Seharian berlatih membuat murid perguruan Yuen merasa lelah, saat ini mereka tengah mengantri jatah makanan.
Masing-masing di beri jatah satu lauk pauk dan sedikit sayuran untuk menu makan mereka.
Murid yang sudah mendapat jatah makanan segera duduk di bangku yang berderet rapi di ruangan tersebut. Mereka menyantap makanan dengan lahap.
Aiko nampak ikut mengantri bersama yang lain, namun entah angin dari mana yang menyadarkan Kazuo mendekati diri nya.
" Aiko, aku bawakan makanan untuk mu jadi tak perlu lagi mengantri, " ujar Kazuo menenteng dua piring makanan.
Aiko mengernyitkan dahi tak percaya tiba-tiba saja Kazuo baik pada nya. Ia menaruh sedikit curiga pada anak laki-laki itu.
" Kau tak perlu khawatir, maksudku baik. Anggap ini sebagai ucapan selamat dari Naga Sakti karena kau bisa melawan Benziro. Kau tau dia itu musuh besar tim kita ? " ucap Kazuo meyakinkan.
Aiko segera meraih piring yang di sodorkan Kazuo, Aiko bahkan mengajak nya untuk duduk bersama dengan nya dan Daichi.
Kazuo pun duduk bersama Aiko dan Daichi di deretan bangku yang masih kosong. Ryuga menatap dari kejauhan merasa ada kejanggalan dari prilaku Kazuo.
Kazuo dan Daichi melahap makanan mereka, sementara Aiko masih terdiam ia tak mungkin bisa makan di sana karena tak mungkin membuka penutup wajah nya, khawatir penyamaran nya di ketahui oleh murid perguruan Yuen.
Aiko beranjak dari duduk dengan membawa makanan, berniat makan di tempat lain.
" Kau mau makan di mana hah ? " tanya Kazuo heran.
Daichi tau apa yang ada dalam pikiran Aiko, ia pun membantu Aiko agar bisa menyantap makanan nya di tempat lain.
" Dia mau ke kamar kecil, " ucap Daichi.
" Simpan saja dulu makanan nya kalau begitu, " tukas Kazuo tak mengerti mengapa Aiko harus membawa makanan nya ke kamar kecil.
" Dia takut jatah nya di ambil oleh ku, " jawab Daichi ngasal, berharap Kazuo percaya perkataan nya.
" Oh iya kalau begitu sana pergi, nanti kau balik lagi kesini makan bersama kami. '' Mulut Kazuo di penuhi makanan yang sedang ia kunyah .
Tanpa berlama-lama Aiko pun pergi ke belakang, namun tiba-tiba saja dia ingin buang air kecil. Kali ini ia benar-benar harus ke kamar kecil. Ia taruh makanan nya di atas meja dekat murid-murid Naga Sakti yang lain nya. Aiko bergegas ke kamar kecil, beberapa saat ia pun kembali ke ruangan tadi.
Namun suasana di ruang makan tadi kini ramai, Aiko sempat terkejut melihat seorang murid muntah dan kejang-kejang. Souji dan Feng pun bahkan sudah berada di sana, memeriksa murid itu, Aiko ingat kalau dia barusan menyimpan makanan milik nya di meja murid tersebut.
' Apa Kazuo berniat meracuni ku ? ' gumam Aiko dalam hati, ia masih mematung melihat murid yang keracunan kemungkinan ia memakan jatah Aiko.
" Tuan Feng, dia yang menyimpan makanan di meja ini, '' salah satu murid menunjuk ke arah Aiko. Sontak semua yang ada di sana menatap tajam Aiko.
Kazuo yang berada di kerumunan itu terlihat sangat terkejut, ia tak menyangka jika makanan yang tadi nya untuk Aiko kini malah di makan murid lain. Kazuo sudah memasukan racun ke dalam makanan tersebut.
" Aiko, kau sengaja menaruh racun di makanan teman mu ? '' tanya Feng penuh selidik.
Aiko hanya terdiam, mencari cara untuk bisa menjelaskan semua nya. Souji mengerti diam nya Aiko, ia segera membawa alat tulis untuk Aiko.
Aiko menceritakan semua kejadian yang sebenar nya lewat sebuah tulisan di atas kertas.
Souji dan Feng saling bertatapan setelah membaca tulisan Aiko, sementara Kazuo mulai beringsut dari tempat itu. Sedangkan murid yang keracunan tadi sudah di bawa dan di obati oleh tabib.
" Jadi Kazuo yang berniat untuk meracuni mu ? Dan tidak sengaja kamu menyimpan makanan di meja ini karena pergi ke kamar kecil. '' Souji mulai mengerti duduk permasalahan nya.
Ryuga dan semua murid perguruan Yuen terkaget-kaget mendengar ucapan Souji barusan.
Ryuga tak pernah menyangka jika Kazuo teman nya akan berpikir sepicik itu, ia tau jika Aiko memang musuh nya tapi tidak dengan cara sepengecut ini. Ryuga lebih memilih untuk bertarung dari pada melakukan hal konyol seperti yang di lakukan Kazuo.
Souji segera memerintahkan semua murid untuk mencari Kazuo dan membawa nya ke ruangan Souji. Sedang Feng masih mematung menatap Aiko dengan penuh kebencian. Feng sendiri akan lebih puas jika Aiko yang keracunan atau jika Aiko yang memasukan racun itu hingga membuat teman nya sakit. Tapi sayang semua itu hanya angan-angan Feng saja, Aiko yang masih berdiri kokoh di hadapan nya seakan sangat sulit di taklukan. Sosok Aiko sedikit misterius menurut nya, namun Feng teramat membenci nya walau hanya karena alasan bisu.
Saat ini Kazuo sudah di temukan oleh Ryuga dan yang lain nya, rupa nya ia bersembunyi di semak-semak belakang perguruan Yuen. Ia takut di hukum oleh guru Souji dan Feng.
Kazuo meringis tak mampu melawan saat tertangkap oleh Ryuga, kini ia di serahkan ke ruangan Souji. Sudah ada Aiko dan Daichi sebagai saksi di ruangan itu.
'' Ma-maafkan aku tuan, aku tidak bermaksud membunuh Aiko, '' ucap Kazuo ketakutan.
'' Kau tau akibat perbuatan itu, satu nyawa hampir melayang. Untung saja tabib Whu segera mengobati nya, apa yang terjadi jika dia mati atau sasaran mu tepat pada Aiko dan terjadi sesuatu pada nya, '' tegas Souji.
Kazuo hanya merunduk tak berani mengangkat kepala nya.
'' Aku mohon jangan hukum aku, '' pinta Kazuo dengan tubuh bergetar, ia yakin sesuatu yang buruk akan menimpanya.
'' Aku tak akan menghukum mu, tapi aku akan mengeluarkan mu dari perguruan Yuen. Di sini tak akan menerima seorang murid pembunuh. Kalau pun di haruskan membunuh seseorang, semata-mata untuk membela perguruan, membela kaum nya dan nama baik. Tidak dengan cara pengecut seperti yang kau lakukan, '' geram Souji.
Souji yang biasanya tenang kini mulai berapi-api. Kazuo dan beberapa murid yang berada di sana sangat terkejut mendengar keputusan Souji.
'' Jangan tuan, aku mohon. Aku janji tak akan melakukan nya lagi. Aiko maafkan aku, tolong kasihani aku. Ryuga bantu teman mu ini, jangan diam saja.. '' Kazuo terus meminta tolong pada semua yang ada di sana.
Ryuga hanya diam tak berkata apapun, ia sangat menyesalkan perbuatan Kazuo. Meski ia teman baik nya tapi tetap tidak bisa membenarkan apa yang sudah Kazuo perbuat.
'' Ampuni aku, kasihani aku, aku sudah tak memiliki siapa pun. Ryuga, kau yang sudah membawa ku ke tempat ini agar aku bisa belajar beladiri dan aku punya tempat tinggal, aku mohon tolong aku. '' Kazuo terus memelas.
Kazuo memang hidup sebatang kara, ia di ajak Ryuga untuk berguru di sana. Ryuga merasa iba pada Kazuo karena tak punya tempat tinggal, maka dari itu Ryuga membawa nya untuk berguru bersama di perguruan Yuen. Semenjak itulah mereka berteman baik bahkan seperti saudara.
Aiko yang mendengar perkataan Kazuo pun tersentuh hati nya, ia teringat pada diri nya sendiri yang juga sebatang kara tak punya siapa-siapa selain Mien dan Sam yang merawat nya.
Aiko kembali menulis, dalam tulisan nya ia meminta Souji agar mengampuni Kazuo. Karena diri nya pun sudah memaafkan Kazuo. Aiko meminta Souji agar memberi hukuman yang wajar pada Kazuo.
Souji terenyuh dengan kebaikan hati Aiko, ia tak menyangka selain pintar Aiko pun memiliki hati yang mulia.
'' Berterimakasih lah kau pada Aiko, ia menyelamatkan mu agar tak keluar dari perguruan ini. Akan tetapi keadilan harus di tegakan, aku menghukum mu agar tak keluar dari kamar selama tiga hari, tak ikut belajar bersama kami dan jatah makanan mu akan di kurangi, '' ucap Souji.
Mata Kazuo berbinar bahagia mendengar penuturan Souji, walau akhirnya ia tetap harus menerima hukuman. Tak apa ia rela karena itu sudah menjadi resiko dari perbuatan nya, yang penting ia tak di keluarkan.
Murid-murid yang lain pun tak kalah terkejut, sungguh mereka kagum pada kebesaran hati Aiko. Terutama Ryuga, ia pikir selama ini ia sudah salah menilai Aiko. Aiko tak pantas untuk ia jadikan musuh, tapi ia lebih pantas untuk di jadikan partner untuk melawan Benziro. Kazuo pun berterimakasih pada Aiko atas kebaikan dan kebesaran hati sudah memaafkan kesalahan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Ali B.U
kelembutan hati seorang wanita
2022-09-24
2
Author yang kece dong
Semangat 🤗
2022-07-27
2