#4

Lima tahun berlalu, Aiko tumbuh menjadi gadis cantik , pintar dan semakin pandai menguasai pedang.

Setiap hari ia tak pernah melewatkan untuk berlatih bela diri, menguji ketangkasan dan kepiawaian, ia sangat cekatan dalam menguasai trik menghadapi serangan musuh. Semua itu berkat Mien dan Sam yang melatih nya dengan penuh kedisiplinan.

Seperti saat ini, ia masih terus melatih fisik di tengah suasana senja yang memancarkan kemerahan. Yang ia gunakan kini bukan lagi pedang bambu melainkan pedang asli pemberian Sam.

Sam bilang pedang itu warisan leluhurnya yang sengaja ia simpan untuk di berikan pada keturunan nya kelak, namun karena sampai saat ini diri nya tidak pernah menikah apalagi punya keturunan maka ia memutuskan untuk memberikan pedang tersebut pada Aiko yang sudah ia anggap seperti anaknya.

Saat Aiko tengah berlatih gerakan-gerakan bela diri, tiba-tiba saja seseorang dengan pakaian serba tertutup muncul .

Dari pakaian yang di kenakan seperti seorang ninja, hanya mata saja yang nampak dari pandangan Aiko, selebihnya sangat tertutup oleh pakaian serba hitam. Sebilah pedang sudah menjurus ke arah nya, Aiko menatap dengan penuh selidik. Siapa yang berani datang mengganggu nya yang tengah berlatih.

Setau Aiko tak pernah seorang pun berani menemui nya jika sedang berlatih, apalagi dia tidak punya teman lagi di tempat itu selain Daichi.

Pertempuran pun di mulai, pedang Aiko dan pedang orang itu saling beradu. Kedua nya nampak kuat hingga tak satu pun bisa saling mengalahkan. Aiko semakin penasaran siapa sebenarnya orang itu.

Mata mereka begitu waspada menunggu lawan nya lengah agar antara mereka salah satu nya bisa di kalahkan.

Orang itu mulai mengambil penyerangan secara dadakan, tapi Aiko lebih cepat menangkis serangan , dia meloncat hingga ke atas kepala orang tersebut dan ujung pedang nya menyentuh penutup wajah.

Seketika kain penutup itu pun jatuh, Aiko sangat terkejut siapa yang ada di hadapannya saat ini.

'' Daichi ? '' mata Aiko membulat sempurna. Sementara pria itu menatap intens wajah gadis bermata sipit dan cantik di depan nya.

'' Sepertinya butuh waktu banyak agar bisa mengalahkan seorang Aiko Kensei, padahal aku sudah jauh-jauh belajar di sebuah perguruan ternama, tapi tetap saja belum bisa mengalahkan mu, '' gumam Daichi.

'' Kau saja yang tak berlatih dengan sungguh - sungguh , '' ujar Aiko menunjuk pria di hadapan nya dengan pedang. Membuat Daichi mundur beberapa langkah.

Sam juga Mien keluar dari rumah setelah mendengar Aiko tengah berbincang dengan seseorang.

Mien sangat terkejut melihat siapa yang datang, Daichi ?

Kedatangan bocah tengil itu sangat tidak di harapkan oleh Mien, karena sudah pasti Aiko akan menagih janji pada Sam untuk memenuhi keinginannya belajar bela diri di tempat Daichi berguru.

Mien khawatir Sam tak bisa memenuhi janji nya pada Aiko beberapa tahun lalu. Mien menatap Sam namun pria berambut gimbal itu nampak tenang-tenang saja.

'' Paman, Bibi, apa kabar kalian, '' Daichi menghampiri kedua orang tua itu, seraya menghindari pedang Aiko yang masih terjulur padanya.

'' Daichi, kau .. '' belum selesai perkataan Sam, Aiko sudah memotongnya.

'' Dia menjemputku, bukan begitu Daichi ? '' Aiko mendekat ke arah mereka seraya memandangi Daichi penuh penekanan, seolah perkataan nya tadi sebuah ancaman jika Daichi tak mengiyakan.

'' I-itu..aku.. '' Daichi gelagapan apalagi melihat raut wajah Mien yang menunjukan ketidaksetujuan nya pada ucapan Aiko.

'' Kau akan penuhi janji padaku kan Sam ? '' Aiko menunggu jawaban pria itu. Sementara Mien terus menatap tajam Sam, hingga Sam menyadari arti tatapan nya itu.

'' Tentu saja, Aiko. '' Sam menepuk pundak Aiko, Mien membelalakkan mata bagaimana bisa Sam bicara seperti itu.

'' Di perguruan Yuen, para muridnya menggunakan pakaian yang di kenakan Daichi saat ini. Aku rasa mereka tidak akan tau siapa Aiko, apalagi wajah nya akan tertutup, '' ucap Sam yang sebelumnya pernah mendengar perguruan Yuen.

'' Benarkah ? Kalau begitu secepatnya aku akan pergi kesana, '' Aiko nampak bersemangat.

'' Tunggu beberapa hari setelah aku berlibur dulu, kau tau di sana sangat ketat sampai-sampai waktu tidur pun hanya sebentar, '' ujar Daichi.

'' Pantas kau tak dapat apapun setelah pulang dari sana, '' ledek Aiko membuat Sam terkekeh geli.

Mien tetap saja khawatir pada keadaan Aiko di sana nantinya, bagaimana jika penyamaran nya terbongkar. Apalagi perguruan Yuen berdekatan dengan kampung halaman nya dulu, yaitu tempat di mana kedua orang tua Aiko meninggal.

Mien tak ingin seorangpun mengetahui siapa Aiko, ia cemas jika nanti Aiko bertemu dengan orang-orang pengikut Hiroshi dan mengenali gadis tersebut.

Sementara Aiko sendiri sengaja ingin menimba ilmu di sana selain karena kesukaannya terhadap ilmu beladiri, ia pun berniat untuk mencari keberadaan kelompok Hiroshi. Ia tak mengatakan semua itu pada Sam ataupun Mien karena pastinya mereka berdua akan semakin melarang kepergian nya ke sana.

'' Kau yakin akan pergi ke sana ? '' tanya Mien meyakinkan.

'' Iya bibi, aku harap kau tak melarang ku, aku sangat ingin menggali potensi ku di sana. Bukankah kau selalu bilang agar aku bisa menguasai ilmu beladiri dengan baik, aku yakin di sana aku akan menemukan gerakan-gerakan beladiri yang lebih hebat lagi, '' bujuk Aiko.

Mien kembali dilema, di hadapkan pada dua hal yang tak bisa ia tolak. Satu sisi diri nya khawatir pada Aiko tapi di sisi lain ia pun tak mungkin mengubur keinginan Aiko. Mengingat janji nya selama ini pada gadis itu agar bisa terus membahagiakan nya.

'' Baiklah, aku izinkan tapi hati-hatilah saat berada di sana nanti. Tak semua orang baik pada mu, akan ada satu atau dua orang yang mungkin akan menjatuhkan mu, '' ujar Mien dengan berat hati. Aiko tersenyum lebar, ia merangkul tubuh wanita tua yang sudah merawat nya selama ini.

Aiko juga memeluk Sam karena dia orang pertama yang mendukung keinginan nya.

' Semoga aku tidak salah dengan keputusan ini ' lirih Mien dalam hati.

Melihat kebahagiaan terpancar dari mata Aiko, membuatnya tak sanggup menghancurkan kebahagiaan gadis itu. Mien semakin merasa serba salah.

Namun lain dengan yang Sam lihat, Sam semakin melihat adanya dendam membelenggu dalam jiwa gadis itu, di balik keceriaan nya saat ini Sam yakin ada luka batin yang berusaha ia sembunyikan.

Sam memiliki firasat yang sangat peka saat menghadapi sesuatu, termasuk saat diri nya mengenal Aiko dan mengetahui latar belakang gadis tersebut. Selain rasa iba ia pun merasakan kepedihan gadis tersebut yang terselubung jauh di lubuk hatinya.

Daichi pergi dari hadapan mereka bertiga, Aiko meminta Mien untuk mencarikan pakaian yang cocok untuk ia kenakan nanti sebelum mempunyai seragam perguruan Yuen.

Lusa nanti Aiko dan Daichi akan pergi ke sana , Sam mempersiapkan bekal untuk Aiko selama berada di sana. Selama ini Sam sengaja mengumpulkan upah kerja nya untuk bekal Aiko berlatih ilmu beladiri di perguruan Yuen yang ternama. Beruntung Aiko di rawat oleh dua orang yang sangat menyayangi nya.

Terpopuler

Comments

Ali B.U

Ali B.U

semoga saja Aiko tak melupakan jasa pengasuhnya

2022-09-23

2

Ali B.U

Ali B.U

heeem ternyata ada udang di balik tepung

2022-09-23

2

Author yang kece dong

Author yang kece dong

Semangat kak keanu 😍🌻

2022-07-19

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!