20 menit sudah Sersi melakukan ritual mandinya, dia langsung berpakaian dengan gaya outfit sesimple dan sesederhana mungkin dan mengambil tas punggung besarnya untuk membawa pakaian dan barang barang lain miliknya.

Tliiing...

Ketika Sersi sedang membereskan barang barangnya, sebuah notifikasi pesan masuk terdengar olehnya. Sersi pun mengambil ponselnya , dan melihat siapa yang mengiriminya pesan. Ternyata pesan itu dari Cindy. Ia pun langsung membuka pesan itu.

[Sersi, bagaimana. Kamu jadi terbang ke London pagi ini?] ~ Cindy

[Iya jadi Cindy. Aku sudah bertekad bulat akan berangkat ke London hari ini. Dan aku juga sudah membeli tiket penerbangan ke London semalam, 2 jam lagi aku akan terbang.] ~ Sersi

[Oke, aku berangkat ke rumah kamu sekarang ya. Nanti aku tunggu didepan gerbang rumah kamu] ~ Cindy

[Ya cin, terima kasih ya] ~ Sersi

[Oke, sama-sama. aku berangkat.] ~ Cindy

Setelah percakapan berakhir, Sersi kembali membereskan barang-barangnya yang menurut dia penting dan harus dibawa. Setengah jam kemudian, packing selesai Sersi lalu keluar dari kamar dan ingin segera bergegas pergi menuju bandara.

Ketika Sersi menuruni tangga, terlihat ayah, ibu, dan kakaknya sedang sarapan pagi bersama di meja makan. Sersi menoleh dan melihat ke Adryan kakaknya itu, dan memutuskan menghampiri kakaknya terlebih dahulu untuk berpamitan. Karena bagaimanapun Adryan, tetap baik padanya dan Sersi pun begitu selalu berlaku baik pada Adryan kakaknya. Hanya kedua orangtuanya yang seperti membencinya sejak kejadian nahas itu.

"Mau kemana kamu Sersi. Kenapa membawa koper besar dan tas. Mau pergi kemana?", tanya Adryan yang sedang menikmati bubur.

"Aku mau pergi merantau kak. Mungkin bekerja ke luar negeri, supaya bisa mandiri biar dan aku tidak menyusahkan orangtua kita. Kakak baik baik ya disini, aku pergi dulu ya kak. Doakan aku semoga selamat sampai tujuan dan berhasil mendapatkan pekerjaan yang layak."

Baru saja Adryan membuka mulut ingin menjawab perkataan Sersi barusan, tetiba ayahnya menyeletuk duluan hingga membuat Adryan tak sempat berbicara.

"Syukurlah kalau kamu sadar, lebih baik pergi. Kamu anak yang gak tahu diri dan hanya membawa sial ke keluarga ini!!", jawab ketus John tanpa memandang ke arah Sersi yang masih bersimpuh dihadapan kakaknya yaitu Adryan. Tengah meminta doa restu dari kakaknya.

Adryan akhirnya tak berkata apa pun, hanya menatap nanar pada Sersi adik yang begitu ia sayangi satu satunya dan perempuan berharga yang dia punya. Akan segera pergi, dan meninggalkan dirinya. Sersi marah di dalam hatinya ingin sekali mengumpat ketika mendengar penuturan ayahnya John langsung mendelik ketika Sersi menatap ke arah ayahnya itu. Kemudian Sersi pun bangkit berdiri.

"Terserah kalian anggap aku apa!!", ucap Sersi pada ayah dan ibunya kemudian langsung bergegas pergi dari sana.

"Ayah dan mamah ingin aku pergi! Ya aku pergi sekarang!! Dan tak akan kembali. Takkan ada lagi kesialan disini karena aku akan keluar dari dalam rumah ini, semoga kalian berbahagia tanpa ada anak yang pembawa sial ini." ucap Sersi menekankan setiap ucapannya. Dia terbawa emosi juga akhirnya.

Dengan langkah besar sambil menggusur koper besarnya, Sersi ingin segera enyah saja dari sini. Pergi segera dari rumah yang seperti neraka ini, dia ingin melupakan segala kenangan yang pernah dia dapatkan selama 22 tahun hidup di sicily.

***

DI BANDARA

"Hati hati ya Sersi, pasti aku akan rindu sekali sama kamu. Sering sering kasih kabar ke aku ya jika nanti kamu sudah tinggal disana", ucap Cindy.

"Ya! Nanti aku pasti kasih kabar selalu sama kamu setelah aku sampai di London. Kamu akan tetap jadi sahabat aku yang terbaik, titip salamku kepada ibumu ya!", timpal Sersi.

"Oke, nanti aku sampaikan. Semoga sukses kamu disana ya!",

"Hmmm, terimakasih ya. Aku berangkat dulu, 15 menit lagi pesawat yang kunaiki akan terbang. Aku berangkat sekarang ya, jaga diri baik-baik ya Cin." ucap Sersi.

Kedua perempuan beda karakter itu saling berpelukan, dan sedetik kemudian Sersi meninggalkan Cindy dan akan segera menuju pesawat.

Sersi dan Cindy sahabat yang sangat akrab. Sedari mereka kecil, mereka selalu saling menguatkan karena mereka sama - sama kurang beruntung dalam masalah keluarga. Itulah kenyataannya, Sersi yang dikucilkan dan tak dianggap dikeluarganya, dan Cindy yang tak punya ayah sedari bayi membuat mereka merasa memiliki nasib yang sama namun dalam cerita yang berbeda.

Sersi duduk disebelah jendela, setelah pengumuman keberangkatan pesawat akan take on dalam 10 menit lagi. Sersi mengubah mode ponselnya jadi mode pesawat, karena pesawat sebentar lagi akan terbang.

Selama perjalanan Sersi banyak diam, dan tidak terlalu perduli pada sekitar. Karena Sersi terlalu sibuk, bermain ponsel memainkan game kesukaannya candy crush yang sudah beribu - ribu levelnya sembari memakai headset di kepalanya.

Perjalanan ke London memakan waktu berjam - jam. Setelah 8 jam kemudian, tibalah Sersi di London Inggris. Tepat sore hari ketika Sersi sampai disana. Keluar dari bandara dia mencari seseorang yang sudah dihubunginya sebelum kesini. Sersi keluar dari bandara, terus melihat ke sekeliling celingak celinguk mencari seseorang tersebut. Dan..

Tak lama kemudian terlihat ada seorang pria paruh baya berjalan ke arahnya.

"Nona Sersi Vilhauc, benar?",

"Eh, iya pak. Ini Pak Devgan bukan, yang saya hubungi kemarin malam?", tanya Sersi memastikan.

"Benar, saya Devgan. Saya yang akan mengantarkan Nona ke apartemen yang sudah dipesan." ucap pria paruh baya yang bernama Pak Devgan itu.

"Oh iya pak, baik.!".

Sersi pun akhirnya pergi dari bandara, dan menaiki mobil Pak Devgan untuk menuju apartemen yang dia sewa kemarin malam. Lewat aplikasi online dari ponsel miliknya.

Sepanjang perjalanan menuju apartemen, Sersi melihat ke luar jendela dan memperhatikan suasana yang asing tapi nyaman baginya di London ini. Sersi mungkin akan mulai dari nol lagi disini, mencari pekerjaan baru teman baru dan suasana baru.

"Pak, sebelum ke apartemen. Pergi ke supermarket dulu ya!", ucap Sersi pada Pak Devgan yang merupakan orang dari biro jasa aplikasi yang Sersi pakai.

"Baik, Nona!", jawab Pak Devgan disertai anggukan.

Setelah percakapan mereka selesai, akhirnya Sersi pun kembali memandang keluar jendela menikmati indahnya suasana kota London Inggris yang dia kagumkan sejak dulu.

1 jam kemudian, Pak Devgan berhenti di sebuah supermarket yang lumayan besar tempatnya. Mungkin lengkap, karena dekat dengan pusat perbelanjaan kota juga berjejer berbagai macam fasilitas umum lainnya.

"Silahkan Nona!",

"Iya pak, saya ingin membeli makanan dan minuman dulu untuk diapartemen nanti. Saya ke dalam dulu ya pak, tunggu sebentar Pak Devgan ya!", kata Sersi pada Pak Devgan, sambil membenahi isi tas dan tatanan rambutnya.

"Baik. Saya tunggu disini, Nona", timpal Devgan sembari menyunggingkan senyum simpul.

Sersi pun hanya mengangguk sebagai jawaban, sejurus kemudian dia keluar dari mobil dan berjalan memasuki kawasan supermaket. Sersi mengambil troli besar yang berada disamping pintu masuk supermarket ketika dia melewatinya, mulai mengambil bahan makanan untuk persediaan seminggu dalam perkiraannya.

Sersi terus berjalan, mengelilingi semua area supermarket dan mengambil beberapa barang kebutuhan lainnya untuk di apartemen nanti. Baru saja Sersi akan mendorong trolinya, ponselnya berdering. Sersi pun merogoh ponselnya di saku jaket dan melihat id callernya. Dan ternyata Cindy yang menelepon, dia pun menjawab telepon.

[Sersi bagaimana perjalananmu selama dipesawat? Baik baik saja bukan, tidak sampai terjatuh pesawatnya kan?]

[Iya Cindy, aku sudah sampai di London. Perjalananku baik baik saja, dan yang terpenting aku masih sehat dan masih hidup. Jika pesawatnya jatuh mungkin aku tidak bisa mengangkat telepon darimu karena diriku sudah mati. Bicaramu terkadang aneh aiish..!!?]

[Hahaha . Iya iya, aku hanya bercanda. Sedang apa kamu disana sekarang??]

"Aduh..", belum sempat menjawab pertanyaan dari Cindy. Sersi menabrak seseorang di depannya, karena dia mendorong trolinya sambil menelepon dan sampai lupa dengan keadaan sekitarnya.

Orang yang ditabrak itu, tidak bersuara sedikit pun. Tapi hanya membalikkan badan, dan melihat ke manik mata Sersi, menatapnya tajam. Sersi terpaku ditempatnya, melihat lelaki tinggi, putih, memiliki rahang yang kokoh, bermata biru, dan bertubuh atletis. Terlihat dari kaos ketat hitamnya yang membentuk sempurna, tubuh lelaki itu. Seketika Sersi pun terpana.

Dan sedetik kemudian, tersadar dari lamunannya ketika Cindy bersuara diseberang sana.

[Hei, apa kamu masih ada disana. Ada apa, kenapa aku dengar tadi kamu mengaduh??]

Sersi pun menurunkan ponselnya dari telinga, dan berusaha mengatur napas dan detak jantungnya yang tidak karuan akibat lelaki yang sekarang tengah berada di hadapannya. Begini jadinya akibat terlalu mengagumi mahluk ciptaan Tuhan yang sempurna ini.

"Eh, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak sengaja menabrak kamu, aku tadi sedang menelpon dengan temanku. Aku tidak memperhatikan sekitarku, sekali lagi aku minta maaf." ucap Sersi pada pria itu.

"Hmm, ya. Lain kali hati - hati." jawab lelaki itu datar, lalu pergi dari sana sambil membawa dua kaleng minuman soda.

"Terimakasih!", timpal Sersi lagi.

Lelaki itu pun pergi, ke arah berlawanan dengan Sersi. Maka Sersi pun, berjalan kembali melanjutkan aktivitas belanjanya yang belum selesai. Dia butuh beberapa camilan untuk di apartemen nanti, apalagi gara - gara kejadian ini Sersi gugup berat tanpa alasan ketika tadi tak sengaja menabrak pria tampan tadi. Jadi dia lebih banyak butuh asupan makanan, untuk menetralkan dirinya yang menjadi gugup dan lelah karena jantungnya yang terus berdebar.

***

"Silahkan Nona, sudah sampai. Ini apartemennya." ucap Pak Devgan setelah memarkirkan mobilnya di depan gedung apartemen kelas menengah.

"Oh iya pak, makasih ya pak!." Sersi mengangkat pandangannya dari ponsel kemudian turun dari mobil.

"Iya Nona, sama sama. Saya antar Nona ke atas, biar barang - barang Nona saya yang bawakan.",

"Oh iya pak!".

Pak Devgan pun membuka bagasi dan mengeluarkan beberapa kantung besar barang belanjaan Sersi dari supermarket tadi, lalu menentengnya membawanya masuk ke dalam gedung apartemen sekaligus mengantarkan ke apartemen yang sudah Sersi pesan kemarin malam.

Sersi berjalan duluan memasuki lobby gedung, lalu berjalan menuju lift disusul Pak Devgan dibelakang. 5 menit setelah sampai di depan pintu lift, pintu lift pun terbuka. Sersi dan Pak Devgan pun masuk.

"Pak, apartemen saya dilantai berapa?", tanya Sersi

"Di lantai 3 Nona , pintu apartemen Nona nomor 654", jawab Pak Devgan.

Sersi pun memencet angkat 3 di lift, dan lift pun bergerak sesuai lantai yang dituju.

Triiiing...

Sersi dan Pak Devgan sampai dilantai 3,lalu menelusuri lorong dan mencari pintu nomor 654. Setelah berjalan sekitar 10 menit, pintu nomor 654 pun ketemu dan Sersi mengucapkan terima kasih kepada Pak Devgan yang telah mengantarkannya sampai ke depan pintu apartemennya.

"Terimakasih pak, ini ada sedikit rezeki untuk anak dan istri Pak Devgan. Karena sudah mengantarkan saya sampai ke sini, juga sudah membawakan barang-barang saya." ucap Sersi memberikan uang tip dan mengambil barang belanjaannya dari Pak Devgan.

"Iya Nona, terima kasih kembali. Ini card akses Nona, untuk buka pintu apartemennya, semoga pelayanan saya dan di apartemen ini memuaskan bagi Nona. Saya pergi dulu," jawab Pak Devgan.

"Iya pak, sekali lagi terimakasih!", ucap Sersi sambil tersenyum.

Pak Devgan pun membungkukkan badan, dan langsung pergi dari sana. Sepeninggal Pak Devgan, Sersi pun masuk ke dalam apartemennya sembari membawa barang belanjaannya ke dalam. Sersi sudah merasa lelah hari ini, dia saat ini hanya ingin segera membaringkan badannya diatas kasur dan ingin segera pergi tidur. Mengistirahatkan badan, pikiran dan segalanya. Esok hari pasti akan lebih berat, karena Sersi akan mencari pekerjaan baru di London ini. Negara yang menyimpan sejuta keindahan, siap menanti Sersi. Esok, lusa, dan hari hari berikutnya.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Bab 10 (Pengungkapan Identitas)
11 Bab 11
12 Bab 12 (Menjenguk Papah Di Portland)
13 Bab 13 (Berperang Membantu Jirosama)
14 Bab 14 (Kepulangan Sang Tuan Muda)
15 Bab 15 (Bertemu Lagi Dengan Sekretaris Cantik)
16 Bab 16 (Tugas Sersi Selesai)
17 Bab 17 (Bibi Arrabella Datang Ke Kantor)
18 Bab 18 (Fakta Kebenaran Sersi)
19 Bab 19 (Keputus Asaan Alden)
20 Bab 20 (Bertemu Dean Mendadak)
21 Bab 21 (Menerima Tawaran Kawin Kontrak)
22 Bab 22 (Peraturan Nikah Kontrak)
23 Bab 23 (Memberitahu Pernyataan Palsu)
24 Bab 24 (Kehampaan Sang CEO)
25 Bab 25 (Disuruh Pindah Ke Apartemen CEO)
26 Bab 26 (Fitting Baju Pengantin)
27 Bab 27 (Papah Menginginkan Cucu)
28 Bab 28 (Cemburu Tanpa Alasan)
29 Bab 29 (Akad Pernikahan Alexander dan Sersi)
30 Bab 30 (Pergi Bekerja Kembali)
31 Bab 31 (Hadirnya Mantan Alex)
32 Bab 32 (Mulai Saling Suka)
33 Bab 33 (Bodyguard untuk Sersi)
34 Bab 34 (Dinner With Dean)
35 Bab 35 (Ketakutan Sersi dan Kegalauan Alex)
36 Bab 36 (Bertemu Dengan Paman Chang dan Bibi Melda)
37 Bab 37 (Alex Jadi Posesif)
38 Bab 38 (Pergi Ke Light Vision)
39 Bab 39 (Sersi Diterima Jadi Penulis Kontrak)
40 Bab 40 (Sersi Diculik!)
41 Bab 41 (Sersi Disekap)
42 Bab 42 (Menyusun Rencana)
43 Bab 43 (Menyelamatkan Sersi)
44 Bab 44 (Sersi berhasil selamat dan kejahatan Ellea terungkap)
45 Bab 45 (SERSI SADAR DARI PINGSAN)
46 Bab 46 (Kembali Pulang)
47 Bab 47 (Drama Tertidur di Bathtub)
48 Chapter 2
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Bab 10 (Pengungkapan Identitas)
11
Bab 11
12
Bab 12 (Menjenguk Papah Di Portland)
13
Bab 13 (Berperang Membantu Jirosama)
14
Bab 14 (Kepulangan Sang Tuan Muda)
15
Bab 15 (Bertemu Lagi Dengan Sekretaris Cantik)
16
Bab 16 (Tugas Sersi Selesai)
17
Bab 17 (Bibi Arrabella Datang Ke Kantor)
18
Bab 18 (Fakta Kebenaran Sersi)
19
Bab 19 (Keputus Asaan Alden)
20
Bab 20 (Bertemu Dean Mendadak)
21
Bab 21 (Menerima Tawaran Kawin Kontrak)
22
Bab 22 (Peraturan Nikah Kontrak)
23
Bab 23 (Memberitahu Pernyataan Palsu)
24
Bab 24 (Kehampaan Sang CEO)
25
Bab 25 (Disuruh Pindah Ke Apartemen CEO)
26
Bab 26 (Fitting Baju Pengantin)
27
Bab 27 (Papah Menginginkan Cucu)
28
Bab 28 (Cemburu Tanpa Alasan)
29
Bab 29 (Akad Pernikahan Alexander dan Sersi)
30
Bab 30 (Pergi Bekerja Kembali)
31
Bab 31 (Hadirnya Mantan Alex)
32
Bab 32 (Mulai Saling Suka)
33
Bab 33 (Bodyguard untuk Sersi)
34
Bab 34 (Dinner With Dean)
35
Bab 35 (Ketakutan Sersi dan Kegalauan Alex)
36
Bab 36 (Bertemu Dengan Paman Chang dan Bibi Melda)
37
Bab 37 (Alex Jadi Posesif)
38
Bab 38 (Pergi Ke Light Vision)
39
Bab 39 (Sersi Diterima Jadi Penulis Kontrak)
40
Bab 40 (Sersi Diculik!)
41
Bab 41 (Sersi Disekap)
42
Bab 42 (Menyusun Rencana)
43
Bab 43 (Menyelamatkan Sersi)
44
Bab 44 (Sersi berhasil selamat dan kejahatan Ellea terungkap)
45
Bab 45 (SERSI SADAR DARI PINGSAN)
46
Bab 46 (Kembali Pulang)
47
Bab 47 (Drama Tertidur di Bathtub)
48
Chapter 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!