Bab 17 ( Sidang ke 2 -Bukti )

Hari yang melelahkan dan persidangan yang sangat mengecewakan. Membuat Dinda merenung. Dinda, berpikir jika Rey, tetap dengan keputusannya tidak ingin bercerai membuat Dinda, berpikir ulang dan memikirkan kembali tentang keputusannya. Apakah akan tetap berlanjut atau tidak.

"Mungkinkah Rey, memang tidak ingin bercerai. Haruskah aku mencabut gugatannya." Dinda, terus berpikir sepanjang malam menimbang-nimbang keputusannya.

"Pa-pa-pa."

Suara Syena, mengalihkan pikiran juga pandangannya. Usia Syena yang akan menginjak dua tahun sudah mulai berbicara dan memanggil nama yang dia ingat seperti papa dan mama. Dinda, selalu tersenyum jika melihat tingkah Syena, yang menggemaskan.

"Sayang anak Mama tadi bilang apa? Hm …."

"Pa-pa-pa."

"Syena, anak Mama sekarang sudah pandai bicara ya." Dinda, memangku Syena, yang sedang dalam ranjang tidurnya.

"Pa-pa-pa." Hanya itu yang Syena, ucapkan.

"Kamu kangen papa ya sayang."

"Pa-pa."

"Apa yang aku lakukan ini salah. Apa aku begitu kejam pada Syena. Sayang maafkan Mama." Tiba-tiba Dinda, teringat ucapan Karin saat di pengadilan.

Jika kamu masih mencintai Rey, masih ada waktu untuk membatalkan gugatannya.

"Haruskah aku cabut gugatanku."

****

PENGADILAN AGAMA

Seminggu sudah berlalu. Kini Dinda, dan Rey, kembali bertemu lagi di pengadilan. Untuk melangsungkan sidang ke dua. Para Hakim dan Jaksa sudah siap di depan mereka. Begitu pun dengan pengacara keduanya. Karin, juga Velove, ikut serta dan hadir untuk memberikan dukungan dan menyaksikan persidangan. Suasana kembali menegang saat Hakim mengetuk palunya.

"Sidang di mulai. Untuk pihak penggugat silahkan bicara."

Pengacara Dinda, pun maju ke depan. Namun anehnya si pengacara terus menatap Dinda yang kini memasang wajah datarnya. Dinda, hanya mengangguk setelah pengacara itu menatapnya.

"Saya sebagai pengacara penggugat ingin memberikan bukti yang lain. Jika penggugat sudah memiliki bukti akurat seperti janji saya di persidangan sebelumnya."

"Silahkan tunjukan bukti itu."

Pengacara itu pun memutar sebuah video, yang terlihat jelas pada layar di depan. Semua orang terkejut melihat video itu terutama Rey, dan Velove. Wajah Velove, berubah menegang begitu pun dengan Rey, yang melirik Dinda, di sampingnya.

"Bagaimana mungkin." Rey, bergumam. Melihat dirinya ada di video itu. Seraya menatap Dinda, tanpa arti.

Satu jam sebelum sidang di mulai. Rey, dan Dinda, bertemu dan saling berpapasan. Keduanya berbicara dalam waktu yang singkat.

"Aku akan menceraikanmu sesuai keinginanmu. Dan aku akan mengakui kesalahanku pada hakim asalkan kamu memberikan hak asuh Syena, padaku."

"Jika kamu ingin menceraikanku jangan mempersulit keadaan. Kenapa kamu mengelak tuduhanmu kemarin?" Dinda, bertanya seraya menatap Rey, tajam. "Apa karena Syena. Demi mendapatkan hak asuh Syena, kamu melakukan itu." Rey, hanya menghela nafasnya.

"Aku sudah bilang dari awal aku tidak ingin bercerai. Tapi kamu bersikeras untuk tetap bercerai. Jika kamu bertanya kenapa aku melakukan itu jawabannya memang benar karena Syena. Kamu selalu membuat jarak antara aku dan Syena. Aku ayahnya dan aku berhak atas Syena," ucap Rey.

"Aku sempat berpikir untuk memperbaiki semuanya. Demi Syena, aku berpikir alangkah lebih baiknya kita bersama. Dan aku rasa keputusanku salah tetapi … keputusanku sudah benar jika kita harus bercerai," ucap Dinda. "Kita lihat saja nanti keputusan sidang apa kamu pantas mendapatkan hak asuh Syena, atau tidak," ucap Dinda, lalu melangkah pergi.

"Hakim. Saya keberatan itu tidak bisa dijadikan bukti." Suara bariton pengacara menyadarkan Rey, dari lamunannya. Pengacara Rey, membantah tuduhan itu.

"Pengacara tergugat harap diam. Pengacara penggugat silahkan lanjutkan."

"Baik Hakim terima kasih. Tergugat tidak bisa lagi mengelak video itu sudah jelas memperlihatkan skandal antara tergugat dengan wanita lain. Kalian bisa lihat wajah laki-laki di dalam video itu sangat mirip bukan jika laki-laki itu adalah saudara Rey. Tak hanya laki-laki yang ada di dalam video itu namun wanita yang ada dalam video itu sangat jelas dan penggugat sangat mengenalinya. Wanita itu pun ada di ruangan ini dia saudari Velove, asistennya di kantor dan orangnya duduk di sana." Semua mata tertuju pada Velove, setelah pengacara Dinda, menunjuknya. Velove, yang di tatap banyak orang merasa gugup dan juga malu terpaksa harus menunduk.

"Dengan ini tergugat dinyatakan selingkuh. dan tuduhan penggugat sudah benar begitu pun dengan saksi tidak ada sandiwara atau fitnah dalam tuduhan itu. Jika penggugat mengajukan cerai karena tergugat terbukti selingkuh. Saya harap alasan ini di terima."

"Baiklah. Beri kami waktu 30 menit untuk berunding dan kami sekaligus akan memutuskan siapa yang berhak menerima hak asuh anak." Sidang bubar sementara waktu selama 30 menit. Para hadirin yang menyaksikan maupun yang terlibat ikut membubarkan diri.

****

Rey, Velove, dan pengacaranya berada di sebuah ruangan yang terpisah dengan ruangan lainnya. Pengacara terlihat sangat kesal dan menatap tajam pada Rey, dan Velove.

"Apa ini. Apa yang kalian lakukan? Aku sudah bilang selama tahap persidangan kalian tidak boleh bertemu atau pun terlihat bersama. Apa kalian tidak bisa melakukan itu." Pengacara itu terlihat sangat marah hingga memarahi Rey dan Velove.

"Bukan kami yang merekamnya. Apa aku harus merekam percintaanku dengan Rey. Jangan salahkan aku atau pun Rey, karena kami tidak tahu jika ada yang merekam." Velove membantah.

"Itu sebabnya kenapa aku melarang kalian bertemu. Pihak penggugat tidak akan diam dan tidak akan terima semudah itu saat Rey, mengelak tuduhannya. Mereka akan mencari cara lain untuk membuktikan jika pihak tergugat bersalah. Dan itulah buktinya saat kalian lengah mereka berhasil mengambil bukti."

"Sekarang, akan sangat sulit untukmu mendapatkan hak asuh anakmu."

"Apa tidak ada cara lain?" tanya Rey.

"Entahlah. Kita lihat saja keputusannya nanti."

"Aku tetap masih bisa mengajukannya, kan."

"Boleh saja. Tapi aku tidak yakin karena video itu kamu memiliki perilaku buruk. Apa kamu tidak ingat apa yang aku katakan. Sebagai penerima hak asuh kamu harus berprilaku baik."

"Siapa yang telah mengambil video itu. Siapa yang datang ke rumahku," batin Rey.

****

Di tempat lain Dinda dan Karin sedang berada di luar ruangan sidang. Sambil menenangkan hatinya sebelum sidang kembali di lanjutkan. Berbeda dengan Dinda yang menjadi pendiam dan banyak merenung. Karin, terlihat sangat bahagia setelah melihat bukti itu.

"Aku di buat terkejut hari ini. Setelah di fitnah kemarin ternyata ada bukti lain yang menguatkan Rey. Bahkan Rey, tidak bisa mengelak akhirnya kebenaran terungkap. Apa kamu melihat bagaimana ekspresi pelakor itu Dinda. Dia sangat malu pipinya memerah seperti tomat. Bayangkan saja bagaimana rasanya di permalukan di depan hakim dan jaksa. Mungkin tidak akan bisa lagi menampakan wajahnya. Sungguh memalukan tapi itu memuaskan."

Karin, terlihat sangat puas melihat bukti itu. Hingga Karin, tidak hentinya melontarkan katanya untuk memuaskan hatinya. Karena baginya itu seperti sebuah pertunjukan.

"Tapi aku penasaran siapa yang merekam itu. Ish … kalau aku tahu aku akan melabrak mereka berdua bila perlu ku panggilkan polisi sekalian. Sebenarnya siapa yang merekam itu."

Karin, terus berpikir siapa yang telah merekam kegiatan Rey, dan Velove. Seketika Karin, terdiam saat mengingat sesuatu. Matanya kini melirik ke arah Dinda, yang berdiri di sampingnya. Karin, ingat semalam dirinya sempat melihat Dinda, yang masuk ke dalam rumah Rey bersama Syena dalam gendongannya. Namun Karin berpikir jika itu hanyalah ilusinasinya karena terlalu memikirkan Dinda.

Tapi … saat melihat bukti itu Karin merasa jika semalam dirinya benar melihat Dinda, dan itu bukan halusinasi. "Apa kamu yang mengambil rekaman itu?" tanya Karin, Dinda hanya diam seraya menatap Karin.

"Dinda, apa semalam kamu datang ke rumah Rey?"

Dinda, tetap diam.

"Dinda diam mu ini aku anggap …." ucap Karin, terhenti karena waktu istirahat selesai. 30 menit sudah berlalu dan sidang akan di lanjutkan.

"Kita harus masuk Karin." Ajak Dinda, yang mengayunkan langkahnya memasuki aula sidang terlebih dulu. Karin, masih diam dan terus berandai-andai.

...****************...

Kira-kira video apa ya? Apa kalian penasaran dengan buktinya? Akankah Dinda, memenangkan sidangnya?. Like dan komentarnya jangan lupa Berikan Votenya juga Bintang, hadiah, dan favorit oke.

Terpopuler

Comments

Semet Tipis

Semet Tipis

Akhirnya ada juga bukti yg kuat tentang perselingkuhan si rey dg volume😁😏Tapi hak asuh anak bakalan jatuh kesiapa yaa thor
Lanjut dan semangat💪💪 terus buat updatenya thor😊😊

2022-07-24

0

A R

A R

dinda ajak syena ktm bpknya tp bpknya sedang uhuk2. ya sdh rekam lah sekalian buat bukti. moga syena ga liat 🙈

2022-07-24

1

Sri Mulyati

Sri Mulyati

Dinda kah yang merekam nya?
Dinda kerumah Rey karena Syenna mencari papa nya?
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

2022-07-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Suami tak berguna )
2 Bab 2 ( Keributan di pagi hari )
3 Bab 3 ( Kebohongan Rey )
4 Bab 4 ( Cerai )
5 Bab 5 ( Arloji )
6 Bab 6 ( Boneka Bear )
7 Bab 7 ( Kecurigaan Dinda )
8 Bab 8 ( Pencuri Suami Orang )
9 Bab 9 ( Piring pecah tidak bisa di perbaiki lagi )
10 Bab 10 ( Masalah dan masalah )
11 Bab 11 ( Mencari Alasan )
12 Bab 12 ( Nikahi Aku )
13 Bab 13 ( Aksi Dinda dan Karin )
14 Bab 14 ( Karma Berlaku )
15 Bab 15 ( Perdebatan di Pengadilan )
16 Bab 16 ( Sidang 1 membantah tuduhan )
17 Bab 17 ( Sidang ke 2 -Bukti )
18 Bab 18 ( Akhir Keputusan Sidang )
19 Bab 19 ( Keluarga keras kepala )
20 Bab 20 ( Kabar Mengejutkan )
21 Bab 21 ( Masalalu Kembali Mengusik )
22 Bab 22 ( Rahasia Seseorang )
23 Bab 23 (New-Dream)
24 Bab 24 ( Hari Libur )
25 Bab 25 ( Di Butakan Cinta )
26 Bab 26 ( Kebohongan Vikram )
27 Bab 27 ( Ada apa dengan Karin )
28 Bab 28 ( Ketahuan )
29 Bab 29 ( Hukuman untuk pengkhianat )
30 Bab 30 ( Mari Damai )
31 Bab 31 ( Kekhawatiran )
32 Bab 32 ( Keputusan Karin )
33 Bab 33 ( Boneka bear bikin pusing )
34 Bab 34- Sahabat teman curhat )
35 Bab 35- Sehari bersama Syena
36 Bab 36 - Bertemu dengan Masalalu
37 Bab 37- Fras
38 Bab 38 ( Cemburu )
39 Bab 39 ( Tatapan Rio )
40 Bab 40
41 Bab 41 ( Putusan Verstek )
42 Bab 42 (Tak mudah membuka lembaran baru)
43 Bab 43- Nasib Vikram
44 Ban 44- Nasib Vikram 2
45 Bab 45- Pertengkaran
46 Bab 46 - Rumah Sakit
47 Bab 47 ( Salah Paham )
48 Bab 48- Menjenguk Syena
49 Bab 49- Sarapan bersama
50 Bab 50-
51 Bab-51 Panik
52 Bab 52- Keguguran
53 Bab 53- Siapa peduli
54 Bab-54 ( Perdebatan antara besan )
55 Bab- 55 ( Perdebatan antara besan 2)
56 Bab 56- Keinginan Syena
57 Bab 57 ( Antara Besan )
58 Bab 58- Sikap Asih
59 Bab 59- Keluar dari rumah sakit
60 Bab 60- Kedatangan Mirna
61 Bab 61- POV Mirna
62 Bab 62- Kecemasan Rita
63 Bab 63- Luka
64 Bab- 64 Makan Malam
65 Bab 65- Makan Malam 2
66 Bab 66- Mall
67 Bab 67- Tangisan Syena
68 Bab 68- Kepergian Mirna
69 Bab 69- Kembali beraktifitas
70 Bab 70- Sanjaya Grup
71 Bab 71- Bertemu Ayah
72 Bab- 72 Demam
73 Bab 73- Bayangan Fras
74 Bab 74- Bukan Sekedar Luka
75 Bab 75- Kebenaran dan Kenyataan
76 Bab 76- Bertemu
77 Bab 77- Bertemu 2
78 Bab 78- Ada apa dengan Dinda
79 Bab 79- Masih Adakah Pintu Maaf.
80 Bab 80- Pesan Rey
81 Bab 81- Pertemuan Karin dan Rio
82 Bab 82- Masa lalu Fras
83 Bab 83- Hukuman Rey
84 Bab 84- Kecemasan Rita
85 Bab - 85 Niat Fras.
86 Bab 86- Kabar buruk
87 Bab 87- Ketakutan Karin
88 Bab 88- Menyerah 'kan Hak Waris
89 Bab 89- Kedatangan Velove
90 Bab 90- Teror
91 Bab 91 kecelakaan
92 Bab 92- Di Antar Pulang
93 Bab 93- Menepati Nazar
94 Bab 95- Pindah Rumah
95 Bab 95- Tawaran Rita.
96 Bab 96- Di goda
97 Bab 97- Ide licik Ibu dan Anak
98 Bab 98- Memberi Restu
99 Bab 99- Syena Ngambek.
100 Bab 100- Pergi Jalan-jalan
101 Bab 101- Kisah Fras
102 Bab 102- Tanggapan calon mertua.
103 Bab 103- Apa salah menjadi seorang janda?
104 Bab 104- Antara Maju atau Mundur
105 Bab 105- Antara penyesalan dan ikhlas
106 Bab 106- Menjenguk Fras
107 Bab 107- Memaafkan
108 Bab 108- Hilangnya Syena
109 Bab 109- Semua Panik
110 Bab 110- ketegangan
111 Bab 111 - Ditangkapnya Vikram
112 Bab 112- Rasa penasaran Rita
113 Bab 113- Keinginan Fras
114 Bab 114- Hari Duka
115 Bab 115- Pembagian hak Waris
116 Bab 116- "Syena bingung Oma!"
117 Bab 117- Dunia Terbalik
118 Bab 118- Rumah Baru Suasana Baru.
119 Bab 119- Menjenguk Karin
120 Bab 120- perasaan Rey.
121 Bab 121- Meminta restu 1
122 Bab 122- Meminta restu 2
123 Bab 123- Cibiran Teman
124 Bab 124- Cibiran Jadi Pujian
125 Bab 125- Memberi Restu
126 Bab 126- Setelah tiga tahun lamanya.
127 Bab-127 Godaan Menerpa
128 Bab 128- Penuh Emosi
129 Bab 129- Mama Baru
130 Bab 130- Bertemu Mirna.
131 Bab 131- Kesalahpahaman
132 Bab 132- Di Acuhkan
133 Bab 133- Kabar Bahagia
134 Bab 134- Kabar Bahagia untuk keluarga
135 Bab 135- Kekacauan Rey
136 Bab 136- Apakah ini Karma?
137 Bab 137- Bertemu Mantan
138 Bab 138- Awal pendekatan
139 Bab 139- Cinta tidak sejalan
140 Bab 140- Kembali menjadi seorang ayah.
141 Bab 141- Kesabaran Willy menghadapi istri ngidam
142 Bab 142- Hubungan Rahasia
143 Bab 143- Keinginan Syena tidak bisa di larang
144 Bab 144- Ngidam Banyak Maunya.
145 Bab 145- Ibu Sambung tidak terasa ibu kandung
146 Bab 146- Terpaksa Pulang
147 Bab 147- Antara kecewa dan cemburu
148 Bab 148- Kecemasan Willy.
149 Bab 149-
150 Bab 150- Kedatangan Velove
151 Bab 151- Rumah Sakit
152 Bab 152- Dilema
153 Bab 153- Penuh Emosi
154 Bab- 154
155 Bab 155- Kedatangan Velove
156 Bab 156
157 Bab 157- Kegilaan Velove
158 Bab 158- Pengorbanan menjadi istri kedua
159 Bab 159- Kedatangan Angel
160 Bab 160- Mencoba Ikhlas
161 Bab 161- Di Jodohkan atau Jodoh?
162 Bab 162- Menerima perjodohan
163 Bab 163- Saling memahami
164 Bab 164- Hari lahir Syena
165 Bab 165- Kejutan di Hari Ulang Tahun
166 Bab 166- Berusaha Adil
167 Bab 167- Tinggal Bersama
168 Bab 168- Konsultasi
169 Bab 169- Rey panik
170 Novel baru author
171 Bab 170- Bau Pandan.
172 Bab 171- Terungkap
173 Bab 172- Menikah
174 Bab 173- Akhir yang bahagia
175 Novel baru Author.
176 Season 2
177 Season 2 Jungleland
178 Season 2 Bertemu Rey
179 Season 2
180 Season 2 Curhatan Rey
181 Season 2 Maaf Velove
182 Season 2-
183 Season 2
184 Season 2 Pertemuan Jo dan Angel
185 Season 2
186 Season 2- Mengikuti Rey
187 Season 2
188 Season 2
189 Season 2
190 Season 2
191 Season 2
192 Season 2
193 Reveal Death Iseul
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Bab 1 ( Suami tak berguna )
2
Bab 2 ( Keributan di pagi hari )
3
Bab 3 ( Kebohongan Rey )
4
Bab 4 ( Cerai )
5
Bab 5 ( Arloji )
6
Bab 6 ( Boneka Bear )
7
Bab 7 ( Kecurigaan Dinda )
8
Bab 8 ( Pencuri Suami Orang )
9
Bab 9 ( Piring pecah tidak bisa di perbaiki lagi )
10
Bab 10 ( Masalah dan masalah )
11
Bab 11 ( Mencari Alasan )
12
Bab 12 ( Nikahi Aku )
13
Bab 13 ( Aksi Dinda dan Karin )
14
Bab 14 ( Karma Berlaku )
15
Bab 15 ( Perdebatan di Pengadilan )
16
Bab 16 ( Sidang 1 membantah tuduhan )
17
Bab 17 ( Sidang ke 2 -Bukti )
18
Bab 18 ( Akhir Keputusan Sidang )
19
Bab 19 ( Keluarga keras kepala )
20
Bab 20 ( Kabar Mengejutkan )
21
Bab 21 ( Masalalu Kembali Mengusik )
22
Bab 22 ( Rahasia Seseorang )
23
Bab 23 (New-Dream)
24
Bab 24 ( Hari Libur )
25
Bab 25 ( Di Butakan Cinta )
26
Bab 26 ( Kebohongan Vikram )
27
Bab 27 ( Ada apa dengan Karin )
28
Bab 28 ( Ketahuan )
29
Bab 29 ( Hukuman untuk pengkhianat )
30
Bab 30 ( Mari Damai )
31
Bab 31 ( Kekhawatiran )
32
Bab 32 ( Keputusan Karin )
33
Bab 33 ( Boneka bear bikin pusing )
34
Bab 34- Sahabat teman curhat )
35
Bab 35- Sehari bersama Syena
36
Bab 36 - Bertemu dengan Masalalu
37
Bab 37- Fras
38
Bab 38 ( Cemburu )
39
Bab 39 ( Tatapan Rio )
40
Bab 40
41
Bab 41 ( Putusan Verstek )
42
Bab 42 (Tak mudah membuka lembaran baru)
43
Bab 43- Nasib Vikram
44
Ban 44- Nasib Vikram 2
45
Bab 45- Pertengkaran
46
Bab 46 - Rumah Sakit
47
Bab 47 ( Salah Paham )
48
Bab 48- Menjenguk Syena
49
Bab 49- Sarapan bersama
50
Bab 50-
51
Bab-51 Panik
52
Bab 52- Keguguran
53
Bab 53- Siapa peduli
54
Bab-54 ( Perdebatan antara besan )
55
Bab- 55 ( Perdebatan antara besan 2)
56
Bab 56- Keinginan Syena
57
Bab 57 ( Antara Besan )
58
Bab 58- Sikap Asih
59
Bab 59- Keluar dari rumah sakit
60
Bab 60- Kedatangan Mirna
61
Bab 61- POV Mirna
62
Bab 62- Kecemasan Rita
63
Bab 63- Luka
64
Bab- 64 Makan Malam
65
Bab 65- Makan Malam 2
66
Bab 66- Mall
67
Bab 67- Tangisan Syena
68
Bab 68- Kepergian Mirna
69
Bab 69- Kembali beraktifitas
70
Bab 70- Sanjaya Grup
71
Bab 71- Bertemu Ayah
72
Bab- 72 Demam
73
Bab 73- Bayangan Fras
74
Bab 74- Bukan Sekedar Luka
75
Bab 75- Kebenaran dan Kenyataan
76
Bab 76- Bertemu
77
Bab 77- Bertemu 2
78
Bab 78- Ada apa dengan Dinda
79
Bab 79- Masih Adakah Pintu Maaf.
80
Bab 80- Pesan Rey
81
Bab 81- Pertemuan Karin dan Rio
82
Bab 82- Masa lalu Fras
83
Bab 83- Hukuman Rey
84
Bab 84- Kecemasan Rita
85
Bab - 85 Niat Fras.
86
Bab 86- Kabar buruk
87
Bab 87- Ketakutan Karin
88
Bab 88- Menyerah 'kan Hak Waris
89
Bab 89- Kedatangan Velove
90
Bab 90- Teror
91
Bab 91 kecelakaan
92
Bab 92- Di Antar Pulang
93
Bab 93- Menepati Nazar
94
Bab 95- Pindah Rumah
95
Bab 95- Tawaran Rita.
96
Bab 96- Di goda
97
Bab 97- Ide licik Ibu dan Anak
98
Bab 98- Memberi Restu
99
Bab 99- Syena Ngambek.
100
Bab 100- Pergi Jalan-jalan
101
Bab 101- Kisah Fras
102
Bab 102- Tanggapan calon mertua.
103
Bab 103- Apa salah menjadi seorang janda?
104
Bab 104- Antara Maju atau Mundur
105
Bab 105- Antara penyesalan dan ikhlas
106
Bab 106- Menjenguk Fras
107
Bab 107- Memaafkan
108
Bab 108- Hilangnya Syena
109
Bab 109- Semua Panik
110
Bab 110- ketegangan
111
Bab 111 - Ditangkapnya Vikram
112
Bab 112- Rasa penasaran Rita
113
Bab 113- Keinginan Fras
114
Bab 114- Hari Duka
115
Bab 115- Pembagian hak Waris
116
Bab 116- "Syena bingung Oma!"
117
Bab 117- Dunia Terbalik
118
Bab 118- Rumah Baru Suasana Baru.
119
Bab 119- Menjenguk Karin
120
Bab 120- perasaan Rey.
121
Bab 121- Meminta restu 1
122
Bab 122- Meminta restu 2
123
Bab 123- Cibiran Teman
124
Bab 124- Cibiran Jadi Pujian
125
Bab 125- Memberi Restu
126
Bab 126- Setelah tiga tahun lamanya.
127
Bab-127 Godaan Menerpa
128
Bab 128- Penuh Emosi
129
Bab 129- Mama Baru
130
Bab 130- Bertemu Mirna.
131
Bab 131- Kesalahpahaman
132
Bab 132- Di Acuhkan
133
Bab 133- Kabar Bahagia
134
Bab 134- Kabar Bahagia untuk keluarga
135
Bab 135- Kekacauan Rey
136
Bab 136- Apakah ini Karma?
137
Bab 137- Bertemu Mantan
138
Bab 138- Awal pendekatan
139
Bab 139- Cinta tidak sejalan
140
Bab 140- Kembali menjadi seorang ayah.
141
Bab 141- Kesabaran Willy menghadapi istri ngidam
142
Bab 142- Hubungan Rahasia
143
Bab 143- Keinginan Syena tidak bisa di larang
144
Bab 144- Ngidam Banyak Maunya.
145
Bab 145- Ibu Sambung tidak terasa ibu kandung
146
Bab 146- Terpaksa Pulang
147
Bab 147- Antara kecewa dan cemburu
148
Bab 148- Kecemasan Willy.
149
Bab 149-
150
Bab 150- Kedatangan Velove
151
Bab 151- Rumah Sakit
152
Bab 152- Dilema
153
Bab 153- Penuh Emosi
154
Bab- 154
155
Bab 155- Kedatangan Velove
156
Bab 156
157
Bab 157- Kegilaan Velove
158
Bab 158- Pengorbanan menjadi istri kedua
159
Bab 159- Kedatangan Angel
160
Bab 160- Mencoba Ikhlas
161
Bab 161- Di Jodohkan atau Jodoh?
162
Bab 162- Menerima perjodohan
163
Bab 163- Saling memahami
164
Bab 164- Hari lahir Syena
165
Bab 165- Kejutan di Hari Ulang Tahun
166
Bab 166- Berusaha Adil
167
Bab 167- Tinggal Bersama
168
Bab 168- Konsultasi
169
Bab 169- Rey panik
170
Novel baru author
171
Bab 170- Bau Pandan.
172
Bab 171- Terungkap
173
Bab 172- Menikah
174
Bab 173- Akhir yang bahagia
175
Novel baru Author.
176
Season 2
177
Season 2 Jungleland
178
Season 2 Bertemu Rey
179
Season 2
180
Season 2 Curhatan Rey
181
Season 2 Maaf Velove
182
Season 2-
183
Season 2
184
Season 2 Pertemuan Jo dan Angel
185
Season 2
186
Season 2- Mengikuti Rey
187
Season 2
188
Season 2
189
Season 2
190
Season 2
191
Season 2
192
Season 2
193
Reveal Death Iseul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!