Bab 17

Aiko mulai berlatih dengan Akuma, teknik beladiri yang di ajarkan Akuma sangat jauh berbeda dengan beladiri yang biasa Aiko temui. Tekniknya menggunakan tenaga dalam dan sentuhan sihir yang mampu melemahkan lawan.

Aiko mulai tertarik dengan ilmu yang di berikan oleh Akuma, ia yakin dengan bantuan Akuma ia bisa mengalahkan Hiroshi. Karena menurutnya beladiri dan kepiawaian bermain pedang saja tak cukup untuk melawan Hiroshi. Secara Hiroshi adalah pemimpin gerombolan yang tak di ragukan lagi ilmu beladiri nya.

Waktu demi waktu bergulir terasa begitu cepat. Aiko terus mengasah kemampuan nya dalam berlatih ilmu beladiri agar dia dapat menguasai segala jurus yang di ajarkan oleh Akuma. Jurus-jurus yang tak akan di temukan pada para kesatria perang mana pun. Setiap kali berlatih dengan Akuma, Aiko selalu menunjukan keseriusannya. Selain dia memang pandai dan tekun, dendam di dalam hati nya pun yang mendorong diri nya untuk terus bersemangat belajar segala jurus beladiri. Aiko berlatih setiap malam hari bersama Akuma, karena di saat matahari muncul Akuma tak pernah menampakan diri.

Belum lagi Ryuga yang sering kali datang di siang hari. Anak laki-laki itu datang untuk sekedar menjenguk Aiko. Memastikan jika Aiko baik-baik saja. Ryuga pun membawa makanan setiap ia mengunjungi Aiko. Ryuga benar-benar sangat perhatian pada gadis itu.

Ryuga juga memberi kabar jika semua orang yang berada di perguruan Yuen tengah mencari cari keberadaan Aiko. Kabar tentang penyamaran Aiko pun tersebar ke sekitar wilayah perguruan Yuen.

Jadi karena itu, Aiko harus tetap diam di hutan ini. Sampai isu-isu buruk yang terdengar di telinga para penduduk mulai mereda.

" Bagaimana keadaan Daichi? Apa dia baik-baik saja? " tanya Aiko.

" Aku tidak tau. Daichi tiba-tiba saja menghilang setelah kamu pergi dari perguruan. Ku kira dia mencari mu, " jawab Ryuga.

Mendengar kabar itu Aiko sangat mengkhawatirkan Daichi. Firasatnya mengatakan jika saat ini Daichi dalam bahaya. Daichi pasti ada pada orang-orang yang tengah menyelidiki keberadaan Aiko. Namun sepertinya Ryuga tak sepikiran dengan Aiko.

" Boleh aku minta bantuan mu? " tanya Aiko.

" Tentu saja, " jawab Ryuga dengan mata berbinar senang.

" Aku rasa Daichi di sembunyikan oleh Feng. Tapi untuk saat ini aku tak mungkin kembali ke perguruan Yuen. Mereka sengaja menyandera Daichi agar aku muncul di hadapan mereka. "

" Jadi maksudmu aku harus menyelidiki Feng? Apa mungkin Feng melakukan itu? Tapi untuk apa? " tanya Ryuga heran.

Aiko terdiam, ia teringat malam itu saat Feng berada di kediaman Hiroshi. Bisa di pastikan jika penyihir Hiroshi mencium keturunan Uzumaki setelah penyamaran Aiko terbongkar. Ini akan sangat mengancam diri nya. Apalagi jika harus melepaskan Daichi dan muncul di hadapan mereka. Sama saja dengan bunuh diri.

" Aku tak punya alasan apapun. Tapi jika kamu tak bisa membantu, tak apa. " Aiko berdiri dari duduk, ia melangkah menatap langit cerah. Sedang Ryuga makin terpana melihat pemandangan di hadapan nya saat ini. Aiko tampak cantik saat wajah nya di terpa sinar matahari. Hati Ryuga kembali berdesir, perasaan yang asing itu muncul lagi. Hal yang baru kali ini ia rasakan semenjak bertemu dengan Aiko.

" Baiklah, aku akan membantu mu. " Ryuga berdiri dan mendekat ke arah Aiko. Kini mereka berdua berhadap-hadapan dengan jarak yang sangat dekat. Mata mereka beradu, saling menatap satu sama lain. Desiran aneh menyihir keduanya untuk menyelami mata mereka masing-masing. Ada sesuatu yang mereka temukan, perasaan yang sulit di artikan karena ini kali pertama mereka merasakannya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***