Di tengah aula yang di penuhi dengan kursi dan meja. Rey dan Dinda, duduk berdampingan di kursi yang berbeda dengan jarak satu meter. Di hadapan mereka terdiri dari beberapa orang yang menjabat sebagai hakim dan jaksa. Suasana semakin tegang saat sidang di mulai dan hakim mengetuk, kan palunya.
"Hadirin semuanya sidang hari ini akan segera di mulai." Kata Hakim, yang mengetuk palu.
"Kepada penggugat apa benar anda ingin bercerai?"
"Ya, benar," jawab Dinda, sebagai penggugat.
"Apa saudara yakin dengan keputusan yang saudara ambil?"
"Ya, saya yakin," jawab Dinda, yang sedikit gugup.
"Apa alasan anda menggugat cerai suami anda?"
Dinda, menarik nafas panjang lalu di hembuskannya perlahan. Sebelum mengatakan alasan ya. "Karena suami saya selingkuh," jawab Dinda, yang mulai berkaca-kaca sepertinya Dinda, ingin sekali menangis.
"Apakah anda tidak ingin rujuk atau menyelesaikannya secara kekeluargaan?"
"Tidak pak Hakim."
"Kepada pihak tergugat, apakah anda setuju dengan pihak penggugat?"
"Tidak. Saya tidak setuju dengan hal tersebut." Dinda, melirik ke arah Rey, setelah mendengar jawaban Rey. Begitu pun dengan Karin. Bagaimana bisa Rey, mengatakan itu padahal Rey, sempat mengakui kesalahannya pada Dinda.
"Dia masih bisa mengelak," guman Karin kesal.
"Apa alasan anda untuk tidak setuju?" Hakim kembali bertanya.
"Alasannya adalah karena saya tidak merasa selingkuh. Seperti apa yang sudah di tuduhkan." Dengan entengnya Rey, mengatakan itu membuat Dinda dan juga Karin kesal.
"Maaf pak Hakim. Saya sebagai pengacara penggugat merasa keberatan atas tuduhan itu. Kami memiliki bukti yang kuat jika tergugat memang berselingkuh seperti apa yang di katakan oleh klien saya. Jika di perbolehkan saya ingin menunjukan bukti itu."
"Baik. Silahkan."
Pengacara Dinda, pun melangkah maju ke depan dia menunjukan beberapa bukti yang menguatkan jika Rey, memang selingkuh. Pengacara itu menunjukan bukti foto Rey, bersama Velove, di sebuah restaurant yang memperlihatkan jika Rey, sedang memberikan kalung berlian itu. Namun wajah Velove, tidak terlalu jelas.
"Ini adalah buktinya. Dimana tergugat berada di sebuah restaurant bersama wanita lain bukan bersama penggugat."
"Maaf ketua Hakim, saya rasa bukti itu tidak kuat dan tidak akurat. Itu hanya sebuah foto yang tidak jelas bahkan wajah si wanita tidak terlihat. Dan foto itu tidak menunjukan tanda-tanda jika mereka memiliki hubungan. Mereka hanya duduk saling berhadapan dan tidak ada yang menunjukan skandal antara keduanya." Jelas pengacara dari Rey.
"Kami memiliki saksi yang akurat. Yang mengambil foto tersebut," bantah pengacara dari Dinda, membuat Dinda, sedikit lega.
"Apa saksi itu hadir?" tanya Hakim.
"Saya menghadirkan saksinya. Izinkan saya untuk memanggil saksinya"
"Silahkan."
"Untuk saksi yang bernama saudara Katrin, di mohon untuk maju ke depan." Katrin, pun maju dan duduk di kursi yang sudah di sediakan. Lalu Hakim pun bertanya.
"Kepada saksi apa benar anda yang memotret mereka? Dan bukti di depan ini adalah hasil jepretan anda?"
"Ya, itu benar," jawab Katrin.
"Apa anda yakin mereka punya hubungan jika memang terlibat skandal diantara mereka?"
"Ya, saya yakin Hakim, karena sebelumnya saya pernah melihat mereka di tempat lain. Berduaan dan bermesraan bahkan saya dan penggugat pernah melihat kemesraan mereka di sebuah vila." Karin, menatap sinis ke arah Rey. Karin, masih ingat bagaimana Dinda, menangis saat melihat itu.
"Maaf Hakim, pihak tergugat keberatan dengan tuduhan itu. Saya rasa bukti dan saksi tidak bisa di percaya." Pengacara Rey, angkat bicara.
"Silahkan anda jelaskan ucapan anda tadi."
"Disini tercatat jika saksi adalah teman dekat penggugat. Dan foto itu tidak bisa di katakan bukti karena tidak menunjukan kesekandalan. Tidak ada kemesraan, atau pun perlakuan senonoh pada foto itu mereka hanya duduk berhadapan itu sangat wajar dan biasa saja. Dan untuk saksi anda bisa di kenakan pasal 311 ayat (1) KUHP karena ucapan anda tidak benar dengan sengaja anda sudah memfitnah pihak saya dan anda bisa di gugat dan di penjara selamanya empat tahun."
"Saya tidak memfitnah." Karin, langsung emosi.
"Untuk saksi mohon tenang. Apa anda punya bukti apa yang anda ucapkan tadi? Jika mereka benar-benar bermesraan di sebuah vila."
"Tidak." Pengacara Rey, pun tersenyum saat mendengar jawaban Karin, karena Karin, tidak punya bukti apapun.
"Semua sudah jelas ketua Hakim. Saya dari pihak tergugat tidak menerima tuduhan atas perselingkuhan. Jadi pihak 1 menggugat pihak 2 karena hubungan mereka sudah tidak cocok lagi. Sehingga pihak 1 menggugat pihak 2 dan itu murni karena perasaan bukan karena adanya perselingkuhan."
"Untuk pengacara penggugat apa ada yang ingin di sampaikan."
"Pihak penggugat meminta untuk di adakan sidang ke 2, berikan kami waktu untuk mengumpulkan bukti perselingkuhan yang di lakukan tergugat."
Para Hakim dan Jaksa pun saling berunding. Hingga akhirya keputusan di ambil jika sidang di tunda dan akan d lanjut sidang ke 2 yang akan di langsungkan minggu depan.
"Fitnah. Bisa-bisanya mereka mengatakan itu. Menyebalkan sekali." Karin, menggeruru karena kesal.
"Aku menyesal seharusnya saat itu aku foto mereka. Huh, kenapa sulit sekali sih untuk bercerai jelas-jelas Rey, salah dia pernah mengakui kesalahannya dan meminta maaf padaku tapi … apa yang dia katakan tadi, Rey, tidak mengakui jika dia selingkuh." Dinda, merasa kesal.
"Apa yang mereka rencanakan sebenarnya. Kenapa Rey, tidak terima saat di tuduh selingkuh." Karin merasa curiga.
Sehari sebelumnya.
Velove, memberikan Rey, pengacaranya namun dengan alasan jika pengacara itu temannya dan Rey, tidak mengetahui jika itu pengacara Velove.
Demi hak asuh Syena, Rey, harus mendapat surat perlakuan baik dan harus membantah tuduhan perselingkuhan itu. Agar Rey, tidak mendapatkan nilai buruk atas sikapnya itu yang akan menghambat nanti. Jika Rey, di buktikan selingkuh dan bersalah maka sulit mendapatkan hak asuh Syena, karena tindakan tidak terpuji.
"Kamu harus membantah perselingkuhan itu."
"Kenapa?" Velove, yang mendengar langsung marah pada pengacaranya. Karena Velove, ingin jika Rey, cerai secepatnya. "Apa salahnya dia mengaku justru itu bagus agar mereka cepat bercerai."
"Itu tidak bagus bagi Rey, yang ingin mendapatkan hak asuh anaknya. Jika Rey, di nyatakan selingkuh itu akan menjadi perlakuan buruk bagi Rey, akan mempersulitnya nanti saat penggugatan hak asuh. Apalagi anaknya masih di bawah umur. Jika anak di bawah 12 tahun hak asuh akan sepenuhnya jatuh pada ibunya," jelas pengacara. Velove, berdecak kesal karena sidang perceraian Rey, akan semakin panjang.
"Tapi bagaimana jika mereka menghadirkan saksi dan juga bukti." Rey, merasa ragu.
"Apa anda tahu tentang bukti itu?" tanya si pengacara.
"Hanya sebuah foto. Saya yakin istri saya masih menyimpan foto itu."
"Boleh saya tahu seperti apa fotonya? Apa terlihat skandal seperti berpelukan, berciuman seperti itulah."
"Tidak, dalam foto itu tidak ada kemesraan apa pun yang kami tunjukan. Kami hanya duduk berhadapan dan saya hanya menunjukkan sebuah kalung yang akan saya berikan itu saja."
Rey, menjelaskan si pengacara mulai berpikir.
"Tidak terlalu rumit, bukti itu tidak terlalu kuat dan kamu bisa menyangkalnya. Tapi … bagaimana dengan saksi? Apa anda tahu siapa saksi itu."
"Ya, saya tahu namanya Karin, dia teman dekat istri saya, dan dia juga yang mengambil foto itu. Aku yakin hanya dia saksinya."
"Oke. Sepertinya saksi dan bukti tidak begitu akurat. Anda bisa mengelak tentang bukti itu, dan untuk saksi kita bisa membantah dengan kesaksiannya nanti apa pun itu yang dia katakan dengan alasan saksi adalah teman dekat penggugat. Dan itu bisa dikatakan sebagai rencana mereka untuk menuduh anda. Jadi lakukanlah apa yang saya perintahkan. Bantah semua tuduhan di persidangan besok."
Perundingan sehari sebelum sidang di mulai, membuat Rey, akhirnya membantah tuduhan itu yang membuat Dinda kecewa.
...----------------...
Malam semuanya maaf ya othor ke malaman upnya. Jangan lupa dukungannya ya like dan komen setelah membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Semet Tipis
Bisa bisanya si rey mengelak atas apa yg dia lakukan dan semoga saja dinda menemukan bukti yg kuat agar perceraiannya segera berakhir😏😏
Lanjut dan semangat💪💪 terus buat updatenya thor😊😊
2022-07-24
0
Sri Mulyati
Sabar Dinda.
berusaha dengan keras dulu, pasti ada jalan keluarnya.
kejar pengacara Mu,untuk lebih aktif lagi,.
ketidak jujuran akan segera terkuak.
tetap semangat 💪💪💪 Dinda dan Karin.
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘😘
2022-07-24
0
Herlina Rahman
gregetan tau gak sih lebih pinteran pelakor nya
2022-07-23
0