Vikram, mulai bekerja di perusahaan Karin. Namun, tidak begitu banyak orang yang mengenalnya sebagai suami Karin. Karena saat menikah mereka tidak mempublish, kan pernikahannya dan melakukannya secara tertutup. Vikram menjabat sebagai manajer keuangan gayanya seperti seorang pengusaha saja terlihat dari tampangnya yang begitu sombong dan gagah.
"Ini ruanganmu." Vikram mengedarkan pandangan ke setiap sudut ruangan yang Karin, perlihatkan. Vikram, sedikit kecewa karena ruangannya tak sebesar ruangan Karin yang menjabat sebagai CEO.
"Itu kursimu, aku harap kamu bekerja dengan baik," imbuh Karin.
"Pasti sayang, aku tidak akan mengecewakanmu."
"Kalau begitu aku harus pergi ke ruanganku dulu."
"Ya," jawab Vikram, yang tersenyum. Karin, pun melangkah pergi.
Vikram, mengayunkan langkahnya menuju kursi kebesarannya, lalu duduk di atas kursinya Melihat nama yang terpampang di atas meja yang bertuliskan manajer keuangan. Vikram, lah yang akan mengatur seluruh uang perusahaan jabatan yang di berikan membuat keuntungan baginya.
Di saat dirinya sedang bersantai tiba-tiba suara ketukan pintu mengejutkannya. Vikram, pun langsung duduk dengan tegas. Seorang wanita masuk ke dalam ruangannya sepertinya wanita itu akan memberikan beberapa laporan padanya.
****
Berbeda dengan Karin, dan Vikram, Rey, dan Dinda, masih terus bersitegang apalagi saat ini Rey, kembali mengancam Dinda, untuk tidak akan bertemu dengan Syena, lagi. Namun, Dinda, tidak akan pernah takut dan akan mengambil Syena, kembali.
"Jaga Syena, Ma jangan berikan Syena, pada Dinda," ujar Rey, yang menitipkan Syena, pada Arumi.
"Dinda, juga ibunya Rey, kenapa sih kalian harus memperebutkan Syena!"
"Mama diam saja ini urusanku dan Dinda." tegas Rey, lalu pergi meninggalkan rumah Arumi.
Dinda, yang panik karena Syena, menghilang. Saat itu Syena, sedang bermain di teras rumah bersama Asih. Namun, karena Asih, sedang memasak Asih, meninggalkan Syena, sebentar dan saat kembali Syena, sudah tak ada.
Rey, yang emosi karena Dinda, tak mampu di bujuk. Rey, tahu kelemahan Dinda, adalah Syena, itu sebabnya Rey, pun membawa Syena, diam-diam. Di saat Asih, masuk ke dalam Rey, mengendap-ngendap memanggil-manggil nama Syena.
Sebagai anaknya Syena, pun mengetahui dan mengenali jika Rey, adalah ayahnya. Syena, berjalan ke arah Rey, saat Rey, memanggilnya seraya bersimpuh dan membuka kedua tangannya untuk memeluk Syena. Saat Syena, sudah berada dalam pangkuannya Rey, segera membawanya pergi.
"Bu, gimana Syena bisa hilang?" tanya Dinda yang panik.
"Ibu hanya meninggalkan Syena, ke dapur sebentar saat Ibu kembali Syena, sudah tidak ada," jawab Asih, yang sama paniknya. Disaat mereka sedang panik mencari Syena, tiba-tiba ada tetangganya yang memberitahukan jika Syena, pergi dengan ayahnya.
"Cari siapa Bu Asih?"
"Lihat cucu saya yang di teras tidak Bu?"
"Oh, Syena. Tadi sama papanya pergi," ujar tetangganya membuat Dinda, terhenyak.
"Kenapa Ibu gak cegah kalau anak saya di bawa orang!" ujar Dinda, penuh emosi seakan tetangganya itu salah karena tidak mencegah Rey, untuk membawa Syena.
"Kenapa harus di cegah, dia, kan ayahnya. Kenapa kalian takut Syena, pergi bersama papanya bukan orang lain." Benar apa yang di katakan tetangganya itu karena Rey, adalah ayahnya siapa pun yang melihatnya dan yang tahu jika Rey, adalah ayahnya tidak akan curiga. Dinda, pun tidak bisa menyalahkan tetangganya. Yang harus Dinda lakukan saat ini adalah menemui Rey.
****
"Saya tugaskan kalian untuk menjaga rumah saya, jika ada seorang wanita yang masuk atau pun membawa anak saya jangan pernah di biarkan. Tugas kalian adalah menjaga anak saya." Tegas Rey, pada dua orang laki-laki yang bertubuh tegak dan besar. Rey, sengaja memakai jasa bodyguard untuk menjaga Syena, agar Dinda tak berani membawa Syena, darinya.
"Baik Bos." Dua bodyguard itu pun melangkah pergi dari ruangannya. Selain dua bodyguar Rey, juga memakai jasa babby sitter untuk menjaga Syena, karena tidak mungkin membiarkan Arumi, menjaga putrinya. Karena jika Arumi, yang menjaganya sudah pasti akan memberikan Syena, pada Dinda.
Rey, memijat dahi juga kepalanya yang pusing karena pikirannya saat ini sangat kacau. Rey, berani mengeluarkan uang untuk membayar jasa bodyguard juga babby sitter. Tanpa memikirkan biaya yang akan di keluarkannya nanti. Yang Rey, pikirkan saat ini adalah Dinda, agar mencabut gugatan cerainya.
Di saat Rey, sedang memijat kepalanya tiba-tiba Velove, datang ke ruangannya merayunya dengan menyentuh pundaknya. "Apa kamu masih memikirkan Dinda?" bisiknya dengan lembut. Rey, tetap bergeming.
"Jika pernikahan tidak bisa di pertahankan yang kamu lakukan adalah merelakan," ucap Velove, membuat Rey, menoleh menatapnya.
"Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikannya."
"Lalu aku? Bagaimana denganku?"
"Aku juga mencintaimu tidak akan pernah berubah," tutur Rey, dengan lembut. Velove, beralih duduk di pangkuan Rey, kedua tangannya merangkul pundak Rey, begitu pun dengan matanya yang menatap lekat.
"Apa aku salah mencintaimu Mas!" Velove, bertanya seraya menyandarkan kepalanya pada pundak Rey. "Banyak orang yang bilang jika cinta kita adalah cinta terlarang, Dan istrimu berkata jika aku adalah pencuri, pencuri suami orang."
"Kapan Dinda, berkata seperti itu?" Rey, terhenyak tidak percaya jika Dinda, bisa mengatakan hal sekeji itu, padahal Dinda, sangat baik, dan pendiam juga tak pernah membantah apa lagi menghina orang.
"Saat di villa, saat piring itu terjatuh! Aku yang menjatuhkannya karena aku terkejut juga hatiku sangat sakit mendapat hinaan itu. Dia bicara semaunya dan bekata seolah aku yang salah dan dia yang benar. Apa aku salah mencintaimu mas? Bukankah cinta tidak pernah salah!"
"Aku tidak percaya Dinda, mengatakan itu. Aku pikir Dinda, wanita polos dan baik ternyata …."
"Tidak hanya Dinda, mungkin orang lain akan mengatakan hal yang sama jika aku hanya simpananmu, seorang pelakor, perusak rumah tangga orang, mungkin hinaan itu akan terus melekat pada diriku."
"Tidak, akan aku biarkan orang lain menghinamu lagi."
"Apa kamu bisa jamin? Lidah itu tak bertulang, mereka bisa mengucap apa pun semaunya. Apa lagi nanti jika di dalam rahimku tumbuh janin, dan lama-lama perutku akan membesar aku akan semakin terhojok. Kamu lupa Mas, malam saat di vila apa yang sudah kita lakukan!"
Rey, tertegun mendengar semua perkataan Velove. Semua yang Velove, ucapkan ada benarnya. Dan bagaimana jika Velove, hamil. Rey, masih ingat apa yang di lakukannya saat di vila.
"Nikahi aku Mas, sebelum ada janin yang tumbuh di rahimku." Perkataan Velove, membuat pikiran Rey, semakin berkecamuk masalahnya dengan Dinda, saja belum selesai Velove, malah memintanya untuk menikah.
"Jika, kamu hamil aku akan bertanggung jawab. Tapi … aku tidak bisa menikahimu untuk saat ini."
"Kenapa? Apa karena Dinda?"
"Kamu yakin Dinda, masih mencintaimu? Dinda, sudah pergi meninggalkanmu dan tetap meminta cerai darimu. Aku tidak akan menolak jika harus menjadi yang kedua, aku terima. Tapi Dinda, kapan Dinda, akan setuju? Meminta izin darinya pun percuma. Sekarang saja Dinda, sudah tidak peduli padamu lagi, kan."
"Velove, jangan menambah beban pikiranku aku semakin pusing. Kita bicarakan itu nanti, lagi pula kamu belum tentu hamil, kan!"
"Ya, belum. Tapi bukan berarti aku tidak akan hamil, kamu harus ingat benih yang sudah kau tanamkan dalam rahimku."
...----------------...
Siapa suruh memberikan kesuciaanmu pada Rey Velove ... Rey punya istri belum tentu menikahimu.
Menurut kalian apa Rey, akan menikahi Velove? Apa pun keputusan Rey, jangan lupa like dan komentarnya ya.
Salam sayang
Dini_ra ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Semet Tipis
Siapa suruh bodoh merelakan kesucianmu pada laki laki yg sudah bersuami dan pastinya kamu dicap sebagai PELAKOR😏😏
Lanjut dan semangat💪💪 terus buat updatenya thor😊😊
2022-07-21
0
Sri Mulyati
Karin sudah tahu suaminya Ndak beres, malah ditaruh jadi manager keuangan. apa bisa?🤦🤦🤦🤦🤦
Ibu Asih, sudah tahu Dinda dan Rey lagi masalah, malah Syena ditinggal di teras sendirian.
Sedih Thorrrrrr, kenapa gampang banget masalah muncul karena kecerobohan?
maaf🙏🙏🙏🙏 Aq Ndak terima waktu bacanya🙏🙏🙏🤦🤦🤦🤦
semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘
2022-07-21
0
A R
makin jelimet. dinda hrsnya kmrn pergi jauh aja sama syena.
2022-07-20
1