Bab 16

'' Ryuzi,, kau memang tangguh dan keras. Sikap mu mengingatkan ku pada Uzumaki, " ucap nenek tua itu sambil terkekeh.

Mendengar nama lahir nya di sebut-sebut oleh orang asing di hadapan nya. Aiko pun seketika mengarahkan pandangan nya pada sosok tersebut.

" Siapa kau sebenarnya? " selidik Aiko.

Namun manusia asing itu malah terkekeh bukan nya menjawab pertanyaan dari Aiko. Kini wajah nya pun tampak jelas terlihat setelah rambut putih yang semula tergerai menutupi wajah, tersibak oleh angin malam yang berhembus kencang.

Setengah wajah wanita tua itu rusak seperti luka bakar, kulitnya mengelupas dan menghitam.

" Kau tak perlu tau siapa aku, tapi kedatangan ku ini untuk membantu mu membalaskan dendam masa lalu mu, " ucap nya.

Dendam? Lagi-lagi wanita tua itu seolah tau segalanya tentang Aiko. Membuat Aiko berdiri bersiap menyerang, ia tak bisa percaya pada siapapun di dunia ini apalagi pada orang yang asing. Bisa saja sosok itu ternyata musuh yang sengaja menjebaknya, ia harus tetap hati-hati menghadapi siapapun yang belum ia kenali.

" Kau mengira aku ini lawan? he,,he,,he,, baiklah aku beritahu, " ia terdiam sejenak, mata nya memandang lurus ke arah langit hitam legam.

" Uzumaki ayah mu adalah orang berjasa dalam hidup ku. Dia pernah menyelamatkan aku saat terkena kutukan penyihir dari gerombolan Hiroshi. Lihat wajah ku ini, akibat ulah penyihir bodoh itu ! " mata wanita itu melotot seolah manik mata nya ingin keluar dari tempat nya, satu jari nya menunjuk wajah yang mengelupas dan rusak.

" Kutukan? " Aiko mengernyitkan dahi, menunggu kembali cerita dari orang asing di hadapan nya yang mengaku mengenal Uzumaki.

" Ya kutukan. Tapi kau tak perlu tau kutukan apa, itu tidak penting. Uzumaki menyuruhku untuk pergi ke sebuah bukit dan bersemedi di sana agar aku bisa menghilangkan sebuah kutukan. Ia benar, kutukan itu pun lenyap bahkan tak hanya itu. Aku juga memiliki sihir yang berkali lipat lebih hebat dari penyihir Hiroshi. Aku berniat membalaskan dendam ku tapi saat aku turun dari bukit, aku mendapati rumah Uzumaki hangus terbakar. Aku tau jika Uzumaki memiliki seorang putri, dan dalam penerawangan aku mengetahui jika putri Uzumaki masih hidup. Lama aku menantikan kau Ryuzi, aku ingin kita bersama-sama membalaskan dendam pada mereka. Sengaja bertahun-tahun aku menunggu kedatangan mu, sengaja juga aku tak segera menghabisi mereka agar kau bisa membalaskan dendam orang tua mu dengan tangan mu sendiri, " jelas wanita tua itu.

" Bisakah aku mempercayai mu? " Aiko masih tak percaya dengan apa yang di katakan penyihir itu.

" Bumi dan langit malam ini menjadi saksi nya, jika aku berbohong maka saat ini juga kekuatan ku akan hilang. Dan ini,, giok pemberian Uzumaki pada ku, " wanita tua itu menunjukan liontin giok yang sama persis dengan yang di kenakan Uzumaki. Bagian yang tak utuh pada giok tersebut, seperti satu bagian yang terbelah dua. Satu di pakai Uzumaki dan satu lagi di tangan nenek tua itu.

" Aku dan Uzumaki teman seperguruan. Liontin giok ini merupakan lambang persahabatan kami, " lanjut nya.

" Sepertinya aku sudah di takdirkan untuk bisa membantu mu membalaskan dendam pada Hiroshi. Kita akan sama-sama melawan mereka, tapi sebelum itu aku akan mengajarkan mu tak tik bela diri yang belum kamu kuasai. " jelas nya lagi.

" Kenapa baru kali ini kamu mendatangi ku huh? "

" Aku tak mungkin menemui mu saat bersama Mien. Karena wanita itu sangat menjaga mu dan terlalu berlebihan mengkhawatirkan mu. Ia bahkan tak ingin jika kamu membalaskan dendam atas kematian Uzumaki, dia takut kehilangan mu. Lain dengan aku, aku percaya jika kamu pasti bisa menghabisi Hiroshi, aku tak pernah meragukan kemampuan mu, tapi sayang kamu malah memilih belajar di perguruan Yen, he...he..he.., " wanita itu terkekeh seolah menyepelekan ilmu yang di ajarkan perguruan Yen.

" Aku sering menemui Sam, dia tau siapa aku. Dia juga tau dendam mu pada Hiroshi. Bahkan pedang yang di berikan Sam juga pedang milik ku, " kata wanita itu lagi.

" Jadi pedang ini? "

" Itu pedang ku. Aku memerintahkan Sam agar memberikan pedang itu pada mu, "

" Tapi Sam bilang jika pedang ini warisan dari leluhur nya, "

" Pedang itu bertuliskan nama ku, AKUMA ! "

Aiko meneliti pedang yang di pegang oleh nya. Benar saja, ada sebuah nama tertulis di antara gambar yang terlukis pada pedang tersebut namun nyaris tak terlihat oleh nya. Bahkan ia baru sadar saat ini, jika dalam pedang nya bertuliskan nama AKUMA. Perkataan wanita tua itu benar, Aiko pun kini mulai mempercayai nya. Dia akan menerima tawaran Akuma untuk bersama-sama membalaskan dendam pada Hiroshi dan para pengikut nya.

Terpopuler

Comments

@ ubaydah_*😄

@ ubaydah_*😄

kok sepi ya padahal ceritanya mantul ei

2023-04-28

0

Namgildaero

Namgildaero

makasih kak selalu mampir di karya saya 😊

2022-10-12

1

Ali B.U

Ali B.U

next.,!!

2022-10-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!