Bab 9 ( Piring pecah tidak bisa di perbaiki lagi )

"Kamu seperti pencuri, pencuri suami orang," cibir Dinda. Membuat suasana menjadi tegang. 

Velove, tersenyum sinis mendengar sindiran itu. Kedua tangannya menghentikan kegiatan cuci piringnya lalu manik matanya beralih menatap Dinda. Jika di lihat usia keduanya tidak terlalu jauh, hanya saja Dinda, yang selalu berpenampilan minimalis sedangkan Velove, sedikit merias wajahnya dengan make up. 

"Bagaimana rasanya tinggal dengan suami orang lain," sindir Dinda. 

"Aku tidak mengerti maksud ucapanmu." Velove, mencoba mengelak. 

"Wanita dan laki-laki tinggal berdua di sebuah vila, menurutmu apa yang akan terjadi?" Dinda, kembali bertanya dengan tatapan tajamnya. 

"Apa kamu memata-mataiku? Kedatanganmu kesini hanya untuk memastikan itu? Tanpa aku jelaskan kamu bisa bayangkan apa yang terjadi pada kami semalam." Dinda, terlihat mengepalkan tangannya. Nafasnya terasa sesak ingin rasanya menangis, berteriak, dan memukul wanita di depannya. 

"Tapi aku bukanlah seorang pencuri. Pencuri suami orang itu bukanlah julukan yang tepat untukku, kami saling mencintai suamimu mencintaiku, dan aku mencintainya, kamu ingin tahu apa yang kami lakukan semalam!" Velove mendekatkan bibirnya pada telinga Dinda. "Kami menghabiskan waktu bersama, melewati malam panjang, tanpa henti, tak hanya malam ini kita melakukannya sepanjang malam. Mungkin di rahimku sudah tumbuh buah cinta kami." 

Prang, 

Dinda, menjatuhkan piring begitu saja hingga pecah dan berserakan di bawah lantai. Tangannya mengepal kuat, nafasnya semakin sesak. Mendengar pernyataan dari Velove. Pengkhianatan Rey, sudah keterlaluan ternyata mereka sudah melakukan hubungan layaknya sepasang suami istri. Namun, nyatanya Velove, hanya memanipulasi bukan setiap malam melainkan baru semalam mereka melakukannya itu pun karena Rey, khilaf. 

Plakk, 

Velove, memalingkan wajahnya setelah satu tamparan mendarat di pipi kanannya. Dinda, sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya, suasana kini semakin menegang. 

"Kamu berani menamparku!" Velove, tidak tinggal diam satu tangannya ia angkat untuk membalas tamparan Dinda, namun tangannya terhenti saat Rey, tiba-tiba datang.

"Ada apa ini?" Suara Rey, mengejutkan mereka. Velove langsung menurunkan tangannya kembali, namun sorot mata tajam mereka masih saling tatap. 

"Kenapa piring ini bisa pecah?" tanya Rey, lagi namun kedua wanita di depannya masih tetap diam.

"Aku yang menjatuhkan piringnya," ucap Dinda, yang berjongkok mengambil beberapa pecahan piring. "Sudah pecah tidak bisa di perbaiki lagi seperti hubungan kita," sambung Dinda. 

"Apa maksudmu Dinda?" Dinda, menatap sinis kala Rey, menanyakan hal itu. Sedangkan Velove, masih tetap diam. 

"Bagaimana Mas? Piringnya sudah pecah apa kamu bisa memperbaikinya?" 

"Dinda, ini hanya sebuah piring buang saja masih banyak yang baru." Rey, mengambil beberapa pecahan piring itu dari tangan Dinda, sedangkan Dinda, hanya tersenyum miris. 

"Sepertimu yang akan membuangku juga setelah memiliki yang baru," ucap Dinda, yang menatap sinis pada Velove, lalu melangkah pergi meninggalkan Rey, yang kebingungan. 

"Dinda, tunggu kau mau kemana?" teriak Rey, yang ingin mengikuti Dinda, namun tertahan karena Velove, mencekal tangannya. 

"Apa yang kamu katakan padanya?" tanya Rey, pada Velove. 

"Dia sudah tahu hubungan kita." 

"Kamu …." 

"Bukan aku yang mengatakannya. Dia sendiri yang mengetahuinya, sepertinya dia sudah lama melihat kita," bantah Velove, yang membuat Rey, mengerang kesal. 

Sial, argh … teriak Rey, seraya menjambak rambutnya kasar. 

Dinda, berjalan lurus ke depan, bendungan air matanya tak tertahankan jatuh luruh membasahi pipinya. Dia mencoba kuat namun nyatanya hatinya tak sekuat itu. Karin, yang melihat Dinda, keluar dari vila langsung melajukan mobilnya ke arah vila. 

Setelah dekat Karin, menghentikan mobilnya lalu turun. 

"Dinda," panggil Karin. 

"Kita pulang sekarang Karin." 

"Oke, ayo masuk." ajak Karin. 

"Dinda, tunggu!" teriak Rey, dari atas vila. Namun, Dinda, tetap meminta Karin, untuk segera melajukan mobilnya. Karin, pun langsung tancap gas membawa mobilnya pergi meninggalkan Vila.

"Rey, kamu mau kemana?" teriak Velove, yang melihat Rey, melangkah menuju mobilnya. Saat akan membuka pintu Velove, menahannya dan menutup pintu itu kembali.

"Rey, kamu tidak bisa pergi begitu saja."

"Rumah tanggaku lebih penting." Rey, masuk ke dalam mobilnya lalu menancap gas melajukan mobilnya meninggalkan Velove. Velove, hanya bisa berteriak untuk meluapkan emosinya. 

****

"Dinda, Dinda," teriak Rey, memanggil nama Dinda, saat sampai di rumahnya. Mencari keberadaan Dinda, teriakan Rey, pun terhenti saat melihat Dinda, di dalam kamarnya. 

"Dinda, apa yang kamu lakukan!" Rey, panik saat melihat Dinda, mengemas semua pakaiannya ke dalam koper. Rey, tidak ingin Dinda, pergi lagi dan meninggalkannya. 

"Dinda, dengarkan penjelasanku dulu." 

"Apa!" bentak Dinda. "Penjelasan apa! Apa yang mau kamu jelaskan! tentang boneka bear! Aku sudah tahu siapa itu boneka bear. Kamu bilang itu Derik, sejak kapan suara Derik, berubah menjadi wanita!" 

"Tentang kalung itu, kamu berikan pada asistenmu itu, kan! Dan kamu bilang kamu meeting nyatanya kamu pergi dengan wanita itu dan berduaan di vila. Sungguh luar biasa, kamu merencanakan kebohongan besar Mas." 

"Oke, aku tahu aku salah Dinda, maafkan aku aku sudah berbohong aku tahu aku salah. Tapi aku mohon kamu jangan pergi.

"Untuk apa aku disini? Bukankah kau sudah memiliki yang baru." 

"Dinda, kita bisa selesaikan masalah ini baik-baik." 

"Selesaikan! ya, hanya cerailah yang bisa menyelesaikannya." 

"Dinda!" Rey, terlihat emosi saat Dinda, mengatakan kata cerai. Hingga, memanggilnya dengan suara tinggi. "Selalu saja cerai yang ada dalam pikiranmu, kamu tidak memikirkan Syena!" 

"Syena, Syena, dan Syena. Jangan pernah membawa-bawa nama Syena, dalam masalah ini. Kamu sendiri yang tidak memikirkan Syena, jika kamu memikirkan Syena, kesalahan yang sama tidak akan pernah kamu ulangi" 

"Kamu sendiri yang menghancurkan keluarga ini. Aku mengorbankan perasaanku, memaafkanmu hingga memberikanmu kesempatan demi siapa kalau bukan demi Syena Mas! Tapi apa yang kamu lakukan, sebuah pengkhianatan yang kamu berikan." 

"Semalam kamu tidur dengan wanita itu, apa kamu memikirkan Syena?" 

"Aku khilaf, aku khilaf Dinda." 

"Khilaf? Khilaf kamu bilang. Hingga kamu tidur dengannya itu khilaf? Kamu mengirim pesan padaku untuk meeting apa itu juga khilaf! Kamu menyimpan nomor wanita itu yang di beri nama boneka bear apa itu juga khilaf!" Dinda, semakin meninggikan suaranya karena emosi.

"Terus saja kamu khilaf mas. Sampai kamu puas menyakitiku." teriak Dinda. Lalu pergi membawa kopernya. 

"Dinda, ku pastikan kamu akan menyesal." Lagi-lagi Rey, mengancam. Dinda, menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap Rey. 

"Aku tidak akan pernah menyesal dengan keputusanku. Ingat itu baik-baik." Dinda, kembali mengayunkan langkahnya keluar dari rumah itu seraya menyeret kopernya. Sedangkan Rey, diam termangu.

****

Di luar sana untuk kesekian kalinya Karin, mendengar keributan tetangganya. Hubungan rumah tangga Dinda, dan Rey, yang tidak baik-baik saja. Namun bagaimana dengan kehidupan Karin, sendiri apa kehidupannya bahagia, sempurna, atau malah sebaliknya. 

Karin, yang bersandar pada dinding kamarnya menggerakan kepalanya menoleh ke arah ranjang yang kini memperlihatkan seorang lelaki yang tengah asik dengan gawainya. 

Dia adalah Vikram, suami Karin, yang pengangguran dan hobinya bermain game. Mungkin kehidupan Dinda, masih beruntung dan lebih baik darinya hanya saja dirinya belum di karuniai seorang anak berbeda dengan Dinda, yang harus memikirkan Syena, putrinya. Dan Karin, sudah lelah dan bosan melihat suaminya yang hanya menghabiskan waktunya untuk bermain game.

"Vikram, apa kamu tidak bosan terus bermain game?" 

"Ini hanya sebentar, menghilangkan stres." 

"Apa kamu tidak ada keinginan untuk bekerja?" Vikram, menghentikan permainannya lalu menatap ke arah Karin. Begitulah kehidupan Karin, mereka akan bertengkar jika membicarakan masalah pekerjaan. 

...----------------...

Terpopuler

Comments

Nuningsih Aliyani

Nuningsih Aliyani

ga beruntung donk Dinda juga walau laki nya kerja dya kerja juga buat nafkahin selingkuhan nya ,,yg satu selingkuh yg satu lagi doyan judi .

2022-10-14

0

Sri Mulyati

Sri Mulyati

aduhhh.... 2 wanita dan bersahabat yang dipermainkan laki2.
Semangat 💪💪💪 Dinda dan Karinkalau sudah suntuk ya udah mundur aja, jangan berjuang terus.
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘😘

2022-07-21

0

Semet Tipis

Semet Tipis

Ternyata beda sebelas dua belas karin sama dinda 😬😬
Lanjut dan semangat💪💪 terus buat updatenya thor😊😊

2022-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Suami tak berguna )
2 Bab 2 ( Keributan di pagi hari )
3 Bab 3 ( Kebohongan Rey )
4 Bab 4 ( Cerai )
5 Bab 5 ( Arloji )
6 Bab 6 ( Boneka Bear )
7 Bab 7 ( Kecurigaan Dinda )
8 Bab 8 ( Pencuri Suami Orang )
9 Bab 9 ( Piring pecah tidak bisa di perbaiki lagi )
10 Bab 10 ( Masalah dan masalah )
11 Bab 11 ( Mencari Alasan )
12 Bab 12 ( Nikahi Aku )
13 Bab 13 ( Aksi Dinda dan Karin )
14 Bab 14 ( Karma Berlaku )
15 Bab 15 ( Perdebatan di Pengadilan )
16 Bab 16 ( Sidang 1 membantah tuduhan )
17 Bab 17 ( Sidang ke 2 -Bukti )
18 Bab 18 ( Akhir Keputusan Sidang )
19 Bab 19 ( Keluarga keras kepala )
20 Bab 20 ( Kabar Mengejutkan )
21 Bab 21 ( Masalalu Kembali Mengusik )
22 Bab 22 ( Rahasia Seseorang )
23 Bab 23 (New-Dream)
24 Bab 24 ( Hari Libur )
25 Bab 25 ( Di Butakan Cinta )
26 Bab 26 ( Kebohongan Vikram )
27 Bab 27 ( Ada apa dengan Karin )
28 Bab 28 ( Ketahuan )
29 Bab 29 ( Hukuman untuk pengkhianat )
30 Bab 30 ( Mari Damai )
31 Bab 31 ( Kekhawatiran )
32 Bab 32 ( Keputusan Karin )
33 Bab 33 ( Boneka bear bikin pusing )
34 Bab 34- Sahabat teman curhat )
35 Bab 35- Sehari bersama Syena
36 Bab 36 - Bertemu dengan Masalalu
37 Bab 37- Fras
38 Bab 38 ( Cemburu )
39 Bab 39 ( Tatapan Rio )
40 Bab 40
41 Bab 41 ( Putusan Verstek )
42 Bab 42 (Tak mudah membuka lembaran baru)
43 Bab 43- Nasib Vikram
44 Ban 44- Nasib Vikram 2
45 Bab 45- Pertengkaran
46 Bab 46 - Rumah Sakit
47 Bab 47 ( Salah Paham )
48 Bab 48- Menjenguk Syena
49 Bab 49- Sarapan bersama
50 Bab 50-
51 Bab-51 Panik
52 Bab 52- Keguguran
53 Bab 53- Siapa peduli
54 Bab-54 ( Perdebatan antara besan )
55 Bab- 55 ( Perdebatan antara besan 2)
56 Bab 56- Keinginan Syena
57 Bab 57 ( Antara Besan )
58 Bab 58- Sikap Asih
59 Bab 59- Keluar dari rumah sakit
60 Bab 60- Kedatangan Mirna
61 Bab 61- POV Mirna
62 Bab 62- Kecemasan Rita
63 Bab 63- Luka
64 Bab- 64 Makan Malam
65 Bab 65- Makan Malam 2
66 Bab 66- Mall
67 Bab 67- Tangisan Syena
68 Bab 68- Kepergian Mirna
69 Bab 69- Kembali beraktifitas
70 Bab 70- Sanjaya Grup
71 Bab 71- Bertemu Ayah
72 Bab- 72 Demam
73 Bab 73- Bayangan Fras
74 Bab 74- Bukan Sekedar Luka
75 Bab 75- Kebenaran dan Kenyataan
76 Bab 76- Bertemu
77 Bab 77- Bertemu 2
78 Bab 78- Ada apa dengan Dinda
79 Bab 79- Masih Adakah Pintu Maaf.
80 Bab 80- Pesan Rey
81 Bab 81- Pertemuan Karin dan Rio
82 Bab 82- Masa lalu Fras
83 Bab 83- Hukuman Rey
84 Bab 84- Kecemasan Rita
85 Bab - 85 Niat Fras.
86 Bab 86- Kabar buruk
87 Bab 87- Ketakutan Karin
88 Bab 88- Menyerah 'kan Hak Waris
89 Bab 89- Kedatangan Velove
90 Bab 90- Teror
91 Bab 91 kecelakaan
92 Bab 92- Di Antar Pulang
93 Bab 93- Menepati Nazar
94 Bab 95- Pindah Rumah
95 Bab 95- Tawaran Rita.
96 Bab 96- Di goda
97 Bab 97- Ide licik Ibu dan Anak
98 Bab 98- Memberi Restu
99 Bab 99- Syena Ngambek.
100 Bab 100- Pergi Jalan-jalan
101 Bab 101- Kisah Fras
102 Bab 102- Tanggapan calon mertua.
103 Bab 103- Apa salah menjadi seorang janda?
104 Bab 104- Antara Maju atau Mundur
105 Bab 105- Antara penyesalan dan ikhlas
106 Bab 106- Menjenguk Fras
107 Bab 107- Memaafkan
108 Bab 108- Hilangnya Syena
109 Bab 109- Semua Panik
110 Bab 110- ketegangan
111 Bab 111 - Ditangkapnya Vikram
112 Bab 112- Rasa penasaran Rita
113 Bab 113- Keinginan Fras
114 Bab 114- Hari Duka
115 Bab 115- Pembagian hak Waris
116 Bab 116- "Syena bingung Oma!"
117 Bab 117- Dunia Terbalik
118 Bab 118- Rumah Baru Suasana Baru.
119 Bab 119- Menjenguk Karin
120 Bab 120- perasaan Rey.
121 Bab 121- Meminta restu 1
122 Bab 122- Meminta restu 2
123 Bab 123- Cibiran Teman
124 Bab 124- Cibiran Jadi Pujian
125 Bab 125- Memberi Restu
126 Bab 126- Setelah tiga tahun lamanya.
127 Bab-127 Godaan Menerpa
128 Bab 128- Penuh Emosi
129 Bab 129- Mama Baru
130 Bab 130- Bertemu Mirna.
131 Bab 131- Kesalahpahaman
132 Bab 132- Di Acuhkan
133 Bab 133- Kabar Bahagia
134 Bab 134- Kabar Bahagia untuk keluarga
135 Bab 135- Kekacauan Rey
136 Bab 136- Apakah ini Karma?
137 Bab 137- Bertemu Mantan
138 Bab 138- Awal pendekatan
139 Bab 139- Cinta tidak sejalan
140 Bab 140- Kembali menjadi seorang ayah.
141 Bab 141- Kesabaran Willy menghadapi istri ngidam
142 Bab 142- Hubungan Rahasia
143 Bab 143- Keinginan Syena tidak bisa di larang
144 Bab 144- Ngidam Banyak Maunya.
145 Bab 145- Ibu Sambung tidak terasa ibu kandung
146 Bab 146- Terpaksa Pulang
147 Bab 147- Antara kecewa dan cemburu
148 Bab 148- Kecemasan Willy.
149 Bab 149-
150 Bab 150- Kedatangan Velove
151 Bab 151- Rumah Sakit
152 Bab 152- Dilema
153 Bab 153- Penuh Emosi
154 Bab- 154
155 Bab 155- Kedatangan Velove
156 Bab 156
157 Bab 157- Kegilaan Velove
158 Bab 158- Pengorbanan menjadi istri kedua
159 Bab 159- Kedatangan Angel
160 Bab 160- Mencoba Ikhlas
161 Bab 161- Di Jodohkan atau Jodoh?
162 Bab 162- Menerima perjodohan
163 Bab 163- Saling memahami
164 Bab 164- Hari lahir Syena
165 Bab 165- Kejutan di Hari Ulang Tahun
166 Bab 166- Berusaha Adil
167 Bab 167- Tinggal Bersama
168 Bab 168- Konsultasi
169 Bab 169- Rey panik
170 Novel baru author
171 Bab 170- Bau Pandan.
172 Bab 171- Terungkap
173 Bab 172- Menikah
174 Bab 173- Akhir yang bahagia
175 Novel baru Author.
176 Season 2
177 Season 2 Jungleland
178 Season 2 Bertemu Rey
179 Season 2
180 Season 2 Curhatan Rey
181 Season 2 Maaf Velove
182 Season 2-
183 Season 2
184 Season 2 Pertemuan Jo dan Angel
185 Season 2
186 Season 2- Mengikuti Rey
187 Season 2
188 Season 2
189 Season 2
190 Season 2
191 Season 2
192 Season 2
193 Reveal Death Iseul
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Bab 1 ( Suami tak berguna )
2
Bab 2 ( Keributan di pagi hari )
3
Bab 3 ( Kebohongan Rey )
4
Bab 4 ( Cerai )
5
Bab 5 ( Arloji )
6
Bab 6 ( Boneka Bear )
7
Bab 7 ( Kecurigaan Dinda )
8
Bab 8 ( Pencuri Suami Orang )
9
Bab 9 ( Piring pecah tidak bisa di perbaiki lagi )
10
Bab 10 ( Masalah dan masalah )
11
Bab 11 ( Mencari Alasan )
12
Bab 12 ( Nikahi Aku )
13
Bab 13 ( Aksi Dinda dan Karin )
14
Bab 14 ( Karma Berlaku )
15
Bab 15 ( Perdebatan di Pengadilan )
16
Bab 16 ( Sidang 1 membantah tuduhan )
17
Bab 17 ( Sidang ke 2 -Bukti )
18
Bab 18 ( Akhir Keputusan Sidang )
19
Bab 19 ( Keluarga keras kepala )
20
Bab 20 ( Kabar Mengejutkan )
21
Bab 21 ( Masalalu Kembali Mengusik )
22
Bab 22 ( Rahasia Seseorang )
23
Bab 23 (New-Dream)
24
Bab 24 ( Hari Libur )
25
Bab 25 ( Di Butakan Cinta )
26
Bab 26 ( Kebohongan Vikram )
27
Bab 27 ( Ada apa dengan Karin )
28
Bab 28 ( Ketahuan )
29
Bab 29 ( Hukuman untuk pengkhianat )
30
Bab 30 ( Mari Damai )
31
Bab 31 ( Kekhawatiran )
32
Bab 32 ( Keputusan Karin )
33
Bab 33 ( Boneka bear bikin pusing )
34
Bab 34- Sahabat teman curhat )
35
Bab 35- Sehari bersama Syena
36
Bab 36 - Bertemu dengan Masalalu
37
Bab 37- Fras
38
Bab 38 ( Cemburu )
39
Bab 39 ( Tatapan Rio )
40
Bab 40
41
Bab 41 ( Putusan Verstek )
42
Bab 42 (Tak mudah membuka lembaran baru)
43
Bab 43- Nasib Vikram
44
Ban 44- Nasib Vikram 2
45
Bab 45- Pertengkaran
46
Bab 46 - Rumah Sakit
47
Bab 47 ( Salah Paham )
48
Bab 48- Menjenguk Syena
49
Bab 49- Sarapan bersama
50
Bab 50-
51
Bab-51 Panik
52
Bab 52- Keguguran
53
Bab 53- Siapa peduli
54
Bab-54 ( Perdebatan antara besan )
55
Bab- 55 ( Perdebatan antara besan 2)
56
Bab 56- Keinginan Syena
57
Bab 57 ( Antara Besan )
58
Bab 58- Sikap Asih
59
Bab 59- Keluar dari rumah sakit
60
Bab 60- Kedatangan Mirna
61
Bab 61- POV Mirna
62
Bab 62- Kecemasan Rita
63
Bab 63- Luka
64
Bab- 64 Makan Malam
65
Bab 65- Makan Malam 2
66
Bab 66- Mall
67
Bab 67- Tangisan Syena
68
Bab 68- Kepergian Mirna
69
Bab 69- Kembali beraktifitas
70
Bab 70- Sanjaya Grup
71
Bab 71- Bertemu Ayah
72
Bab- 72 Demam
73
Bab 73- Bayangan Fras
74
Bab 74- Bukan Sekedar Luka
75
Bab 75- Kebenaran dan Kenyataan
76
Bab 76- Bertemu
77
Bab 77- Bertemu 2
78
Bab 78- Ada apa dengan Dinda
79
Bab 79- Masih Adakah Pintu Maaf.
80
Bab 80- Pesan Rey
81
Bab 81- Pertemuan Karin dan Rio
82
Bab 82- Masa lalu Fras
83
Bab 83- Hukuman Rey
84
Bab 84- Kecemasan Rita
85
Bab - 85 Niat Fras.
86
Bab 86- Kabar buruk
87
Bab 87- Ketakutan Karin
88
Bab 88- Menyerah 'kan Hak Waris
89
Bab 89- Kedatangan Velove
90
Bab 90- Teror
91
Bab 91 kecelakaan
92
Bab 92- Di Antar Pulang
93
Bab 93- Menepati Nazar
94
Bab 95- Pindah Rumah
95
Bab 95- Tawaran Rita.
96
Bab 96- Di goda
97
Bab 97- Ide licik Ibu dan Anak
98
Bab 98- Memberi Restu
99
Bab 99- Syena Ngambek.
100
Bab 100- Pergi Jalan-jalan
101
Bab 101- Kisah Fras
102
Bab 102- Tanggapan calon mertua.
103
Bab 103- Apa salah menjadi seorang janda?
104
Bab 104- Antara Maju atau Mundur
105
Bab 105- Antara penyesalan dan ikhlas
106
Bab 106- Menjenguk Fras
107
Bab 107- Memaafkan
108
Bab 108- Hilangnya Syena
109
Bab 109- Semua Panik
110
Bab 110- ketegangan
111
Bab 111 - Ditangkapnya Vikram
112
Bab 112- Rasa penasaran Rita
113
Bab 113- Keinginan Fras
114
Bab 114- Hari Duka
115
Bab 115- Pembagian hak Waris
116
Bab 116- "Syena bingung Oma!"
117
Bab 117- Dunia Terbalik
118
Bab 118- Rumah Baru Suasana Baru.
119
Bab 119- Menjenguk Karin
120
Bab 120- perasaan Rey.
121
Bab 121- Meminta restu 1
122
Bab 122- Meminta restu 2
123
Bab 123- Cibiran Teman
124
Bab 124- Cibiran Jadi Pujian
125
Bab 125- Memberi Restu
126
Bab 126- Setelah tiga tahun lamanya.
127
Bab-127 Godaan Menerpa
128
Bab 128- Penuh Emosi
129
Bab 129- Mama Baru
130
Bab 130- Bertemu Mirna.
131
Bab 131- Kesalahpahaman
132
Bab 132- Di Acuhkan
133
Bab 133- Kabar Bahagia
134
Bab 134- Kabar Bahagia untuk keluarga
135
Bab 135- Kekacauan Rey
136
Bab 136- Apakah ini Karma?
137
Bab 137- Bertemu Mantan
138
Bab 138- Awal pendekatan
139
Bab 139- Cinta tidak sejalan
140
Bab 140- Kembali menjadi seorang ayah.
141
Bab 141- Kesabaran Willy menghadapi istri ngidam
142
Bab 142- Hubungan Rahasia
143
Bab 143- Keinginan Syena tidak bisa di larang
144
Bab 144- Ngidam Banyak Maunya.
145
Bab 145- Ibu Sambung tidak terasa ibu kandung
146
Bab 146- Terpaksa Pulang
147
Bab 147- Antara kecewa dan cemburu
148
Bab 148- Kecemasan Willy.
149
Bab 149-
150
Bab 150- Kedatangan Velove
151
Bab 151- Rumah Sakit
152
Bab 152- Dilema
153
Bab 153- Penuh Emosi
154
Bab- 154
155
Bab 155- Kedatangan Velove
156
Bab 156
157
Bab 157- Kegilaan Velove
158
Bab 158- Pengorbanan menjadi istri kedua
159
Bab 159- Kedatangan Angel
160
Bab 160- Mencoba Ikhlas
161
Bab 161- Di Jodohkan atau Jodoh?
162
Bab 162- Menerima perjodohan
163
Bab 163- Saling memahami
164
Bab 164- Hari lahir Syena
165
Bab 165- Kejutan di Hari Ulang Tahun
166
Bab 166- Berusaha Adil
167
Bab 167- Tinggal Bersama
168
Bab 168- Konsultasi
169
Bab 169- Rey panik
170
Novel baru author
171
Bab 170- Bau Pandan.
172
Bab 171- Terungkap
173
Bab 172- Menikah
174
Bab 173- Akhir yang bahagia
175
Novel baru Author.
176
Season 2
177
Season 2 Jungleland
178
Season 2 Bertemu Rey
179
Season 2
180
Season 2 Curhatan Rey
181
Season 2 Maaf Velove
182
Season 2-
183
Season 2
184
Season 2 Pertemuan Jo dan Angel
185
Season 2
186
Season 2- Mengikuti Rey
187
Season 2
188
Season 2
189
Season 2
190
Season 2
191
Season 2
192
Season 2
193
Reveal Death Iseul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!