#5

Daichi hampir saja tak mengenali Aiko saat gadis itu mengenakan kostum tertutup seperti ninja. Lekuk tubuh Aiko sama sekali tak terlihat karena lapisan pelindung yang terbuat dari besi ringan melapisi bagian dalam baju tersebut.

Matahari baru terbit, Aiko dan Daichi akan segera pergi ke perguruan Yuen. Mien nampak begitu berat melepas Aiko, rasa nya separuh nyawa wanita itu hilang jika Aiko pergi meninggalkan nya.

Satu pedang pemberian Sam terselip di belakang punggung gadis itu. Aiko nampak seperti pendekar yang gagah, postur tubuhnya yang tinggi tak terlihat seperti anak usia lima belas tahun. Bahkan sekilas dia seperti anak laki-laki, Mien dan Sam hanya berharap agar penyamaran Aiko bisa berhasil mengelabui siapapun yang berada di perguruan Yuen.

Aiko dan Daichi pun berangkat dengan menaiki perahu besar, Aiko melambaikan tangan ke arah Sam dan Mien saat perahu mulai melaju.

Mien menatap kepergian Aiko hingga perahu yang di tumpangi gadis itu menghilang tak tertangkap oleh pandangan nya. Sam mengajak wanita itu kembali ke rumah, sesekali Sam menepuk-nepuk pundak Mien agar dia tak bersedih melepas kepergian Aiko.

Tak butuh waktu lama, Daichi dan Aiko pun sampai di sebuah tempat di mana perguruan Yuen berada.

Mereka berjalan melewati pasar yang ramai dengan para pedagang juga pembeli yang lalu lalang. Ini kali pertama untuk Aiko datang ke tempat yang penuh keramaian, biasa nya gadis itu hanya diam di rumah Sam kalau pun keluar hanya sebatas saat latihan itu pun masih tak jauh dari kediaman Sam.

Beberapa orang nampak heran melihat Aiko dan Daichi, banyak mata memperhatikan mereka berdua saat melintasi pasar. Mungkin mereka terlihat asing, namun di antara mereka pun ada yang menunduk hormat melihat Daichi yang mengenakan seragam Yuen. Perguruan itu memang melahirkan banyak pendekar yang menjadi pahlawan pembela kebenaran di tempat tersebut. Karena itu mereka sangat menghormati siapapun yang menjadi murid perguruan Yuen.

Daichi menanggapi mereka dengan senyuman ramah dan juga merundukan badan.

Tak lama mereka pun sampai di depan sebuah gerbang kayu yang kokoh,di sana pun terdapat benteng tinggi sekitar tiga meter mengelilingi tempat tersebut.

Seorang penjaga berpakaian lengkap seperti prajurit keluar dari gerbang tersebut. Dia menghampiri Daichi saat melihat kedatangan mereka dari tempat nya berjaga.

Daichi menunjukan kartu nama dari bahan papan balok berukuran kecil yang menggantung di seragam nya, guna menunjukan identitas kalau diri nya adalah murid perguruan Yuen.

'' Saya bawa murid baru kesini, '' ucap Daichi mengarahkan telunjuk pada Aiko, dan si penjaga tersebut mengamati Aiko dari ujung kepala hingga ujung kaki.

'' Masuk, aku antar kalian ke tempat Tuan Ming. '' Pria itu membuka gerbang kayu yang sepertinya sangat berat, kemudian mempersilahkan Aiko dan Daichi masuk.

Pandangan Aiko menyapu ke sekeliling area perguruan Yuen. Tempat yang sangat bagus menurut nya, beberapa bangunan tinggi terlihat jelas saat diri nya melangkah masuk gerbang. Mereka berjalan mengikuti penjaga gerbang tadi, ada beberapa orang lain nya yang menggantikan tugas nya menjaga pintu utama perguruan itu.

Aiko semakin tertarik saat melintasi beberapa murid yang tengah berlatih beladiri di atas rerumputan hijau bak permadani di halaman tempat tersebut. Beberapa orang dari mereka nampak menoleh ke arah Aiko berjalan, mungkin Aiko benar-benar asing bagi mereka apalagi pakaian yang Aiko kenakan bukan seragam perguruan.

Tiba di depan sebuah pintu menuju ruangan Ming pemilik perguruan Yuen. Mereka pun masuk ke dalam setelah mendapat izin dari Ming.

'' Tuan Ming, Daichi membawa teman nya ke sini, dia ingin menimba ilmu di tempat ini, '' jelas penjaga yang mengantarkan Aiko dan Daichi tadi.

Min yang duduk di singgasana pun menatap Aiko. Gadis itu pun merunduk memberi hormat.

'' Siapa nama mu ? '' tanya Ming pada Aiko.

'' Dia Aiko tuan, maaf dia tidak bisa berbicara , '' ucap Daichi sembarangan tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu dari Aiko.

Tentu membuat Aiko terkejut dan menatap pria yang berdiri tepat di sebelahnya. Maksud Daichi baik, ia hanya tak ingin mereka mendengar suara Aiko, ia khawatir penyamaran Aiko terbongkar. Padahal Aiko sendiri bisa mengatasi hal seperti itu, dia bisa merubah suara nya agar mirip lelaki tapi Daichi malah lebih dulu mengatakan nya bisu.

Feng seorang Kyoshi (guru ) yang juga sedang berada di sana menautkan kedua alis tebal nya. Merasa sangsi dengan murid baru yang di bawa Daichi, apalagi kata nya dia bisu bagaimana bisa seorang bisu belajar di tempat ini. Feng sedikit keberatan dengan kedatangan Aiko.

Ming menanggapi dengan sangat bijak, beliau hanya tersenyum ramah menatap Aiko yang hanya bagian mata saja yang terlihat.

'' Selamat datang di perguruan kami, semoga kau bisa belajar dengan baik di sini. Daichi ajak dia sekamar dengan mu. '' ujar Ming.

'' Sekamar dengan ku ? '' Daichi sangat terkejut pasal nya ia tau betul jika yang berdiri di samping nya itu adalah Aiko seorang gadis yang tengah menyamar menjadi anak laki-laki.

'' Iya. Kenapa ? '' Ming mengernyitkan dahi.

'' Ti-tidak apa-apa tuan, hanya saja saya sudah satu kamar dengan Kazuo jadi tak mungkin jika kami bertiga tinggal satu kamar, '' elak Daichi.

'' Kalau begitu biar Kazuo pindah ke kamar lain, sengaja aku buat kalian sekamar agar kau Daichi bisa memberitahu semua peraturan di perguruan ini, kau yang lebih akrab dengan Aiko bukan ? '' ucap Ming.

'' Baiklah, '' ujar Daichi dengan berat hati.

Sementara Aiko sendiri tak keberatan walau harus satu kamar dengan Daichi, justru lebih baik daripada sekamar dengan pria lain yang tentu tidak mengetahui penyamaran nya. Dengan Daichi dia bisa lebih leluasa nantinya , meskipun ia tau Daichi anak laki-laki yang seharusnya tidak satu kamar dengannya. Namun apa boleh buat, yang terpenting saat ini Aiko bisa di terima menjadi salah satu murid perguruan Yuen.

Daichi dan Aiko pun undur diri dari ruangan Ming, meninggalkan Ming dan Feng berdua. Feng sangat tidak setuju dengan keputusan Ming yang menerima orang bisu di tempat ini , perguruan Yuen sangat terkenal bagaimana mungkin salah satu murid nya ada yang punya kekurangan seperti Aiko.

'' Tuan Ming, apa kau tak salah mengambil keputusan ? '' tanya Feng setelah Aiko dan Daichi pergi.

'' Maksudnya ? '' Ming nampak tenang-tenang saja.

'' Aiko bisu, '' ucap Feng menekankan.

'' Aku tau dia bisu, tapi aku lihat ada potensi dari dalam diri nya. Bisu tidak menjadi masalah, yang penting dia bisa mengikuti setiap pelajaran disini. '' ungkap Ming.

'' Apa ? Terserah Tuan saja, yang pasti jika Aiko sampai mengecewakan maka aku akan meminta nya untuk pergi dari sini , '' Feng berlalu dari hadapan Ming yang tengah mengelus jenggot panjang nya.

Ming memiliki naluri yang cukup kuat, ia bisa melihat kemampuan Aiko walau hanya dari sorot mata nya saja. Meski ia tetap tak bisa mengetahui penyamaran yang di lakukan Aiko. Mata Aiko mengingatkan nya pada seseorang. Ming masih mengingat siapa orang yang memiliki sorot mata sama seperti Aiko.

Terpopuler

Comments

Ali B.U

Ali B.U

apa Ming teringat Uzumakl

2022-09-23

3

Author yang kece dong

Author yang kece dong

Semangat 😍 ,maaf baru mampir

2022-07-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!