Bab 3 ( Kebohongan Rey )

Dinda, merasa bahagia hari ini. Rasa stresnya seketika hilang karena semalam Rey, mengajaknya makan malam di luar. Walau pun bukan di tempat mewah namun Dinda, sangat senang karena untuk pertamakalinya Rey, mengajaknya jalan-jalan setelah menikah.

Dinda, terus menatap uang pemberian dari Rey, semalam. Dinda, berpikir uang itu akan dia belikan untuk hadiah 2 th unniversary pernikahannya dengan Rey.  Yang bertepatan dengan hari ini. Karena semalam Dinda, menemukan sebuah kalung berlian di dalam saku jas Rey, yang berpikir jika Rey, sudah mempersiapkan kalung itu untuk hadiah unniversary untuknya. 

"Aku gak nyangka, diam-diam Mas Rey, sudah mempersiapkan hadiah untukku." Dinda, yang terus tersenyum. Membayangkan betapa indahnya kalung berlian itu. 

"Aku beli apa ya buat Mas Rey!" Dinda, berpikir sejenak lalu tersenyum setelah tahu apa yang akan di belinya untuk Rey. Dinda, pun memutuskan untuk membelikan sebuah arloji walau pun bukan arloji mewah namun masih bermerek. 

Setelahnya Dinda, kembali ke rumah untuk menghias arloji yang di belinya menjadi sebuah kado. Dinda, memasak aneka macam hidangan untuk makan malamnya nanti. Saat tengah memasak bel rumah berbunyi menandakan ada seorang tamu yang datang. 

Dinda, mematikan kompor lalu berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Mama?" ternyata Dinda, kedatangan mertuanya ibu dari Rey. 

"Dinda apa kabar sayang?" 

"Baik Ma, Mama sendiri apa kabar?" 

"Baik." Setelah saling sapa Dinda, mengajak mertuanya itu duduk di sofa. Arumi, mertuanya terus memperhatikan penampilan Dinda, dari atas ke bawah yang sangat kucel dan dekil. 

"Dinda, kamu tidak pernah dandan? Apa kamu tidak pernah membeli baju? Dekil dan lusuh. Jangan mentang sudah punya suami tidak merawat diri." Arumi sedikit mencibir. Dinda yang kesal pun menimpali. 

"Setelah menikah aku lebih mementingkan untuk Syena, dan keperluan lainnya. Apa lagi sekarang Mas Rey, harus bayar cicilan mobil dan juga bayar cicilan rumah." Arumi, mengernyitkan keningnya. 

"Kalian beli rumah lagi?" tanya Arumi, heran karena Rey, harus membayar cicilan rumah. 

"Bukannya sertifikat rumah Mama gadaikan? Jadi sekarang Mas Rey, harus membayar cicilannya. Dinda, harap Mama, bantuin Mas Rey, untuk tebus kembali sertifikat itu." Arumi, terhenyak matanya membulat sempurna ketika mendengar ucapan Dinda, tadi. 

"Ngapain Mama, gadaikan sertifikat rumah kalian, untuk apa?" 

"Tapi Rey, yang bilang Ma." 

"Sekarang kamu cari sertifikat rumah itu. Kalau ternyata ada berarti Rey, berbohong. Mama pulang dulu, datang kesini hanya untuk lihat Syena, saja." Arumi, berlalu pergi meninggalkan Dinda, yang termangu.

****

 Dinda, duduk termenung memikirkan perkataan Arumi, tadi. Keadaan rumah berantakan, Syena yang menangis di biarkan. Tatapan matanya begitu kosong satu tangannya menggenggam erat sebuah surat sertifikat, satu tangannya lagi mengepal dengan kuat apa lagi bola matanya yang mulai berembun saat ini. 

Malam sudah menunjukan pukul 23.00 Rey, belum juga kembali. Bahkan ucapan unniversary saja tidak dia ucapkan. Dinda, sudah sangat kesal dan menahan amarah nya yang akan meledak.

Suara pintu terbuka, Rey, yang baru pulang di kejutkan dengan keberadaan Dinda, yang duduk di ruang tamu. 

"Sayang kamu belum tidur?" tanya Rey, yang berjalan mendekati Dinda. Bukannya jawaban yang di dapat Rey, malah mendapat tatapan tajam dari Dinda, seraya melempar sebuah surat padanya. 

"Katakan! Cicilan rumah siapa yang kamu bayar?" Rey, mengambil surat sertifikat itu, wajahnya terlihat gugup, tubuhnya mulai gemetar. 

"Katakan Rey! Apa untuk wanita itu kau membelikan rumah untuknya?" 

"Apa maksudmu sayang aku tidak mengerti." 

"Seharusnya aku bertanya apa maksudnya ini." Dinda, menunjukan gawai miliknya yang memperlihatkan sebuah foto Rey, yang tengah bersama wanita lain. Yang membuat dadanya sesak adalah Rey, memberikan kalung yang ia temukan pada wanita itu. 

Dinda, mencoba melupakan masalahnya dan tidak ingin memikirkan ucapan mertuanya tentang sertifikat itu. Yang Dinda, inginkan hanyalah malam unniversarinya berjalan lancar. Dinda, sudah menyiapkan makan malam dan hadiah untuk Rey, tiba-tiba satu pesan whatsapp dari Karin, mengejutkannya. 

Rey, sedang bersama wanita lain dengan memberikan sebuah kalung pada wanita itu. Di sebuah resto ternama. Yang membuatnya sesak adalah beraninya Rey, berduaan dengan wanita lain saat di hari 

unniversarinya. 

"Dari mana kamu dapat foto itu?" Bodohnya Rey, malah bertanya seperti itu. Membuat amarah Dinda, semakin memuncak. 

Prang, 

Mata Rey, membulat sempurna kala perabotan rumah melayang di udara. Rey, mencoba menghindar saat Dinda, melempar barang-barang itu ke arahnya. Tidak peduli rusak atau pun pecah yang Dinda pedulikan saat ini adalah hatinya yang sudah hancur karena pengkhianatan suaminya. 

"Dinda, stop. Aku bisa jelaskan Dinda." 

"Jadi selama ini kamu selingkuh! Kamu tidak pernah memikirkanku sama sekali. Kamu berikan ku uang 5 juta, kamu bilang untuk mencicil sertifikat rumah yang di gadaikan tapi nyatanya kamu berikan uangmu itu pada wanita itu."

"Dinda sabar Dinda." 

"Sabar! Kamu bilang sabar! Apa belum cukup selama ini aku bersabar Rey. Aku meninggalkan karirku, duniaku, demi dirimu juga Syena, tidak peduli bajuku yang kucel, wajahku yang lusuh aku tak pernah peduli, yang ku pedulikan hanyalah kamu tapi apa yang kamu lakukan!" Dinda, meluapkan semua amarah dan emosinya. 

"Aku meminjam uang pada tetangga demi membeli susu Syena, tapi kamu malah memberikan uang itu untuk wanita lain. Dan hari ini tepat dua tahun pernikahan kita kamu malah berduaan dengan wanita itu, dan memberikanya sebuah kalung. Kamu rela memberikan barang mewah pada wanita itu sedangkan aku … meminta uang 200 ribu saja kamu tidak berikan." 

"Sayang sudah jangan marah-marah kalau kamu mau kalung nanti aku belikan." Mata Dinda, membulat sempurna. Bisa-bisanya Rey, mengatakan hal itu. Berpikir jika Dinda, marah hanya karena sebuah kalung, benar-benar Rey, bukan suami peka sama sekali tidak menyadari kesalahannya. 

"Dasar suami tak berguna tidak peka!" Bentak Dinda, yang berlalu pergi meninggalkan Rey. 

Brukk, 

Rey, terhenyak saat Dinda, membanting pintu kamarnya dengan keras. Rey, seperti orang linglung yang hanya bisa diam sambil melirik kesana kemari. Pelan-pelan Rey, memungut barang-barang yang berserakan di bawah lantai. 

****

Tangisan Syena, membangunkan tidur Rey. Rey, mengedarkan pandangan keadaan rumah masih tetap sama kacau dan berantakan. Rey, terbangun merubah posisi tubuhnya menjadi duduk. 

Brukk, 

Suara pintu kembali mengejutkannya. Rey, terbelalak saat melihat Dinda, keluar dari kamar. Menyeret sebuah koper, dan menggendong Syena.

"Dinda! Dinda, sayang kamu mau kemana?" Rey, berlari menghampiri Dinda, dan mencoba menahan kepergian Dinda, yang membawa kopernya. 

"Dinda, kamu mau kemana bawa koper segala?"

Dinda hanya melirik Rey, tajam.

"Aku akan pergi." 

"Pergi, pergi kemana? Dinda, masalah semalam bisa kita bicarakan kamu tidak perlu pergi seperti ini." Rey, terus menahan Dinda, agar tidak pergi. Dinda, pun merasa muak dan marah. 

"Cukup Rey!" Bentak Dinda, yang masih tersulut emosi. 

"Aku minta cerai." 

Deg, ucapan Dinda, mampu menyesakan hati Rey. Rey, diam termangu matanya membulat sempurna. Tidak terpikirkan oleh Rey, jika Dinda, akan meminta cerai darinya. 

"Dinda, kamu bilang cerai! Apa kamu tidak memikirkan Syena." 

"Apa selama ini kamu memikirkan Syena? Tidak, kan." Dinda menimpali. "Saat Syena, kehabisan susu saja kamu tidak peduli, saat Syena sakit apa kamu peduli? Jadi jangan pernah membawa-bawa Syena." 

"Oke, Dinda, aku salah aku minta maaf. Kita masih bisa membicarakan ini baik-baik tanpa harus bercerai." 

"Aku tidak mau punya suami yang tak berguna sepertimu." 

"Apa! Suami tak berguna kamu bilang. Selama ini kamu menganggap aku tak berguna." 

"Ya! Karena semua waktu, uang, kamu gunakan untuk wanita itu bukan untuku juga Syena." skak Dinda.

Kalung berlian itu masih terlintas di benaknya. Bisa di bayangkan betapa bahagianya Dinda, saat itu yang sudah penuh harap jika Rey, akan memberikan kalung itu untuknya. Namun, pemandangan yang menyayat hati, membuatnya terluka, membuat nafasnya begitu sesak. Saat melihat Rey, memberikan kalung itu untuk wanita lain.

...****...

Jangan lupa tinggalkan like, dan komentarnya ya. Berikan votenya juga hadiah dan bintangnya. Mohon dukungannya.

Salam author

Dini_Ra❤

Terpopuler

Comments

Sosana Mandiangan

Sosana Mandiangan

sebagai seorang suami seharusnya dia peka terhadap kehidupan kel kecilnya bukan sibuk dgn wanita sinpanannya

2023-07-10

0

Neni Sumarni

Neni Sumarni

pergi aja tinggalin dunia TDK selebar daun kelor.....maju kedepan dunia masih terbentang luas...masih byk laki laki diluar yg lebih dr segalanya👍

2023-03-20

1

TK

TK

bunga untuk semangat Thor ✍️

2022-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Suami tak berguna )
2 Bab 2 ( Keributan di pagi hari )
3 Bab 3 ( Kebohongan Rey )
4 Bab 4 ( Cerai )
5 Bab 5 ( Arloji )
6 Bab 6 ( Boneka Bear )
7 Bab 7 ( Kecurigaan Dinda )
8 Bab 8 ( Pencuri Suami Orang )
9 Bab 9 ( Piring pecah tidak bisa di perbaiki lagi )
10 Bab 10 ( Masalah dan masalah )
11 Bab 11 ( Mencari Alasan )
12 Bab 12 ( Nikahi Aku )
13 Bab 13 ( Aksi Dinda dan Karin )
14 Bab 14 ( Karma Berlaku )
15 Bab 15 ( Perdebatan di Pengadilan )
16 Bab 16 ( Sidang 1 membantah tuduhan )
17 Bab 17 ( Sidang ke 2 -Bukti )
18 Bab 18 ( Akhir Keputusan Sidang )
19 Bab 19 ( Keluarga keras kepala )
20 Bab 20 ( Kabar Mengejutkan )
21 Bab 21 ( Masalalu Kembali Mengusik )
22 Bab 22 ( Rahasia Seseorang )
23 Bab 23 (New-Dream)
24 Bab 24 ( Hari Libur )
25 Bab 25 ( Di Butakan Cinta )
26 Bab 26 ( Kebohongan Vikram )
27 Bab 27 ( Ada apa dengan Karin )
28 Bab 28 ( Ketahuan )
29 Bab 29 ( Hukuman untuk pengkhianat )
30 Bab 30 ( Mari Damai )
31 Bab 31 ( Kekhawatiran )
32 Bab 32 ( Keputusan Karin )
33 Bab 33 ( Boneka bear bikin pusing )
34 Bab 34- Sahabat teman curhat )
35 Bab 35- Sehari bersama Syena
36 Bab 36 - Bertemu dengan Masalalu
37 Bab 37- Fras
38 Bab 38 ( Cemburu )
39 Bab 39 ( Tatapan Rio )
40 Bab 40
41 Bab 41 ( Putusan Verstek )
42 Bab 42 (Tak mudah membuka lembaran baru)
43 Bab 43- Nasib Vikram
44 Ban 44- Nasib Vikram 2
45 Bab 45- Pertengkaran
46 Bab 46 - Rumah Sakit
47 Bab 47 ( Salah Paham )
48 Bab 48- Menjenguk Syena
49 Bab 49- Sarapan bersama
50 Bab 50-
51 Bab-51 Panik
52 Bab 52- Keguguran
53 Bab 53- Siapa peduli
54 Bab-54 ( Perdebatan antara besan )
55 Bab- 55 ( Perdebatan antara besan 2)
56 Bab 56- Keinginan Syena
57 Bab 57 ( Antara Besan )
58 Bab 58- Sikap Asih
59 Bab 59- Keluar dari rumah sakit
60 Bab 60- Kedatangan Mirna
61 Bab 61- POV Mirna
62 Bab 62- Kecemasan Rita
63 Bab 63- Luka
64 Bab- 64 Makan Malam
65 Bab 65- Makan Malam 2
66 Bab 66- Mall
67 Bab 67- Tangisan Syena
68 Bab 68- Kepergian Mirna
69 Bab 69- Kembali beraktifitas
70 Bab 70- Sanjaya Grup
71 Bab 71- Bertemu Ayah
72 Bab- 72 Demam
73 Bab 73- Bayangan Fras
74 Bab 74- Bukan Sekedar Luka
75 Bab 75- Kebenaran dan Kenyataan
76 Bab 76- Bertemu
77 Bab 77- Bertemu 2
78 Bab 78- Ada apa dengan Dinda
79 Bab 79- Masih Adakah Pintu Maaf.
80 Bab 80- Pesan Rey
81 Bab 81- Pertemuan Karin dan Rio
82 Bab 82- Masa lalu Fras
83 Bab 83- Hukuman Rey
84 Bab 84- Kecemasan Rita
85 Bab - 85 Niat Fras.
86 Bab 86- Kabar buruk
87 Bab 87- Ketakutan Karin
88 Bab 88- Menyerah 'kan Hak Waris
89 Bab 89- Kedatangan Velove
90 Bab 90- Teror
91 Bab 91 kecelakaan
92 Bab 92- Di Antar Pulang
93 Bab 93- Menepati Nazar
94 Bab 95- Pindah Rumah
95 Bab 95- Tawaran Rita.
96 Bab 96- Di goda
97 Bab 97- Ide licik Ibu dan Anak
98 Bab 98- Memberi Restu
99 Bab 99- Syena Ngambek.
100 Bab 100- Pergi Jalan-jalan
101 Bab 101- Kisah Fras
102 Bab 102- Tanggapan calon mertua.
103 Bab 103- Apa salah menjadi seorang janda?
104 Bab 104- Antara Maju atau Mundur
105 Bab 105- Antara penyesalan dan ikhlas
106 Bab 106- Menjenguk Fras
107 Bab 107- Memaafkan
108 Bab 108- Hilangnya Syena
109 Bab 109- Semua Panik
110 Bab 110- ketegangan
111 Bab 111 - Ditangkapnya Vikram
112 Bab 112- Rasa penasaran Rita
113 Bab 113- Keinginan Fras
114 Bab 114- Hari Duka
115 Bab 115- Pembagian hak Waris
116 Bab 116- "Syena bingung Oma!"
117 Bab 117- Dunia Terbalik
118 Bab 118- Rumah Baru Suasana Baru.
119 Bab 119- Menjenguk Karin
120 Bab 120- perasaan Rey.
121 Bab 121- Meminta restu 1
122 Bab 122- Meminta restu 2
123 Bab 123- Cibiran Teman
124 Bab 124- Cibiran Jadi Pujian
125 Bab 125- Memberi Restu
126 Bab 126- Setelah tiga tahun lamanya.
127 Bab-127 Godaan Menerpa
128 Bab 128- Penuh Emosi
129 Bab 129- Mama Baru
130 Bab 130- Bertemu Mirna.
131 Bab 131- Kesalahpahaman
132 Bab 132- Di Acuhkan
133 Bab 133- Kabar Bahagia
134 Bab 134- Kabar Bahagia untuk keluarga
135 Bab 135- Kekacauan Rey
136 Bab 136- Apakah ini Karma?
137 Bab 137- Bertemu Mantan
138 Bab 138- Awal pendekatan
139 Bab 139- Cinta tidak sejalan
140 Bab 140- Kembali menjadi seorang ayah.
141 Bab 141- Kesabaran Willy menghadapi istri ngidam
142 Bab 142- Hubungan Rahasia
143 Bab 143- Keinginan Syena tidak bisa di larang
144 Bab 144- Ngidam Banyak Maunya.
145 Bab 145- Ibu Sambung tidak terasa ibu kandung
146 Bab 146- Terpaksa Pulang
147 Bab 147- Antara kecewa dan cemburu
148 Bab 148- Kecemasan Willy.
149 Bab 149-
150 Bab 150- Kedatangan Velove
151 Bab 151- Rumah Sakit
152 Bab 152- Dilema
153 Bab 153- Penuh Emosi
154 Bab- 154
155 Bab 155- Kedatangan Velove
156 Bab 156
157 Bab 157- Kegilaan Velove
158 Bab 158- Pengorbanan menjadi istri kedua
159 Bab 159- Kedatangan Angel
160 Bab 160- Mencoba Ikhlas
161 Bab 161- Di Jodohkan atau Jodoh?
162 Bab 162- Menerima perjodohan
163 Bab 163- Saling memahami
164 Bab 164- Hari lahir Syena
165 Bab 165- Kejutan di Hari Ulang Tahun
166 Bab 166- Berusaha Adil
167 Bab 167- Tinggal Bersama
168 Bab 168- Konsultasi
169 Bab 169- Rey panik
170 Novel baru author
171 Bab 170- Bau Pandan.
172 Bab 171- Terungkap
173 Bab 172- Menikah
174 Bab 173- Akhir yang bahagia
175 Novel baru Author.
176 Season 2
177 Season 2 Jungleland
178 Season 2 Bertemu Rey
179 Season 2
180 Season 2 Curhatan Rey
181 Season 2 Maaf Velove
182 Season 2-
183 Season 2
184 Season 2 Pertemuan Jo dan Angel
185 Season 2
186 Season 2- Mengikuti Rey
187 Season 2
188 Season 2
189 Season 2
190 Season 2
191 Season 2
192 Season 2
193 Reveal Death Iseul
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Bab 1 ( Suami tak berguna )
2
Bab 2 ( Keributan di pagi hari )
3
Bab 3 ( Kebohongan Rey )
4
Bab 4 ( Cerai )
5
Bab 5 ( Arloji )
6
Bab 6 ( Boneka Bear )
7
Bab 7 ( Kecurigaan Dinda )
8
Bab 8 ( Pencuri Suami Orang )
9
Bab 9 ( Piring pecah tidak bisa di perbaiki lagi )
10
Bab 10 ( Masalah dan masalah )
11
Bab 11 ( Mencari Alasan )
12
Bab 12 ( Nikahi Aku )
13
Bab 13 ( Aksi Dinda dan Karin )
14
Bab 14 ( Karma Berlaku )
15
Bab 15 ( Perdebatan di Pengadilan )
16
Bab 16 ( Sidang 1 membantah tuduhan )
17
Bab 17 ( Sidang ke 2 -Bukti )
18
Bab 18 ( Akhir Keputusan Sidang )
19
Bab 19 ( Keluarga keras kepala )
20
Bab 20 ( Kabar Mengejutkan )
21
Bab 21 ( Masalalu Kembali Mengusik )
22
Bab 22 ( Rahasia Seseorang )
23
Bab 23 (New-Dream)
24
Bab 24 ( Hari Libur )
25
Bab 25 ( Di Butakan Cinta )
26
Bab 26 ( Kebohongan Vikram )
27
Bab 27 ( Ada apa dengan Karin )
28
Bab 28 ( Ketahuan )
29
Bab 29 ( Hukuman untuk pengkhianat )
30
Bab 30 ( Mari Damai )
31
Bab 31 ( Kekhawatiran )
32
Bab 32 ( Keputusan Karin )
33
Bab 33 ( Boneka bear bikin pusing )
34
Bab 34- Sahabat teman curhat )
35
Bab 35- Sehari bersama Syena
36
Bab 36 - Bertemu dengan Masalalu
37
Bab 37- Fras
38
Bab 38 ( Cemburu )
39
Bab 39 ( Tatapan Rio )
40
Bab 40
41
Bab 41 ( Putusan Verstek )
42
Bab 42 (Tak mudah membuka lembaran baru)
43
Bab 43- Nasib Vikram
44
Ban 44- Nasib Vikram 2
45
Bab 45- Pertengkaran
46
Bab 46 - Rumah Sakit
47
Bab 47 ( Salah Paham )
48
Bab 48- Menjenguk Syena
49
Bab 49- Sarapan bersama
50
Bab 50-
51
Bab-51 Panik
52
Bab 52- Keguguran
53
Bab 53- Siapa peduli
54
Bab-54 ( Perdebatan antara besan )
55
Bab- 55 ( Perdebatan antara besan 2)
56
Bab 56- Keinginan Syena
57
Bab 57 ( Antara Besan )
58
Bab 58- Sikap Asih
59
Bab 59- Keluar dari rumah sakit
60
Bab 60- Kedatangan Mirna
61
Bab 61- POV Mirna
62
Bab 62- Kecemasan Rita
63
Bab 63- Luka
64
Bab- 64 Makan Malam
65
Bab 65- Makan Malam 2
66
Bab 66- Mall
67
Bab 67- Tangisan Syena
68
Bab 68- Kepergian Mirna
69
Bab 69- Kembali beraktifitas
70
Bab 70- Sanjaya Grup
71
Bab 71- Bertemu Ayah
72
Bab- 72 Demam
73
Bab 73- Bayangan Fras
74
Bab 74- Bukan Sekedar Luka
75
Bab 75- Kebenaran dan Kenyataan
76
Bab 76- Bertemu
77
Bab 77- Bertemu 2
78
Bab 78- Ada apa dengan Dinda
79
Bab 79- Masih Adakah Pintu Maaf.
80
Bab 80- Pesan Rey
81
Bab 81- Pertemuan Karin dan Rio
82
Bab 82- Masa lalu Fras
83
Bab 83- Hukuman Rey
84
Bab 84- Kecemasan Rita
85
Bab - 85 Niat Fras.
86
Bab 86- Kabar buruk
87
Bab 87- Ketakutan Karin
88
Bab 88- Menyerah 'kan Hak Waris
89
Bab 89- Kedatangan Velove
90
Bab 90- Teror
91
Bab 91 kecelakaan
92
Bab 92- Di Antar Pulang
93
Bab 93- Menepati Nazar
94
Bab 95- Pindah Rumah
95
Bab 95- Tawaran Rita.
96
Bab 96- Di goda
97
Bab 97- Ide licik Ibu dan Anak
98
Bab 98- Memberi Restu
99
Bab 99- Syena Ngambek.
100
Bab 100- Pergi Jalan-jalan
101
Bab 101- Kisah Fras
102
Bab 102- Tanggapan calon mertua.
103
Bab 103- Apa salah menjadi seorang janda?
104
Bab 104- Antara Maju atau Mundur
105
Bab 105- Antara penyesalan dan ikhlas
106
Bab 106- Menjenguk Fras
107
Bab 107- Memaafkan
108
Bab 108- Hilangnya Syena
109
Bab 109- Semua Panik
110
Bab 110- ketegangan
111
Bab 111 - Ditangkapnya Vikram
112
Bab 112- Rasa penasaran Rita
113
Bab 113- Keinginan Fras
114
Bab 114- Hari Duka
115
Bab 115- Pembagian hak Waris
116
Bab 116- "Syena bingung Oma!"
117
Bab 117- Dunia Terbalik
118
Bab 118- Rumah Baru Suasana Baru.
119
Bab 119- Menjenguk Karin
120
Bab 120- perasaan Rey.
121
Bab 121- Meminta restu 1
122
Bab 122- Meminta restu 2
123
Bab 123- Cibiran Teman
124
Bab 124- Cibiran Jadi Pujian
125
Bab 125- Memberi Restu
126
Bab 126- Setelah tiga tahun lamanya.
127
Bab-127 Godaan Menerpa
128
Bab 128- Penuh Emosi
129
Bab 129- Mama Baru
130
Bab 130- Bertemu Mirna.
131
Bab 131- Kesalahpahaman
132
Bab 132- Di Acuhkan
133
Bab 133- Kabar Bahagia
134
Bab 134- Kabar Bahagia untuk keluarga
135
Bab 135- Kekacauan Rey
136
Bab 136- Apakah ini Karma?
137
Bab 137- Bertemu Mantan
138
Bab 138- Awal pendekatan
139
Bab 139- Cinta tidak sejalan
140
Bab 140- Kembali menjadi seorang ayah.
141
Bab 141- Kesabaran Willy menghadapi istri ngidam
142
Bab 142- Hubungan Rahasia
143
Bab 143- Keinginan Syena tidak bisa di larang
144
Bab 144- Ngidam Banyak Maunya.
145
Bab 145- Ibu Sambung tidak terasa ibu kandung
146
Bab 146- Terpaksa Pulang
147
Bab 147- Antara kecewa dan cemburu
148
Bab 148- Kecemasan Willy.
149
Bab 149-
150
Bab 150- Kedatangan Velove
151
Bab 151- Rumah Sakit
152
Bab 152- Dilema
153
Bab 153- Penuh Emosi
154
Bab- 154
155
Bab 155- Kedatangan Velove
156
Bab 156
157
Bab 157- Kegilaan Velove
158
Bab 158- Pengorbanan menjadi istri kedua
159
Bab 159- Kedatangan Angel
160
Bab 160- Mencoba Ikhlas
161
Bab 161- Di Jodohkan atau Jodoh?
162
Bab 162- Menerima perjodohan
163
Bab 163- Saling memahami
164
Bab 164- Hari lahir Syena
165
Bab 165- Kejutan di Hari Ulang Tahun
166
Bab 166- Berusaha Adil
167
Bab 167- Tinggal Bersama
168
Bab 168- Konsultasi
169
Bab 169- Rey panik
170
Novel baru author
171
Bab 170- Bau Pandan.
172
Bab 171- Terungkap
173
Bab 172- Menikah
174
Bab 173- Akhir yang bahagia
175
Novel baru Author.
176
Season 2
177
Season 2 Jungleland
178
Season 2 Bertemu Rey
179
Season 2
180
Season 2 Curhatan Rey
181
Season 2 Maaf Velove
182
Season 2-
183
Season 2
184
Season 2 Pertemuan Jo dan Angel
185
Season 2
186
Season 2- Mengikuti Rey
187
Season 2
188
Season 2
189
Season 2
190
Season 2
191
Season 2
192
Season 2
193
Reveal Death Iseul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!