Ryuga menghentikan langkah saat melihat Aiko tak jauh dari hadapan nya.
'' Aiko, '' ucap Ryuga membuat tubuh Aiko tersentak dan segera berbalik sambil menodongkan pedang ke arah sumber suara.
Ryuga?
" Untuk apa kau mengikuti ku? " ketus Aiko dengan pedang masih terjulur ke depan. Ia harus tetap waspada.
" Kau bisa bicara? Kau tidak bisu? " Ryuga balik bertanya, selain ia di kejutkan oleh identitas Aiko yang sebenarnya adalah seorang perempuan, ia pun di kejutkan oleh kemampuan Aiko yang bisa berbicara, dia tidak bisu seperti yang di katakan Daichi selama ini.
" Ya seperti yang kau lihat lalu apa mau mu ? Kau belum menjawab pertanyaan ku, " ucap Aiko geram.
" Aku hanya khawatir terjadi sesuatu pada mu, karena itu aku mengikuti mu. Maaf jika aku lancang, tapi kenapa kamu berbohong dan menipu kami selama ini? " Ryuga mulai mendekat selangkah demi selangkah menuju Aiko berdiri.
Aiko pun mundur, ia tak akan percaya begitu saja pada siapa pun sekali pun itu Ryuga. Yang ia percaya di dunia ini hanya lah Mien, Sam dan Daichi. Bisa saja Ryuga berniat jahat pada nya.
" Itu bukan urusan mu, lagi pula aku tak akan bisa masuk ke perguruan Yuen kalau mereka tau aku ini sebenarnya bukan anak laki-laki, " jawab Aiko.
" Jadi itu alasan mu? Tapi jujur aku salut melihat seorang wanita tangguh seperti mu, bahkan aku sempat percaya kalau kamu itu laki-laki. Tenang saja, aku tak akan berbuat macam-macam pada mu, jadi turunkan pedang mu, " kata Ryuga.
" Haruskah aku percaya? " tegas Aiko
" Bukankah kita berteman dan masuk dalam satu tim. Aku janji tak akan memberitahu mereka tentang keberadaan mu, aku akan membantu mu mencarikan tempat tinggal. " Ryuga meyakinkan.
Aiko melihat tak ada kebohongan di mata Ryuga, perlahan ia pun menurunkan pedangnya.
Ryuga tersenyum, kemudian mata nya melihat ke sekeliling hutan. Seperti sedang mencari-cari sesuatu.
" Aku akan membuat rumah pohon untuk mu, ah bukan aku tapi kita. Kita akan membuat rumah pohon untuk tempat tinggal mu, " ucap Ryuga bersungguh sungguh.
Aiko mendongakan wajah, nampak pohon besar dan menjulang tinggi dengan batang dan ranting yang kokoh. Perkataan Ryuga ada benar nya, tak mungkin Aiko kembali ke perguruan Yuen. Ia juga tak mungkin kembali ke tempat asal nya, karena dendam belum terbalaskan.
" Baiklah, " ucap Aiko.
Ryuga dan Aiko pun mulai mencari bahan untuk membuat rumah pohon. Mereka butuh beberapa bambu, kayu dan juga tali pengikat. Sebilah pedang yang mereka pegang di jadikan alat untuk memotong kayu serta bambu. Setelah mendapatkan bahan-bahan tadi, mereka pun mulai bekerja sama untuk membangun rumah pohon.
Seharian mereka bekerja, rasa lapar pun mulai terasa. Mereka berburu binatang kemudian membakar nya pada perapian kemudian mereka makan bersama.
Entah kenapa kekompakan mereka tiba-tiba saja terjalin. Ryuga seringkali mencuri pandang, menatap wajah Aiko yang cantik. Ada getaran dalam hati nya, apa mungkin Ryuga menyukai Aiko?
Rumah pohon pun siap sebelum hari mulai gelap. Mereka tampak berbahagia bisa menyelesaikan pekerjaan nya.
" Sementara waktu kamu bisa tinggal di sini. Aku rasa orang-orang di perguruan Yuen akan mencari keberadaan mu, karena itu tak mungkin kamu bisa segera pulang ke tempat asal mu. Belum lagi, berita tentang mu bisa menyebar luas di kalangan penduduk tempat ini, " jelas Ryuga.
" Ya kamu benar, " kata Aiko.
Sejenak mata mereka saling beradu, desiran aneh mulai terasa dalam hati kedua nya saat di posisi seperti ini.
" Sebaiknya kamu kembali, aku ingin sendiri. " Aiko mengalihkan pandangan nya, ada perasaan asing menyelinap kedalam hati.
" Baiklah. Aku akan mengunjungi mu lagi, jika keadaan di luar mulai aman aku akan memberitahu mu, "
Aiko mengangguk pelan tanpa berani menatap manik mata Ryuga.
Sedang Ryuga sendiri sebenarnya masih betah berada di sini, entah kenapa rasa nyaman yang ia rasakan saat berada di dekat Aiko. Semenjak ia tau jika Aiko sebenarnya anak gadis.
Sayang nya Ryuga harus segera pergi, para murid perguruan Yuen pasti mencari diri nya juga Aiko. Ryuga bergegas turun dari rumah pohon dan berjalan meninggalkan Aiko sendirian.
Aiko menatap kepergian Ryuga, perlahan punggung pria itu tak terjangkau pandangan nya saat kabut tebal mulai berpendar menutupi penglihatan.
Keadaan makin gelap saat malam datang. Aiko menyalakan perapian sebagai sumber cahaya untuk penerangan nya di malam hari. Ia harus kembali mengatur strategi untuk segera membalaskan dendam nya pada Hiroshi. Apalagi saat ini semua orang tau siapa diri nya, bukan tak mungkin Hiroshi dapat mencium jejak siapa diri nya.
Sebelum semua itu terjadi, Aiko harus segera menyelesaikan semua nya.
Tiba-tiba saja seseorang membuyarkan lamunan Aiko, seseorang yang berpindah-pindah dari dahan satu ke dahan yang lain.
" Siapa kau? " Aiko segera berdiri mengawasi sekitar, ia yakin ada orang lain mengintai diri nya.
Secepat kilat bagaikan angin, seseorang berambut putih dan panjang pun muncul di hadapan nya.
" kau tidak perlu tau siapa aku, yang pasti aku akan menjadi teman mu di hutan ini, " ucap orang tersebut.
Seseorang beruban dengan gigi menghitam juga pakaian nya yang serba hitam menandakan jika dia adalah seorang penyihir.
" Aku tak butuh teman, " ketus Aiko.
Bukan nya marah wanita berambut putih itu malah tertawa cekikian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Ali B.U
next.,!!
2022-10-03
3
Ali B.U
mungkit orang itu akan mnjadi gurumu Aiko
2022-10-03
3
Ali B.U
mungkin saja., benih cinta mulai tumbuh
2022-10-03
3