Bab 10

Musim ke musim berganti begitu cepat. Kini Aiko mulai di kenal sebagai murid teladan di perguruan Yuen, bersaing dengan Benziro dan Ryuga yang sudah lebih dulu menyandang gelar teladan di perguruan itu.

Sekarang Aiko dan Ryuga menjadi teman baik semenjak peristiwa keracunan makanan yang di sebabkan Kazuo. Murid tim mereka pun mengakui kehebatan dan kebaikan Aiko, sebagai murid teladan ia tidak pernah sombong tak seperti Benziro dan Ryuga sebelum nya yang selalu menganggap diri nya lebih dari teman-teman nya yang lain.

Namun kini Benziro lah yang mulai pasang badan dan bertekad untuk mengalahkan tim Naga Sakti, ia yang dulu ingin berteman dengan Aiko pun kini mulai menjadikan nya musuh karena kedekatan Aiko dengan Ryuga yang jelas sudah menjadi musuh bebuyutan nya.

Sekarang Benziro akan lebih sulit menghadapi tim Naga Sakti karena ada dua pendekar yang pandai beladiri bersatu dalam tim tersebut. Lain hal dengan tim nya yang tak memiliki pendekar hebat selain diri nya.

Apalagi Aiko semakin di kenal sebagai pemain pedang terbaik, sesuai nama nya Aiko Kensei. Nama Aiko bahkan sampai terdengar oleh penduduk sekitar perguruan Yuen hingga tersebar luas ke setiap wilayah.

Bahkan sampai terdengar di telinga Mien dan Sam tentang seorang murid bernama Aiko Kensei dari perguruan Yuen yang terkenal akan kepandaian nya memainkan pedang.

Sam bangga nama Aiko bisa di kenal banyak orang, namun berbeda dengan Mien yang semakin takut identitas Aiko bisa tercium oleh kelompok Hiroshi.

Hari itu beberapa murid pulang ke rumah mereka, perguruan Yuen memberi hari libur untuk mereka setiap satu bulan sekali agar bisa pulang dan mengunjungi keluarga.

Namun tidak dengan Aiko, ia lebih memilih tinggal di perguruan Yuen dengan alasan jarak rumah nya sangat jauh.

'' Kau tak pulang bersama ku ? '' tanya Daichi memastikan kembali setelah beberapa kali menanyakan hal itu.

'' Iya, mungkin liburan yang akan datang aku pulang. Sampaikan salam ku pada Bibi Mien dan Sam. '' Ucap Aiko saat mereka berada di kamar.

'' Baiklah, aku akan secepat nya kembali. Jaga diri mu baik-baik. '' Daichi menepuk pundak Aiko.

'' Hey, kau yang harus jaga diri baik-baik. Bukan aku, '' Aiko terkekeh.

'' Aish..menyebalkan, '' Daichi melengos pergi, Aiko hanya cengar -cengir menatap kepergian Daichi hingga anak laki-laki itu hilang dari pandangan nya.

Aiko menatap jauh ke depan, fikiran nya mulai merencanakan sesuatu. Malam ini ia akan mulai melancarkan aksi nya, ia akan datang ke kampung halaman nya dulu. Dimana ia di lahirkan, lebih tepat nya tempat kaum Uzumaki yang di rebut oleh Hiroshi.

Aiko teringat kejadian beberapa tahun lalu, saat orang tua nya meninggal. Hati nya begitu pedih mengingat semua itu, kenangan buruk yang sampai kapan pun takan ia lupakan.

Beberapa murid pun ada yang tak pulang, sama seperti Aiko. Tempat tinggal mereka jauh, termasuk Kazuo ia pun tak pulang karena perguruan Yuen lah rumah nya saat ini.

Malam mulai larut, Aiko segera mengganti seragam dengan pakaian yang di buatkan Mien. Saat itu Mien memang membuat beberapa baju untuk nya.

Aiko berencana untuk keluar diam-diam dari tempat ini, ia akan mencari keberadaan Hiroshi. Tujuan utama nya yakni wilayah Uzumaki yang sekarang berganti nama menjadi daratan Hiroshi.

Suasana perguruan nampak sepi, Aiko keluar dari kamar nya dengan kostum yang rapi dan sebilah pedang di belakang punggung nya.

Aiko memastikan tak seorang pun dapat melihat nya pergi, ia tak mungkin keluar melewati gerbang utama. Maka dari itu Aiko memilih untuk melintasi benteng belakang, walau ia harus melewati semak dan hutan.

Kini Aiko berhasil keluar dari sana, ia berjalan menyusuri jalan setapak hutan tersebut. Hingga akhirnya tibalah ia di tempat yang di tuju.

Beberapa orang menjaga pintu masuk tempat tersebut, Aiko melempar shuriken atau cakram kecil ke arah mereka.

Penjaga itu pun ambruk seketika saat lemparan Aiko tepat sasaran.

Dengan waspada ia pun segera masuk ke perkampungan yang sudah terasa sunyi karena malam kian larut.

Aiko mencari rumah tetua yang memimpin tempat tersebut, biasanya rumah tetua akan terlihat lebih bagus daripada rumah lain nya.

Sesekali Aiko bersembunyi saat ada beberapa orang penjaga yang berada di dalam kawasan itu.

Hingga akhir nya ia mulai menemukan rumah tetua yang sedari tadi ia cari, rumah tersebut memiliki ciri khusus. Selain lebih bagus dari yang lain, di depan rumah tersebut terdapat dua patung yang menjadi ikon pemerintahan seperti hal nya dulu rumah Uzumaki.

Perlahan Aiko masuk, saat itu penjaga yang bertugas di sana tengah asyik mabuk dan beberapa yang lain nya tertidur hingga begitu mudah Aiko menyelusup ke dalam.

Tiba di samping sebuah kamar, ia menaiki atap dengan hanya satu loncatan Aiko sudah berhasil berada di atas rumah.

Aiko membuka bagian genting atap tersebut, nampak seorang perempuan berumur sekitar 40 tahun tengah terlelap.

Aiko melemparkan cakram nya ke arah perempuan itu.

Sret !

Shiruken Aiko tepat mengenai leher nya, seketika darah segar mengucur di bagian leher perempuan itu.

Mata nya membelalak meregang nyawa, namun sekilas perempuan itu melihat keberadaan Aiko di atap.

Aiko segera loncat setelah sebelum nya melempar sebuah tulisan dari bambu kecil. Tulisan itu berisi sebuah peringatan untuk tetua Hiroshi.

Rencana awal nya berjalan mulus, ia pun kembali ke perguruan Yuen dan segera mengganti pakaian nya.

Ia sangat tak sabar menunggu esok hari mendengar kabar berita terbaru perihal kematian seseorang yang berada di wilayah Hiroshi.

Berita besar akan cepat tersebar ke seluruh wilayah, apalagi pembunuhan yang akan mengancam banyak nyawa dan si pembunuh yang misterius yang tak akan bisa tercium jejak nya. Tentu akan begitu mudah tersebar ke setiap pelosok negri.

.

.

Sementara di kawasan Hiroshi berada.

Beberapa penjaga yang akan bergilir berbagi tugas menjaga pintu utama pun sangat terkejut mendapati teman mereka tewas mengenaskan.

Mereka segera menuju rumah pemimpin nya untuk memberitahukan apa yang sudah terjadi pada pasukan nya.

'' Yang mulia..yang mulia..'' teriakan mereka membuat penjaga yang tengah mabuk menoleh ke arah nya.

'' Hei ada apa ? '' tanya salah satu dari mereka.

'' Semua pasukan yang menjaga gerbang tewas, kemungkinan ada penyusup masuk kemari, '' jawab prajurit yang lain.

'' Yang benar saja, dari tadi kami berjaga di sini tak menemukan apa pun, keadaan masih aman. '' cetus nya.

'' Mungkin saja orang itu tidak menyerang kalian, kita harus memastikan di dalam sana benar-benar aman. ''

Mereka pun masuk ke dalam rumah, Hiroshi yang mendengar keributan para penjaga nya pun keluar kamar begitupun putra nya.

'' Ada apa ini ? '' tanya Hiroshi.

'' Seperti nya ada yang menyelusup kemari Yang Mulia, beberapa teman kami tewas di depan gerbang, '' semua prajurit bertekuk lutut.

'' Bagaimana bisa, bukankah kalian sudah di tugaskan menjaga tempat ini. Belum lagi jumlah kalian banyak, bisa-bisa nya kecolongan. Segera geledah rumah ini, '' perintah Hiroshi.

Para prajurit pun bergegas memeriksa setiap sisi ruangan dan kamar. Hingga salah satu dari mereka mengetuk pintu kamar selir dari Hiroshi. Nama nya Liu Haruka, tak ada sahutan dari kamar perempuan itu.

Hingga mereka memutuskan mendobrak pintu, sungguh sangat terkejut saat mendapati Liu Haruka bersimbah darah dan sudah tak bernyawa. Di dekat jasad nya pun di temukan nota kecil dari bambu berisikan tulisan.

[ Ini baru permulaan, nantikan pembalasan dendam ku Hiroshi !! ] begitu isi tulisan tersebut.

Terpopuler

Comments

Ali B.U

Ali B.U

dendam yang membara

2022-09-24

2

Ali B.U

Ali B.U

apa bisa belihat dengan awas kalau lagi mabok

2022-09-24

3

Author yang kece dong

Author yang kece dong

Semangat kak keanu 😍♥️

2022-07-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!